menghitung imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Jumlah karyawan yang berhak diperhitungkan untuk imbalan pasca kerja tersebut masing-masing adalah 1.270 karyawan tahun 2017 dan 2016.
The entities of the Group that are domiciled in Indonesia calculate post-employment benefits for their qualified employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits in 2017 and 2016 are 1,270, respectively.
Imbalan pasca kerja memberikan eksposur Grup terhadap risiko aktuarial seperti: risiko tingkat bunga dan risiko gaji.
Post-employment benefits typically expose the Group to actuarial risks such as: interest rate risk and salary risk.
Risiko tingkat bunga
Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program.
Interest risk
A decrease in the bond interest rate will increase the plan liability.
Risiko Gaji
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program.
Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.
Salary Risk
The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the plan’s liability.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui dilaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah:
Amounts recognized in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in respect of these post-employment benefits are as follows:
2017 2016
Rp'Juta/ Rp'Juta/
Rp'Million Rp'Million
Diakui pada laba rugi: Recognized in profit or loss:
Beban jasa kini 9.393 15.840 Current service cost
Beban bunga neto - 5.583 Net interest expense
Biaya jasa lalu - (322) Past service cost
Jumlah 9.393 21.101 Total
Diakui pada penghasilan Recognized in other
komprehensif lain: comprehensive income:
Pengukuran kembali kewajiban Remeasurement of the net
imbalan pasti neto defined benefit obligation
Keuntungan (kerugian) aktuaria - 522 Actuarial gain (loss)
Jumlah yang diakui di laporan Total recognized in the statement
laba rugi dan penghasilan of profit or loss and other
komprehensif lain 9.393 21.623 comprehensive income
Beban imbalan pasca kerja termasuk dalam beban
usaha (Catatan 25). The post-employment benefit expense are
included in operating expenses (Note 25).
Mutasi nilai kini kewajiban manfaat pasti adalah
sebagai berikut: Movements in the present value of the defined
benefit obligation were as follow:
30 Juni/ 31 Desember/
June 30, December 31,
2017 2016
Rp'Juta/ Rp'Juta/
Rp'Million Rp'Million
Saldo awal 82.980 63.377 Beginning balance
Biaya jasa kini 9.393 15.840 Current service cost
Beban bunga neto - 5.583 Net interest expense
Keuntungan (kerugian) aktuarial - 522 Actuarial gain (loss)
Biaya jasa lalu - (322) Past service cost
Pembayaran manfaat - (2.098) Benefits paid
Selisih translasi - 78 Translation adjustment
Saldo akhir 92.373 82.980 Ending balance
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan 31 Desember 2016, dengan semua asumsi lain konstan.
Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation include discount rate and expected salary increase. The sensitivity analysis below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period on December 31, 2016, while holding all other assumptions constant.
Jika tingkat diskonto lebih tinggi (lebih rendah) 100 basis poin, kewajiban imbalan pasti akan berkurang menjadi sebesar Rp 74.021 juta (naik menjadi sebesar Rp 93.492 juta).
If the discount rate is 100 basis points higher (lower), the defined benefit obligation will decrease to Rp 74,021 million (increase to Rp 93,492 million).
Jika pertumbuhan gaji yang diharapkan naik (turun) sebesar 1%, kewajiban imbalan pasti akan naik menjadi sebesar Rp 83.559 juta (turun menjadi sebesar Rp 78.415 juta).
If the expected salary growth increases (decreases) by 1%, the defined benefit obligation will increase to Rp 83,559 million (decrease to Rp 78,415 million).
Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.
The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.
Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan.
Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefit obligation liability recognized in the statement of financial position.
Tidak ada perubahan dalam metode dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan analisis sensitivitas dari tahun sebelumnya.
There were no changes in the methods and assumptions used in preparing the sensitivity analysis from prior years.
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Padma Radya Aktuaria.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary, PT Padma Radya Aktuaria. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2016
Tingkat diskonto per tahun 8,5% Discount rate per annum
Tingkat kenaikan gaji per tahun 9% - 10% Salary increment rate per annum Umur pensiun normal 55 tahun/years Normal retirement age
Tingkat mortalitas 100% TMI3 Mortality rate
Tingkat cacat 10% TMI3 Disability rate
19. MODAL SAHAM 19. CAPITAL STOCK
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 berdasarkan pencatatan Biro Administrasi Efek, PT Datindo Entrycom adalah sebagai berikut:
The stockholders of the Company as of June 30, 2017 and December 31, 2016 based on the records of PT Datindo Entrycom, the Securities Administration Bureau, are as follows:
Jumlah Persentase Jumlah Modal
Saham/ Pemilikan/ Disetor/
Number of Percentage Total Paid-up
Shares of Ownership Capital Name of Stockholders
% Rp'Juta/
Rp'Million
PT Ciputra Corpora 600.731.930 25,28 30.037 PT Ciputra Corpora
Ir. Hiskak Secakusuma 366.912.669 15,44 18.346 Ir. Hiskak Secakusuma
Sukarto Bujung 177.810.000 7,48 8.891 Sukarto Bujung
Candra Ciputra, MBA (Presiden Candra Ciputra, MBA (President
Komisaris) 41.992.597 1,77 2.099 Commissoner)
Masyarakat umum (masing-masing
di bawah 5%) 1.188.725.768 50,03 59.435 General public (below 5% each)
Jumlah 2.376.172.964 100,00 118.808 Total
Nama Pemegang Saham
30 Juni/ June 30, 2017
Jumlah Persentase Jumlah Modal
Saham/ Pemilikan/ Disetor/
Number of Percentage Total Paid-up
Shares of Ownership Capital Name of Stockholders
% Rp'Juta/
Rp'Million
PT Ciputra Corpora 600.731.930 25,28 30.037 PT Ciputra Corpora
Ir. Hiskak Secakusuma 358.912.669 15,11 17.946 Ir. Hiskak Secakusuma
Sukarto Bujung 176.120.300 7,41 8.806 Sukarto Bujung
Candra Ciputra, MBA (Presiden Candra Ciputra, MBA (President
Komisaris) 41.992.597 1,77 2.099 Commissoner)
Masyarakat umum (masing-masing
di bawah 5%) 1.198.415.468 50,43 59.920 General public (below 5% each)
Jumlah 2.376.172.964 100,00 118.808 Total
Nama Pemegang Saham
31 Desember/December 31, 2016
Penambahan modal berasal dari dividen saham
seperti dijelaskan pada Catatan 23. Additional capital stock through stock dividends as described in Note 23.
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH 20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET Tambahan modal disetor - bersih terdiri dari: Additional paid-in capital-net is consists of the
following:
30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016/
June 30, 2017 and December 31, 2016
Rp'Juta/
Rp'M illio n A gio saham yang berasal dari
penawaran umum perdana P aid-in capital in excess o f par value
kepada masyarakat 1,830 o btained fro m initial public o ffering
A gio saham yang berasal dari P aid-in capital in excess o f par value
P enawaran Umum Terbatas I o btained fro m the first limited
kepada pemegang saham 105,982 o ffering to sto ckho lders
B eban emisi efek ekuitas (6,452) Sto ck issuance co st
P embagian saham bo nus (66,396) Distributio n o f bo nus shares
Nilai wajar waran seri I pada saat Fair value o f series I warrant at the
diterbitkan 2,667 time o f issuance
A gio saham yang berasal dari P aid-in capital in excess o f par value
pelaksanaan pro gram pemilikan o btained fro m emplo yee sto ck
saham o leh karyawan 2,654 o ptio ns pro gram
Keuntungan penjualan kembali mo dal saham yang dipero leh
kembali tahun 2004 1,217 Gain fro m sale o f treasury sto ck in 2004
A gio saham yang berasal dari penambahan P aid-in capital in excess o f par value
mo dal tanpa hak memesan o btained fro m increase in the capital
efek terlebih dahulu tahun 2010 4,692 sto ck with no n-preemptive rights in 2010
A gio saham yang berasal dari P aid-in capital in excess o f par value
pelaksanaan pro gram pemilikan o btained fro m management sto ck
saham o leh manajemen tahun 2011 6,227 o ptio ns pro gram in 2011
A gio saham yang berasal dari P aid-in capital in excess o f par value
dividen saham tahun 2015 o btained fro m sto ck dividends in 2015
(Catatan 23) 41,389 (No te 23)
A gio saham yang berasal dari P aid-in capital in excess o f par value
dividen saham tahun 2016 o btained fro m sto ck dividends in 2016
(Catatan 23) 44,222 (No te 23)
B ersih 138,032 Net
21. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 21. OTHER COMPREHENSIVE INCOME