• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN KASUS

3.5 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

instruksi dokter.

- Lanjutkan intervensi

- Monitor status respirasi dan oksigenasi

- Monitor nilai AGD

- Kolaborasi dalam pemeriksaan AGD - Kolaborasi penyapihan ventilator

4/10/2024 14.00 –

20.00

penurunan curah jantung ditandai dengan

perubahan kontraktilitas, perubahan preload, dan perubahan afterload

- mengidentifikasi tandadan gejala primer penurunan curah jantung (meliputi dispnea, kelelahan, edema, ortopnea, PND, peningkatan JVP) - monitor tekanan

darah

- monitor intake dan output - monitor saturasi

oksigen

- monitor EKG 12 sandapan

- monitor nilai laboratorium jantung - memberikan

posisi semifolwer - memberikan

oksigen untuk mepertakankan saturasi oksigen

>94%

S:

Pasien terintubasi O:

- Tidak terdapat peningkatan JVP - TD: 102/58 mmHg, HR:92 x/mnt,

suhu 36,7oC RR:18x/mnt, SpO2 100%, CVP: 10

- TD IABP 119/58,MAP 122

- Terpasang IABP di femoralis dekstr a dengan frekuensi 1:1, augmentasi maksimal, pulsasi arteri dorsalis ped is kanan dan kiri teraba cukup kuat , akral hangat. CRT < 2 dtk

- Terpasang obat adrenalin dosis tetap 0,1 mcg/KgBB/menit

- Terpasang obat Norephineprin naik dosis dari 0,05 mcg/KgBB/menit ke dosis 0,1 mcg/KgBB/menit

- EKG sinus rhythm - Posisi semifowler

- Intake 1738 ml/6 jam (3-4 ml/kgBB/jam

- Output 1708 ml/6 jam (3-4 ml/kgBB/jam)

- Balance cairan +30 ml/6 jam - Enzin CKMB: 16 U/L

- Enzim CK: 362 U/L A:

Masalah belum teratasi P:

- Lanjutkan intervensi

- Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi dispnea, kelelahan, edema,

ortopnea, PND, peningkatan JVP) - Monitor tekanan darah, nadi,

saturasi, EKG dan intake output - Monitoring IABP

- Kolaborasi dalam pemberian terapi 4/10/2024

14.00 – 20.00

Ketidak- seimbangan kadar glukosa darah

berhubungan dengan resistensi insulin

dibuktikan dengan GDS 237 mg/dL

- Monitor hemodinamik - Monitor kadar

glukosa darah - Monitor tanda dan

gejala

hipoglikemia dan hiperglikemia - Monitor intake

dan output - Kolaborasi

pemeriksaan gluosa darah - Kolaborasi

pemberian terapi insulin

S:

Pasien terintubasi O:

- TD: 102/58 mmHg, HR:92 x/mnt, suhu36,7oC RR:18x/mnt, SpO2 100%, CVP: 10

- GDS jam 19 : 134 mg/dL - drip insulin di stop

- Intake 1738 ml/6 jam (3-4 ml/kgBB/jam

- Output 1708 ml/6 jam (3- 4ml/kgBB/jam)

- Balance cairan +30 ml/10 jam A:

Masalah teratasi P:

- Intrvensi dihentikan

- Monitor kadar glukosa darah

- Kolaborasi pemberian terapi insulin , jika perlu

4/10/2024 14.00 –

20.00

Risiko perdarahan ditandai dengan tindakan

pembedahan

- Monitor hemodinamik - Monitor tanda dan

gejala perdarahan - Monitor nilai

hematokrit/

hemoglobin - Monitor

kepatenan drain - Monitor koagulasi

S:

Pasien terintubasi O:

-TD: 102/58 mmHg, HR:92 x/mnt, suhu 36,7oC RR:18x/mnt, SpO2 100%, CVP: 10

-Pasien pasca tindakan CABG hari 0 -Terdapat luka post operasi sternum,

tertutup transparan dressing, luka pada kedua tungkai tertutup perban elastis, luka tampak bersih tidak ada rembesan

-Produksi drain 160 ml/6 jam (0,1-0,2 ml/kgBB/jam)

-Hasil labor jam 19.42: Hb: 12,0 g/dL, Ht: 36,4 %, leukosit: 18.620 sel/mcL trombosit: 225 ribu/mcL.

-Sudah transfusi darah FFP 2 bag

A: Masalah perdarahan teratasi sebagian P:

-Lanjutkan intervensi

-Monitor tanda dan gejala perdarahan -Identifikasi penyebab perdarahan -Periksa drainase luka

-Monitor terjadinya perdarahan (sifat dan jumlah)

-Monitor nilai hemoglobin dan hematokrit sebelum dan setelah kehilangan darah

-Monitor tekanan darah dan parameter haemodinamic (tekanan vena central dan tekanan baji kapiler atau arteri

pulmonal), jika ada

-Monitor intake dan out put cairan -Monitor coagulasi darah (protarombin

time (PT), Partial tromboblastin time (PTT), fibrinogen, degradasi, fibrin, dan jumlah trombosit) jika ada -Monitor delivery oksigen jaringan (mis.

PaO2, SaO2, haemoglobin dan curah jantung)

-Monitor tanda dan gejala perdarahan masif

4/10/2024 14.00 –

20.00

Risiko infeksi ditandai dengan efek prosedur invasif

- Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik

- Memberikan perawatan luka pada area luka post operasi

- Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien - Kolaborasi dalam pemberian terapi antibiotik

S:

Pasien terintubasi O:

- Tidak terdapat tanda dan gejala infeksi

- Area luka post operasi di sternum tertutup dressing trasnparan, tampak bersih dan tidak ada rembesan

- Luka di kedua tungkai tertutup elastis perban, tampak bersih tidak ada rembesan

- Terpasang ETT di trakea tampak bersih

- Terpasang CVC, sideport, Artery line dan vena perifer tampak bersih tidak ada rembesan

- Hasil labor jam 20.00: Hb: 12,0 g/dL, Ht: 36,4 %, leukosit: 15.620 sel/mcL trombosit: 223 ribu/mcL.

A: Masalah tidak terjadi P:

- Lanjutkan intervensi

- Monitor tanda dan gejala infeksi lokal

dan sistemik

- Monitor kondisi balutan luka post operasi

- Monitor kondisi pemasangan alat invasif (CVC, sideport, artery line, vena perifer)

- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien

- Kolaborasi dalam pemberian terapi antibiotik

4/10/2024 14.00 –

20.00

Resiko perfusi jaringan perifer tidak efektif berhubungan dengan prosedur pemasangan IABP

- Melakukan zeroing dan levelling

- Melakukan hemodinamik CO/CI

- Mengkaji sirkulasi perifer ( Nadi, edema, CRT) - Mengecek warna kulit secara rutin - Memonitor

Kardiovaskuler - Memonitor adanya disritmia

- Mengobservasi gelombagn IABP - Memonitor balance cairan intake,

output harian

- Kolaborasi dengan dokter evaluasi ECHO

S : - O :

- TD: 102/58 mmHg, HR:92 x/mnt, suhu 36,7oC RR:18x/mnt, SpO2

100%, CVP: 10 EKG SR , Akral hangat Nadi kuat

- Nadi poplitea,tibialis posterior dan dorsalis pedis teraba sama kuat

- TD IABP 119/58,MAP 122

- Terpasang IABP di femoralis dekstr a dengan frekuensi 1:1, augmentasi maksimal, pulsasi arteri dorsalis ped is kanan dan kiri teraba cukup kuat , akral hangat. CRT < 2 dtk

A : Masalah belum teratasi P:

- Lanjut Intervensi

- Tempatkan tempat tidur di posisi sudut 15-30 derajat untuk

mempertahankan posisi kaki pada tempat penusukan agar tetap lurus

- Mengobservasi pulsasi perifer, temperatur dan warna kulit setiap jam.

- Mengecek posisi tip IABP di rontgen

- Mengkaji daerah sekitar penusukan kateter IABP setiap 2 jam, kaji apakah terjadi hematom atau perdarahan

Tabel 11. Implemetasi dan Evaluasi Keperawatan Hari 1 Tanggal 5 Oktober 2024

No Diagnosis Implementasi Evaluasi

5/10/2024 08.00 –

14.00

Gangguan ventilasi spontan

berhubungan dengan kelemahan otot pernapasan dibuktikan dengan pengaruh ansetesi, terintubasi, post pembedahan

jantung

- monitor status respirasi dan oksigeniasi - monitor

hemodinamik - mempertakankan

kepatenan jalan napas

- memberikan posisi semifowler - melakukan

weaning ventilator mekanik - monitor hasil

Analisa gas darah

S: klien belum sadar , masih terintubasi O:

- Jam 07.00 terpasang ventilator mode PSIMV FiO2 40% PEEP 5 P Insp 12, SpO2 100%, TVe 514

- Jam 14.00 terpasang Ventilator mode PS 10 FiO2 40% PEEP 5

- Suara napas vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-)

- TD: 98/55 mmHg, HR: 86x/mnt suhu: 36,5oC RR: 18x/mnt, Saturasi 100%, CVP: 10

- Hasil AGD jam 13.00 pH: 7.45, PaO2: 155,4., PaCO2: 33,2, HCO3:

23,2, BE: 0.4, SaO2:98,9%

- Surara napas vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-)

A: masalah teratasi sebagian P: intervensi dilanjutkan

5/10/2024 08.00 –

Penurunan curah jantung ditandai

- mengidentifikasi tanda dan gejala

S:

Klien belum sadar masih on sedasi dan

14.00 dengan perubahan kontraktilitas, perubahan preload, dan perubahan afterload

primer

penurunan curah jantung

(meliputi dispnea, kelelahan, edema,

ortopnea, PND, peningkatan JVP)

- monitor tekanan darah

- monitor intake dan output - monitor saturasi

oksigen - monitor EKG

12 sandapan - monitor nilai

laboratorium jantung - memberikan

posisi semifolwer - kolaborasi

dalam pemberian terapi

terintubasi O:

- kesadaran SAS 2 - keadaan umum lemah

- tidak terdapat peningkatan JVP - TD: 98/55 mmHg, HR: 86x/mnt

suhu: 36,5oC RR: 18x/mnt, Saturasi 100%, CVP: 10

- TD IABP 114/86,MAP 108

- Terpasang IABP di femoralis dekstra dengan frekuensi 1:1 , augmentasi ma ksimal, pulsasi arteri dorsalis pedis ka nan dan kiri teraba cukup kuat , akral hangat. CRT < 2 dtk

- EKG normal sinus rhtym - Intake 1140 ml/7 jam (2

ml/kgBB/jam

- Output 1410 ml/7 jam (1-2 ml/kgBB/jam)

- Balance cairan -270 ml/7 jam A:

Masalah belum teratasi P:

- Lanjutkan intervensi

- Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi dispnea, kelelahan, edema, ortopnea, PND, peningkatan JVP)

- Monitor tekanan darah, nadi, saturasi, EKG dan intake output

- Monitoring IABP

- Kolaborasi dalam pemberian terapi - Kolaborasi dalam pemeriksaan

ekokardiografi 5/10/2024

08.00 – 14.00

Risiko perdarahan ditandai dengan tindakan

pembedahan

- Monitor tanda dan gejala perdarahan - Monitor nilai

hematokrit/

hemoglobin - Monitor

koagulasi

S: klien belum sadar , masih terintubasi O: kesadaran SAS 2

- Tidak ada tanda dan gejala perdarahan

- Terdapat luka post operasi sternum, tertutup transparan dressing, luka pada kedua tungkai tertutup perban elastis, tampak bersih tidak ada rembesan

- Produksi drain 40 ml/ 7 jam (0,1ml/kgBB/jam)

- Hasil labororatorium jam Hb: 10,3 g/dL

A: Masalah tidak terjadi P:

- Lanjutkan intervensi

- Monitor tanda dan gejala perdarahan 5/10/2024

08.00 – 14.00

Risiko infeksi ditandai dengan efek prosedur invasif

- Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan

sistemik - Memberikan

perawatan luka pada area luka post operasi - Mencuci tangan

sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien

- Kolaborasi dalam pemberian terapi

S: klien belum sadar , masih terintubasi O:

- Tanda-tanda vita dalam batas normal, - Terdapat luka post operasi sternum,

tertutup transparan dressing,luka tampak bersih tidak ada rembesan - Terpasang ETT di trakea tampak

bersih

- Terpasang CVC, sideport, Artery line dan vena perifer tampak bersih tidak ada rembesan

- Hasil leukosit: 12.320/mm3 A: Masalah tidak terjadi P:

- Lanjutkan intervensi

- Monitor tanda dan gejala infeksi lokal

antibiotik dan sistemik

- Monitor kondisi balutan luka post operasi

- Monitor kondisi pemasangan alat invasif (CVC, sideport, artery line, vena perifer)

- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien

- Kolaborasi pemberian terapi antibiotik

5/10/2024 08.00 –

14.00

Resiko perfusi jaringan perifer tidak efektif berhubungan dengan prosedur pemasangan IABP

- Melakukan zeroing dan levelling - Monitor hemodinamik CO/CI

- Mengkaji sirkulasi perifer ( Nadi, edema, CRT) - Mengecek warna kulit secara rutin - Memonitor

Kardiovaskuler - Memonitor adanya disritmia

- Mengobservasi gelombagn IABP - Memonitor balance cairan intake,

S : - O :

- TD: 98/55 mmHg, HR:86 x/mnt, suhu 36,7oC RR:18x/mnt, SpO2

100%, CVP: 10 EKG SR , Akral hangat Nadi kuat

- Nadi poplitea,tibialis posterior dan dorsalis pedis teraba sama kuat

- - TD IABP 114/58,MAP 118 - Terpasang IABP di femoralis dekstr

a dengan frekuensi 1:1, augmentasi maksimal, pulsasi arteri dorsalis ped is kanan dan kiri teraba cukup kuat , akral hangat. CRT < 2 dtk

A : Masalah belum teratasi P:

- Lanjut Intervensi

- Tempatkan tempat tidur di posisi sudut 15-30 derajat untuk

mempertahankan posisi kaki pada tempat penusukan agar tetap lurus - Mengkaji daerah sekitar penusukan

output harian - Kolaborasi dengan

dokter evaluasi ECHO

- Mengobservasi pulsasi perifer, temperatur dan warna kulit setiap jam.

- Mengecek posisi tip IABP di rontgen

kateter IABP setiap 2 jam, kaji apakah terjadi hematom atau perdarahan

BAB IV

Dokumen terkait