• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Implementasi Manajemen Pondok Pesantren dalam Pembentukan

melalui laundry dan itu dilakukan oleh seluruh santri. Karena ini sifatnya pribadi sehingga tanpa disuruh mereka akan melakukannya sendiri dikarenakan jauh dari orang tuanya sehingga harus bisa mengatur dirinya sendiri. Dan adapun temuan peneliti seluruh santri yang ada di pondok pesantren baik santri baru maupun lama, baik putra ataupun putri mereka harus mengurus dirinya sendiri mulai dari memasak, mencuci baju sendiri tanpa harus ada paksaan dari pembina atau pengurus organisasi karena bersifat kebutuhan individu.

D. Implementasi Manajemen Pondok Pesantren dalam Pembentukan

1. Pembiasaan Kegiatan Harian Membentuk Sikap Kemandirian Santri

Salah satu cara atau strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan sikap mandiri anak adalah dengan adanya pembiasaan.

Kegiatan pembiasaan dapat dilakukan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu.40 Santri yang tinggal di pondok pesantren harus membiasakan diri dalam aktivitas sehari-hari santri untuk membentuk sikap kemandirian mereka. Mereka harus berusaha untuk mandiri dikarenakan jauh dari orang tuanya sehingga mereka harus melakukan segala kegiatan sehari-harinya sendiri seperti memasak, mencuci baju, mencuci piring dan lain sebagainya. Kebiasan itu memang harus dilakukan tanpa harus dipaksa.

Sebagaimana hasil wawancara dengan beberapa informan dalam hal ini Prof Galib selaku Ketua Yayasan sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren mengatakan.

“Mereka yang termasuk santri lama sudah terbiasa dengan aktivitas sehari-hari santri tanpa harus disuruh mereka telah melaksanakan beda halnya dengan santri baru yang masih belum terbiasa sehingga harus disuruh atau diingatkan terlebih dahulu.”41

Selaras dengan pernyataan tersebut Hj. Hajrah selaku Pengasuh Pondok Pesantren mengatakan.

“Dalam buku panduan santri sudah terprogram mulai dari jam berapa bangunnya, apa yang harus dilakukan itu semua sudah terprogram 24 jam. Dan kegiatan seperti memasak sendiri, mencuci baju sendiri tana laundry, mereka tidak perlu disuruh lagi karena sudah menjadi kebiasaan mereka yang jauh dari orang tuanya.”42

40Nihayatul Khusna, “Upaya Membentuk Karakter Mandiri Santri Usia Sekolah Dasar (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Queen Al-Falah Mlaten Geger Madiun),” Skripsi (2019): h.

23.

41KH. M. Galib M, MA. (64 tahun), Ketua Yayasan Syekh Muhammad Ja’far, Wawancara, Bantaeng, 16 Desember 2023.

42Hj. Siti Hajrah, MM. (53 tahun), Pengasuh Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far, Wawancara, Bantaeng, 16 Desember 2023.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh kegiatan santri dari bangun tidur sampai tidur kembali sudah sudah diatur dalam buku panduan santri dan untuk aktivitas sehari-harinya mereka diharuskan mandiri dikarenakan jauh dari orang tuanya sehingga mereka harus mencuci dan memasak sendiri. Sebagaimana hasil temuan peneliti seluruh santri memang dituntut untuk mandiri karena di pondok tersebut mengutamakan kemandirian santri seperti harus memasak sendiri dan ketika mereka ingin memasak harus antri terlebih dahulu dikarenakan perlengkapan masak boleh dikata sangat terbatas. Santri juga harus mencuci baju sendiri tanpa laundry serta mencuci piring sendiri dan lainnya. Sehingga santri yang tamat memiliki bekal untuk dibawa keluar.

2. Peraturan yang Ketat Membentuk Sikap Kemandirian Santri dari Segi Keagamaan

Santri wajib menaati peraturan yang berlaku dan dituntut untuk selalu tertib apabila ada pelanggaran akan diberikan peringatan dan hukuman oleh pengurus pondok. Oleh karena itu santri bertanggung jawab atas dirinya dan juga harus mempunyai kemandirian. Maka dari itu santri diharuskan untuk mengikuti seluruh aturan yang telah ditetapkan di pondok pesantren.43 Sebagaimana wawancara dengan beberapa informan dalam hal ini Pengasuh Pondok Pesantren.

“Di pondok ini menerapkan motto paksa, bisa sampai terbiasa. Jadi harus dipaksakan dulu setelah itu dilakukan pembiasaan misalnya untuk shalat jama’ahnya bagaimana dibiasakan untuk shalat jama’ah tepat waktu di masjid dan pada akhirnya mereka akan terbiasa dan akan melaksanakan tanpa disuruh.”44

43Susi Susanti, dkk “Penanaman Pendidikan Karakter Kemandirian Perilaku Santriwati Melalui Metode Pembiasaan Pondok Pesantren Nurussibyan Singkawang Tengah,” Jurnal UNTAN (2019): H. 2.

44Hj. Siti Hajrah, MM. (53 tahun), Pengasuh Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far, Wawancara, Bantaeng, 16 Desember 2023.

Selaras dengan pernyataan tersebut Nur Isma selaku Pengurus organisasi kampus mengatakan.

“Santri yang dulunya tidak mengikuti kegiatan tetapi karena ada paksaan dan aturan sehingga mereka harus membiasakan diri hingga akhirnya mereka terbiasa seperti murajaah hafalan. Dimana sebelumnya santri cuman menghafal tanpa muraja’ah dan pada akhirnya kewalahan sendiri karena terkadang lupa dengan hafalannya.

Dan pada akhirnya mereka membiasakan untuk melakukan murajaah hingga terbiasa.”45

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa santri dalam segi keagamaan mereka terlebih dahulu harus dipaksa sampai bisa dan akhirnya terbiasa seperti halnya shalat jama’ah lima waktu di masjid.

Adapun hasil temuan peneliti yaitu santri yang ada di pondok utamanya santri baru harus dipaksa terlebih dahulu untuk mengikuti segala aturan yang ada di pondok agar mereka dapat mengikuti segala kegiatan. Apabila ada santri yang tidak mengikuti kegiatan utamanya keagamaan maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan yang tercantum dalam buku aturan.

45Nur Isma (17 tahun), Pengurus Organisasi Kampus Fastabiqul Khaerat Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far, Wawancara, Bantaeng 15 Desember 2023.

92 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Setelah memaparkan hasil penelitian tentang implementasi manajemen pondok pesantren dalam pembentukan sikap kemandirian santri di Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far Kabupaten Bantaeng maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan.

1. Manajemen pondok pesantren di Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far Kabupaten Bantaeng dilaksanakan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap perencanaan dilakukan dengan rapat terlebih dahulu menentukan tujuan dan program yang akan dilaksanakan. Yang mana kegiatannya diklasifikasikan menjadi kegiatan kemandirian keagamaan dan kegiatan kemandirian umum. Tahap pelaksanaan kemandirian dilaksanakan dengan mengklasifikasikan dalam beberapa waktu ada yang harian seperti shalat berjamaah, tadarus dan lain sebagainya. Adapun untuk mingguan seperti yasinan, debat mingguan dan lain sebagainya. Untuk bulanan seperti lomba bulanan dan jama’ah al ja’fariyan dan untuk tahunan seperti LDK, LKM dan lain sebagainya. Tahap evaluasinya dilakukan melalui tes dan lomba. Adapun kegiatan yang evaluasinya dilaksanakan melalui tes yaitu tahfiz, ujian intern, KTS dan lain sebagainya. Yang melalui lomba yaitu terdapat beberapa program seperti lomba bulanan tahfiz dan lain sebagainya. Itu semua berjalan dengan baik walaupun masih ada beberapa santri yang kadang tidak mengikutinya tetapi mereka akan dikenakan sanksi sesuai dengan pelanggaran mereka. Misalnya mereka tidak mengikuti tes

hafalan maka mereka akan dikenakan sanksi berupa tambahan hafalan sesuai keputusan badalnya masing-masing.

2. Kemandirian santri dapat terbentuk dikarenakan lingkungan sekitarnya yang mengharuskan para santri dan santriwati tersebut harus mandiri dalam mengurus dan mengelola kebutuhannya sendiri. Adapun bentuk kemandirian di sini diklasifikasikan menjadi dua yaitu kemandirian keagamaan dan kemandirin umum. Adapun yang termasuk kemandirian keagamaan yaitu membaca Al Qur’an, LKM, shalat tahajjud, bimbingan minat bakat, jama’ah al ja’fariyah, lomba bulanan, ujian intern, yasinan, shalat lima waktu dan puasa senin kamis. Untuk kemandirian umum yaitu LDK, debat mingguan, kerja bakti, pembiasaan sehari-hari, KTS, belajar malam, bimbingan bahasa dan usbu’ ta’aruf. Seluruh kegiatan tersebut terlaksana dan memiliki penanggung jawab masing-masing.

3. Implementasi manajemen pondok pesantren di Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far dilaksanakan dengan baik melalui tahap manajemen mulai dari perencanaan sampai evaluasi. Adapun bentuk implementasinya melalui pembiasaan kegiatan harian membentuk sikap mandiri santri serta peraturan yang ketat. Seluruh santri dituntut untuk mandiri karena jauh dari orang tuanya sehingga harus memasak sendiri, mencuci baju sendiri tanpa laundry serta mencuci piring sendiri dan lainnya. Kemandirian santri khususnya Santri baru harus dipaksa terlebih dahulu untuk mengikuti segala aturan hingga bisa dan terbiasa agar mereka dapat mengikuti segala kegiatan. Apabila ada santri yang tidak mengikuti kegiatan utamanya keagamaan maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan yang tercantum dalam buku aturan.

B. Implikasi Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menyadari masih banyak kekurangan di dalamnya baik itu dari segi penelitian maupun isi dari penelitian.

Berdasarkan temuan peneliti selama melakukan penelitian di lapangan terkait implementasi manajemen Pondok Pesantren dalam Pembentukan sikap kemandirian santri di Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far, maka peneliti mengemukakan beberapa saran berikut:

1. Kepada Ketua Yayasan, Pimpinan Pondok, Pengasuh serta jajarannya hendaknya mempertahankan dan mengembangkan upaya yang telah dilakukan dalam membentuk sikap kemandirian santri. Serta menata dan mengembangkan organisasi kampus yang menjadi perpanjangan tangan dari para pimpinan dan pembina dalam mengawasi seluruh kegiatan yang ada di pondok pesantren dalam pembentukan sikap kemandirian santri.

2. Pembina ataupun ustaz/ustazah sekiranya lebih giat lagi dalam memberikan pemahaman dan semangat kepada seluruh santri agar santri dapat lebih mandiri dan semangat dalam mengikuti segala kegiatan yang pada di pondok pesantren.

3. Kepada Pengurus Organisasi Kampus yang merupakan perpanjangan tangan dari pimpinan dan pembina sekiranya lebih memperhatikan apa yang menjadi keluhan dan kebutuhan santri serta lebih menertibkan lagi dan menerapkan aturan-aturan yang telah ditetapkan dan tertera dalam buku aturan santri.

4. Untuk para santri Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far diharapkan dapat mematuhi segala aturan yang berlaku serta semangat dalam mengikuti segala kegiatan yang ada agar mereka dapat lebih mandiri lagi.

95

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Roni Angger. Pengantar Manajemen Teori dan Aplikasi. Cet. 1.

Malang: EA Publishing, 2020.

Amat Syarifuddin, dkk. “Manajemen Pondok Pesantren dalam Pembentukan Karakter Kemandirian Enterpreneur Santri Pondok Pesantren Salafiyah Baitul Kirom Lampung Selatan.” El-Idare: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 09, no. 01 (2023).

Aminuddin, Much. Manajemen Pondok Pesantren. Kota Jambi: PT. Sonpedia Publishing Indonesia, 2023.

Anggito, Albi & Johan Setiawan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jawa Barat:

CV Jejak, 2018.

Arifin, Miftahol. “Manajemen Keuangan Pondok Pesantren.” Neliti (2015).

Azalia, Liza. “Pembinaan Akhlak Pada Santri di Pondok Pesantren Al Hasyimiyah Sumber Alam Kecamatan Air Hitam Kabupaten Lampung Barat.” Skripsi (2019).

Bashori, Khoiruddin. Problem Psikologis Kaum Santri. Yogyakarta: Forum Kajian Budaya dan Agama, 2003.

Boix, Carles & Susan C. Stokes. Penelitian Lapangan: Handbook Perbandingan Politik. Nusa Media, 2021.

Dhuhani, Elfridawati Mai. “Manajemen Pondok Pesantren; Studi Pengelolaan Santri Muallaf di Pondok Pesantren Al Anshar Ambon di Pondok Pesantren Al Anshar Ambon.” Jurnal Fikratuna 9, no. 1 (2018).

Fahham, Achmad Muchaddam. Pendidikan Pesantren: Pola Pengasuh, Pembentukan Karakter, dan Perlindungan Anak. Jakarta: Publica Institute Jakarta, 2020.

Fauzi, Ahmad. “Manajemen Dana dan Sumber Dana Pondok Pesantren.”

Jurnal Tasyri’ Vol. 24, no. No. 1 (2017).

Haedari, Amin. Panorama Pesantren dalam Cakrawala Modern. Jakarta: Diva Pustaka, 2004.

Hariadi, Ahmad dkk. Budaya Pesantren Telaah Kepuasan Kerja Guru. Jambi:

Penerbit Lakeisha, 2021.

Ibrohim, Muhammad. “Strategi Pengembangan Kemandirian Santri Pondok Pesantren Daarul Ahsan Desa Dangdeur Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang.” Skripsi (2018).

Ifendi, Mahfud. “Metode Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren Sunan Drajad Banjarwati Lamongan.” Jurnal Pendidikan Islam 6, no. 2 (2021).

Kadar, Muhammad Gafur, dkk. Manajemen Strategik dan Kepemimpinan. Cet.

1. Yayasan Kita Menulis, 2021.

Kahfi, Shofiyullahul, and Ria Kasanova. “Manajemen Pondok Pesantren di Masa Pandemi Covid-19.” Jurnal Pendidikan Berkarakter 3, no. 1 (2020).

Kantun, Wayan. Pengembangan Jati Diri. Cet. 1. Bogor: IPB Press, 2022.

Kementrian Agama. Al-Qur’an dan Terjemah Edisi Penyempurnaan. Jakarta:

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Badang Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI, 2019.

Khalid, Muh. Rizqy Aqsha, Mardhiah, Syamsul Qomar. “Pelaksanaan Manajemen Pada Program Tahfidzul Qur ’ an di Madrasah Tahfidzul Qur’an Markaz Imam Malik Makassar Muh . Rizqy Aqsha Khalid Mardhiah Syamsul Qomar.” Jurnal Muslim Heritage 8, no. 2 (2023).

Khori, Ahmad. “Manajemen Pesantren Sebagai Khazanah Tonggak Keberhasilan Pendidikan Islam.” Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 2, no. 1 (2017): 127–153.

Khusna, Nihayatul. “Upaya Membentuk Karakter Mandiri Santri Usia Sekolah Dasar (Studi Kasus di Pondok Pesantren Queen Al-Falah Mlaten Geger Madiun).” Skripsi (2019).

Larasati, Sri. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018.

Latipah, Neng. “Peran Pondok Pesantren dalam Meningkatkan Kemandirian Santri di Pondok Pesantren Nurrohim Al-Burhany Purwakarta.” Jurnal COMM-EDU Vol. 02, no. No. 03 (2019).

Makarisce, Arnild Augina. “Teknik Pemerikasaan Keabsahan Data pada Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan Masyarakat.” Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol.12, no. No. 3 (2020).

Mansir, Firman. “Manajemen Pondok Pesantren di Indonesia dalam Perspektif Pendidikan Islam Era Modern.” Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama 12, no. 2 (2020): 207–216.

Masyhud, M. Sulthon & Moh. Khunurridlo. Manajemen Pondok Pesantren.

Jakarta: Diva Pustaka, 2003.

Muafiqus Shobri, dkk. Manajemen Pondok Pesantren. Cet. I. Yogyakarta: Zahir Publishing, 2020.

Muhfizar, dkk. Pengantar Manajemen: Teori dan Konsep. Bandung: CV Media Sains Indonesia, 2021.

Munawwir, Ahmad Warson. Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap.

Cet. 14. Pustaka Progressif, 1997.

Musbikin, Imam. Penguatan Karakter Kemandirian, Tanggung Jawab dan Cinta Tanah Air. Nusa Media, 2021.

Nasruloh. “Manajemen Pondok Pesantren dalam Pembentukan Sikap Kemandirian Santri (Studi Kasus di Pondok Pesantren Minhajut Tholabah Kebangan Kecmatan Bukateja Kabupaten Purbalingga).” Tesis (2019).

Nursita, Baharuddin & Lisa. “Kepemimpinan dalam Supervisi Pendidikan di Madrasah.” Jurnal Idaarah Vol. IV, no. No. 2 (2020).

Perawironegoro, Djamaluddin. “Manajemen Asrama di Pesantren.” Tadbir:

Jurnal Manajemen Pendidikan 3, no. 2 (2019).

Pramana, Cipta, dkk. Dasar Ilmu Manajemen. Bandung: CV Media Sains Indonesia, 2021.

Rahman, Haris Nurdiansya dan Robbi Saepul. Pengantar Manajemen. Cet. I.

Yogyakarta: Diandra Kreatif, 2019.

Rahman Tanjung, dkk. Organisasi & Manajemen. Yayasan Kita Menulis, 2021.

Rapiadi. Monograf Pengaruh Kemandirian Belajar Siswa dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Buddha. Sumatera Barat: PT.

Insan Cendekia Mandiri, 2022.

Ratnawulan, Teti, dkk. “Manajemen Pesantren dalam Pembentukan Sikap Kemandirian Santri di Pondok Pesantren Ell Futhah Bulupayung.” Jurnal Kridatama Sains dan Teknologi Vol. 04, no. No. 02 (2022).

Rayutnasi, Yaya dan Megawati Liya. Pengantar Manajemen Teori, Fungsi dan Kasus. Edisi 2. Yogyakarta: CV Absolute Media, 2018.

Rohim, Heru. “Manajemen Pondok Pesantren dalam Pembentukan Kemandirian Santri.” Tesis, (2021).

Sagala, Syaiful. “Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Pondok Pesantren.” Jurnal Tarbiyah 22, no. 2 (2015).

Saimroh. “Pembentukan Karakter Kemandirian Santri pada Madrasah Berbasis Pesantren di Madrasah Aliyah Al-Hamidiyah Jawa Barat.” Jurnal SMaRT Vol. 06, no. No. 02 (2020).

Sali, Muhammad. Mendisiplinkan Santri. Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2019.

Setiawan, Hasrian Rudi. Manajemen Peserta Didik: Upaya Peningkatan Kualitas Lulusan. Medan: UMSU Press, 2021.

Shihab, M. Quraish. Tafsir Al Mshbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an.

Vol. 14. Lentera Hati, n.d.

Sodik, Sandu Siyoto dan M. Ali. Dasar Metodologi Penelitian. Kediri: Literasi Media Publishing, 2015.

Suratmin. Strategi Kemandirian Santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Sambi Boyolali. Surakarta, 2022.

Susi Susanti, dkk. “Penanaman Pendidikan Karakter Kemandirian Perilaku Santriwati Melalui Metode Pembiasaan Pondok Pesantren Nurussibyan Singkawang Tengah.” Jurnal UNTAN (2019).

Suyuthi, Nurmadhani Ftri, dkk. Dasar-Dasar Manajemen: Teori, Tujuan dan Fungsi. Edited by Cet. 1. Yayasan Kita Menulis, 2020.

Syafe’i, Imam. “Pondok Pesantren: Lembaga Pendidikan Pembentukan Karakter.” Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 8, no. I (2017).

Syahidah, Inas Alhalifatus, dkk. “Manajemen Pengelolaan Asrama dalam Upaya Pembentukan Sikap Kemandirian Siswa.” Jurnal Manajemen dan Pendidikan Vol. 02, no. No. 04 (2023).

Umayah, Siti. “Kontribusi Pondok Pesantren dalam Membentuk Karakter Santri di Pondok Pesantren Darul Muqomah Sumedang Sari Oku Timur.”

Skripsi (2021).

Wahyuddin, Perjalanan Umat Manusia setelah Hari Kebangkitan, Jurnal Pendidikan Kreatif, Vol. 3 no. 2, (2022).

Wahyuddin, Khalifah, Kesultanan dan Kepemimpinan, dalam Perspektif Islam, Jurnal Pendidikan Kreatif, Vol. 4 no. 2, (2023).

Wijaya, Helaluddin dan Hengki. Analisis Data Kualitatif: Sebuah Tinjauan Teori Dan Praktik. Cet. 1. Sekolah Tinggi Theologia Jafray, 2019.

99

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gerbang Pandok Pesantren Syekh

Muhammad Ja’far Visi Misi Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far

Masjid Pondok Pesantren Syekh

Muhammad Ja’far Tribun Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far

Gedung Sekolah Pondok Pesantren

Syekh Muhammad Ja’far Rumah Pimpinan Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far

Toilet Perpustakaan

Ruang Mesin Jahit Pos Keamanan

Galery Mart

Asrama Putri Asrama Putra

Wawancara dengan Ketua Yayasan Syekh Muhammad Ja’far

Kabupaten Bantaeng

Wawancara dengan Sekretaris Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far Kabupaten

Bantaeng

Wawancara dengan Pengasuh Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far Kabupaten

Bantaeng

Wawancara dengan Wakil 3 Bidang Akademik (Pembina) Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far

Kabupaten Bantaeng

Wawancara dengan Pembina Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far Kabupaten

Bantaeng

Wawancara dengan Pengurus Organisasi Kampus Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far

Kabupaten Bantaeng

Wawancara dengan santriwati Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far Kabupaten

Bantaeng

Wawancara dengan santriwati Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far Kabupaten

Bantaeng

Wawancara dengan santri Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far

Kabupaten Bantaeng

Kegiatan LDK

Kajian Kitab Lomba Bulanan

Kegiatan Yasinan

Belajar Kitab Kuning Kegiatan Ujian KTS

Kegiatan Menghafal Santri Kegiatan Pembinaan Bakat

Kegiatan Jama’ah Al Ja’fariyah

Ruang Mesin Jahit Pos Keamanan

Kegiatan Senam di Hari Ahad Kegiatan Pramuka

Kegiatan Ujian Tahfidz

Buku Panduan Jama’ah Al Ja’fariyah

Kitab-kitab Buku Pegangan Santri

Dokumen terkait