BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Manajemen Pondok Pesantren di Pondok Pesantren Syekh
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi ditemukan beberapa tema dan subtema yang merupakan hasil penelitian yang dijabarkan dalam tabel 4.5 di bawah ini.
Tabel 4.5 Manajemen Pondok Pesantren
No. Tema Sub Tema Kode
1. Perencanaan - Pelaksanaan Rapat Penentuan tujuan dan Pembentukan Program/Kegiatan Rutin santri.
- Menelaah ketersediaan sumber dana dan sumber daya manusia
RT RK PP SD 2. Pelaksanaan - Klasifikasi kegiatan dan jadwal
pelaksanaan kegiatan.
- Proses pembinaan dan penanggung jawab kegiatan
- Mewajibkan seluruh santri mengikuti seluruh kegiatan kemandirian
- Aturan bagi orang tua santri yang berkunjung ke pondok
KP JK SP PJ TM WS AO FS 3. Evaluasi - Evaluasi secara berkala
- Hukuman/Sanksi Bagi Santri yang Tidak Mengikuti Kegiatan
- Perubahan santri sebelum masuk dan sesudah masuk pondok pesantren
EK EM EB ET TM Sumber data: Data dan Koding Transkrip Wawancara
Berdasarkan tabel 4.5 di atas menjelaskan terkait tema, sub tema dan kode dalam manajemen pondok pesantren. Selanjutnya akan dijelaskan terkait tema dan tiap sub tema di bawah ini:
1. Perencanaan Pondok Pesantren
Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far Kabupaten Bantaeng merupakan salah satu pesantren yang ada di Kabupaten Bantaeng dan memiliki program tertentu selain pengajian kitab dan Al-Qur’an. Muatan program yang ada di Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far terdiri atas
program yang telah dijelaskan sebelumnya. Pemberian program atau kegiatan merupakan langkah awal yang dilakukan oleh pihak pesantren dalam memberikan pendidikan.
Pendidikan di sini tidak hanya dalam rana kognitif saja melainkan life skill juga dikembangkan sebagai bekal bagi mereka ketika keluar dari pesantren. Para santri dan santriwati yang tinggal di pondok pesantren tidak hanya dibekali dengan pengetahuan keagamaan saja, tetapi juga dibekali dengan keterampilan-keterampilan agar mereka siap untuk menghadapi masa depan yang lebih baik.6 Maka dari itu sangat diperlukan persiapan yang matang dalam memberikan pengetahuan keagamaan maupun keterampilan kepada seluruh santri dan santriwati di Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far Kabupaten Bantaeng. Adapun yang terdapat dalam proses perencanaan yaitu:
a. Pelaksanaan Rapat Penentuan Tujuan dan Pembentukan Program/Kegiatan Rutin Santri.
Pelaksanaan rapat penentuan tujuan merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan dalam proses perencanaan kegiatan, di mana dalam rapat penentuan tujuan ini dihadiri oleh pimpinan pondok, pengasuh pondok, pembina, guru-guru, dan pengurus organisasi kampus. Sebagaimana dengan hasil wawancara dengan beberapa informan dalam hal ini Prof Galib selaku Ketua Yayasan sekaligus Pimpinan Pondok mengatakan:
“Proses perencanaan dilakukan melalui rapat terlebih dahulu dan menentukan program. Kita berharap dapat melakukan perbaikan- perbaikan sesuai dengan kemampuan kita. Dan yang program yang
6Nasruloh, “Manajemen Pondok Pesantren Dalam Pembentukan Sikap Kemandirian Santri (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Minhajut Tholabah Kebangan Kecmatan Bukateja Kabupaten Purbalingga),” Tesis (2019): h. 81.
paling penting itu program pembinaan, pembentukan karakter dan akhlak mulia serta pemahaman nilai-nilai Qur’ani.”7
Senada dengan pernyataan tersebut Hj. Hajrah selaku Pengasuh Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far beliau mengatakan:
“Perencanaan yang dilakukan dengan cara melakukan rapat terlebih dahulu untuk menentukan tujuan dari program yang akan dibuat nantinya. Misalnya program yang disusun itu termasuk program mingguan seperti yasinan pada malam jum’at. Ada program bulanan yaitu lomba bulanan dan ada program-program secara berkala dan ada program-program yang sifatnya sewaktu-waktu karena ada kegiatan.”8 Perencanaan dari sisi teori ada beberapa langkah yang harus diterapkan diantaranya yaitu: merumuskan tujuan dan sasaran yang harus dicapai oleh lembaga pendidikan, menentukan metode yang akan diterapkan dalam pencapaian tujuan dan menentukan cara memanfaatkan sumber daya organisasi sendiri yang berfungsi sebagai strategi untuk mencapai tujuan.9 Berdasarkan wawancara tersebut dengan beberapa informan mengatakan bahwasanya proses perencanaan terlebih dahulu dilakukan rapat dan menentukan tujuan dan program yang akan dilaksanakan. Dan temuan peneliti saat dilapangan bertepatan dengan diadakannya rapat, rapatnya itu terkait dengan kegiatan yang akan dilaksanakan di akhir tahu. Adapun kegiatannya yaitu kegiatan LDK (latihan dasar kepemimpinan), KTS (karya tulis santri) dan ujian intern. Dan yang hadir saat rapat dilaksanakan yaitu pimpinan pondok, pengasuh, pembina dan pengurus organisasi kampus.
Akan terdapat kelemahan pada saat pelaksanaan rapat, di mana belum ada
7KH. M. Galib M, MA (64 tahun), Ketua Yayasan Syekh Muahammad Ja’far, Wawancara, Bantaeng, 16 Desember 2023.
8Hj. Siti Hajrah., MM. (53 tahun), Pengasuh Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far, Wawancara, Bantaeng, 16 Desember 2023.
9 Pramana, dkk. Dasar Ilmu Manajemen,(Bandung: CV Media Sains Indonesia. 2021), h. 9.
pencatatan secara khusus terkait dengan hasil rapat dan yang menjadi penyebabnya yaitu kurangnya sumber daya dan terkendala dalam pendanaan.
Program yang dibentuk pada kegiatan rapat di pondok pesantren dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, ada program harian, Mingguan, bulanan, dan tahunan serta ada pula program yang dilakukan sebelum santri tamat atau yang dikhususkan untuk kelas tiga semua tingkatan. Sebagaimana pendapat Ahmad Syarif. selaku Wakil 3 Pimpinan Pondok Pesantren Bidang Akademik beliau menjelaskan:
“Untuk program harian itu sudah jadwal kegiatan mulai dari pagi sampai malam dan ada di buku panduan santri. Kemudian mingguan itu kami ada kegiatan yasinan bersama di masjid tiap malam jum’at, pembinaan minat dan bakat, serta baksos. Dan untuk bulanan itu kami ada perlombaan di tiap bulannya tepatnya di tanggal 16 berbagai perlombaan dan itu salah satu tujuannya memang untuk melatih sikap kemandirian santri. Kemudian program tahunan kami ada latihan kader muballigh untuk melatih santri untuk menjadi para muballigh dan muballighah, penceramah, pendakwah. Kemudian kami juga mengadakan setiap tahunnya yang merupakan program wajib bagi seluruh santri yaitu latihan dasar kepemimpinan dan tujuan utamanya untuk mengembangkan sikap kemandirian santri itu sendiri dan melatih mereka menjadi calon-calon pemimpin di masa yang akan datang.10
Selaras dengan pernyataan tersebut Isma selaku Pengurus Organisasi Kampus Fastabiqul Khaerat Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far mengatakan:
“Program harian itu seperti setoran hafalan, apel pagi, jadwal wajib, apel malam kalau bulanan seperti lomba bulanan, dzikir bersama dan untuk program tahunan seperti LDK, LKM, Gema ramadhan.”11
10Ahmad Syarif Hidayatullah Galib. S.Pd, M.Pd. (26 tahun), Wakil 3 Pimpinan Pondok Pesantren Bidang Akademik, Wawancara, Bantaeng 17 Desember 2023.
11Nur Isma (17 tahun), Pengurus Organisasi Kampus Fastabiqul Khaerat Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far, Wawancara, Bantaeng 15 Desember 2023.
Selaras dengan pernyataan tersebut Khaerul selaku santri Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far mengatakan:
“Terkait dengan klasifikasi kegiatan saya kurang mengetahui dikarenakan saya tidak tinggal di Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far, saya hanya datang pada jam sekolah dan pada kegiatan-kegiatan tertentu, sehingga saya kurang paham terkait pembagian kegiatan untuk harian, mingguan, bulanan maupun tahunan.”12
Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat disimpulkan bahwa di Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far Memiliki klasifikasi program yang mana ada yang harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Dan itu semua sudah lengkap dalam buku panduan santri. Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far dikenal sebagai salah satu lembaga pendidikan yang di dalamnya terdapat santri dan santriwati yang tinggal di asrama dan ada pula yang tidak tinggal asrama. Dan tentu saja terdapat perbedaan dari segi kemandirian antara santri yang tinggal di asrama dengan santri yang tidak tinggal. Seperti temuan peneliti dilapangan santri yang tinggal di asrama benar-benar dilatih untuk mandiri baik dari segi keagamaan maupun umum.
Contoh kecil saja dari segi keagamaan untuk shalat berjamaah santri yang tinggal di asrama itu diwajibkan untuk melaksanakan shalat berjama’ah di masjid dan itu dikontrol oleh pengurus organisasi dan apabila mereka terlambat maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan yang tercantum dalam buku aturan. Santri yang tinggal asrama sudah tahu terkait jadwal kegiatan mereka berbeda dengan santri tidak mukim yang hanya mengetahui beberapa program saja.
Berdasarkan dengan kegiatan rapat penentuan tujuan dan pembentukan program maka dapat disimpulkan bahwasanya program kemandirian yang ada di pondok pesantren dapat diklasifikasikan menjadi
12Khaerul Hidaya (17 Tahun), Santri Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far, Wawancara, Bantaeng 16 Januari 2023.
dua ada yang masuk ke kemandirian keagamaan dan ada yang masuk ke kemandirian umum. Yang masuk ke kemandirian keagamaan yaitu membaca Al Qur’an, LKM, shalat tahajjud, bimbingan minat bakat, jama’ah al ja’fariyah, lomba bulanan, ujian intern, yasinan, shalat lima waktu dan puasa senin kamis. Untuk kemandirian umum yaitu LDK, debat mingguan, kerja bakti, pembiasaan sehari-hari, KTS, belajar malam, bimbingan bahasa dan usbu’
ta’aruf.
b. Menelaah Ketersediaan Sumber Dana dan Sumber Daya Manusia Sering ditemukan bahwa di pondok pesantren masalah keuangan selalu menjadi kendala dalam melakukan aktivitas pesantren. Tak dapat dipungkiri sebagian besar pondok pesantren memiliki keterbatasan SDM. Dan tidak sedikit pondok pesantren yang memiliki sumber daya baik manusia maupun alamnya tidak tertata dengan rapi, dan tidak sedikit pula proses pendidikan pondok pesantren berjalan lambat karena kesalahan dalam penataan manajemen keuangannya.13 Maka dari itu pondok pesantren harus mengatur dengan baik agar kegiatan tetap berjalan walaupun terbatas dari sumber daya dan sumber dana dalam artian memanfaatkan sumber daya dan sumber dana yang ada dengan baik. Sebagaimana dangan hasil wawancara dengan salah satu informan dalam hal ini Prof Galib selaku Ketua Yayasan sekaligus Pimpinan Pondok mengatakan:
“Kita memiliki keterbatasan dari segi dana, kita tidak punya agniya yang membantu kecuali ada sumbanga dari orang tua dan masyarakat dan itu yang kita kelola. Akan tetapi kita berharap sesuai kemampuan kita tetap melakukan perbaikan-perbaikan agar kedepan pesantren lebih baik dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada.”14
13Miftahol Arifin, “Manajemen Keuangan Pondok Pesantren,” Neliti (2015): h. 12.
14KH. M. Galib M, MA. (64 tahun), Ketua Yayasan Syekh Muahammad Ja’far, Wawancara, Bantaeng, 16 Desember 2023.
Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa ketersediaan sumber daya yaitu tenaga pendidik masih terbatas. Sehingga terkadang ada program yang tidak terlaksana dikarenakan terbatas sumber daya manusia dan sumber dana. Dan berdasarkan temuan peneliti memang terdapat beberapa program yang terlaksana akan tetapi tidak terus menerus dikarenakan tidak memiliki pelatih, seperti bela diri dan lainnya. Program ini terlaksana akan tetapi cuman sekali karena tidak memiliki pelatih, dan untuk mendatangkan pelatih itu membutuhkan dana sedangkan dana di pondok pesantren sangatlah terbatas.
2. Pelaksanaan Pondok Pesantren
Lembaga pendidikan yang ada di sekitar kita mempunyai persamaan dan perbedaan dalam konsep pendidikan. Hal inilah yang akan menjadi ciri tersendiri tiap lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan Islam yang bernama pondok pesantren menjadi salah satu alternatif pilihan untuk pendidikan Islam.15 Faktanya di lapangan yang peneliti temukan pelaksanaan ini melibatkan seluruh komponen yang ada mulai dari ketua yayasan, pimpinan pondok, pengasuh pondok, ustaz/ustazah, santri serta orangtua santri dan masyarakat sekitar. Adapun yang terdapat dalam proses pelaksanaan yaitu:
a. Klasifikasi Kegiatan dan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Santri.
Kegiatan yang telah ditetapkan dilaksanakan oleh seluruh yang ada santri yang ada di pondok pesantren. Berdasarkan hasil wawancara dengan Pimpinan Pondok Pesantren sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Prof.
Galib menjelaskan terkait proses pelaksanaan program dalam pembentukan
15Nasruloh, “Manajemen Pondok Pesantren Dalam Pembentukan Sikap Kemandirian Santri (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Minhajut Tholabah Kebangan Kecmatan Bukateja Kabupaten Purbalingga),” h. 101.
sikap kemandirian santri di Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far beliau mengatakan:
”Proses pelaksanaan kegiatan atau program yaitu Kita membuat jadwal.
Dan jadwal itulah yang menjadi acuan pada seluruh kegiatan. Kita kegiatannya umum, pada tataran pelaksanaan boleh jadi ada perbedaan-perbedaan antara yang kita rencanakan di awal dengan yang dilaksanakan. Dalam pelaksanaan kegiatan ini dilakukan oleh seluruh santri dan santriwati baik yang tinggal di asrama maupun yang tidak tinggal sesuai dengan jadwal dan kegiatannya. Dan tetap dalam pendampingan pengasuh, ustaz/ustazah serta santri dan santri wati yang diamanahkan menjadi pengurus organisasi kampus.”16
Senada dengan pernyataan tersebut Hj. Hajrah Selaku wakil 1 pimpinan Pesantren bidang kepengasuhan beliau mengatakan:
”Proses pelaksanaan kemandirian dilakukan setiap saat, jadi prosesnya itu pertama tentu secara terkoordinir misalnya jadwal. Kapan jadwalnya mengaji, shalat, belajar, memasak, mandi, mencuci dan istirahat. Dan itu sudah tertera semua dalam buku tata tertib santri dan biasa diistilahkan sebagai buku PANTAS (panduan akhlak santri).
Dalam pelaksanaan program selalu didampingi agar dapat berjalan dengan baik.”17
Selaras dengan pernyataan tersebut Ahmad Syarif selaku Wakil 3 Pimpinan Pondok Pesantren Bidang Akademik mengatakan bahwa:
“Alhamdulillah sampai saat ini proses pelaksanaannya itu berjalan dengan lancar walaupun dengan berbagai macam dinamikanya dalam setiap tahapan-tahapannya yaitu kami selalu berbagi amanah dengan berbagai stakeholder yang ada di pesantren mulai dari tingkatan sekolah, organisasi yang dipegang oleh santri dan santriwati, pesantren kami jalan bersama untuk memastikan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan itu berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.”18
16KH. M. Galib M, MA. (64 tahun), Ketua Yayasan Syekh Muhammad Ja’far, Wawancara, Bantaeng, 16 Desember 2023.
17Hj. Siti Hajrah, MM. (53 tahun), Pengasuh Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far, Wawancara, Banateng, 16 Desember 2023.
18Ahmad Syarif Hidayatullah Galib. S.Pd., M.Pd. (26 tahun), Wakil 3 Pimpinan Pondok Pesantren Bidang Akademik, Wawancara, Bantaaeng 17 Desember 2023.
Berdasarkan teori pelaksanaan di pondok pesantren merupakan pelaksanaan program yang telah dilaksanakan sebelumnya dengan melibatkan seluruh komponen yang ada di pondok pesantren mulai dari dewan pengasuh, dewan pengurus dan santri.19 Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan dapat disimpulkan bahwa proses pelaksanaan program pembentukan sikap kemandirian santri di Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far itu berjalan dengan lancar dan sudah terjadwal dengan baik dan telah ada dalam buku panduan santri atau biasa disingkat menjadi buku PANTAS. Seperti dengan apa yang peneliti temukan selama melaksanakan penelitian memang pelaksanaan kegiatan itu selalu merujuk ke buku PANTAS atau buku pegangan santri karena dalam buku tersebut memang sudah tertera dengan jelas terkait kegiatan, waktu dan tempat pelaksanaan serta selalu didampingi untuk melaksanakan kegiatan baik itu oleh pengasuh pondok pesantren, ustaz/ustazah ataupun santri yang diberi amanah menjadi pengurus organisasi kampus yang merupakan perpanjangan tangan dari para Pembina atau ustaz/ustazah walaupun ada beberapa program yang betul-betul membutuhkan pendampingan khusus seperti barazanji, tilawah, khatib dan lain sebagainya.
Pondok pesantren syekh muhammad ja’far melaksanakan kegiatannya berdasarkan dengan Jadwal yang telah ditetapkan. Adapun jadwal kegiatannya sebagai berikut:
19Fauzi, “Manajemen Dana Dan Sumber Dana Pondok Pesantren,” Jurnal Tasyri' Vol 24. no 1 (2017), h. 66.
1). Jadwal Kegiatan Santri Untuk Harian Tabel 4.6 Jadwal Harian santri
WAKTU AGENDA KEGIATAN TEMPAT PENANGGUNG JAWAB 04.00-
05.00
Bangun pagi,Shalat Subuh, Membaca Dzikir dan Do’a Al- Ma’tsurat, Membaca Al Qur’an, dan Intensifikasi Bahasa.
Masjid Pengurus Organisasi Kampus 05.00-
05.30 Kerja Bakti Lingkungan
Pesantren
Pengurus Organisasi Kampus 05.30-
07.00 Mandi, Sarapan, Persiapan
masuk kelas Asrama Pengurus
Asrama 07.00-
12.00 Masuk kelas, belajar di sekolah Ruang Sekolah Pengurus Osis dan Guru 12.00-
13.00 Shalat Dzuhur, Istirahat Masjid Pengurus Osis 13.00-
13.45 Masuk kelas (lanjut belajar) Ruang
sekolah Pengurus Osis 13.45-
15.00 Istirahat, makan siang Asrama Pengurus Asrama 15.00-
15.35
Shalat Ashar, Tadarus Al
Qur’an Masjid Pengurus
Organisasi Kampus 15.35-
17.00 Ekskul (Olahraga dan Seni) Lapangan, Ruang Eskul
Pembina (Ustaz/ustazah ) dan Pengurus Organisasi Kampus 17.00-
18.00 Mandi sore dan persiapan
shalat maghrib Asrama Pengurus
Organisasi Kampus 18.00-
18.30 Shalat maghrib Masjid
Pengurus Organisasi Kampus 18.30-
19.30 Bimbingan
Qur’an/Kitab/Ibadah/Bahasa Masjid dan
Kelas Pembina
19.30-
20.00 Makan Malam dan persiapan
belajar malam Asrama Pengurus
Asrama 20.00-
22.00
Belajar
malam/Muraja’ah/Nahwu shorof
Ruang Kelas Pembina (Ustaz/ustazah )
22.00-
04.00 Istirahat, Tidur Malam Asrama
Pengurus Organisasi Kampus dan Asrama
Sumber data: Handbook Santri Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far Kabupaten Bantaeng
Berdasarkan tabel 4.6 di atas yang menggambarkan terkait kegiatan santri mulai dari jam 04.00-22.00 di dalamnya sudah terdapat beberapa kegiatan baik itu yang bersifat keagamaan maupun umum yang lebih mengarah pada kegiatan individu santri serta yang bertanggung jawab dalam kegiatan sehari-hari. Adapun yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatannya yaitu mulai pembina (ustaz/ustazah), pengurus organisasi, pengurus dan asrama. Sehingga seluruh santri yang tinggal di Pondok Pesantren Syekh Muhammad ja’far dapat melatih kedisiplinan mereka dan membuat mereka mandiri berdasarkan dengan jadwal kegiatan yang telah ditetapkan oleh pondok pesantren. Dari banyaknya kegiatan harian santri semua itu terlaksana sesuai jadwal akan tetapi masih ada santri yang sering melanggar dan tidak mengikuti kegiatan.
2). Jadwal Kegiatan Santri untuk Mingguan Tabel 4.7 Jadwal Mingguan Santri
WAKTU AGENDA KEGIATAN TEMPAT PENANGGUNG JAWAB Hari Jam
Ahad, Senin
&
Selasa
18.30-
19.10 Bimbingan Baca Tulis Al Qur’an & Tahfidzul Qur’an
Masjid
Pembina
(Ustaz/ustazah) Selasa 19.30-
21.00 Bimbingan Tilawah Masjid Pembina
(Ustaz/ustazah) Rabu &
Kamis 18.30-
19.10 Bimbingan/ Kajian Kitab/Nahwu/Barazanj i dan Seni Keagamaan/
Khatib/Ceramah
Masjid
Pembina
(Ustaz/ustazah) Jum’at 13.30-
15.00 Latihan Pramuka Santri
& Bela diri Lapangan Pelatih Pramuka
Jum’at 18.30-
19.10 Bimbingan Akidah, Ibadah, Akhlak dan Yasinan
Masjid Pembina
(Ustaz/ustazah) Sabtu 18.30-
19.10 Bimbingan Bahasa Masjid Pembina
(Ustaz/ustazah) Sabtu 19.45-
21.30 Diskusi Debat Kajian
Islam Lapangan Pengurus
Organisasi Kampus Ahad 07.00-
10.00 Olahraga/Kerja Bakti
Massal Asrama/
lapangan Pengurus Organisasi Kampus
Sumber data: Handbook Santri Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far Kabupaten Bantaeng
Berdasarkan tabel 4.7 di atas menggambarkan bahwa dalam sepekan itu sudah ada jadwal yang ditetapkan oleh pondok pesantren baik hari, jam, agenda kegiatan bahkan tempat kegiatannya yang sudah tertera jelas di dalam handbook para santri. Sehingga santri dapat mengikuti segala kegiatan yang ada di pondok pesantren berdasarkan dengan jadwal yang ada. Dan segala kegiatan yang ada itu masing-masing memiliki penanggung jawab.
Para pembina (ustadz/ustazh) dan pengurus organisasi kampus menjadi penanggung jawab dan memantau segala kegiatan serta memberikan arahan kepada para santri dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan. Beberapa kegiatan yang terlaksana akan tetapi tidak secara terus-menerus dikarenakan sumber daya yang bertanggung jawab itu terkadang memiliki halangan. Adapun beberapa kegiatan tersebut yaitu bimbingan bahasa, dan bela diri. Untuk kegiatan yang lainnya itu sudah terlaksana dengan baik akan tetapi masih ada santri yang kadang tidak mengikuti kegiatan.
3). Jadwal Kegiatan Santri untuk Bulanan Tabel 4.8 Jadwal Bulanan Santri
WAKTU AGENDA KEGIATAN TEMPAT PENANGGUNG JAWAB Tanggal Jam
16 Setiap Bulan
19.45- 23.30
Lomba pembinaan bakat antar Asrama antara lain: Qasidah, Drama, MTQ, MHQ, MFQ, MSQ, Ceramah, Khatib dll.
Lapangan
Pembina
(Ustaz/ustazah), Pengurus
Organisasi Kampus 17
Setiap Bulan
13.00- 15.30
Jama’ah Al Ja’fariyah diikuti semua santri, Guru, Orang tua/Wali santri dan Masyarakat
Masjid
Pembina
(Ustaz/ustazah), dan Pengurus Organisasi Kampus dan Sumber data: Handbook Santri Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far
Kabupaten Bantaeng
Berdasarkan tabel 4.8 di atas menggambarkan jadwal kegiatan bulanan santri di pondok pesantren. Sesuai dengan hasil temuan peneliti saat melakukan penelitian di Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far para santri sangat antusias untuk melaksanakan salah satu kegiatan bulanan yaitu lomba bulanan dan pada saat itu yang menjadi tema pada lomba bulanannya yaitu Qasidah Tradisional. Qasidah Tradisional ini menggunakan alat-alat dapur yang dijadikan sebagai alat utama. Para santri sangat mandiri dalam mempersiapkan lomba, mereka berkreasi sendiri tanpa didampingi oleh para pembina pondok pesantren hanya saja dipantau oleh pengurus organisasi kampus. Selain dari lomba bulanan terdapat pula kegiatan jama’ah ja’fariyah yang merupakan kegiatan rutin yang ada di pondok pesantren. Kegiatan ini merupakan kegiatan dzikir bersama dengan pimpinan pondok, pengasuh pondok, para pembina (ustaz/ustazah), para guru, para orangtua santri, tokoh masyarakat, serta seluruh para santri yang ada di pondok pesantren baik yang tinggal asrama maupun yang tidak tinggal. Selain dzikir bersama
pada kegiatan ini juga dibuka sesi diskusi di mana para orang tua santri, tokoh masyarakat menyampaikan masukannya kepada pimpinan, pengasuh, para pembina dan guru-guru terkait dengan keadaan santri dan santriwati, dan hal-hal yang sekiranya butuh perbaikan dan lain sebagainya.
4). Jadwal Kegiatan Santri untuk Tahunan Tabel 4.9 Jadwal Tahunan Santri
WAKTU AGENDA KEGIATAN TEMPAT PENANGGUNG JAWAB Setiap
Akhir Tahun
Latihan Dasar
Kepemimpinan (LDK) Lingkungan Pondok Pesantren
Pembina
(Ustaz/ustazah), Pengurus
Organisasi dan Panitia Pelaksana 1 Bulan
Sebelum Ramadhan
Latihan Kader Muballigh
(LKM) Lingkungan
Pondok Pesantren
Pembina
(Ustaz/ustazah), Pengurus
Organisasi dan Panitia Pelaksana Ramadhan Gema Ramadhan Lingkungan
Pondok Pesantren
Pembina
(Ustaz/ustazah), Pengurus
Organisasi dan Panitia Pelaksana Setiap
Penerimaa n Santri Baru
Usbu’ Ta’aruf Lingkungan Pondok Pesantren
Pembina
(Ustaz/ustazah), Kepala
Sekolah/madrasah, Guru, Pengurus Organisasi dan Panitia Pelaksana Sumber data: Handbook Santri Pondok Pesantren Syekh Muhammad Ja’far
Kabupaten Bantaeng
Berdasarkan tabel 4.9 di atas menggambarkan terkait kegiatan tahunan santri di pondok pesantren. Untuk kegiatan tahunan ini yang berperang aktif dalam mendampingi santri untuk melaksanakan kegiatan yaitu langsung dari pimpinan, pengasuh, para pembina serta dibantu oleh para pengurus