METODOLOGI PENELITIAN
4.4. Implikasi Manajerial
Perbankan di BEI tahun 2008-2011. Hal ini menunjukan bahwa perubahan harga saham perusahaan yang termasuk di dalam Industri Perbankan di BEI tahun 2008-2011 dipengaruhi oleh variabel NPL, LDR, GCG, ROA, BOPO, dan CAR apabila dilakukan secara bersama-sama, sehingga cara ini layak digunakan untuk mengambil keputusan investasi.
mengidentifikasi lebih dini permasalahan yang akan dihadapi. Sehingga bank akan tetap memiliki reputasi yang baik terhadap pasar, lalu akan berdampak pada permintaan saham sehingga harga saham yang meningkat.
Hasil penelitian terdahulu menemukan hasil yang bervariasi, hal ini dikarenakan perbedaan rentang waktu, objek penelitian dan perubahan peraturan/ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.Perbedaan inilah yang akhirnya mendorong penulis untuk melakukan penelitian kembali mengenai tingkat kesehatan bank menggunakan komponen rasio Risk Based Bank Rating (RBBR) terhadap harga saham. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah dimana objek yang diteliti oleh penulis yaitu perusahaan yang termasuk dalam industri Perbankan tahun 2008-2011 di BEI serta variabel komponen rasio RBBR yang digunakan diambil dari tiap jenis rasio keuangan dengan tujuan untuk memberikan gambaran mengenai tingkat kesehatan bank secara garis besar. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah Non Performing Loan (NPL) mewakili risiko kredit dalam rasio profil risiko, Loan to Deposit Ratio (LDR) mewakili risiko likuiditas dalam rasio faktor profil risiko, Good Corporate Governance (GCG) mewakili faktor GCG, Return on Asset (ROA) dan Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) mewakili rasio faktor rentabilitas, sedangkan Capital Adequacy Ratio (CAR) mewakili rasio faktor permodalan.
Hasil analisis yang pada penelitian ini menemukan bahwa variabel Return on Asset (ROA) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perbankan di BEI tahun 2008-2011 secara parsial. Dapat disimpulkan bahwa perbankan di BEI tahun 2008-2011 secara umum merupakan Industri yang mampu memanfaatkan aset yang dimilikinya untuk mendapatkan keuntungan dan mampu mengelola laba bersihnya dengan baik untuk mendatangkan keuantungan bagi perusahaan. Variabel ROA yang meningkat akan
mencerminkan prospek kinerja keuangan perusahaan yang semakin baik dan dengan sendirinya informasi tersebut memberikan gambaran bahwa perusahaan akan memberikan tingkat keuntungan yang semakin meningkat hal inilah yang pada akhirnya akan meningkatkan harga pasar saham perusahaan yang bersangkutan.
Dari 6 variabel independen yang diteliti, terdapat 5 variabel yang secara parsial tidak signifikan terhadap variabel harga saham perbankan tahun 2008-2011 di BEI yaitu variabel Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Good Corporate Governance (GCG), Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dan Capital Adequacy Ratio (CAR).
Variabel Non Performing Loan (NPL) secara parsial terbukti memilki hubungan yang positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, hal ini menunjukkan dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi pada perusahaan yang termasuk dalam Perbankan tahun 2008-2011 di BEI variabel NPL tidak dipertimbangkan. Dari perhitungan NPL yang diperoleh dari laporan keuangan, perbankan periode 2008-2011 memiliki rata-rata NPL sebesar 0.035945 atau 3.5945%
yang menunjukkan kredit bermasalah masih dikategorikan lancar karena batas kredit bermasalah sebesar kurang dari 5% dari total kredit.
Dalam penelitian ini variabel LDR secara parsial terbukti memiliki hubungan yang negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan yang termasuk dalam Perbankan tahun 2008-2011 di BEI, hal ini menunjukkan dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi pada perusahaan yang termasuk dalam Perbankan tahun 2008-2011 di BEI variabel LDR tidak dipertimbangkan oleh para investor. Hal ini diduga dikarenakan rata-rata LDR perbankan tahun 2008-2011 di BEI sebesar 0.761125 atau 76.1125% menunjukan bahwa menurut Bank Indonesia PBI No 12/9/PBI/2010 batas bawah LDR target sebesar 78% dan batas atas LDR target sebesar 100% yang berarti kemampuan bank membayar kembali penarikan yang
dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditas. Sedangkan hubungan LDR dengan Harga Saham yang negatif menunjukan kesesuaian dengan teori yang ada dimana semakin tinggi rasio LDR semakin rendah pula kemampuan likuiditas bank. LDR yang tinggi berarti resiko dalam berinvestasi menjadi tinggi.
Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa variabel Good Corporate Governance (GCG) berhubungan negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perbankan tahun 2008-2011 di BEI secara parsial, hal ini menunjukkan dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi pada perbankan tahun 2008-2011 di BEI variabel GCG tidak dipertimbangkan.
Rata-rata nilai komposit GCG perbankan periode 2008-2011 di BEI adalah 1.493478 menunjukan nilai komposit GCG rata perbankan adalah Sangat Baik. Maka hal ini menunjukkan kualitas manajemen yang baik dan tidak terjadinya masalah yang bisa menimbulkan moral hazard bagi nasabah maupun investor.
Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berhubungan negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perbankan tahun 2008-2011 di BEI secara parsial, hal ini menunjukkan dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi pada perbankan tahun 2008-2011 di BEI variabel BOPO tidak dipertimbangkan.
Rata-rata BOPO perbankan periode 2008-2011 di BEI adalah 0.882630 atau 88.2630%
menunjukan semakin rendah rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut yang berarti dalam menggunakan sumber daya perusahaan lebih efisien dan dapat meminimkan tingkat biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasionalnya.
Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berhubungan negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perbankan tahun 2008-2011 di BEI secara parsial, hal ini menunjukkan dalam mengambil keputusan untuk
berinvestasi pada perbankan tahun 2008-2011 di BEI variabel CAR tidak dipertimbangkan dilihat dari segi permodalannya. Rata-rata CAR perbankan periode 2008-2011 di BEI adalah 0.172809 atau 17.2809% menunjukan tingkat kecukupan modal perbankan sudah diatas 8%
sesuai ketentuan Bank Indonesia maka perbankan peridoe 2008-2011 di BEI tidak ada masalah dalam permodalan sehingga kemampuan bank semakin baik dalam mengelola modalnya.
Hasil pengaruh yang signifikan variabel ROA dapat dijadikan bahan masukan bagi para investor sebagai variabel yang dapat dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan berinvestasi pada perusahaan yang termasuk dalam industri Perbankan di BEI tahun 2008-2011.
Bagi perusahaan, hasil dari penelitian ini bisa dijadikan masukkan untuk mengelola kinerja keuangan perusahaan lebih baik lagi demi meningkatkan nilai perusahaan dalam mencapai tujuan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN