BAB V PEMANTAUAN DAN EVALUASI
C. INDIKATOR KEBERHASILAN
Keberhasilan pembinaan PHBS dapat dilihat dari pencapaian upaya-upaya yĂŶŐ dilakukan di pusat, provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, desa, kelurahan, dan di berbaŐai tatanan lain sebaŐai berikut.
1. Pusat
a. Adanya kebijakan nasional yĂŶŐ mendukunŐ operasionalisasi pembinaan PHBS di semua tatanan.
b. Terlaksananya advokasi terhadap Pemerintah Provinsi dan pihak-pihak lain untuk mendukunŐ pembinaan PHBS di semua tatanan.
c. TerselenŐŐaranya bina suasana ůŝŶŐkup nasional yanŐ mendukunŐ pembinaan PHBS di semua tatanan.
d. Adanya sistem informasi nasional PHBS yanŐ terintĞŐrasi di sistem-sistem informasi Kementerian terkait.
e. Adanya dan tersosialisasikannya petunjuk pelaksanaan pembinaan PHBS di semua tatanan.
f. TerselenŐŐaranya pelaƟŚĂŶ untuk pelaƟŚ (training of trainers-TOT) pembinaan PHBS untuk aparatur provinsi.
Ő. Teralokasikannya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) peninŐkatan kinerja Puskesmas dan jarinŐannya untuk pembinaan PHBS.
h. TerselenŐŐaranya pertemuan berkala (minimal 2 kali setahun) untuk pemantauan pembinaan PHBS di semua tatanan.
i. Adanya pembinaan PHBS di semua tatanan yanŐ terintĞŐrasi secara berjenjanŐ.
2. Provinsi
a. Adanya kebijakan koordinaƟĨ yĂŶŐ mendukunŐ operasionalisasi pembinaan PHBS di semua tatanan.
b. Terlaksananya advokasi terhadap Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota serta pihak-pihak lain untuk mendukunŐ pembinaan PHBS di semua tatanan.
c. TerselenŐŐaranya bina suasana linŐkup provinsi yanŐ mendukunŐ pembinaan PHBS di semua tatanan.
d. Adanya Sistem Informasi PHBS linŐkup provinsi yanŐ terintĞŐrasi di sistem informasi Kementerian terkait.
e. TerselenŐŐaranya pelaƟhan untuk pelaƟh (training of trainers – TOT) pembinaan PHBS untuk aparatur kabupaten dan kota.
f. TerselenŐŐaranya pertemuan berkala (minimal 2 kali setahun) untuk pemantauan pembinaan PHBS di semua tatanan.
Ő. Adanya pembinaan PHBS di semua tatanan yanŐ terintĞŐrasi secara berjenjanŐ.
3. Kabupaten/Kota
a. Adanya kebijakan koordinaƟĨ yĂŶŐ mendukunŐ operasionalisasi pembinaan PHBS di semua tatanan.
b. Terlaksananya advokasi terhadap Pemerintah Kecamatan dan pihak-pihak lain untuk mendukunŐ pembinaan PHBS di semua tatanan.
c. TerselenŐŐaranya bina suasana linŐkup kabupaten/
kota yanŐ mendukunŐ pembinaan PHBS di semua tatanan.
d. Adanya Sistem Informasi PHBS ůŝŶŐkup kabupaten/
kota yanŐ terintĞŐrasi di sistem informasi Kementerian terkait.
e. TerseleŶŐŐaranya pelaƟŚĂŶ pembinaan PHBS untuk para penŐelola insƟƚƵƐŝ pendidikan, tempat kerja, tempat umum, fasilitas pelayanan kesehatan, aparatur desa dan kelurahan, KPM, lembaŐa kemasyarakatan dan pihak-pihak lain.
f. TerselenŐŐaranya pertemuan berkala (minimal 3 kali setahun) untuk pemantauan pembinaan PHBS di semua tatanan.
Ő. Adanya pembinaan PHBS di semua tatanan yanŐ terintĞŐrasi secara berjenjanŐ.
4. Kecamatan
a. Terkoordinasinya penerapan kebijakan terkait denŐan pembinaan PHBS di semua tatanan.
b. Terlaksananya advokasi terhadap aparat desa dan kelurahan serta pihak-pihak lain untuk mendukunŐ pembinaan PHBS di semua tatanan.
c. TerselenŐŐaranya bina suasana linŐkup kecamatan yĂŶŐ ŵĞŶĚƵŬƵŶŐ pembinaan PHBS di semua tatanan.
d. Adanya Sistem Informasi PHBS linŐŬup kecamatan yĂŶŐ terinteŐrasi di sistem informasi Kementerian terkait.
e. Adanya pembinaan PHBS di semua tatanan yanŐ terintĞŐrasi secara berjenjanŐ.
5. Desa/Kelurahan (Tatanan Rumah Tangga)
a. Adanya peraturan di desa atau kelurahan yanŐ melandasi pembinaan PHBS Di Rumah TanŐŐa.
b. Adanya peran ĂŬƟf pemuka masyarakat dan orŐanisasi kemasyarakatan dalam pembinaan PHBS Di Rumah TanŐŐa.
c. MeŶŝŶŐkatnya persentase Rumah TĂŶŐŐa Ber-PHBS.
6. Tatanan InsƟƚƵƐŝ Pendidikan
Terwujudnya InsƟƚƵƐŝ Pendidikan Ber-PHBS, denŐan indikator:
a. Tersedia sarana untuk mencuci tanŐan menŐŐunakan sabun.
b. Tersedia sarana untuk meŶŐŽŶƐƵŵƐŝ makanan dan minuman sehat.
c. Tersedia jamban sehat.
d. Tersedia tempat sampah.
e. Terdapat laranŐan untuk ƟĚĂk merokok.
f. Terdapat laranŐan untuk ƟĚĂŬ ŵĞŶŐŽŶƐƵŵƐŝ NAPZA.
Ő. Terdapat laranŐan untuk ƟĚĂk meludah di sembaranŐ tempat.
h. Terdapat kĞŐiatan memberantas jenƟk nyamuk secara ƌƵƟn
7. Tatanan Tempat Kerja
Terwujudnya Tempat Kerja Ber-PHBS, denŐan indikator:
a. Tersedia sarana untuk mencuci tanŐan menŐŐunakan sabun.
b. Tersedia sarana untuk meŶŐŽŶƐƵŵƐŝ makanan dan minuman sehat.
c. Tersedia jamban sehat.
d. Tersedia tempat sampah.
e. Terdapat peraturan berkaitan denŐan K3.
f. Terdapat laranŐan untuk ƟĚĂk merokok.
Ő. Terdapat laranŐan untuk ƟĚĂŬ menŐonsumsi NAPZA.
h. Terdapat laranŐan untuk ƟĚĂk meludah di sembaranŐ tempat.
i. Terdapat kĞŐiatan memberantas jenƟk nyamuk secara ruƟn.
8. Tatanan Tempat Umum
Terwujudnya Tempat Umum Ber-PHBS, denŐan indikator:
a. Tersedia sarana untuk mencuci tanŐan menŐŐƵŶĂkan sabun.
b. Tersedia jamban sehat.
c. Tersedia tempat sampah.
d. Terdapat laranŐan untuk ƟĚĂk merokok.
e. Terdapat laranŐan untuk ƟĚĂŬ menŐonsumsi NAPZA.
f. Terdapat laranŐan untuk ƟĚĂk meludah di sembaranŐ tempat.
Ő. Terdapat kĞŐiatan memberantas jenƟk nyamuk secara ruƟn.
9. Tatanan Fasilitas Kesehatan
Terwujudnya Fasilitas Kesehatan Ber-PHBS, denŐan indikator:
a. Tersedia sarana untuk mencuci tanŐan menŐŐunakan sabun.
b. Tersedia sarana untuk meŶŐŽŶƐƵŵƐŝ makanan dan minuman sehat.
c. Tersedia jamban sehat.
d. Tersedia tempat sampah.
e. Terdapat peraturan berkaitan denŐan K3.
f. Terdapat laranŐan untuk ƟĚĂk merokok.
Ő. Terdapat laranŐan untuk ƟĚĂŬ ŵĞŶŐŽŶƐƵŵƐŝ NAPZA.
h. Terdapat laranŐan untuk ƟĚĂk meludah di sembaranŐ tempat.
i. Terdapat kĞŐiatan memberantas jenƟk nyamuk secara ƌƵƟn
Untuk indikator keberhasilan di tatanan-tatanan, dapat pula ditambahkan indikator-indikator yanŐ speƐŝĮk lokal.
Keberhasilan ƉĞŵďĂŶŐƵŶĂŶ kesehatan dalam mencapai sasaran stratĞŐis tahun 2014 dan tarŐet-tarŐet Millennium Development Goals tahun 2015 sanŐat ditentukan oleh keberhasilan dalam menciptakan dan melestarikan perilaku hidup masyarakat yanŐ berorientasi kepada kebersihan dan kesehatan. Oleh sebab itu upaya pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan upaya sanŐat strateŐŝƐ yĂŶŐ harus menjadi perhaƟĂn para ƉĞŵĂŶŐku kepenƟŶŐan (stakeholders).
Dalam Rencana StratĞŐŝƐ Kementerian Kesehatan, LJĂŶŐ dijadikan tolok ukur keberhasilan pembinaan PHBS adalah persentase rumah tanŐŐa yanŐ sudah memprakƟkkan PHBS. Namun disadari bahwa PHBS di rumah tanŐŐa memiliki hubunŐan salinŐ- penŐaruh denŐan PHBS di tatanan-tatanan lain, yaitu ŝŶƐƟƚƵƐi pendidikan, tempat kerja, tempat umum dan fasilitas kesehatan.
Maka jika diinŐinkan keberhasilan dalam pembinaan PHBS di rumah tanŐŐa, pembinaan PHBS harus dilaksanakan di semua tatanan. DenŐan demikian, pembinaan PHBS ƟĚĂk hanya melibatkan dua atau ƟŐa sektor saja, melainkan banyak sektor.
Kerjasama dan keterpaduan antar-berbaŐai sektor tersebut diperlukan dalam ranŐka akselerasi pencapaian sasaran yanŐ telah ditetapkan. Komitmen dan aliansi stratĞŐŝƐ berbaŐai pihak, termasuk swasta dan dunia usaha dapat dikembanŐkan,
BAB VI
PENUTUP
sehinŐŐa kebijakan-kebijakan dan kĞŐiatan-kĞŐiatan dalam ranŐka pembinaan PHBS di semua tatanan terkoordinasi denŐan baik. Kapasitas penŐĞlola tatanan dapat diƟnŐkatkan, sehinŐŐa pembinaan PHBS Ɵdak lĂŐi sekedar merupakan tuŐas dan tanŐŐunŐ jawab pemerintah, melainkan juŐa seluruh komponen masyarakat. Akses informasi tentanŐ kesehatan bĂŐi masyarakat di semua tatanan meninŐkat dan denŐan demikian Őerakan dan peran serta masyarakat, khususnya di ďŝĚĂŶŐ kesehatan, menjadi semakin kuat.
Pedoman ini disusun dalam rĂŶŐka meŶŐƵpayakan kerjasama dan keterpaduan tersebut. Namun demikian, aŐar kerjasama menjadi lebih efekƟf, sejumlah petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis harus seŐera disusun menyusul terbitnya pedoman ini.
MENTERI KESEHATAN͕
ENDANG RAHAYU SEDYANINGSIH
PENGARAH
dr. Lily S. SulistyowaƟ͕ MM
TIM PENYUSUN Dr. ĂŵďĂŶŐ Hartono, MSc Dr. PA Kodrat Pramudho, SKM, M.Kes
Dra. ZƵŇina Rauf, SKM, MSi Dr. ĂŵďĂŶŐ ^ĞƟĂũŝ͕ SKM, M.Kes
drŐ. Rarit Gempari, MARS Dra. Zuraida, SKM, MPH IsmoyowĂƟ͕ SKM, M.Kes
KONTRIBUTOR Arsil Rusli, SH, MH Helmi Hazim, ĂĞŶŐ Zainuddin drŐ͘ Ratna Kirana, MS, Drs. Sunarjo, MM Mahmud Yunus, SKM, M.Kes, Iip Syaiful SKM, M.Kes Drs. Muhamad Idham, MKKK, Ario Budi Wibowo, ST drŐ͘ Marlina GinƟŶŐ, M.Kes, Dra. Hafni Rochmah, SKM, MPH Andi Sari BunŐa UntunŐ, SKM MSc(PH), Ir. Dina ŐŽes, SKM, M.Kes
Dra. KoeƐŵŝŶĂƌƟ͕ drŐ͘ Yusra, M.Kes, Chandra Rudyanto, ST, MPH Sukandar, SKM, drŐ͘ Ivo Syayadi, M.Kes, Winitra Rahmani, S.Sos
Kiki Anton Syahroni, SIP, Riza Afriani, SKM Fenny Melanie, SH
NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011
362.72 IndK
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Katalog Dalam Ter
bitan. Kementer ian Kesehatan RI
Indonesia. Kemen ter
ian Kesehatan RI. S ekretar
iat ian ter epublik arta: Kemen ilaku hidup i Kesehatan R : 2269/MENKES/PER/XI/2011 ter an Men atur Jenderal Per Indonesia nomorPedoman pembinaan per bersih dan sehat (PHBS),-- Jak Kesehatan RI. 2011
ISBN 978 -602-9364-45-3
1. Judul I. HEALTH BEHA
VIOR . HEALTH-LA TH SERVICES II. PREVENTIVE HEAL III. HEALTH PERSONAL IV
W AND TION TH PROMO V. HEAL LEGISTLATION
362.72 Ind K
NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011
K
PERATUR AN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat Jenderal
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011 Pedoman pembinaan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS),-- Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2011
ISBN 978 -602-9364-45-3 1. Judul I. HEALTH BEHAVIOR II. PREVENTIVE HEALTH SERVICES
III. HEALTH PERSONAL IV. HEALTH-LAW AND LEGISTLATION V. HEALTH PROMOTION 362.72
IndK