• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran umum lokasi penelitian a. Letak Geografis

Kabupaten Bone merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Ibukota Watampone dengan luas wilayah keseluruhan mencapai 4.558 km2. Kabupaten Bone secara administratif terbagi kedalam 27 kecamatan, 329 desa dan 43 kelurahan. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Bonto Cani yaitu seluas 463,35 km2sedangkan kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Tanete Riatang yaitu seluar 0,52 km2. Kabupaten Bone terletak pada posisi 4°13′- 5°6′ LS dan antara 119°42′-120°40′ BT dengan garis pantai sepanjang 138 km yang membentang dari selatan ke utara.

Kabupaten Bone secara langsung berbatasan dengan beberapa kabupaten lain di Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu:

 Sebelah Utara : Kabupaten Wajo dan Kabupaten Soppeng

 Sebelah Selatan : Kabupaten Sinjai dan Kabupaten Gowa

 Sebelah Timur : Teluk Bone

 Sebelah Barat :

Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, dan Kabupaten Barru

Sumber:www.bonekab.go.id

Kabupaten Bone ditinjau dari ketinggian tempat dapat diklasifikasikan kedalam 6 kategori dengan variasi ketiggian antara 0 hingga lebih dari 1.000 meter dpal. Kategori pertama (0-25 meter) yaitu seluas 81.925,2 Ha, kategori kedua (25-100 meter) seluas 101.620 Ha, kategori ketiga (100-250 meter) seluas 202.237,2 Ha, kategori keempat (250-750 meter) seluas 62.640,6 Ha, kategori kelima (750-1000 meter) seluas 40.080 Ha, dan kategori keenam (diatas 1.000 meter) seluas 6.900 Ha. Ketinggian wilayah di Kabupaten Bone dapat dilihat pada tabel 2.1

Tabel 2.1

Ketinggian Wilayah Kecamatan di Kabupaten Bone No Kecamatan Ketinggian Wilayah (meter dpal)

1 Bonto Cani 100 - > 1.000

2 Kahu 25–1.000

3 Kajuara 0 - 500

4 Salomekko 0 - 500

5 Tonra 0 - 500

6 Patimpeng 25–1.000

7 Libureng 100–1.000

8 Mare 0–1.000

9 Sibulue 0–500

10 Cina 0–500

11 Barebbo 0–500

12 Ponre 25–1.000

13 Lappariaja 25–1.000

14 Lamuru 25–1.000

15 Tellu Limpoe 100 - > 1.000

16 Bengo 25–1.000

17 Ulaweng 100 - 500

18 Palakka 25 - 500

19 Awangpone 0–500

20 Tellu Siattinge 0 - 500

21 Amali 25 - 500

22 Ajangale 0 - 100

23 Dua Boccoe 0–500

24 Cenrana 0–100

25 T.R Barat 0–100

26 Tanette Riantang 0–100

27 T. R. Timur 0 - 25

Sumber: Bappeda Kabupaten Bone

Tingkat kemiringan lahan di Kabupaten Bone bervariasi mulai dari datar, landai hingga daerah kemiringan yang curam. Daerah yang memiliki kemiringan datar hingga landai banyak terdapat di daerah dengan kontur wilayah pantai atau dataran rendah, daerah ini terletak di sepanjang bagian timur Kabupaten Bone hingga di sebagian daerah bagian utara. Adapun daerah dengan kemiringan curam berada pada bagian Selatan dan Barat yang didominasi oleh perbukitan dan pegunungan.

Wilayah Kabupaten Bone termasuk daerah beriklim sedang.

Kelembaban udara berkisar antara 95% – 99% dengan temperatur berkisar 260C – 430C. Pada periode April-September, bertiup angin timur yang membawa hujan. Sebaliknya pada Bulan Oktober-Maret bertiup Angin Barat, saat dimana mengalami musim kemarau di Kabupaten Bone. Selain kedua wilayah yang terkait dengan iklim tersebut, terdapat juga wilayah peralihan, yaitu: Kecamatan Bontocani dan Kecamatan Libureng yang sebagian

mengikuti wilayah barat dan sebagian lagi mengikuti wilayah timur. Rata-rata curah hujan tahunan diwilayah Bone bervariasi, yaitu: rata-rata<1.750 mm;

1750-2000 mm; 2000-2500 mm dan 2500-3000 mm.

Dilihat dari jenis tanahnya, sebagian besar jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Bone berasal dari jenis Alluvial, Gleihumus, Litosol, Regosol, Grumosol, Rasial dan Litosol, Mediteranian dan Latosol. Jenis tanah yang paling dominan di Kabupaten Bone adalah jenis Mediteranian dan Latosol yang tersebar hampir di seluruh kecamatan.

Potensi sumberdaya mineral yang terkandung di Kabupaten Bone termasuk besar baik kandungan mineral logam maupun non-logam.

Kandungan mineral logam di Kabupaten Bone yang berhasil teridentifikasi antara lain:

1. Emas, terdapat di daerah Patimpeng, diindikasikan memiliki kandungan emas dengan luasan sebaran mencapai 20.000 ha.

2. Tembaga, terdapat di Kecamatan Libureng dengan indikasi sebaran mencapai 67,5 ha.

3. Mangan, terdapat di Kecamatan Ponre, Bontocani dan Salomekko dengan luasan sebaran mencapai 5.506,5 ha.

4. Endapan besi, terdapat di Kecamatan Bontocani dan Kahu dengan luas sebaran mencapai 10.200 ha.

Selain potensi mineral logam, Kabupaten Bone juga memiliki potensi mineral non logam, antara lain: batu bara, gamping, marmer, kuarsa, batu

sabak dan basal yang tersebar di beberapa wilayah seperti Bontocani, Patimpeng, Kahu, Lamuru, Lappariaja, Ponre, dan Cina.

Kabupaten Bone memiliki 19 sungai besar yang dikelola oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum. Sejumlah sungai tersebut dimanfaatkan oleh pemerintah ataupun oleh masyarakat sebagai sumber pengairan untuk pertanian maupun sebagai sarana pengembangan perikanan air tawar. Beberapa nama sungai yang dikelola oleh PU antara lain: 1) Sungai Cenrana, 2) Sungai Walannae, 3) Sungai Palakka, 4) Sungai Pattiro, 5) Sungai Jaling, 6) Sungai Unyi, 7) Sungai Maradda, 8) Sungai Lerang, 9) Sungai Pallengoreng, 10) Sungai Bengo, 11) Sungai Malinrung, 12) Sungai Dekko, 13) Sungai Melle, 14) Sungai Seko Balle, 15) Sungai Coppo Bulu, 16) Sungai Tanette Buang, 17) Sungai Mico, 18) Sungai Paccing, dan 19) Sungai Corowali. Selain digunakan sebagai sarana pendukung perikanan dan pertanian, beberapa sungai di Kabupaten Bone juga akan digunakan sebagai sarana pembangkit listrik tenaga air, yaitu melalui PLTA dan PLTMH.

Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air akan dilakukan di: 1) PLTA di sekitar DAS Walane dengan kapasitas 10.000 (sepuluh ribu) mega watt hour, 2) PLTMH 1 (Cenranae) di sekitar Sungai Cenranae dengan kapasitas 120 kilowatt hour, 3) PLTMH 2 (Ponre) di sekitar Sungai Ponre dengan kapasitas 120 kilowatt hour, 4) PLTMH 3 (Salomekko) di sekitar Sungai Salomekko dengan kapasitas 120 kilowatt hour.

2. Potensi Pengembangan Wilayah

Potensi pengembangan wilayah di Kabupaten Bone dilaksanakan dalam rangka peningkatan ekonomi. Berdasarkan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Bone Tahun 2012–2032 kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan budidaya sebagai berikut.

a. Kawasan Hutan Produksi

Kawasan hutan produksi di Kabupaten Bone dibagi kedalam 2 kategori, yaitu hutan produksi dan hutan produksi terbatas. Hutan produksi tetap di Kabupaten Bone adalah seluas 16.309,73 hektar yang tersebar di sebagian wilayah Kecamatan Tonra, sebagian wilayah Kecamatan Sibulue, sebagian wilayah Kecamatan Cina, sebagian wilayah Kecamatan Ponre, sebagian wilayah Kecamatan Lappariaja, sebagian wilayah Kecamatan Ulaweng, sebagian wilayah Kecamatan Salomekko, sebagian wilayah Kecamatan Libureng dan sebagian wilayah Kecamatan Mare. Hutan Produksi Terbatas di Kabupaten Bone adalah seluas 81.011 hektar dengan sebaran wilayah di Kecamatan Tonra, sebagian wilayah Kecamatan Cina, sebagian wilayah Kecamatan Ponre, sebagian wilayah Kecamatan Lappariaja, sebagian wilayah Kecamatan Ulaweng, sebagian wilayah Kecamatan Libureng, sebagian wilayah Kecamatan Mare, sebagian wilayah Kecamatan Kahu, sebagian wilayah Kecamatan Bontocani, sebagian wilayah Kecamatan Lamuru, sebagian wilayah Kecamatan Tellusiattingnge, sebagian wilayah Kecamatan Awangpone, sebagian wilayah Kecamatan Palakka dan sebagian wilayah Kecamatan Barebbo

b. Kawasan Pertanian

Kawasan pengembangan untuk pertanian di Kabupaten Bone terbagi menjadi 4 kategori, yaitu: 1) Pertanian tanaman pangan, 2) pertanian holtikultura, 3) perkebunan, dan 4) peternakan.

c. Kawasan Perikanan

Kawasan pengembangan perikanan di Kabupaten Bone dibagi kedalam 4 kategori utama, yaitu: 1) kawasan perikanan tangkap, 2) kawasan perikanan budidaya, 3) kawasan pengolahan ikan, dan 4) kawasan pelabuhan perikanan. Kawasan peruntukan perikanan tangkap ditetapkan pada kawasan pesisir dan laut Kecamatan Kajuara, kawasan pesisir dan laut Kecamatan Salomekko, kawasan pesisir dan laut Kecamatan Tonra, kawasan pesisir dan laut Kecamatan Mare, kawasan pesisir dan laut Kecamatan Sibulue, kawasan pesisir dan laut Kecamatan Barebbo, kawasan pesisir dan laut Kecamatan Tanete Riattang, kawasan pesisir dan laut Kecamatan Tanete Riattang Barat, kawasan pesisir dan laut Kecamatan Tanete Riattang Timur, kawasan pesisir dan laut Kecamatan Awangpone, kawasan pesisir dan laut Kecamatan Tellusiattinge, dan kawasan pesisir dan laut Kecamatan Cenrana dengan wilayah penangkapan mencakup kawasan perairan Teluk Bone berdasarkan cakupan batas wilayah kewenangan daerah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Kawasan peruntukan budidaya perikanan ditetapkan dengan luasan sebesar 118.003 hektar, yang tersebar di sebagian daerah di Kecamatan Bone

Borong, sebagian wilayah Kecamatan Bone Selatan, sebagian wilayah Kecamatan Bone Barat, Kecamatan Awangpone, sebagian wilayah Kecamatan Tanete Riattang Timur, sebagian wilayah Kecamatan Barebbo, sebagian wilayah Kecamatan Sibulue, sebagian wilayah Kecamatan Mare, sebagain wilayah Kecamatan Tonra, sebagian wilayah Kecamatan Salomekko, sebagian wilayah Kecamatan Kajuara, Cenrana, sebagian wilayah Kecamatan Awangpone, sebagian wilayah Kecamatan Tanete Riattang Timur, sebagian wilayah Kecamatan Barebbo, sebagian wilayah Kecamatan Sibulue, sebagian wilayah Kecamatan Mare, sebagain wilayah Kecamatan Tonra, sebagian wilayah Kecamatan Salomekko, dan sebagian wilayah Kecamatan Kajuara.

Kawasan pengolahan ikan akan dikembangkan secara terpadu dan terintegrasi sebagai kawasan minapolitan di sebagian wilayah Kecamatan Cenrana, sebagian wilayah Kecamatan Mare, sebagian wilayah Kecamatan Kajuara, sebagian wilayah Kecamatan Sibulue, dan sebagian wilayah Kecamatan Barebbo. Pelabuhan perikanan dikembangkan dalam dua kategori, yaitu Pelabuhan Perikanan Ancu di Kecamatan Kajuara, Pelabuhan Perikanan Bulu-Bulu di Kecamatan Tonra, dan Pelabuhan Perikanan LonraE di Kecamatan Tanete Riattang Timur; dan Rencana pembangunan Pelabuhan Perikanan ditetapkan di Kecamatan Cenrana, Kecamatan Awangpone, Kecamatan Ajangale, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kecamatan Barebbo, Kecamatan Sibulue, Kecamatan Mare, Kecamatan Tonra, Kecamatan Salomekko, dan Kecamatan Kajuara.

3. Demografi

Penduduk Kabupaten Bone menurut hasil Pendataaan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone Tahun 2012 sebanyak 728.737 jiwa yang terdiri dari laki-laki 347.707 jiwa dan perempuan 381.030 jiwa. Ini berarti bahwa penduduk perempuan lebih banyak daripada penduduk laki-laki dengan perbandingan 47,71% penduduk laki-laki dan 52,29 penduduk perempuan.

Seluruh penduduk Kabupaten Bone terhimpun dalam keluarga (rumah tangga) dengan jumlah sebanyak 163.621 KK. Rata-rata anggota keluarga sebesar 4,43 jiwa, artinya setiap keluarga memiliki anggota rata-rata 4 jiwa.

Kepadatan penduduk Kabupaten Bone menurut luas wilayah pada Tahun 2011 rata-rata sebesar 166 jiwa/km2. Tiga kecamatan dengan kepadatan penduduk paling banyak, yakni Kecamatan Tanete Riattang sekitar 2.077 jiwa/km2, disusul Kecamatan Tanete Riattang Timur sekitar 1.003/km2, kemudian Kecamatan Tanete Riattang Barat sekitar 833 jiwa/km2. Sementara itu kepadatan penduduk paling rendah terdapat di Kecamatan Bontocani sebesar 33 jiwa/km2, disusul Kecamatan Tellu Limpoe sebesar 44 jiwa/km2, kemudian Kecamatan Ponre sebesar 46 jiwa/km2. Data terinci mengenai hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.2

Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Bone Tahun 2015

No Kecamatan

Jumlah Desa/Kel

Luas Km2

Jumlah Penduduk

L P

1 Bontocani 11 463, 35 7.719 7.772

2 Kahu 20 189, 5 18.202 19.717

3 Kajuara 18 124, 13 17.199 18.096

4 Salomekko 8 84,91 7.415 7.775

5 Tonra 11 200, 32 6.349 6.792

6 Libureng 20 344, 25 14.734 14.723

7 Mare 18 263, 5 12.518 13.214

8 Sibulue 20 155, 8 15.599 17.656

9 Cina 12 147, 5 12.360 13.461

10 Barebbo 18 114, 2 12.546 14.286

11 Ponre 9 293 6.570 6.883

12 Lappariaja 9 138 11.199 12.227

13 Lamuru 12 208 11.473 13.074

14 Ulaweng 15 161, 67 11.484 13.104

15 Palakka 15 115, 32 10.361 11.934

16 Tanete Riattang 8 23,79 23.530 26.357

17 Awangpone 18 110, 7 13.352 15.541

18 Dua Boccoe 22 144, 9 13.857 16.186

19 Tellu Siattinge 17 159, 3 18.543 21.325

20 Ajangale 14 139 12.656 14.640

21 Cenrana 16 143, 6 11.250 12.413

22 Tenete R. Barat 8 53, 68 21.848 23.481

23 Tanete R. Tmur 8 48, 88 20.683 20.676

24 Amali 15 119, 13 9.387 11.229

25 Tellu Limpoe 11 318, 1 6.918 6.982

26 Patimpeng 10 130, 47 7.744 8.270

27 Bengo 9 164 12.211 13.125

JUMLAH 372 4.559 347.707 381.030

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Bone Tahun 2014

Masyarakat Kabupaten Bone, sebagaimana masyarakat kabupaten lainnya di Provinsi Sulawesi Selatan pada umumnya, merupakan pemeluk Agama Islam yang taat, kehidupan mereka selalu diwarnai oleh keadaan yang serba Religius.

Kondisi ini ditunjukkan dengan banyaknya tempat-tempat ibadah dan Pendidikan Agama Islam. Sekalipun demikian Penduduk Kabupaten Bone yang mayoritas pemeluk agama Islam, tetapi di kota Watampone juga ada Gereja dan Wihara dalam arti pemeluk agama lain cukup leluasa untuk menunaikan Ibadahnya.

Keadaan ini memberikan dampak yang positif terhadap kehidupan keagamaan karena mereka saling hormat menghormati dan menghargai satu dengan lainnya.

Disamping itu peran pemuka agama terutama para alim ulama sangat dominan

dalam kehidupan keagamaan bahkan alim ulama merupakan figur kharismatik yang menjadi panutan masyarakat.

Data jumlah penduduk menurut agama dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.3

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama di Kabupaten Bone Tahun 2011

No Kecamatan Islam Kristen Katolik Hindu Budha

1 Bontocani 15.443 0 0 0 0

2 Kahu 37.739 0 0 0 0

3 Kajuara 35.054 0 0 0 0

4 Salomekko 15.098 14 0 0 0

5 Tonra 13.021 12 0 0 0

6 Libureng 29.227 39 86 0 0

7 Mare 25.485 39 0 0 0

8 Sibulue 33.048 0 0 0 0

9 Cina 25.534 68 75 12 0

10 Barebbo 26.679 0 0 0 0

11 Ponre 13.363 2 0 0 0

12 Lappariaja 23.282 60 0 0 0

13 Lamuru 24.442 19 0 0 0

14 Ulaweng 24.559 0 0 0 0

15 Palakka 22.182 41 0 0 0

16 Tanete Riattang 48.711 0 269 29 23

17 Awangpone 28.774 0 10 0 0

18 Dua Boccoe 29.991 8 8 0 0

19 Tellu Siattinge 39.821 0 0 0 0

20 Ajangale 27.247 16 0 0 0

21 Cenrana 23.554 6 0 0 0

22 Tanete R. Barat 43.493 504 556 4 143

23 Tanete R. Timur 41.081 0 0 0 0

24 Amali 20.591 0 0 0 0

25 Tellu Limpoe 13.853 0 0 0 0

26 Patimpeng 15.894 0 0 0 0

27 Bengo 25.260 45 0 0 0

JUMLAH 722.426 1.264 1.004 45 166

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Bone Tahun 2012

Berdasarkan sebaran penduduk perwilayahan pemeluk agama Islam tersebar merata di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Bone, sedangkan pemeluk agama Kristen terdapat di 15 (Limabelas) kecamatan,Katolik 6 (Enam) kecamatan dan pemeluk agama Hindu 3 (tiga) kecamatan dan Budha hanya terdapat 2(Dua) kecamatan dengan jumlah yang relatif sedikit.

Penyebaran jumlah penduduk dalam suatu wilayah berkorelasi langsung dengan tingkat ketersediaan fasilitas peribadatan, sehingga semakin mayoritas suatu agama maka sebaran fasilitas peribadatannya dapat ditemui setiap tempat.

Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan diperuntukan bagi seluruh masyarakat indonesia dan salah satu tujuannya adalah meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan penduduk secara maksimal. Dengan demikian, penduduk baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok masyarakat merupakan sasaran kegiatan pembangunan pendidikan. Oleh karena itu, aspek-aspek kependudukan, dinamika penduduk dan masalah yang ditemui dalam masyarakat akan sangat mempengaruhi pendidikan. Dengan demikian, aspek kependudukan perlu dipertimbangkan dalam pengembangan pendidikan.

Tingkat pendidikan penduduk 7 tahun ke atas yang dirinci menjadi 9 kategori dapat digambarkan sebagai berikut; 1) belum pernah sekolah sebanyak 82.709 orang (13,35%), 2) belum tamat SD sebanyak 99.861 orang (16,12%), 3) Tamat SD/MI 191.853 orang (30,97%), 4) Tamat SMP/MTs sebanyak 76.688 orang (12,70%), 5) Tamat SMA sebanyak 52.274 orang (9,24%), 6) Tamat SMK sebanyak 11.043 orang (1,78%), 7) Tamat Diploma I/II sebanyak 16.709 orang (2,70%), 8) Tamat Diploma III/Sarmud sebanyak 6.195 orang (1,00%), 9) Tamat Sarjana sebanyak 20.259 orang (3,27%).

Kecamatan Awangpone merupakan kecamatan yang ada di kabupaten Bone yang terdiri dari 18 desa dan kelurahan. Sebagian besar masyarakat beragama Islam dan memiliki mata pencaharian di bidang pertanian, perdagangan, dan peternakan. Dan dipimpin oleh H. Muh. Syukri, S.Sos sebagai camat Awangpone. Kantor camat Awangpone berada di desa Lappoase sekitar 7 km dari kota Awangpone. Adapun visi kecamatan Awangpone yaitu menjadikan

kecamaatn Awangpone sebagai sentra pendidikan yang berkualitas, sehat, cerdas menuju kesejahteraan masyarakat sedangkan misinya yaitu terwujudnya tata kehidupan yang sehat, cerdas, dan harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat demi tercapainya visi dan misi pemerintah kabupaten Bone.

Masyarakat Awangpone masih sangat menjungjung tinggi adat istiadat mereka.

Adapun jumlah penduduk kecamatan Awangpone yang tercatat dari 18 kelurahan atau desa yang ada yaitu laki-laki 14.118 orang dan perempuan 16.387 orang.

Dokumen terkait