• Tidak ada hasil yang ditemukan

kemudahan.Maka, apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Rabb-mulah hendaknya kamu berharap (QS. Al-Insyirah: 1-8)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "kemudahan.Maka, apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Rabb-mulah hendaknya kamu berharap (QS. Al-Insyirah: 1-8)"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Agar pemerintah daerah dapat bekerjasama dengan beberapa lembaga dan masyarakat dalam mewujudkan gerakan sosial peduli lingkungan di Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone. Dari uraian di atas penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “Gerakan sosial peduli lingkungan di Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone”.

Rumusan Masalah

Dan dengan adanya program gerakan sosial yaitu tentang lingkungan hidup, masyarakat mulai menyadari pentingnya menjaga lingkungan dan mampu meningkatkan pendapatan serta memiliki lingkungan yang sehat.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hal serupa juga diungkapkan oleh A. Asnawan yang mengatakan bahwa kurangnya kesadaran masyarakat terhadap setiap gerakan sosial yang terlibat di bidang lingkungan hidup. Bentuk gerakan sosial peduli lingkungan di Kecamatan Awangpone adalah: pembuatan jamban sehat, pemanfaatan lingkungan pekarangan rumah dan menjaga kebersihannya, serta penanaman pohon.

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Kajian Pustaka

  • Gerakan Sosial
  • Peduli Lingkungan

Gerakan Sosial merupakan salah satu kelompok yang ikut serta dalam memperjuangkan perubahan dunia menjadi lebih baik. Untuk memahami peran gerakan sosial dalam studi perubahan sosial, kita perlu memahami berbagai definisi gerakan sosial.

Waktu Dan Tempat Penelitian

Dengan kata lain, penelitian ini akan sangat bergantung pada informasi yang diberikan oleh tujuan penelitian. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian.

Informan Penelitian

Dalam penelitian ini sampel yang akan digunakan adalah informasi dari masyarakat selaku pelaksana gerakan sosial peduli lingkungan hidup yaitu 10 orang diantaranya yaitu H. Dan adapun data yang diperoleh melalui wawancara gerakan sosial peduli lingkungan hidup Masyarakat Anggane nampaknya sangat erat kaitannya dengan program Kabupaten Bone. Kasmir mengatakan, ketidaktahuan masyarakat terjadi karena kurangnya dorongan pemerintah untuk mendukung gerakan sosial peduli lingkungan.

Salah satu kendala yang ditemukan dalam gerakan sosial lingkungan adalah lambatnya transfer data dari kantor desa ke kecamatan. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu kendala gerakan sosial peduli lingkungan yang dilakukan pemerintah kabupaten adalah lambatnya penyampaian data dari kantor desa ke kecamatan. Asmawan mengatakan, gerakan sosial yang bergerak di bidang lingkungan hidup seringkali menemui hambatan karena tidak adanya kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa kurangnya kerjasama antara masyarakat dan pemerintah akan menghambat program gerakan sosial yang peduli terhadap lingkungan. Gerakan sosial peduli lingkungan di Kecamatan Awangpone sangat sukses karena kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kebersihan lingkungan sesuai dengan motto Kabupaten Bone yaitu Hijau dan Bersih. Mengenai suatu gerakan sosial yang peduli terhadap lingkungan hidup yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan kesehatan lingkungan hidup, sehingga apabila masyarakat menjaga dan melestarikan lingkungan hidup dan ekosistem alam.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gerakan sosial peduli lingkungan merupakan salah satu cara masyarakat untuk melestarikan alam dan menyelamatkan ekosistem alam, selain menjaga lingkungan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk memahami bentuk-bentuk gerakan sosial peduli lingkungan hidup dan batasan gerakan sosial peduli lingkungan hidup di Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone.

Instrumen peneltian

Teknik Pengumpulan Data

Menurut Lexy J. Moleong dalam Paizaluddin dan Ermalinda, dokumen dijadikan sumber data dalam penelitian karena dapat digunakan untuk menguji, menafsirkan bahkan meramalkan. Data yang diperoleh dari dokumen ini dapat digunakan untuk melengkapi bahkan memperkuat data wawancara dan observasi.

Teknik Analisis Data

Data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai hasil wawancara dan observasi. Verifikasi yaitu membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah diperlihatkan sebelumnya agar lebih mudah dipahami dan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang ada di lapangan.

Teknik Keabsahan Data

Hasil Penelitian

Jenis tanah yang paling dominan di Kabupaten Bone adalah jenis Mediterania dan Latosol yang tersebar hampir di seluruh kecamatan. Kawasan hutan produksi di Kabupaten Bone terbagi menjadi 2 kategori yaitu hutan produksi dan hutan produksi terbatas. Hutan produksi tetap Kabupaten Bone luasnya 16.309,73 hektar, tersebar di sebagian Kecamatan Tonra, sebagian Kecamatan Sibulue, sebagian Kecamatan Cina, sebagian Kecamatan Ponre, sebagian Kecamatan Lappariaja, sebagian Kecamatan Ulaweng, sebagian Kecamatan Salomekko , sebagian Distrik Libureng dan sebagian Distrik Mare.

Hutan produksi terbatas di Kabupaten Bone seluas 81.011 hektar dengan sebaran wilayah di Kecamatan Tonra, sebagian Kecamatan Cina, sebagian Kecamatan Ponre, sebagian Kecamatan Lappariaja, sebagian Kecamatan Ulaweng, sebagian Kecamatan Libureng, sebagian Kecamatan Mare, sebagian Kecamatan Kahu, sebagian Kecamatan Bontocani, sebagian Kecamatan Lamuru, sebagian Kecamatan Tellusiattingnge, sebagian Kecamatan Awangpone, sebagian Kecamatan Palakka dan sebagian Kecamatan Barebbo. Borong, sebagian Kecamatan Bone Selatan, sebagian Kecamatan Bone Barat, Kecamatan Awangpone, sebagian Kecamatan Tanete Riattang Timur, sebagian Kecamatan Barebbo, sebagian Kecamatan Sibulue, sebagian Kecamatan Mare, sebagian Kecamatan Tonra, sebagian Kecamatan Salomekko, sebagian wilayah distrik Kajuara, Cenrana, sebagian distrik Awangpone, sebagian distrik Tanete Riattang Timur, sebagian distrik Barebbo, sebagian distrik Sibulue, sebagian distrik Mare, sebagian distrik Tonra, sebagian distrik Salomekko dan sebagian distrik Kajuara . Kawasan pengolahan ikan tersebut akan dikembangkan secara terpadu sebagai kawasan Minapolitan di sebagian wilayah Kecamatan Cenrana, sebagian wilayah Kecamatan Mare, sebagian wilayah Kecamatan Kajuara, sebagian wilayah Kecamatan Sibulue, dan sebagian wilayah Kecamatan Barebbo.

Kecamatan Awangpone merupakan sebuah kecamatan di kabupaten Bone yang terdiri dari 18 desa dan kelurahan.

Deskripsi Hasil Penelitian

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu alasan masyarakat melakukan gerakan sosial peduli lingkungan adalah untuk membiasakan hidup sehat, bersih dan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Sudarman menyampaikan bahwa gerakan sosial peduli lingkungan sangat penting dan bermanfaat, sehingga harus kita lestarikan karena kita mengetahui kebersihan landasan kesehatan dan dengan memanfaatkan lingkungan dalam bertani, misalnya menanam sayuran dan tanaman obat. itu sangat membantu. masyarakat dalam proses pemenuhan kebutuhannya. Tenri Angka Syukri, S.Pd mengatakan, masyarakat Awangpone masih cuek terhadap lingkungannya sehingga terkadang ada program pemerintah terkait lingkungan hidup.

Senada dengan itu, Rusli mengatakan masyarakat lebih mementingkan kepentingan sesaat dibandingkan keuntungan di masa depan. Sudarman mengatakan, minimnya rasa peduli terhadap lingkungan inilah yang membuat gerakan sosial peduli lingkungan tidak berjalan maksimal, bahkan ada sebagian masyarakat yang hanya mau bekerja jika berbasis materi. Menurut Bupati, Awangpone mengatakan, meski respon kepala desa terhadap gerakan sosial peduli lingkungan kurang, namun hal tersebut menghambat program peduli lingkungan dan sebagai bupati, ia menyatakan akan terus mendorong kepala desa untuk menjalankan tugasnya secara maksimal. .

Rusli juga mengatakan, minimnya kewenangan riba membuat anggotanya tidak peduli terhadap lingkungannya.

Pembahasan

Pemerintah daerah selalu melakukan upaya berkala untuk melakukan berbagai kegiatan agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan hidup. Oleh karena itu, setiap anggota masyarakat harus sadar dan berperan aktif dalam pengelolaan lingkungan hidup. Tentunya dari pengelolaan lingkungan hidup khususnya lingkungan tempat tinggal masyarakat diharapkan dapat memperoleh berbagai manfaat.

Adanya partisipasi masyarakat dalam pengaturan lingkungan hidup pekarangan merupakan cerminan dari kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupannya, dan sudah seharusnya pemerintah menyikapi hal tersebut dengan berupaya melakukan berbagai upaya agar masyarakat dapat meningkatkan partisipasinya dalam lingkungan hidup. pengelolaan di kecamatannya. Adanya manfaat yang diperoleh masyarakat melalui pengelolaan lingkungan hidup, khususnya dalam pengelolaan lingkungan hidup, tentunya memberikan kesadaran kepada masyarakat Kecamatan Awangpone untuk lebih memanfaatkan lingkungan tempat tinggalnya sehingga memungkinkan diperolehnya banyak manfaat seperti pengaturan lingkungan pekarangan rumah. akan memungkinkan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya karena faktor kesehatan terutama ditentukan oleh faktor lingkungan tempat tinggal. Gerakan sosial sadar lingkungan masyarakat Awangpone yang dimulai pada tahun 2011 ini bersifat tidak terstruktur dan spontan, namun lebih mengarah pada kemajuan dengan membuka jalur hukum dan membentuk organisasi.

Pelestarian lingkungan hidup pada hakekatnya merupakan tanggung jawab semua pihak termasuk masyarakat, sehingga pemerintah harus berusaha memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif terhadap lingkungan hidup, baik di sekitar tempat tinggalnya maupun di lingkungannya. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup dalam bentuk partisipasi tidak hanya sebatas pelestarian lingkungan hidup saja namun juga diikuti dengan upaya terlibat aktif dalam gerakan sosial lingkungan hidup bagi masyarakat Awangpone yang dimulai pada tahun 2011 tidak terstruktur dan spontan, namun lebih mengarah pada kemajuan dengan membuka jalur hukum. dan membentuk a.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Pada tahun 1960an, perkembangan teori gerakan sosial memasuki era baru dalam dunia akademis khususnya di negara-negara Amerika Utara dan Eropa Barat, sebelum era ini ditandai dengan transformasi teori gerakan sosial klasik menjadi lebih modern dengan menggunakan teori-teori yang dikembangkan oleh akademisi teoritis, gerakan sosial sebelumnya atau tesis baru dari kritik terhadap teori yang sudah ada. Teori gerakan sosial modern telah berhasil mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mendorong tumbuhnya gerakan sosial, kekuatan dan kelemahannya, serta berhasil tidaknya suatu gerakan sosial. Pemerintah Indonesia telah mempunyai gerakan untuk memperlambat laju pemanasan global dengan gerakan satu orang satu pohon, gerakan ini dilakukan oleh masyarakat setempat yang sangat membantu kelestarian ekosistem dan lingkungan di Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone, dimana lingkungan sekitar pesisir pantai bisa terkena dampak jika aktivitas gerakan sosial ini tetap dipertahankan.

Wood dan Jackson (dalam Sztompka, 1994) menyatakan bahwa perubahan sosial merupakan dasar yang menentukan ciri-ciri gerakan sosial dan gerakan sosial berkaitan erat dengan perubahan sosial. Dampak negatif dari penurunan kualitas lingkungan hidup, baik akibat pencemaran maupun penipisan sumber daya alam, adalah munculnya ancaman atau dampak negatif terhadap kesehatan, berkurangnya nilai estetika, kerugian ekonomi (economic cost), dan rusaknya lingkungan hidup. sistem alami (natural system). . Ehrlich dan Holdren dalam Rahmadi (2014:7) mengemukakan bahwa pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan kekayaan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penurunan kualitas lingkungan.

Apalagi di lingkungan tempat mereka tinggal, dimana hal ini diatur secara tegas dalam UU No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup, yang memberikan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup. Dalam kaitan ini pun, pemerintah hendaknya melakukan sosialisasi atau penyuluhan tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam pengaturan lingkungan hidup dan berbagai upaya lainnya, baik yang bersifat preventif maupun represif. Kami berharap penelitian ini dapat menjadi sumber informasi untuk mengidentifikasi, memahami dan meneliti gerakan sosial yang sedang berkembang serta dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

me©bvg I wµqvc`¸wji †Kv‡bv iƒcvšÍi Ki‡Z bv cvi‡j - AMªMwZ cÖ‡qvRb... welqe¯‘i mwVKZv _vK‡jI avivevwnKZvi Afve