• Tidak ada hasil yang ditemukan

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI

1 Perfusi perifer tidak efektif b.d

Hiperglikemia, penurunan konsentrasi hemoglobin

Gejala dan Tanda Mayor subjektif Objektif

Tidak ada - Pengisian kapiler > 3 detik

- Nadi perifer menurun atau tidak teraba - Akral teraba dingin - Warna kulit pucat - Turgor kulit menurun Gejala dan Tanda Minor

subjektif objektif - Parastesia

- Nyeri ekstremitas (klaudikasi interminten)

- Edema

- Penyembuhan luka lambat

- Indeks ankle- bracial < 0,90 - Bruit femoral

(PPNI 2018, Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. jakarta: DPP PPNI)

Perfusi perifer tidak efektif

Defenisi : Ketidaadekuatan aliran darah pembuluh darah distal untuk menunjang fungsi jaringan.

Ekspektasi : Meningkat Kriteria hasil :

Meningkat Cukup Meningkat

Sedang Cukup Menurun

Menurun Pengisian

kapiler 1 2 3 4 5

Akral 1 2 3 4 5

Turgor kulit

1 2 3 4 5

Tekanan darah sistolik

1 2 3 4 5

Tekanan darah diastolic

1 2 3 4 5

(PPNI 2018, Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. jakarta: DPP PPNI)

O (Observasi):

- Identifikasi penyebab perubahan sensasi - Identifikasi alat

pengikat, protesisi, sepatu dan pakaian - Periksa perbedaan

sensasi tajam atau tumpul

- Periksa sensasi panas atau dingin

- Periksa kemampuan untuk mengidentifikasi lokasi dan tekstur benda - Monitor terjadinya

parasetesia

- Monitor perubahan kulit - Monitor adanya

tromboflebitis dan tromboemboli vena T (Terapeutik):

- Hindari pemakaian benda-benda yang berlebihan suhunya E (Edukasi):

- Anjurkan penggunaan termometer

- Anjurkan penggunaan sarung tangan termal

Menurun Cukup

Menurun

Sedang Cukup Meningkat

Meningkat

Kekuatan nadi perifer

1 2 3 4 5

Penyembuhan

luka 1 2 3 4 5

sensasi 1 2 3 4 5

Tekanan arteri rata-rata

1 2 3 4 5

Indeks ankle- brachial

1 2 3 4 5

saat memasak

- Ajarkan memakai sepatu lembut dan bertumit rendah

K (Kolaborasi):

- Kolaborasi pemberian analgesic, jika perlu - Kolaborasi pemberian

kortikosteroid, jika perlu

2 Intoleransi Aktivitas b.d Kelemahan Definisi

Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari

Penyebab:

1. Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

2. Tirah baring 3. Kelemahan 4. Imobilitas

5. Gaya hidup monoton Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif Objektif

- mengeluh lelah Frekuensi jantung meningkat > 20% dari kondisi

Gejala dan Tanda Minor Subjektif Objektif - Dispnoe

saat/setelah - Tekanan darah berubah > 20% dari

Dalam waktu 1 x 24 jam Tujuan:

Aktifitas meningkat Kriteria Hasil:

Menurun Cukup menurun

Sedang Cukup Meningkat

Meningkat Porsi makanan

yang dihabiskan

1 2 3 4 5

Kekuatan otot pengunyah

1 2 3 4 5

Kekuatan otot menelan

1 2 3 4 5

Serum albumin 1 2 3 4 5

Verbalisasi keinginan untuk meningkatkan nutrisi

1 2 3 4 5

Pengetahuan tentang pilihan makanan yang sehat

1 2 3 4 5

Pengetahuan tentang pilihan minuman yang sehat

1 2 3 4 5

Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi yang tepat

1 2 3 4 5

Penyiapan dan penyimpanan makanan yang aman

1 2 3 4 5

Penyiapan dan penyimpanan minuman yang

1 2 3 4 5

O (Observasi):

- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan

kelelahan

- Monitor kelelahan fisik dan emosional - Monitor pola dan jam

tidur

- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas

T (Terapeutik):

- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulasi (mis.

Cahaya, suara, kunjungan)

- Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif

- Berikan aktivitas distraksi yang

aktivitas - Merasa tidak

nyaman setelah beraktivitas - Merasa lemah

kondisi istirahat - Gambaran EKG

menunjukkan aritmia saat/setelah aktivitas - Gambaran EKG

menunjukkan EKG - Sianosis

(PPNI 2018, Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. jakarta: DPP PPNI)

aman Sikap terhadap makanan/minuman sesuai dengan tujuan kesehatan

1 2 3 4 5

Meningkat Cukup Meningkat

Sedang Cukup Menurun

Menurun Perasaan

cepat kenyang

1 2 3 4 5

Nyeri abdomen

1 2 3 4 5

Sariawan 1 2 3 4 5

Rambut rontok

1 2 3 4 5

Diare 1 2 3 4 5

Memburuk Cukup memburuk

Sedang Cukup membai k

Membaik

Berat badan

1 2 3 4 5

Indeks Massa Tubuh (IMT)

1 2 3 4 5

Frekuemsi makan

1 2 3 4 5

Nafsu makan

1 2 3 4 5

Bising usus

1 2 3 4 5

Tebal lipatan kulit trisep

1 2 3 4 5

Membran mukosa

1 2 3 4 5

(PPNI 2018, Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. jakarta: DPP PPNI)

menenangkan

- Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan

E (Edukasi):

- Anjurkan tirah baring - Anjurkan melakukan

aktivitas secara bertaap

- Anjurkan

menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang

- Ajarkan strategi

koping untuk

mengurangi kelelahan K (Kolaborasi):

Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan.

3 Nausea b.d Distensi lambung, Iritasi lambung

Defenisi :

Inspirasi atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat

Penyebab:

Dalam waktu 1x 8 jam Tujuan: Nausea teratasi Kriteria hasil:

Menurun Cukup menurun

Sedang Cukup Meningkat

Meningkat Perasaan

ingin muntah

1 2 3 4 5

Perasaan asam dimulut

1 2 3 4 5

O (Observasi):

- Identifikasi karakteristik muntah

- Periksa volume muntah - Identifikasi riwayat diet - Identifikasi faktor

penyebab muntah

1. Depresi pusat pernafsan 2. Hambatan upaya napas 3. Deformitas dinding dada 4. Deformitas tulang dada 5. Gangguan neuromuscular 6. Gangguan neurologis 7. Imaturitas neurologis 8. Penurunan energi 9. Obesitas

10. Posisi tubuh yang menghambat ekspans paru

11. Sindrom hipoventilasi

12. Kerusakan inervasi diafragma 13. Cedera pada medulla spinalis 14. Efek agen farmakologis 15. Kecemasan

Gejala dan Tanda Mayor Subjektif Objektif

Dyspnea - penggunaan otot bantu pernafasan - fase ekspirasi

memanjang - pola nafas

abnormal Gejala dan Tanda Minor

Subjektif Objektif

Ortopnea - pernafasan pursed-lip - pernafasan

cuping hidung - diameter thoraks

anterior-posterior meningkat - ventilasi semenit

menurun

Sensasi panas 1 2 3 4 5

Sensasi dingin

1 2 3 4 5

Diaforesisi 1 2 3 4 5

Takikardi 1 2 3 4 5

Meningkat Cukup Meningkat

Sedang Cukup Menurun

Menurun

Pucat 1 2 3 4 5

Dilatasi pupil 1 2 3 4 5

Nafsu makan 1 2 3 4 5

Jumlah saliva 1 2 3 4 5

Frekuensi menelan

1 2 3 4 5

(PPNI 2018, Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. jakarta: DPP PPNI)

- Identifikasi kerusakan esofagus dan faring posterior jika muntah terlalu lama

- Monitor efek manajemen muntah secara

menyeluruh

- Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit T (Terapeutik):

- Control lingkungan penyebab muntah - Kurangi atau hilangkan

keadaan penyebab muntah

- Atur posisi untuk mencegah aspirasi - Pertahankan kepatenan

jalan nafas

- Bersihkan mulut dan hidung

- Berikan dukungan fisik saat muntah

- Berikan kenyamanan selama muntah - Berikan cairan yang

tidak mengandung karbonasi selama 30 menit setelah muntah E (Edukasi):

- Anjurkan membawa kantong plastic untuk menampung muntah - Anjurkan perbanyak

- kapasitas vital menurun

tekanan ekspirasi menurun

- tekanan inspirasi menurun

- ekskursi dada berubah

(PPNI 2016.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definsi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.)

istirahat

- Ajarkan tekhnik

nonfarmakologis untuk mengelola muntah K (Kolaborasi):

Kolaborasi pemberian antiemetic, jika perlu

IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Dokumen terkait