• Tidak ada hasil yang ditemukan

Intervensi Keperawatan

Dalam dokumen ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS FISIOLOGIS (Halaman 34-44)

sebelumnya) dan menangis/merintih

b. Luka episiotomi membaik (tidak terjadi infeksi dan luka cepat pulih) c. Tekanan darah

membaik (90/60 mmHg-120/80

mmHg)

d. Frekuensi nadi

membaik (60-

100x/menit)

5. Berikan kompres hangat 6. Ciptakan lingkungan

yang nyaman

7. Berikan terapi akupresur 8. Dukung keluarga dan

pengasuh terlihat dalam terapi/pengobatan

Edukasi :

9. Jelaskan mengenai kondisi dan pilihan terapi/pengobatan

10. Ajarkan terapi relaksasi 11. Ajarkan teknik distraksi

dan imajinasi terbimbing

Kolaborasi :

12. Kolaborasi pemberian analgesik

proses eksplorasi dan asimilasi terhadap bayinya, berada di bawah tekanan untuk dapat melakukan hal-hal dalam perawatan bayinya. Sehingga, perubahan perilaku, emosional dan spiritual perlu dikaji merupakan hal yang wajar.

4. Posisi yang nyaman pada ibu dengan ketidaknyamanan pada area genetalia.

Posisi supinasi membantu mengurangi rasa nyeri karena bagian perut, vagina dan sayatan luka pada episiotomi tidak mendapat tekanan

5. Terapi akupresur meningkatkan produksi hormon endorfin yang mana dapat mengurangi rasa sakit dan menimbulkan perasaan positif dan rileks

6. Dukungan keluarga dalam proses pengobatan dan pemulihan dapat meningkatkan kefektivitasan intervensi yang diberikan. Karena emosional ibu

Intervensi Jurnal Pendukung

Pemberian aromaterapi lavender

nifas cenderung sensitif, dukungan keluarga akan sangat berarti bagi ibu nifas dan meningkatkan rasa aman dan nyaman pada ibu

7. Terapi/pengobatan pada ibu nifas yang mengalami ketidaknyamanan pada bagian perineum bisa menggunakan teknik non-farmakologi seperti teknik relaksasi, distraksi, kompres air hangat juga farmakologi seperti ibuprofen dan asetaminofen. Selain itu menjaga kebersihan area genetalia khususnya area luka mencegah munculnya infeksi 8. Terapi relaksasi memberikan rasa rileks

pada ibu nifas yang kemudian akan diteruskan ke hipotalamus untuk menghasilkan CRF yang mana akan merangsang kelenjar bawah otak untuk menghasilkan endorfin sebagai neurotransmitter. Endorfine

memengaruhi impuls nyeri dengan cara menekan pelepasan neurotransmitter di presinap atau menghambat impuls nyeri dipostsina sheingga rangsangan nyeri tidak mencapai kesadaran dan sensorik nyeri tidak dialami. Contoh terapi relaksasi yang bisa digunakan adalah relaksasi benson (terapi pernapasan) 9. Teknik distraksi memberikan pengalihan

perhatian yang dapat meningkatkan stimulus rasa senang dari luar hingga merangsang sekresi endorfin sehingga stimulus nyeri, rasa tidak nyaman yang dialami klien berkurang. Terapi distraksi yang bisa digunakan adalah terapi lima jari yang mana terapi ini merupakan kegiatan individu membuat bayangan

yang menyenangkan dan

mengkonsentrasikan diri pada bayangan tersebut

10. Analgesia yang efektif dapat menggunakan asetaminofen dan ibuprofen (yang sudah terbukti aman).

Intervensi Jurnal Pendukung

Zat aktif pada aroma lavender akan merangsang hipotalamus untuk memproduksi dan mengeluarkan endorpin (terjadi ketika aroma terapi dihisap). endorpin sebagai zat yang menimbulkan rasa tenang, relaks dan bahagia sehingga dapat mengurangi rasa nyeri

2 Menyusui Efektif (D.0028) berhubungan dengan tidak ada kelainan bentuk pada mulut bayi dibuktikan dengan biasanya ibu mengatakan bahwa ibu nifas percaya diri selama proses menyusui dan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan Status Nutrisi Bayi (L.03031) membaik dengan kriteria hasil :

Promosi ASI Ekslusif (I.03135)

Observasi :

1. Identifikasi kebutuhan laktasi bagi ibu pada postnatal

1. Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin sehingga membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. Laktasi juga dapat menjarangkan kehamilan dan memberikan ibu perasaan bangga

bayi dapat menyusui dengan baik. Bayi melekat pada payudara ibu dengan benar.

Ibu mampu memposisikan bayi dengan benar. Miksi bayi lebih dari 8 kali dalam 24 jam. Berat badan bayi

meningkat. ASI

menetes/memancar . Suplai ASI adekuat. Putting tidak lecet setelah minggu kedua

a. Berat badan meningkat :

0 bulan : 2,4-4,3 kg

1 bulan : 3,2-5,7 kg

2 bulan : 4-7 kg

3 bulan : 4,6-7,9 kg b. Panjang badan

meningkat

Laki-laki : 48-52 cm

Perempuan : 41-51 c. Proses tumbuh

kembang membaik

(berat badan

bertambah, adanya gerakan motorik kasar, gerakan motorik halus, anak mampu merespon suara, mengikuti

Terapeutik :

2. Fasilitasi ibu melakukan IMD (inisiasi menyusui dini)

3. Dukung ibu menyusui dengan mendampingi ibu

selama kegiatan

menyusui berlangsung 4. Diskusikan dengan

keluarga tentang ASI ekslusif

Edukasi :

5. Jelaskan manfaat menyusui bagi bayi 6. Jelaskan pentingnya

menyusui di malam hari untuk mempertahankan dan meningkatkan

2. IMD merupakan usaha aktif bayi untuk menyusu dalam satu jam pertama kelahiran dengan meletakkan bayi di perut dan dada ibu segera setelah lahir.

IMD memperkenalkan bonding arrachment, kondisi bayi baru lahir dalam keasaan sehat secara optimal, mencegah hipotermi, mencegah perdarahan persalinan

3. Dukungan pada ibu untuk menyusui akan meningkatkan semangat ibu dalam melakukan proses laktasi pada bayinya 4. Pemberian ASI ekslusif merupakan

makanan yang sangat lengkap nutrisinya bagi bayi

5. Manfaat menyusui bagi bayi adalah nutrien (zet gizi) yang sesuai dengan bayi, mengandung protektis, mempunyai efek psikologis yang menguntungkan, pertumbuhan baik, mengurangi kerjaan

perintah, dan tingkah laku)

produksi ASI

7. Jelaskan tanda-tanda bayi cukup ASI

8. Anjurkan ibu menyusui sesegera mungkin setelah melahirkan

9. Anjurkan ibu

memberikan nutrisi pada bayi hanya dengan ASI

Intervensi Jurnal Pendukung

Pemberian perawatan payudara untuk meningkatkan produksi ASI

malokulasi

6. Menyusui di malam hari membantu mengembangkan ritme sirkadian bayi sehingga membantunya tidur dengan baik di malam hari

7. Tanda bayi cukup ASI meliputi jumlah buang air kecilnya dalam satu hari paling sedikit 6 kali, warna seni biasanya tidak berwarna kuning pucat, bayi sering BAB berwarna kekuningan berbiji, bayyi kelihatannya puas, sewaktu-waktu merasa lapar bangun dengan cukup, bayi sedikit menyusu 10 kali dalam 24 jam, ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI setiap kali bayi mulai menyusui

8. Penundaan pemberian ASI dalam waktu 2-23 jam meningkatkan risiko kematian 9. Bayi di bawah umur 6 bulan belum

mempunyai enzim yang sempurna.

Makanan tambahan mseperti susu sapi biasanya mengandung banyak mineral yang dapat memperberat fungsi ginjal yang belum sempurna pada bayi

Intervensi Jurnal Pendukung

Perawatan payudara melancarkan reflek pengeluaran ASI dan merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan jumlah ASI serta mencegah terjadinya bendungan ASI pada payudara

3 Pencapaian Peran Menjadi Orang Tua (D.0125) dibuktikan dengan biasanya ibu nifas mengungkapkan kepuasan dengan bayi. Ibu nifas juga mengatakan percaya diri dalam menjalani

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan Peran Menjadi Orang Tua (L.13120) Membaik dengan kriteria hasil :

Edukasi Orang Tua : Fase Bayi (I.12400)

Hal. 76

Observasi :

1. Identifikasi pengetahuan dan kesiapan orang tua

1. Pengetahuan dan kesiapan orang tua dalam merawat bayi menjadi patokan pertama dalam pemberian edukasi orang tua

2. Pola tidur bayi dalam tahapan usia 2-3 bulan akan banyak tidur terbangun di siang maupun malam hari. Di usia 3

peran barunya. Ibu biasanya memahami bahwa bayi butuh disusui sehingga ibu siap terjaga untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Bounding attachment optimal. Perilaku positif menjadi orang tua.

Saling berinteraksi dalam merawat bayi. Melakukan stimulasi bisual, taktil atau pendengaran terhadap bayi

a. Bounding attachment meningkat (sentuhan awal/kontak kulit antara ibu dan bayi selalu dilakukan sehingga tumbuh

kembang anak

menjadi optimal) b. Perilaku positif

menjadi orang tua meningkat (orang tua menjalankan tugas

dan tanggung

jawabnya pada bayi) c. Interaksi perawatan

bayi meningkat d. Verbalisasi kepuasan

memiliki bayi (menunjukkan secara verbal bahwa kedua

belajar tentang perawatan bayi

Terapeutik :

2. Berikan panduan tentang perubahan pola tidur bayi selama tahun pertama 3. Motivasi orang tua untuk

berbicara dan membaca untuk bayi

Edukasi :

4. Jelaskan kebutuhan nutrisi bayi

5. Anjurkan memegang, memeluk, memijat, bermain dan menyentuh bayi

6. Ajarkan keterampilan merawat bayi baru lahir 7. Ajarkan cara stimulasi

bulan, bayi akan memiliki siklus tidur malam dengan durasi 4-5 jam, pada 3-5 bulan adalah 6 jam setiap malam dan 6- 12 adalah 11-14 jam. Sehingga pada bulan-bulan awal kedua orang tua harus siap terjaga jika bayi terbangun.

3. Berbicara dan membaca untuk bayi meningkatkan waktu bonding dengan orang tua, membantu meningkatkan proses tumbuh kembang bayi, mendekatkan bayi dengan orang tua dan melatih emosi bayi

4. Kebutuhan nutrisi bayi hariannya adalah energi 550 kkal, protein 12 gram, lemak 34 gr, karbohidrat 58 gr, vitamin A sebanyak 375 mcg, vitamin D sebanyak 5 mcg, vitamin E sebanyak 4 mg, vitamin K sebanyak 5 mcg, mineral 200 mg, fosfor 100 mg, magnesium 30 mg, natrium 120 mg dan kalium 500 mg

orang tua bersyukur mendapatkan anak dan mau melakukan tugasnya untuk

merawat anak

tersebut)

perkembangan bayi 5. Sentuhan pada bayi membantu bayi mempelajari lingkungan dengan membedakan sentuhan dan pengalaman antara benda yang lembut dan keras.

Pemijatan pada bayi juga dapat membuat bayi merasakan kasih sayang, kenikmatan, rasa bahagia dan perasaan luar biasa.

6. Perawatan bayi baru lahir meliputi perawatan tali pusat, memandikan bayi, memberi minum, membersihkan telinga, alat kelamin, mengganti popok, dan menggunting kuku

7. Cara stimulasi perkembangan bayi dilakukan dengan memberikan stimulasi pada bagian saraf (pijatan lembut), stimulasi vestibular, stimulasi pembuluh darah (memberikan sentuhan),

Dalam dokumen ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS FISIOLOGIS (Halaman 34-44)

Dokumen terkait