• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data

Dalam dokumen Muhammadiyah Makassar) (Halaman 42-45)

BAB III METODE PENELITIAN

H. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang di peroleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori menyusun ke dalam pola serta memilih yang penting serta akan di pelajari dan membuat kesimpulan sehingga di pahami dengan mudah.

Rahmawati (2018:44) ada beberapa langka-langka yang dilakukan pada teknik analisis data tersebut yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data dan verifikasi atau menarik kesimpulan.

1. Data Reduction (Reduksi data), semua data yang diperoleh di lapangan akan ditulis dalam bentuk uraian secara lengkap dan banyak. Kemudian data tersebut direduksi yaitu data dirangkum, membuat kategori, memilih hal-hal yang pokok dan penting yang berkaitan dengan masalah. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dari hasil wawancara dan observasi.

2. Data display (penyajian data) setelah melakukan reduksi data penelitian selanjutnya melakukan tahap kedua yakni penyajian data dimana data dan informan yang sudah diperoleh di lapangan dimasukkan dalam suatu bentuk tabel

3. Conclusion drawing/verification (menarik kesimpulan atau verifikasi) setelah penyajian data, penelitian kemudian menginterpretasikan atau menyimpulkan data-data atau informasi yang telah di reduksi dan di sajikan.

I. Teknik Keabsahan Data

Validasi sangat mendukung hasil akhir penelitian, oleh karena itu diperlukan teknik untuk memeriksa pengabsahan data. Pengabsahan data dalam penelitian diperiksa dengan menggunakan teknik triangulasi.

Triangulasi bermakna silang yakni mengadakan pengecekkan. Akan kebenaran data yang akan dikumpulkan dari sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang lain selain pengecekkan pada waktu yang berbeda.

28

Menurut wiliam dalam bukunya Sugiyono (2011:273) triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecakkan dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu.

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dengan mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

Dalam hal ini untuk menguji kredibilitas data, maka pengumpulan data pengujian data yang telah diperoleh dilakukan oleh pemerintah dan lembaga sosial masyarakat yang dipimpin oleh masyarakat yang menjadi objek.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas dilakukan dengan cara mengecek daata kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

3. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering memepengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih.

29 BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Lokasi Penelitian

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 juni 1963 sebagai dari uismuh Jakarta. Pendirian universitas Muhammadiyah Makassar tersebut merupakan hasil rapat ke-21 organisasi Muhammadiyah sulawesi selatan dan sulawesi tenggara yang dilaksanakan di Bantaeng. Terhitung sejak 1 oktober 1965, universitas Muhammadiyah Makassar resmi dinyatakan sebagai perguruan tinggi swasta terdaftar.

Pada awalnya, universitas Muhammadiyah Makassar hanya memiliki dua fakultas yaitu fakultas keguruan dan ilmu pendidikan dan fakultas tarbiah.

Seiring dengan perkembangan kedua fakultas ini, dibuka cabang di bagian lain pulau sulawesi selatan yang masing-masing bersifat swasembada dan di bawah pengelolaannya sendiri. Menyusul keberhasilan fakultas pendidikan, maka didirikanlah fakultas-fakultas lain, antara lain fakultas lmu sosial dan politik, fakultas ekonomi, fakultas teknik, fakultas pertanian, program studi pascasarjana.

B. Letak Geografi

Universitas Muhammadiyah Makassar atau biasa disebut dengan uismuh Makassar adalah salah satu perguruan tinggi yang ada di sulawesi selatan dan universitas Muhammadiyah Makassar sendiri menjadi salah satu kampus yang memiliki daya tarik tersendiri di masyarakat. Maka dari itu terbukti dengan banyak peminat yang ingin mendaftarkan dirinya di kampus unismuh

30

Makassar baik dari sulawesi selatan maupun luar daerah khususnya kawasan indonesia timur dan unismuh Makassar terkenal dengan mahasiswa terbanyak yang ada di sulawesi selatan.

Universitas Muhammadiyah Makassar dulu memiliki tiga kampus di lokasi berbeda. Bangunan utamanya terletak di selatan Makassar, dan dibangun diatas tanah seluas 3,4 area (14.00 m2). Universitas memiliki lebih dari 14.000 mahasiswa yang mempelajari mata pelajaran. kampus I di jln. Sultan Alauddin No 259 Makassar 90221. Fax (0411)860. Kampus II di jln Latjen A.

Mappaodang II No 17 Makassar 90221. Telp.0411-851914 dan fax 0411- 86558. Kampus III di jln. Ranggong Dg.romo No.21 Makassar 90112.

Telp(0411)318791). Tapi sekarang sudah disatukan secara keseluruhan di jln sultan Alauddin di kampus I

Gambar. 4.1 Dena Kampus Unismuh Makassar

Sumber: Pengambilan gambar oleh peneliti melalui aplikasi Maps

C. Pernyataan Visi Dan Misi a. Visi

Menjadi perguruan tinggi islam terkemuka, unggul, terpercaya dan mandiri pada tahun 2024.

b. Misi

1. Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan

2. Menyelenggarakan dan penyembangan proses pembelajaran yang kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan.

3. Menumbuh kembangkan dan menyebar luaskan penelitian yang inovatif, unggul dan berdaya saing.

4. Menumbuh kembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan ukhuwah.

5. Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan civitas akademik, alumni dan masyarakat.

c. Tujuan

1. Menciptakan suasana kondusif, mewujudkan UNISMUH Makassar sebagai kampus Islami.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (dosen & karyawan ).

3. Meningkatkan peran lembaga dalam upaya peningkatan kualitas lulusan

4. Meningkatkan pembinaan, pengawasan dan pemanfaatan sarana- prasarana.

32

5. Meningkatkan pembinaan dan penegakan disiplin kerja dosen dan karyawan

Gambar. 4.2 Visi Dan Misi Unismuh Makassar

Sumber: Pengambilan Gambar Oleh Peneliti Melalui Handphone D. Sistem Akademik

Universitas Muhammadiyah Makassar menyelenggarakan pendidikan tinggi, kegiatan penelitian, dan pengabdian kepada masayarakat berbasis perilaku islami dengan menitip beratkan pada kemandirian mahasiswa dan kewirausahaan. Ciri akademis di universitas tersebut adalah mata kuliah Al-islam dan ke Muhammadiyah, dengan tujuan untuk mempersiapkan seorang ulama.

Mata kuliah yang ditawarkan terdiri dari pendidikan akademik dan pendidikan profesional. Gelar pertama dan kedua, sedangkan yang kedua mencakup program diploma ( D1, D2, D3, D4 ).

Tahun ajaran yang dimulai awal september dan berakhir pada bulan juni tahun berikutnya dan dibagi menjadi dua semester. Setiap semester menyediakan 16 minggu aktif perkuliahan, seminar, simposium, diskusi, workshop, praktikum dan kegiatan ilmiah lainnya.

Administrasi akademik menerapkan sistem kredit semester. Meski kurikulum yang digunakan nasional, namun juga mencakup muatan lokal yang ditetapkan rektor.

Evaluasi dan penilaian kemajuan pembelajaran dilakukan secara bersekala melalui ujian tertulis, penugasan, dan observasi mengikuti ketentuan yang berlaku.

E. Program Studi

Universitas Muhammadiyah Makassar menawarkan program studi diberbagai fakultas:

Fakultas Agama Islam

1. Pendidikan Agama Islam 2. Pendidikan bahasa arab

3. Hukum keluarga (ahwal syakhshiyah) 4. Hukum ekonomi syari’ah (Mu’amalah) 5. Komunikasi dan pPenyiaran islam

6. Bimbingan konseling pendidikan agama islam Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik

1. Ilmu administrasi negara 2. Ilmu pemerintahan

34

3. Ilmu komunikasi

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan 1. Pendidikan guru sekolah dasar 2. Pendidikan bahasa inggris

3. Pendidikan bahasa dan sastra indonesia 4. Pendidikan matematika

5. Pendidikan seni rupa 6. Pendidikan fisika 7. Pendidikan sosiologi 8. Teknologi pendidikan

9. Pend. Pancasila & kewarganegaraan 10. Pendidikan biologi

11. Pendidikan guru anak usia dini 12. PPG Bahasa indonesia

13. PPG Bahasa Inggris Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

1. Akutansi 2. Menejemen

3. Ilmu ekonomi dan studi pembangunan 4. Ekonomi islam

5. Perpajakan (D3) Fakultas Teknik

1. Teknik Elektro

2. Teknik Sipil 3. Arsitektur 4. Informatika

5. Perencanaan wilayah kota Fakultas Pertanian

1. Agribisnis

2. Budidaya perikanan 3. Kehutanan

4. Agroteknologi

Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan 1. Pendidikan dokter

2. Profesi dokter 3. Farmasi

4. Kebidanan (D3) 5. Keperawatan (D3)

Gambar. 4.3 Fakultas Unismuh Makassar

Sumber: Pengambilan Gambar Oleh Peneliti Melalui Handphone

36

F. Sumber Daya Universitas Muhammadiyah Makassar

Untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat serta mewujudkan keter capaian visi dan misinya. Universitas Muhammadiyah Makassar, senantiasa berupaya, selain untuk menciptakan kampus bernuansa akademik yang Islami, juga berupaya mengembangkan kepribadian dan keterampilan seluruh mahasiswa agar mereka selain memiliki keunggulan akademik juga memiliki keunggulan teknologi yang bernuansa keislaman yang sejati. Untuk tujuan ini universitas Muhammadiyah Makassar benar-benar memperhatikan keprofesionalan dan kualitas sumber daya manusianya selain ini universitas Muhammadiyah Makassar memiliki dan memanfaatkan tenaga edukatif yang berkualifikasi guru besar, doctor, dan magister yang tersebut di semua fakultas. Demikian haknya dengan pelayanan administrasinya, baik mahasiswa maupun untuk keperluan lain. Universitas Muhammadiyah Makassar mengangkat dan menempatkan karyawan-karyawan yang profesional, berdedikasi tinggi pada unit-unit pelayanan yang telah ditentukan berdasarkan kebutuhan layanan keprofesionalan akademik.

G. Fasilitas kampus universitas Muhammadiyah Makassar

Selain fasilitas kampus yang dimiliki universitas Muhammadiyah Makassar dalam memberikan pelayanan baik pelayanan administrasi maupun pelayanan pengembangan keterampilan dan intelektual mahasiswa juga disediakan sarana-sarana berupa:

H. Prosedur Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Seluruh rangkaian penerimaan mahasiswa baru terselesaikan dalam pelayanan sehari penerimaan mahasiswa baru tahun 2019-2020 universitas Muhammadiyah Makassar menerapkan system “one day service”.

Penerapan ini system ini selain untuk mendapatkan kualita lulusan detail penerimaan system “ODS” ini juga bertujuan untuk menghindari praktik perjajakan juga untuk efisiensi dan efektifitas dalam proses penerimaan mahasiswa baru.

Tabel 4.1 Fasilitas Kampus unismuh makassar

FASILITAS KAMPUS UNISMUH MAKASSAR a).Gedung dan ruangan belajar

yang permanen

m). Lapangan olahraga dan arena panjat tebing

b).Gedung dan ruangan untuk pelayanan administrasi

n). Perpustakaan

c). Laboratorium computer

d). Laboratorium MIPA p). Tempat ibadah

e). Laboratorium teknik q). Ruangan pusat kegiatan mahasiswa

f). Laboratorium bahasa r). Studio gambar dan radio FM g). Laboratorium microteaching s). Medical center

h). Laboratorium anatomi t). Apertemen mahasiswa i). Laboratorium akuntasi u). Bank

38

j).Laboratorium dan hutan pendidikan

v).kendaraan bisuntuk kegiatan

k). Laboratorium school w). Student mall (balai sedang) l). Kebun percobaan “bissoloro” z). Koran kampus “Al Amin”

Dalam praktik ODS pelayanan penerimaan mahasiswa baru di unismuh Makassar calon mahasiswa baru melakukan pendaftaran lewat online selanjutnya mahasiswa baru membayar uang pendaftaran dibank mitra kemudian mahasiswa baru konfirmasi pendaftaran ke panitia dengan memperlihatkan bukti pembayaran dan hasil cetak pendaftaran setelah itu mahasiswa baru mendapatkan kartu tes setelah difoto lalu mahasiswa baru dipersilahkan untuk memasuki ke ruangan tes dan yang lulus akan melakukan registrasi tanda kelulusan.

Selanjutnya diarahkan untuk melakukan registrasi ulang, dipersilahkan melakukan pembayaran uang pembangunan dan pembayaran semester pertama di bank mitra. Dan terakhir mahasiswa baru melakukan registrasi dengan memperlihatkan sertifikat kelulusan, slip pembayaran dibank, ijazah terakhir dan KTP/KK dan calon mahasiswa baru telah diterima di kampus unismuh Makassar tahun akademik 2019-2020.

39 BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Dinamika Interaksi sosial (studi kasus mahasiswa berasal dari bima di universitas muhammadiyah makassar)

Komunikasi merupakan keterampilan paling penting dalam hidup setiap manusia pada dasarnya manusia yang paling bergantung sedangkan manusia adalah mahluk sosial sehingga tidak bisa hidup secara mandiri dan pasti membutuhkan orang lain untuk mengatasi kendala yang terjadi dalam kehidupannya. Berdasarkan observasi dilapangan yang dilakukan oleh peneliti bahwa setiap manusia yang berbeda kebudayaan pasti ada yang namanya kendala dalam berkomunikasi.

a. Hal demikian dapat diperkuat oleh hasil wawancara yang telah dilakukan bersama dengan saudari WI (22 tahun) selaku mahasiswa bima:

“komunikasi saya dengan daerah lain cukup baik, dalam berperilaku namun ketika dalam komunikasi dengan mahasiswa daerah lain, disini saya masih menggunakan bahasa indonesia yang baku atau yang bisa dipahami oleh mahasiswa daerah lain sehingga komunikasi dua belah pihak ini berjalan dengan lancar” (Wawancara, 23 September 2020) Hal demikian dapat diperkuat oleh hasil wawancara yang kedua kalinya yang telah dilakukan bersama dengan saudari WI (22 tahun) selaku mahasiswa bima:

“Komunikasi dengan mahasiswa daerah lain itu sangat baik, walaupun ada kejanggalan beberapa kata ketika berkomunikasi namun apabila

40

berkomunikasi dengan daerah lain kita harus membiasakan diri memakai bahasa indonesia yang baku, dalam pola interaksi agar komunikasi dengan lawan bicara kita mudah untuk mengerti”

(Wawancara, 24 september 2020)

Hal demikian dapat diperkuat oleh hasil wawancara yang tiga kalinya yang telah dilakukan bersama dengan saudari WI (22 tahun) selaku mahasiswa bima:

“kalau menurut saya si, interaksi saya dan daerah lain cukup baik, walaupun ada kendala sedikit dalam berkomunikasi dikarnakan perbedaan bahasa, ketika berkomunikasi dengan daerah lain mereka spontan mengeluarkan beberapa kata yang sangat sulit untuk dipahami oleh saya sendiri, sehingga saya bertanya kembali kepada mereka apa maksud dari kata terebut”(Wawancara, 25 September 2020)

Hal demikian didukung dengan temuan penelitian terdahulu dalam bentuk dokumentasi berupa skripsi dari Cahaya wizanalia dengan hasil pokok pembahasan yang dituliskan menyatakan bahwa:

“sepengetahuan saya masyarakat etnik cina melakukan interaksi dengan baik sebagai warga Aneuk Jamee, belum pernah terjadi konflik yang disebabkan oleh SARA. Jikapun ada hanya disebabkan oleh persoalan pribadi” (Dokumentasi, 18 Oktober 2020)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah diungkapkan oleh saudari RF (21 tahun) terkait dengan pola interaksi sosial:

“Menurut saya, interaksi dengan daerah lain itu sangat baik dalam berkomunikasi terhadap saya dan mereka ramah kesemua orang namun menjadi kendalanya disini saya masih kurang memahami bahasa mereka ketika mereka memakai bahasa daerahnya kepada sesama daerahnya“( Wawancara, 26 September 2020)

Hal demikian diperkuat oleh hasil dari wawancara kedua yang telah diungkapkan oleh saudari RF bahwa :

“ interaksi saya dengan daerah lain berjalan dengan baik, walaupun disini saya merasa canggung berkomunikasi kepada mereka dikarnakan saya masih kurang tau bahasa daerah disini jadi kendala bahasanya sehingga komunikasinya tidak berjalan dengan lancar”(wawancara, 27 September 2020)

Hal demikian diperkuat oleh hasil dari wawancara tiga yang telah diungkapkan oleh saudari RF bahwa :

“kalau interaksi terhadap daerah lain kami mahasiswa bima cukup baik dalam bertingkah laku terhadap semua daerah, karna kita sebagai pendatang kita harus mampu berinteraksi dengan baik terhadap mereka, walaupun saya berbeda kebudayaan atau berbeda bahasa mereka masih ramah terhadap saya”(Wawancara,28 September 2020) Hal demikian didukung dengan temuan penelitian terdahulu dalam bentuk

dokumentasi berupa jurnal dari Hajiah dengan hasil pokok pembahasan yang dituliskan menyatakan bahwa :

“saya merasa sangat nyaman selama mengikuti perkuliahan, meskipun saya bukan orang aceh dan tidak berasal daerah aceh, tapi saya mendapatkan perlakuan yang sama dengan mahasiswa lainnya yang memang merupakan arga asli disini”(Dokumentasi, 18 Oktober 2020) Berdasarkan hasil observasi Saudari HK (21 tahun) mengungkapkan :

“menurut saya ketika berinteraksi bersama mahasiswa daerah lain itu cukup baik, ya walaupun ada kendala kata-kata sedikit sehingga saya kurang memahami apa yang disampaikan hingga komunikasi tidak lancar dan memiliki kendala didalam interaksi” (Wawancara, 29 September 2020)

42

Hal demikian diperkuat oleh hasil dari wawancara kedua yang telah diungkapkan oleh saudari HK bahwa :

“ komunikasi saya di kampus unismuh Makassar baik-baik saja tapi waktu pas mendaftar di unismuh makassar, belum bisa memahami bahasa mereka dikarenakan mereka menggunakan bahasa yang tidak baku contohnya memakai mi, kita , ki dll tetapi ketika saya sudah mengenal mereka saya sedikit memahami apa yang mereka katakan “ (Wawancara, 30 September 2020)

Hal demikian diperkuat oleh hasil dari wawancara ketiga yang telah diungkapkan oleh saudari HK bahwa :

“ awal-awanya saya berinteraksi terhadap mahasiswa daerah lain dan merasa memiliki kendala dalam berkomunikasi karna ada beberapa kata yang sulit dipahami sehingga, takut dalam berinteraksi tapi ketika menggenal mereka dan berinteraksi terus akhinya sedikit memahami apa yang disampaikan”(Wawancara, 1 Oktober 2020)

Hal demikian didukung dengan temuan penelitian terdahulu dalam bentuk dokumentasi berupa skripsi dari Riswandi dengan hasil pokok pembahasan yang dituliskan dan menyatakan bahwa :

“kadang kala kalau ada berkomunikasi dengan saya menggunakan bahasa bugis saya hanya menjawabnya menggunakan bahasa indoensia saya tidak terlalu mengerti berbahasa bugis”(Dokumentasi, 18 Oktober 2020)

b. Berdasarkan hasil wawancara yang diungkapkan oleh mahasiswa daerah lain yaitu saudari RZ (23 tahun) :

“Didalam interaksi kami baik-baik saja mereka cukup ramah terhadap mahasiswa daerah lain, disini mahasiswa bima sangat berbaur terhadap mahasiswa daerah lain mereka tidak memilih-milih teman sehingga mereka sangat mudah dalam beradaptasi dan ketika berkomunikasi mereka memakai bahasa indonesia yang baku”(Wawancara, 02 Oktober 2020)

Hal demikian diperkuat oleh hasil dari wawancara kedua yang telah diungkapkan oleh RZ (23 tahun) :

“berkomunikasi dengan mahasiswa Bima bisa dikatakan cukup baik dalam berinteraksi, karena disini saya memiliki beberapa teman mahasiswa orang Bima di kelas saya dan disini bisa dikatakan sangat berbaur terdahadap mereka dan mereka juga sangat welcome terhadap kita sebagai mahasiswa daerah lain “(Wawancara, 3 Oktober 2020) Hal demikian diperkuat oleh hasil dari wawancara ketiga yang telah diungkapkan oleh RZ (23 tahun) bahwa :

“kalau menurut saya pola interaksi terhadap mahasiswa daerah lain sangat baik dikarnakan mereka baik terhadap kita dan ramah dalam berinteraksi dan walaupun mereka ketika berkomunikasi terhadap kami mereka masih menggunakan bahasa daerahnya ketika bertemu dengan sesama daerahnya dikampus unismuh makassar sehingga komunikasi sedikit kesulitan dalam berinteraksi“(Wawancara, 4 September 2020)

Hal demikian didukung dengan temuan penelitian terdahulu dalam bentuk dokumentasi berupa skripsi dari Tomi rizki akbar dengan hasil pokok pembahasan yang dituliskan dan menyatakan bahwa :

“selama ini cukup baik, kita membaur aja si kita sama mereka saling terbuka juganya artinya ngak pernah adanya konflik antara kita dengan mereka”(Dokumentasi, 18 Oktober 2020)

Berdasarkan hasil wawancara dengan HM (22 tahun) yang mengungkapkan bahwa:

“komunikasi dengan mahasiswa bima itu baik, karna ketika kami berinteraksi kita sama-sama menggunakan bahasa indonesia tapi terkadang kalau kita bertemu sesama daerah kita slalu memakai bahasa daerah masing- masing sehingga mereka sulit mengerti apa yangdibicarakan dan pola interaksi itu tidak lancar”(Wawancara, 5 Oktober 2020)

44

Hal demikian diperkuat oleh hasil dari wawancara kedua yang telah diungkapkan oleh HM (22 tahun) bahwa:

“menurut saya pribadi komunikasi dengan mahasiswa Bima berjalan dengan baik ketika bertemu kita sama-sama menggunakan bahasa Indonesia namun ada beberapa kendala ketika berkomunikasi mereka menggunakan bahasa daerahnya ketika bertemu dengan sesama daerahnya sehingga sulit dimengerti”(Wawancara, 6 Oktober 2020)

Berdasarkan hasil wawancara ketiga dengan HM (22 tahun) yang mengungkapkan bahwa:

“interaksi dengan orang mahasiswa bima itu cukup baik dalam sikap dan tingkah laku namun ketika berkomunikasi kami menggunakan bahasa indonesia walaupun mereka menggunakan bahasa daerahnya ketika bertemu sesama daerahnyan itu akan menjadi kendala dalam komunikasi dan interaksi tersebut agak sedikit menjadi penghambat bagi“(Wawancara, 7 Oktober 2020)

Hal demikian didukung dengan temuan penelitian terdahulu dalam bentuk dokumentasi berupa jurnal Restiawan permana dari dengan hasil pokok pembahasan yang dituliskan dan menyatakan bahwa :

“cukup baik tapi awalnya datang saya malu untuk berbicara (dengan mahasiswa Lain palangka raya). Dan mereka ramah rasanya selama saya disini tidak ada orang indonesia yang jahil dengan saya”(Dokumentasi, 18 Oktober 2020)

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti diatas terhadap informan dan peneliti mengumpulkan bahwa dalam pola berinteraksi antara dua beda budaya ini cukup baik dalam berkomunikasii namun ada beberapa kata yang suli dipahami oleh keduanya karna ketika bertemu dengan sesama daerahnya mereka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing sehingga pola interaksi

tidak berjalan dengan lancar karna memiliki kenda-kenda yaitu perbedaan bahasa antara keduanya.

2. Faktor pendukung dan penghambat komunikasi interaksi sosial

Di dalam pola komunikasi terdapat suatu faktor yang menyebabkan suatu permasalahan dalam berkomunikasi tersebut yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat :

a. Faktor pendukung

Proses komunikasi yang terjadi antara dua budaya yang berbeda agar pola komunikasi berjalan dengan lancar.

1. Bahasa

Bahasa merupakan sarana utama dalam komunikasi. Gagasan, pikiran, dan perasaan dapat diketahui maksudnya ketika disampaikan lewat bahasa.

a) Berdasarkan observasi sebelumnya seperti yang diungkapkan oleh mahasiswa Bima yaitu saudari RF (21 tahun) :

“kita sebagai warga indonesia pasti ada yang namanya perbedaan budaya dan bahasa jadi kita harus menghargai antara satu dengan yang kain perbedaan tersebut tidak boleh kita mencela karna perbedaan bahasa”(Wawancara, 26 September 2020)

Hal demikian diperkuat oleh hasil dari wawancara kedua yang telah diungkapkan oleh RF mengungkapkan :

“menurut saya disini faktor yang menjadi pendukung yaitu bahasa Karna kita manusia itu harus hidup sosial dan harus mampu memahami perbedaan dalam berbahasa jadi kita tidak boleh mencela perbedaan bahasa karna setiap daerah pasti ada yang namanya perbedaan budaya ”(Wawancara, 27 September.2020)

46

Hal demikian diperkuat oleh hasil dari wawancara ketiga yang telah diungkapkan oleh RF mengungkapkan :

“yang menjadi faktor pendukung itu bahasa, karna tanpa bahasa kita tidak bisa berinteraksi dengan daerah lain karna daerah lain memiliki perbedaan budaya dan bahasa yang sangat tidak sama dengan kita jadi ketika berinteraksi terhadap daerah lain di unismuh makassar kita harus memakai bahasa persatuan yaitu bahasa indonesia.“(Wawancara, 28 September 2020)

Berdasarkan hasil wawancara yang ddiungkapkan oleh saudari WI (22 tahun) bahwa:

“Dalam berinteraksi kita harus memakai bahasa indonesia yang menjadi faktor pendukung dalam komunikasi agar daerah lain komunikasi bisa memahami apa yang disampaikan oleh penerima pesan sehingga komunikasi berjalan dengan baik”(Wawancara, 23 September 2020) Hal demikian diperkuat oleh hasil dari wawancara kedua yang telah diungkapkan oleh saudari WI (22 tahun) bahwa :

“ menurut saya faktor pendukung ketika berkomunikasi dengan daerah lain dan mereka bisa memahami ketika orang yang diajak komunikasi itu tidak mengerti dengan bahasa mereka jadi otomatis mereka harus menggunakan bahasa indonesia ketika berkomunikasi”(Wawancara, 24 September 2020) Hal demikian diperkuat oleh hasil dari wawancara ketiga yang telah diungkapkan oleh WI mengungkapkan :

“yang menjadi pendukung dalam komunikasi dengan daerah lain itu bahasa dimana bahasa harus bener-benar jelas dan bisa di mengerti oleh lawan bicara sehingga tidak ada yang namanya kesulitan dalam berinteraksi dan komunikasi akan berjalan dengan baik

“(Wawancara, 25 September 2020)

Dalam dokumen Muhammadiyah Makassar) (Halaman 42-45)

Dokumen terkait