BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Standard Operating Procedure (SOP)
Standar operasional prosedur adalah sistem yang disusun untuk memudahkan, merapihkan dan menertibkan pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir. Perusahaan yang telah memahami kebutuhan suatu standar acuan, agar para kayawan dapat memahami dan melakukan tugasnya sesuai standar yang ditetapkan perusahaan.
Pada perusahaan perbankan khususnya Bank Permata Syariah dalam hal ini menerapkan SOP untuk produk yang telah dikeluarkan agar konsumen dapat mengetahui cara untuk menggunakan produk tersebut tanpa salah. Seperti menjelaskan kepada calon nasabah tentang produk-produk yang dimiliki oleh perusahaan, sumber dana yang diperoleh serta ketentuan bagi hasil yang didapatkan, dan sebagainya.
Menurut Kamus Besar Indonesia standar adalah ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan.Sedangkan operasional adalah secara sifat operasi yang berhubungan dengan operasi. Prosedur adalah tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas.Menurut IR. M. Budiharjdo standar operasional prosedur adalah suatu perangkat lunak pengatur, yang mengatur tahapan suatu proses kerja atau prosedur kerja tertentu. Oleh karena prosedur kerja yang dimaksud bersifat tetap, rutin, dan tidak berubah-ubah, prosedur kerja tersebut dilakukan menjadi dokumen tertulis yang disebut sebagai Standar Operating Procedure atau disingkat SOP.
.
Standar operasional prosedur adalah pedoman yang berisi prosedur- prosedur operasional standar yang ada di dalam suatu organisasi yang digunakan untuk memastikan bahwa semua keputusan dan tindakan, serta penggunaan fasilitas-fasilitas proses yang dilakukan oleh orang-orang di dalam organisasi yang adalah anggota-anggota organisasi berjalan secara efektif (dan efesien), konsisten, standar dan sistematis.
Fungsi dan tujuan SOP a. Fungsi :
1) Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.
2) Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
3) Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
4) Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
5) Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
b. Tujuan :
1) Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja.
2) Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi.
3) Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas / pegawai terkait.
4) Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya.
.
5) Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi
Dalam menjalankan operasional perusahaan, peran pegawai memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat signifikan. Oleh karena itu diperlukan standar-standar operasi prosedur sebagai acuan kerja secara sungguh- sungguh untuk menjadi sumber daya manusia yang profesional, handal sehingga dapat mewujudkan visi dan misi perusahaan.
D. Penetapan Target Pemasaran Nasabah iB Bank Permata Syariah
Target pemasaran yang ditetapkan oleh Bank Permata Syariah untuk staf marketing minimal sebesar 200 orang nasabah per bulan. Hal ini di rasa sangat wajar mengingat minat masyarakat terhadap haji dan umroh masih sangat besar dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Adapun daftar nama nasabah Bank Permata Syariah Makassar untuk bulan Mei 2015 dapat dilihat pada tabel berikut (berdasarkan lampiran):
.
Tabel. 1.3
Cabang Nama Nasabah
Potensi Bisnis (dalam jutaan
Rupiah) Proyeksi Revenue (Rupiah) SA (mio) Tab Haji
(item)
Makassar
PT. BPR HASA
MITRA 25,500,000
60,563,608,333 Makassar H. BURHANUDDIN 25,500,000
60,562,500,000 Makassar
PT. BPRS
INVESTAMA 25,500,000
60,562,500,000 Makassar
DRS. H. TAJUDDIN
MM 25,500,000
60,563,608,333 Makassar
FX PANGGIH
WIJANARKO 25,500,000
60,562,500,000 Makassar
HJ. A.KUSMAWATY,
SE 25,500,000
60,562,579,167 Makassar
PT. BPRS DANA
MONETER 25,500,000
60,562,500,000 Makassar
RAHMA YUSUF
ISMAIL 25,500,000
60,562,500,000 Makassar MUH. DARMAN ST 25,500,000
60,562,500,000 Makassar ANDI IBRAHIM 25,500,000
60,562,500,000 Makassar SUTRAWATI 25,500,000
60,562,500,000 Makassar
LETKOL CKM
HERLINA 25,500,000
60,562,500,000 Makassar PT. BPR SULAWESI 25,500,000
60,562,500,000 Makassar DR. TITI SLAMET SH MH 25,500,000
60,562,500,000 Makassar YENNY TJIANG 25,500,000
60,562,500,000 Makassar YASIR MAHMUD SE 25,500,000
60,562,500,000 Makassar HJ HASMA HB 25,500,000
60,562,579,167 Makassar ROBERT WIJAYA 25,500,000
60,562,500,000 Makassar ADY INKIRIWANG 25,500,000
60,562,500,000 Makassar IR ILA H MUHAMMAD 25,500,000
60,562,500,000 Makassar CATHERINA TANSIL 25,500,000
60,562,500,000
Sumber : Data diolah berdasarkan lampiran
.
E. Manfaat Penerapan Sistim Bagi Hasil Bank Permata Syariah
Bagi hasil akan membawa konsekuensi logis bagi keberadaan perseroan di lingkungan masyarakat yang akan mendorong bank permata syariah menjadi lebih proaktif mengambil inisiatif dalam melaksanakan kegiatan bagi hasil. Hal ini akan berdampak pada reputasi dan pencitraan positif terhadap perseroan dan terciptanya lingkungan yang harmonis antara perseroan dengan masyarakat di sekitar wilayah operasional bank permata.
a). Manfaat bagi Perseroan
Program bagi hasil menciptakan citra positif dari masyarakat terhadap keberadaan Bank Permata Syariah. Aktivitas perseroan dalam jangka panjang senantiasa akan dianggap sebagai kontribusi positif bagi masyarakat di sekitarnya sekaligus membantu perekonomian masyarakat. Dengan demikian, bank permata syariah akan memperoleh respon dan penerimaan yang sangat baik setiap kali akan menawarkan sesuatu yang baru kepada masyarakat dan masyarakatpun akan menganggap bank permata membawa kemaslahatan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
b). Manfaat bagi Masyarakat
Sistim bagi hasil atas pendapatan tabungan hai dan umroh ini akan membentuk hubungan kemitraan yang sangat baik antara perseroan (nasabah) dengan Bank Permata Syariah, yang tidak hanya terbatas pada bidang ekonomi tetapi juga kehidupan sosial kemasyarakatan,
.
kesehatan, kerohanian, pendidikan, pembangunan dan lain-lain sebagainya.
c). Manfaat bagi Pemerintah
Pemerintah sebagai pihak yang mendapat legitimasi untuk mengubah tatanan masyarakat ke arah yang lebih baik akan mendapatkan mitra dalam mewujudkan tatanan masyarakat tersebut. Sebagian tugas pemerintah dapat dijalankan oleh anggota masyarakat, dalam hal ini oleh perseroan.
F. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan. Pada Bank Permata Syariah sistem pelaporan keuangan yang disajikan setiap tahun dengan perbandingan dari tahun sebelumnya.
Adapun bentuk laporan keuangan tersebut yaitu Neraca dan Laporan Rugi Laba untuk tahun 2013 dan 2014 adalah sebagai berikut :
.
N E R A C A
31 Desember 2014 dan 2013
( Dalam Jutaan Rupiah )
NO POS – POS 2014 2013
AKTIVA
1 Kas 34,145 37,479
2 Giro Bank Indonesia 667,496 688,327 3 Sertifikat Wadiah Bank Indonesia 2,767,813 3,156,407 4 Penempatan pada Bank Lain - - 5 PPAP - Penempatan pada Bank Lain -/- - - 6 Surat Berharga Yang Dimiliki 951,379 298,810 7 PPAP - Surat Berharga Yang Dimiliki -/- - -
8 Piutang iB 2,404,418 3,569,434
9 PPAP Piutang iB -/-
(20,413)
(20,357) 10 Piutang iB Lainnya 8,428,793 7,715,209 11 PPAP Piutang iB Lainnya -/- - - 12 Pembiayaan iB 104,969 204,983 13 PPAP - Pembiayaan iB -/-
(1,050)
(2,050)
14 Pendapatan yang Masih Akan Diterima 52,570 43,809 15 Biaya Dibayar Di Muka 7,596 7,593 16 Aktiva Tetap 57,742 22,131 17 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap -/-
(15,745)
(6,046)
18 Aktiva Lain-lain 697,922 542,974
JUMLAH AKTIVA 16,137,635 16,258,703
PASIVA
1 Dana Simpanan iB 180,104 410,941 2 Kewajiban Segera iB Lainnya 33,752 30,426 3 Kewaiban Kepada Bank Indonesia (FPJPS) - - 4 Kewajiban Kepada Bank Lain 108,613 9,941 5 Surat Berharga iB Yang Diterbitkan - - 6 Kewajiban Lain-lain 3,518,582 3,757,537
7 Dana Investasi Tidak Terikat
a. Tabungan iB 5,471,053 4,556,771 b. Deposito iB 6,542,521 7,027,666 8 Saldo Laba (Rugi) 283,010 465,421
JUMLAH PASIVA 16,137,635 16,258,703
.
( Dalam Jutaan Rupiah )
NO POS - POS 2014 2013
A. PENDAPATAN OPERASIONAL
1. Margin
309,858
422,922 2. Bagi Hasil
21,077
33,687 3. Bonus
182,921
128,915 4. Pendapatan Operasional Lainnya
2,897,709
2,218,881 B. JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL
3,411,565
2,804,405 C.
Bagi Hasil untuk Investor Dana Investasi Tidak
Terikat
1. Bank
18,191
11,654 2. Bukan Bank
676,875
550,986 3. Bank Indonesia (FPJPS)
-
-
D. JUMLAH BAGI HASIL
695,066
562,640 E. Pendapatan Operasional Setelah Distribusi Bagi Hasil
Untuk Investor Dana Investasi Tidak Terikat
2,716,499
2,241,765
F. Beban Operasional
1. Bonus iB
2,464
4,029 2. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
2,083,693
1,633,821 3. Beban Umum & Administrasi
71,238
10,909 4. Beban Personalia
147,118
44,548 5. Beban Lainnya
135,445
84,455
G. BEBAN OPERASIONAL
2,439,958
1,777,762 H. PENDAPATAN (BEBAN) OPERASIONAL
276,541 I. Pendapatan Non Operasional
10,143
8,752 J. Beban Non Operasional
3,674
7,334 K. LABA (RUGI) NON OPERASIONAL
6,469
1,418 L. LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
283,010
465,421
.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan terhadap Bank Permata Syriah,dapat disimpulkan bahwa :
1. Pelaksanaan system bagi hasil menggunakan prinsip – prinsip yang meliputi prinsip berkelanjutan,akuntabilitas dan transparansi yang mempunyai ketentuan – ketentuan sebagai berikut :
a. Jangka waktu berlakunya perjanjian
b. Penarikan modal dan pembatalan perjanjian c. Agunan atau jaminan dan penyitaan
d. Bagi hasil keuntungan
2. Adapun factor – factor yang mempengaruhi bagi hasil yaitu : a. Faktor Langsung
1. Investment rate merupakan prosentase actual dana yang di investasikan dari total dana.
2. Jumlah dana yang tersedia untuk di investasikan merupakan jumlah dana dari berbagai sumber dana yang tersedia untuk diinvestasikan.
Dana tersebut dapat dihitung dengan menggunakan salah satu
.
metode yaitu rata-rata saldo minimum bulanan dan rata-rata saldo harian.
3. Nisbah (profit sharing ratio)
Nisbah harus ditentukan dan disetujui pada awal perjanjian Nisbah juga dapat berbeda antara satu account dan account lainnya sesuai dengan besarnya dana dan jatuh temponya.
b. Faktor Tidak Langsung
1. Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya mudharabah
2. Kebijakan akunting dimana bagi hasil secara tidak langsung dipengaruhi oleh berjalannya aktivitas yang diterapkan, terutama sehubungan dengan pengakuan pendapatan dan biaya.
70
.
B. Saran
Untuk mengatasi permasalahan maupun hambatan dalam pelaksanaan Sistem Bagi Hasil pada Bank Syariah diperlukan langkah-langkah antara lain sebagai berikut :
1. Agar ditumbuhkannya tekad yang kuat dan istiqomah dimulai dari pengelola serta memiliki sumber daya manusia yang professional, memahami dan trampil tentang konsep syariah dan operasional serta memberikan pengertian kepada nasabah atau calon nasabah yang mempunyai sikap istiqomah pula.
2. Agar lebih ditingkatkannya promosi Bank Peramata syariah lebih pro-aktif kepada masyarakat antara lain dengan membuka kantor-kantor cabang baru di seluruh wilayah RI yang diikuti dengan peningkatan profesionalisme tenaga kerjanya
i
AdjiWaluyoPariyatno,Sp., Perbankan Syariah,Jakarta, 2008.
Antonio,MuhamadSyafi’I,Bank Syariah Dari Teorike Praktik ,Jakarta: Gema Insani Press, 2001.
Duddy Roesara Donna ,dan Nurul Khotiah ,Jurnal Ekonomi dan bisnis Islam, Bagi Hasil ,vol.2 Jakarta, Juni2008.
Dendawijaya, Lukman. 2013. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Ghalia Indonesia
Jakarta Biro Perbankan Syariah Indonesia, Petunjuk Pelaksanaan Pembukaan Kantor Bank Syariah, BankIndonesia(BI),Jakarta, 2002.
Jafar, Tridyah Fitrisah. 2012. Analisis Pendistribusian Laba dalam Akuntansi Syariah untuk Mencapai Prinsip Keadilan. Skripsi. Makassar: Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Hasanuddin.
Kasmir, 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Karim ,Abdullah,Ir,SE,BA,AEP,Ban kIslam,PT.Raja Gafindo Persada,Jakarta, 2004 Kelib,Abdullah,SH dan M.Mawardi Muzamil,SH., Asas – Asas Hukum Islam,
Semarang, 1982.
Khoirun N, Ana. 2008. Fasilitas Layanan Tabungan Haji Sebagai Sarana
Meningkatkan Jumlah Nasabah pada PT. Bank Negara Indonesia (persero)
ii
Muhammad, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah, Yogyakarta : UII Press,2000.
Priyonggo Suseno dan Heri Sudarsono.Undang-Undang, Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan surat Keputusan direksi BI (SK-DIR) tentang Perbankan syariah.
UIIPrees P3EI,Condong Catur,2004.
Qardhawi, Yusuf.2012. Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam. Jakarta:
Robbani Press.
Risal yaya.S.E., M.Sc.,Ak,Aji Erlangga Martawirej,S.E.,M.Si,.Ak.,Akuntansi Perbankan Syariah,Jakarta,2013.
Standar Akuntansi Keuangan. 2011. PSAK 105 Tentang Akuntansi Mudharabah.
Tabungan haji pada bank permata diakses dan di download pada 2 April 2015dari https://www.permatabank.com/Syariah/Pendanaan/PermataTabungan-iB- Haji/
IkatanAkuntan Indonesia. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, Jakarta:
PT.Grasindo, 2005
Wiroso. 2012. Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah.
Jakarta:gasindo
Yogyakarta. , 2009. Model-model Akad Pembiayaan di Bank Syariah. UII Press.