• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis dan Tipe Penelitian

Dalam dokumen KABUPATEN TAKALAR (Halaman 38-83)

BAB III METODE PENELITIAN

B. Jenis dan Tipe Penelitian

2. Sampel Penelitian

Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sensus karena jumlah populasi kecil yaitu keseluruhan populasi dijadikan sampel kecuali pimpinan. Pimpinan tidak disertakan dalam pengisian kuesioner karena yang akan diukur adalah gaya kepemimpinan. Jumlah sampel dalam penelitian yaitu seluruh pegawai Inspektorat Kabupaten Takalar yakni sebanyak 33 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melalui kuesioner.

Data ini diambil berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada responden.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012: 78). Kuesioner tersebut diberikan kepada responden dan kemudian diharapkan masing-masing responden menjawab pertanyaan dalam kuesioner tersebut menurut pendapat dan persepsi sendiri.

Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari peryataan tertutup. Peryataan tertutup adalah dimana responden tinggal memilih salah satu alternatif dari jawaban yang telah tersedia.

E. Teknik Analisis Data

Agar data yang telah dikumpulkan dapat bermanfaat, maka data harus diolah dan dianalisis sehingga dapat digunakan untuk menginterprestasikan dan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisis data karakteristik responden, analisis data deskriptif, uji asumsi menyangkut uji normalitas dan uji linearitas, dan uji hipotesis dengan mengggunakan teknik analisis korelasi product moment.

Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi empiris atas data yang dikumpulkan dalam penelitian (Ferdinand, 2006). Analisis deskriptif digunakan untuk mendapat suatu gambaran mengenai responden dalam penelitian ini, terutama variabel penelitian yang digunakan.

2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif merupakan analisis yang digunakan terhadap data yang diperoleh melalui kuesioner. Dalam penelitian ini menggunakan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS).

Adapun skala pengukuran yang digunakan pada kuesioner adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2012: 32) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini peneiti akan memberikan lima alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RR), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Sedangkan jenis data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner adalah data yang bersifat interval. Penyajian ketentuan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Ketentuan Penilaian

Keterangan Skor

SS = Sangat Setuju 5

S = Setuju 4

RR = Ragu-ragu 3

TS = Tidak Setuju 2

STS = Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: survei analisis diagnosis (Munandar, 2011: 45).

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN F. Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya Inspektorat Kabupaten Takalar

Badan Pengawas Kabupaten Takalar dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Takalar Nomor 32 Tahun 2003 tentang Susunan Organisasi. Badan Pengawas Kabupaten Takalar yang berkedudukan sebagai unsur penunjang Pemerintah Kabupaten Takalar dan mempunyai tugas menyelenggarakan kewenangan pemerintah kabupaten di bidang pengawasan. Badan Pengawas adalah Aparat Pengawas Fungsional yang taktis Operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati sebagai Kepala Daerah dan Teknis Administrasi berada di bawah Sekretaris Daerah.

Sejak berlakunya Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2003 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Badan Pengawas Kabupaten Takalar berubah nama menjadi Inspektorat Kabupaten Takalar. Inspektorat Kabupaten Takalar dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Takalar No.60 Tahun 2008 Tanggal 23 Desember 2008 tentag Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Inspektorat Kabupaten Takalar. Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintah kabupaten yang bertanggung jawab langsung kepada bupati serta secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari sekretaris kabupaten.

32

a. Landasan Hukum Pembentukan Inspektorat Kabupaten Takalar

Landasan hukum pembentukan Inspektorat Kabupaten Takalar adalah sebagai berikut:

1) Undang-undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1947 No. 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang- undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 No. 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890).

2) Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4389).

3) Undang-undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 N0. 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-undang Republik Indonesia Tahun 2008 No. 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4844).

4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 No. 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.

4588).

5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan dan Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4737).

6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4741).

7) Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan.

8) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Hukum Daerah.

9) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah.

10) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

11) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Propinsi, Kabupaten/Kota.

12) Peraturan Daerah Kabupaten Takalar No. 14 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Kabupaten Takalar.

13) Peraturan Daerah Kabupaten Takalar No. 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Kabupaten Takalar.

14) Peraturan Bupati Takalar No. 60 Tahun 2008 tanggal 23 Desember 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Inspektorat Kabupaten Takalar.

b. Visi dan Misi Inspektorat Kabupaten Takalar 1) Visi Inspektorat Kabupaten Takalar

Berdasarkan peran strategisnya dalam penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, bebas KKN, akuntabel dan transparan secara efiseien, efektif dan ekonomis, Inspektorat Kabupaten Takalar mempunyai visi sebagai berikut:

“Menjadi Lembaga Pengawasan Pemeriintah Kabupaten yang Profesional dan Akuntabel”

Pada visi tersebut, yang dimaksud lembaga pengawasan pemerintah kabupaten ada;ah Inspektorat Kabupaten Takalar sebagai institusi yang mempunyai tugas mengawasi penyelenggaraan pemerintah kabupaten.

Profesional artinya sebagai lembaga pengawasan, Inspektorat melakukan pengawasan berkualitas sesuai standar dan norma pengawasan serta didukung oleh Sumber Daya Manusia yang memenuhi standar kompetensi, berwawasan audit, akuntabel, dan obyektif.

Akuntabel artinya sebagai lembaga pengawasan, hasil pengawasan maupun pemeriksaan dapat dipertanggung jawabkan baik secara profesi maupun secara hukum.

2) Misi Inspektorat Kabupaten Takalar

Dalam rangka pencapaian visi. Inspektorat Kabupaten Takalar mempunyai misi sebagai berikut:

(a) Mendorong terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berwibawa

(b) Mewujudkan pengawasan yang profesional.

Euforia reformasi menuntut terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berwibawa, sehingga tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah dapat mempercepat pemulihan perekonomian nasional pada umumnya dan kabupaten pada khususnya, peningkatan keamanan dan stabilitas negara pada umumnya dan wilayah kabupaten pada khususnya, serta pemerataan pembangunan di segala sektor.

Pemerintahan yang bersih dan berwibawa akan membawa kebanggan didunia internasional.

Menjawab tantangan dan tuntutan masyarakat terhadap profesonalisme pemerintah, mendorong peningkatan profesionalisme dibidang pengawasan secara terus menerus dengan peningkatan kualitas dan kuantitas aparat pengawasan yang memenuhi standar kompetensi.

c. Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Takalar 1. Kedudukan Inspektorat Kabupaten Takalar

(a) Inspektorat berkedudukan sebagai unsur pengawas penyelenggaraan pemerintah kabupaten.

(b) Inspektorat dipimpin oleh seorang Inspektur yang dalam melaksanakan tugasnyaa berada dibawah dan bertanggung jawab langsung terhadap Bupati.

(c) Kepada Sekretaris Daerah Kabupaten merupakan pertanggung jawaban administrasi keuangan dan kepegawaian.

(d) Apabila Inspektur berhalangan melaksanakan tugasnya, tugas Inspektur dilaksanakan oleh pejabat yang ditunjuk oleh Bupati atas usul Badan Kepegawaian Kabupaten.

2. Tugas Pokok Inspektorat Kabupaten Takalar

Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Bupati Takalar Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Inspektorat Kabupaten Takalar pada pasal 3 memiliki tugas pokok sebagai berikut: Sebagai unsur pengawas, Inspektorat Kabupaten Takalar mempunyai tugas pokok melakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan kabupaten, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan kabupaten, pemerintahan kecamatan, pemerintahan desa dan pemerintahan kelurahan dan tugas lain yang akan diberikan oleh Bupati

3. Fungsi Inspektorat Kabupaten Takalar

Untuk melaksanakan tugasnya inspektorat kabupaten mempunyai fungsi;

(a) perencanaaan program pengawasan.

(b) perumusan kebijakan, pembinaan, dan fasilitas pengawasan.

(c) melakukan pemeriksaan, pengusutan, pengujian, dan penilaian tugas pengawasan.

d. Struktur Organisasi dan Job Description

Tugas pokok dari masing-masing komponen dalam struktur organisasi Inspektorat Kabupaten Takalar

1) Sekretariat

Mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi pengawasan dan memberikan pelayanan administratif dan fungsional kepada semua unsur dilingkup Inspektorat kabupaten dan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur

2) Sub Bagian Perencanaan

Mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan pengendalian rencana/program kerja pengawasan, menghimpun

dan menyiapkan rancangan peraturan perundang-undangan, dokumentasi dan pengolahan data pengawasan dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris

3) Sub Bagian Adminstrasi dan Umum

Mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, penata usahaan surat menyurat dan urusan rumah tangga serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris.

4) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan

Mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan, menghimpun, mengolah, menilai, dan menyimpan laporan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional dan melakukan adminitrasi pengaduan masyarakat serta menyusun laporan kegiatan pengawasan dan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris.

5) Inspektorat Pembantu Wilayah

Mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan, aparatur, pembangunan, ekonomi, sosial budaya, kemasyarakatan, keuangan, kasus pengaduan, dan tugas lain yang diberikan Inspektur.

6) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan dan Keuangan Mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan, aparatur, pembangunan, ekonomi, sosial budaya, keuangan, dan kasus pengaduan serta tugas lain yang diberikan Inspektur Pembantu Wilayah.

7) Seksi pengawas pemerintah bidang Pemerintahan dan Kemasyarakatan

Mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan, aparatur, sosial budaya dan tugas lain yang diberikan Inspektur Pembantu Wilayah..

8) Kelompok Jabatan Fungsional

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Inspektur Pembantu Wilayah.

9) Kelompok Jabatan Fungsional

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi inspektur sesuai dengan keahlian dan kebutuhan, yaitu:

- Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional auditor dan jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam beberapa kelompok jabatan fungsional sesuai dengan keahliannya.

- Setiap kelompok sebagaimana dimaksud di atas, dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Inspektur.

- Jumlah Jabatan Fungsonal ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

- Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud di atas diatur sesuai Peraturan Perundang-undangan.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Takalar

]]Sumber: Inspektorat Kabupaten Takalar Tahun 2016

INSPEKTORAT

SEKRETARIAT

SUBBAG ADMINITRASI

& UMUM SUBBAG

EVALUASI &

PELAPORAN SUBBAG

PERENCANAA N

SUBBAG PERENCANAA

N

SUBBAG PERENCANAA

N

SUBBAG PERENCANAA

N

SUBBAG PERENCANAA

N SUBBAG

PERENCANAA N

SUBBAG PERENCANAA

N

SUBBAG PERENCANAA

N SUBBAG PERENCANAA

N

SUBBAG PERENCANAA

N

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR

e. Data Pegawai Berdasarkan Jabatan

Secara keseluruhan saat ini jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Inspektorat Kabupaten Takalar berjumlah 33 orang. Data pegawai berdasarkan jabatan pada Inspektorat Kabupaten Takalar disajikan dalam Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Data Pegawai Berdasarkan Jabatan

No. Jabatan Jumlah

1. Inspektur 1

2. Sekretaris 1

3. Inspektur Pembantu Wilayah 2

4. Kasubag Perencenaan 1

5. Kasubag Adminitrasi dan Umum 1

6. Kasubag Evaluasi dan Pelaporan 1

7. Pejabat Fungsional Pengawas

Pemerintah 13

8. Fungsional Umum 14

Jumlah 34

Sumber: Inspektorat Kabupaten Takalar 10 Juli 2016.

f. Jaminan Sosial

Jaminan Sosial untuk Pegawai Negeri Sipil pada Inspektorat yaitu mendapatkan jaminan sosial pensiunan dari Taspen sesuai peraturan yang berlaku. Selain itu juga mendapatkan jaminan sosial pemeliharaan kesehatan dari PT. Askes berupa askes (asuransi kesehatan) sekarang berubah menjadi BPJS.

2. Karakteristik Responden

Karakteristik atau gambaran umum responden didasarkan atas karakter domografi maupun karakter kepribadiannya, sehingga dalam penelitian ini diajukan beberapa pertanyaan dalam kuesioner. Jumlah

responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 39 orang dideskripsikan atas dasar jenis kelamin, masa kerja, dan tingkat pendidikan.

Tabel 4.2 Deskripsi Responden pada Inspektorat Kabupaten Takalar Berdasarkan Jenis Kelamin

[

No. Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase

1. Laki-laki 18 54, 5

2. Perempuan 15 45,5

Jumlah 33 100

Sumber: Data Kuesioner 10 Juli Tahun 2016

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin lebih banyak oleh laki-laki dimana laki-laki sebesar 18 orang atau 54,5% dan jumlah responden perempuan sebesar 15 orang atau 45,5%.

Meskipun demikian, perbedaan tersebut tidak terlalu jauh, sehingga peneliti berpendapat bahwa pekerjaan dibagian sekretariat maupun dibagian lapangan tidak terlalu memengtingkan jenis kelamin namun lebih membutuhkan keahlian/keterampilan yang dimiliki.

Tabel 4.3 Deskripsi Responden pada Inspektorat Kabupaten Takalar Berdasarkan Masa Kerja

[

No. Masa Kerja Jumlah (Orang) Persentase

1. <10 Tahun 6 18,2

2. 10 – 20 Tahun 16 48,5

3. >20 Tahun 11 33,3

Jumlah 33 100

Sumber: Kuesioner Tanggal 10 Juli Tahun 2016

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan masa kerja didominasi yang bermasa kerja antara 10 – 20 Tahun yaitu sebesar 16 orang atau 48,5% sedangkan masa kerja kurang

dari 10 tahun sebanyak 6 orang atau 18,2% dan masa kerja lebih dari 20 tahun sebanyak 11 orang atau 33,3%. Hal ini menunjukkan bahwa regenerasi pegawai seimbang sehingga pengalaman dalam bekerja terjadi kesinambungan dalam melaksanakan tugas.

Selain jenis kelamin dan masa kerja, aspek pendidikan sangat penting bagi seorang pegawai dimana tingkat pendidikan menjadi salah satu syarat utama untuk diterima menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemerintahan Kabupaten Takalar. Seorang yang berpendidikan lebih tinggi relatif memiliki pengetahuan dan kemampuan (kompetensi) lebih baik dibandingkan seseorang yang berpendidikan yang lebih rendah. Oleh karena itu, orang-orang yang berpendidikan lebih tinggi secara umum mempunyai peluang yang lebih besar untuk dapat bekerja secara efektif dan efesien. Karakteristik responden menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Deskripsi Responden pada Inspektorat Kabupaten Takalar Berdasarkan Jenis Kelamin

[

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase

1. SMP 1 3,03

2. SMA 2 6,06

3. DIII - 0,00

4. S1/D4 22 66,67

5. S2 8 24,24

Jumlah 33 100

Sumber: Data Kuesioner Tanggal 10 Juli 2016

Berdasarkan pada Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan responden terbanyak adalah S1, yakni sebanyak 22 orang atau

66,67%. Selain itu, tingkat pendidikan SMP sebanyak 1 orang atau 3,03%

dan tingkat pendidikan SMA sebanyak 2 orang atau 6,06%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pegawai Inspektorat Kabupaten Takalar termasuk tinggi. Para pegawai tersebut terus meningkatkan kemampuannya dengan mengikutsertakan berbagai pelatihan dan memberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan yang lebih tinggi yang berkaitan dengan bidang pekerjaannya masing-masing.

3. Deskripsi Variabel Penelitian

Responden sejumlah 33 orang melakukan penilaian tentang variabel penelitian antara lain variabel gaya kepeimpinan transformasional (X) dan disiplin kerja (Y) pegawai Inspektorat Kabupaten Takalar.

Kategori penilaian dari keseluruhan responden pada Tabel 4.5 sampai Tabel 4.6 didasarkan pada hasil penilaian responden masing-masing kategori setiap variabel yang ditunjukkan pada Lampiran 2. Penilaian yang berdasarkan jawaban responden terhadap masing-masing indikator setiap variabel gaya kepemimpinan transformasional dan disiplin kerja pegawai Inspektorat Kabupaten Takalar dijelaskan pada Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.5 Deskripsi Penilaian Responden Inspektorat Kabupaten Takalar terhadap Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional (X)

No Indikator Pilihan Jawaban Jumlah

STS TS RR S SS

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Anda

mengagumi 0 2 12 16 3 33

No Indikator Pilihan Jawaban

Jumlah

STS TS RR S SS

1 2 3 4 5 6 7 8

sifat-sifat keteladanan yang

ditunjukkan oleh pemimpin anda.

0% 6,07% 36,37% 48,48% 9,09% 100%

2. Pemimpin anda selalu mengajak anda untuk mencari cara baru dalam mengerjakan suatu hal.

0 2 13 13 5 33

0% 6,07% 39,39% 39,39% 15,15% 100%

3. Pemimpin anda selalu

memberikan tantangan atau pertanyaan kepada anda ketika anda mengerjakan suatu hal.

1 2 11 14 5 33

3,03% 6,07% 33,33% 42,42% 15,15% 100%

4. Pemimpin anda selalu

memperhatikan kebutuhan anda terkait dengan pekerjaan anda.

0 5 5 13 10 33

0% 15,15% 15,5% 39,39% 30,31% 100%

5. Pemimpin anda selalu

membantu anda untuk maju dan berkembang dalam karier dan kehidupan anda.

0 6 9 14 4 33

0% 18,18% 27,27% 42,42% 12,13% 100%

6. Pemimpin anda selalu

memotivasi anda agar bisa mencapai hasil yang luar biasa

0 0 15 12 6 100

No Indikator Pilihan Jawaban

Jumlah

STS TS RR S SS

1 2 3 4 5 6 7 8

baik dalam pekerjaan maupun dalam pengembangan diri anda.

0% 0% 45,45% 36,37% 18,18% 100 Sumber: Hasil olahan data primer (angket) 15 Juli 2016

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa jawaban responden mengenai variabel gaya kepemimpinan transformasional yang mempunyai enam indikator yaitu pegawai mengagumi sifat-sifat keteladanan yang ditunjukkan oleh pemimpinnya sejumlah 9,09% atau sebanyak 3 orang menyatakan sangat setuju, 48,48% atau sebanyak 16 orang menyatakan setuju, 36,37% atau sebanyak 12 orang menyatakan ragu-ragu, 6,07% atau 2 orang menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai mengagumi sifat-sifat keteladanan yang ditunjukkan oleh pemimpin dalam hal ini adalah Inspektur pada lingkup kerja Inspektorat Kabupaten Takalar. Sedangkan tidak ada pegawai yang menjawab tidak setuju.

Penilaian tentang indikator pemimpin yang selalu mengajak pegawainya mencari cara baru dalam mengerjakan suatu hal menunjukkan bahwa 15,15% atau sebanyak 5 orang menyatakan sangat setuju, 39,39%

atau 13 orang menyatakan setuju, 39,39% atau sebanyak 13 orang yang menyatakan ragu-ragu, 6,07% atau sebanyak 2 orang menyatakan tidak setuju dan 0% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa Inspektur di Inspektorat Kabupaten Takalar selalu mengajak

pegawainya mencari cara baru dalam mengerjakan suatu hal. Sedangkan pegawai yang menjawab tidak setuju terutama untuk pegawai yang masih memiliki sedikit masa kerja.

Penilaian tentang indikator pimpinan yang selalu memberikan tantangan atau pertanyaan kepada pegawai ketika pegawai mengerjakan suatu hal menunjukkan bahwa sebanyak 1 orang atau 3,03% menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 2 orang atau 6,07% menyatakan tidak setuju, sebanyak 11 orang atau 33,33% menyatakan ragu-ragu, sebanyak 14 0rang atau 42,42% menyatakan setuju, dan sebanyak 5 orang atau 15,15%

menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa Inspektur di Inspektorat Kabupaten Takalar selalu memberikan tantanagan atau pertanyaan kepada pegawainya ketika mengerjakan suatu hal. Meskipun masih ada yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju didasari dari jawaban pegawai yang baru bekerja atau memiliki pengalaman kerja yang sedikit.

Item keempat mengenai pimpinan yang memperhatikan kebutuhan pegawainya terkait dengan pekerjaannya menunjukkan bahwa 0% atau tidak ada pegawai yang menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 5 orang atau 15,15% yang menyatakan tidak setuju, sebanyak 5 orang atau 15,15% yang menyatakan ragu-ragu, sebanyak 13 orang atau 39,39% yang menyatakan setuju, dan sebanyak 10 orang atau 30,31% yang menyatakan sangat setuju.. Hal ini menunjukkan bahwa Inspektur di Inspektorat Kabupaten Takalar cenderung selalu memperhatikan kebutuhan

pegawainya terkait dengan pekerjaan pegawainya. Meskipun ada yang menjawab tidak setuju karena belum bisa memanfaatkan sarana yang disediakan secara optimal.

Item kelima mengenai pimpinan yang selalu membantu pegawainya untuk maju dan berkembang dalam karier dan kehidupan pegawainya menunjukkan bahwa tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 6 orang atau 18,18% yang menyatakan tidak setuju, sebanyak 9 orang atau 27,27% yang menyatakan ragu-ragu, sebanyak 14 orang atau 42,42% yang menyatakan setuju, dan sebanyak 4 orang atau 12,13% yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa Inspekturdi Inspektorat Kabupaten Takalar cenderung selalu membantu pegawainya untuk maju dan berkembang dalam karier dan kehidupan pegawainya.

Berdasarkan hasil jawaban responden tentang variabel pimpinan yang selalu memotivasi pegawainya agar bisa mencapai hasil yang luar biasa baik dalam pekerjaan maupun dalam pengembangan diri pegawainya menunjukkan bahwa tidak ada yang menyatakan tidak setuju apalagi sangat tidak setju, sebanyak 15 orang atau 45,45% yang menyatakan ragu- ragu, sebanyak 12 orang atau 36,37% yang menyatakan setuju, sebanyak 6 orang atau 18,18% yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa Inspektur selalu memotivasi pegawainya agar bisa mencapai hasil yang luar biasa baik dalam pekerjaan maupun dalam pengembangan diri pegawainya.

Berdasarkan hasil jawaban responden tentang variabel kepemimpinan transformasional (X) menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai di Inspektorat sependapat bahwa indikator kepemimpinan transformasional dimiliki oleh Inspektur di Kabupaten Takalar. Hal ini berarti bahwa kepemimpinan Inspektur di Kabupaten Takalar termasuk dalam kategori jenis kepemimpinan transformasional.

Tabel 4.6 Deskripsi Penilaian Responden Inspektorat Kabupaten Takalar terhadap Variabel Disiplin Kerja Pegawai (Y)

No Indikator Pilihan Jawaban

Jumlah

STS TS RR S SS

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Absensi kehadiran menurut anda sangat penting dalam rangka penegakan disiplin kerja

0 2 5 17 9 33

0% 6,07% 15,15% 51,51% 27,27% 100%

2. Bapak/ibu harus hadir tepat waktu di kantor setiap hari kerja

1 0 4 14 14 33

3,03% 0% 12,13% 42,42% 42,42% 100%

3. Bapak/ibu harus pulang dari kantor sesuai dengan jam kantor

2 5 7 12 7 33

6,07% 15,15% 21,21% 36,37% 21,21% 100%

4. Bapak/ibu harus selalu mentaati

peraturan yang 1 0 3 20 9 33

No Indikator Pilihan Jawaban

Jumlah

STS TS RR S SS

1 2 3 4 5 6 7 8

berlaku seperti upacara penaikan bendera setiap hari senin, apel pagi,

mengenakan seragam kerja sesuai hari yang telah ditentukan, mengenakan tanda pengenal dan senam pagi setiap hari sabtu

3,03% 0% 9,09% 60,61% 27,27% 100%

5. Bapak/ibu harus bersedia

dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan jika melanggar peraturan tersebut

1 0 9 18 5 33

3,03% 0% 27,27% 54,54% 15,15% 100%

6. Bapak/ibu harus melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan waktu yang ditentukan.

2 6 1 15 9 100

6,07% 18,18% 3,03% 45,45% 27,27% 100 7. Keteladan

pemimpin sangat berperan dalam

menentukan

1 1 8 12 11 33

No Indikator Pilihan Jawaban

Jumlah

STS TS RR S SS

1 2 3 4 5 6 7 8

kedisiplinan pegawai, karena pemimpin dijadikan teladan dan panutan oleh para

bawahannya

3,03% 3,03% 24,24% 36,36% 33,33% 100%

8. Ketegasan pimpinan dalam menegur dan menghukum setiap pegawai yang indisipliner akan

mewujudkan kedisiplinan yang baik

1 0 7 14 11 33

3,03% 0% 21,21% 42,42% 33,33% 100%

9. Bapak/ibu harus bersedia

menghormati dan

melaksanakan prosedur kerja dan peraturan yang berlaku

1 0 7 16 9 33

3,03% 0% 21,21% 48,48% 27,27% 100%

Sumber: Hasil olahan data primer (angket), 15 Juli 2016.

Berdasarkan Tabel 4.6 penilaian tentang indikator pertama tentang peran absensi dalam rangka penegakkan disiplin kerja menunjukkan bahwa tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 2 orang atau 6,07% yang menyatakan tidak setuju, sebanyak 5 orang atau 15,15% yang tidak setuju, sebanyak 17 orang atau 51,51% yang menyatakan setuju, sebanyak 9 orang atau 27,27% yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Inspektorat

Dalam dokumen KABUPATEN TAKALAR (Halaman 38-83)

Dokumen terkait