• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PEMBIAYAAN KPR

C. Jenis-jenis Pembiayaan

Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal sebagai berikut :

1. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang diajukan untuk memmenuhi kebutuan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi.

2. Pembiyaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memnuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan. merupakan pembiayaan yang digunakan untuk

dikonsumsi atau dipakai secara pribadi.14 Jenis pembiayaan pada dasarnya dapat dikelompokkan menurut beberapa aspek, diantaranya adalah 15 Pembiayaan berdasarkan tujuan dibedakan menjadi:

a. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan modal dalam rangka pengembangan usaha.

Secara umum yang dimaksud pembiayaan modal kerja (PMK) syariah adalah pembiayaan jangka pendek yang diberikan kepada perusahaan untuk pembiayaan kebutuhan modal kerja usahanya berdasarkan prinsip-prinsip syariah.16

b. Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan untuk melakukan investasi atau pengadaan barang konsumtif. Investasi adalah penanaman dana dengan maksud untuk memperoleh imbalan/ keuntungan dikemudian hari17. investasi dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu Investasi masing- masing komponen aktiva lancer, Investasi pada aktiva tetap atau proyek dan Investasi dalam efek atau surat berharga (scurities).18 Kebutuhan pembiayaan investasi dapat dipenuhi dengan berbagai

14 Muhammad Atonio Syafi’i , Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001). Hlm. 160.

15 Muhammad, Manajemen Pembiayaan, (Yogyakarta: PT. Graha Ilmu, 2007), Hlm. 22.

16 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan, (Jakarta:

Rajagrafindo, 2007), Hlm.234.

17 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan, (Jakarta:

Rajagrafindo, 2007), Hlm. 236.

18 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan, (Jakarta:

Rajagrafindo, 2007), Hlm.237

22

cara, antara lain19 dengan skema Bagi hasil mudharabah/

musyarakah, Jual beli murabahah atau istisna dan Sewa Ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik.

Dari uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan pembiyaan investasi adalah pembiayaan jangka menengah atau jangka panjang untuk pembelian barang-barang modal yang diperlukan.20

Pembiayaan menurut jangkan waktu dibedakan menjadi:

1) Pembiayaan jangka waktu pendek pembiayaan yang dilakukan dengan waktu 1 bulan sampai dengan 1 tahun. biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.

2) Pembiayaan jangka waktu menengah, pembiayaan yang dilakukan dengan jangka waktu 1 tahun sampai 5 tahun.

3) Pembiayaan jangka waktu panjang, pembiayaan yang dilakukan lebih dari 5 tahun. Biasannya pembiayaan ini digunakan untuk investasi jangka panjang seperti kebun karet, kelapa sawit atau manufaktur dan juga untuk pembiayaan konsumtif seperti pembiayaan perumahan.21

Jenis pembiayaan pada bank syariah akan diwujudkan dalam bentuk pembiayaan produktif dan aktiva tidak produktif.22 Yaitu

19 Ascarya, Akad Dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007),.Hlm.125.

20 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan, (Jakarta:

Rajagrafindo, 2007), Hlm.237.

21 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Rajagrafindo.2003).Hlm.78.

22 Muhammad, Manajemen Pembiayaan,(Yogyakarta, PT. Graha Ilmu, 2007), Hlm. 22.

Jenis aktiva produktif bank syariah, dialokasikan dalam bentuk pembiayaan sebagai berikut:

a. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

Pembiayaan mudharabah adalah perjanjian antara penanaman dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan tertentu, dengan pembagian keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

b. Pembiayaan musyarakah adalah perjanjian antara para pemilik dana/modal untuk mencampurkan dana/modal mereka pada usaha tertentu, dengan pembagian Keuntungan diantara para pemilik dana/modal berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

c. Pembiayaan dengan prinsip jual beli (piutang), meliputi:

Pembiayaan Murabahah yaitu perjanjjian jual beli antara bank dan nasabah dimana bank syariah membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkuatan sebesar harga perolehan ditambah margin/ keuntungan yang disepakati Bank Syariah dan nasabah.

Pembiayaan murabahah dalam perbankan merupakan suatu bentuk pembiayaan berupa talangan dana yang dibutuhkan nasabah untuk membelisuatu produk dengan kewajiban

24

mengembalikan dana talangan tersebut seluruhnya pada waktu jatuh tempo.23

Hal yang membedakan dengan jenis jual beli yang lain adalah keharusan memberitahukan harga pokok suatu barang kepada nasabah.24

1) Pembiayaan salam adalah perjanjian jual beli dalam bentuk pemesanan dengan syrat-syarat tertentu dan pembayaran harga terlebih dahulu.

2) Pembiayaan istisna adalah perjanjian jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan dengan penjual.

d. Pembiayaan dengan prinsip sewa. untuk pembiayaan ini diklasifikasikan menjadi pembiayaan Pembiayaan ijarah dan Pembiayaan ijarah muntahiya bittamlik/wa iqtina.

e. Surat Berharga Syariah adalah surat bukti berinvestasi berdasarkan prinsip syari’ah yang lazim diperdagangkan di pasar uang dan/atau pasar modal antara lain wesel, obligasi syariah sertifiakat dana syariah dan surat berharga lainnya berdasarkan prinsip syariah.

23 Muhammad Firdaus NH, Dkk, Konsep Bank Syari’ah,( Jakarta: PT. Renaosan,2005), Hlm.49.

24 Muhammad Firdaus NH, Dkk, Konsep Bank Syari’ah, (Jakarta: PT. Renaosan,2005), Hlm.77

f. Penempatan adalah penanaman dana bank syariah pada bank syariah lainnya dan/atau bank penkreditan syariah antara lain dalam bentuk giro, dan/atau tabungan wadi’ah, depositi berjangka dan/atau tabungan mudharabah dan lain-lain.

g. Penyertaan modal, penanaman dana bank syariah dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak dibidang keuangan syariah.

h. Penertaan modal sementara adalah penyertaan modal bank syariah dalam perusahaan untuk mengatasi kegagalan dalam pembiayaan dan atau piutang (dept to equity swap).

i. Transaksi adminstrasi rekening adalah komitmen dan kontinjensi (off balance sheet) berdasrkan prinsip syariah yang terdiri atas bank garansi, akseptasi/endosemen.25

j. Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) adalah sertifikat yang diterbitkan bank indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip wadiah.

k. Jenik aktiva tidak produktif yang berkaitan dengan aktivitas pembiayaan adalah berebentuk pinjaman. yang disebut dengan qordh.

Talangan adalah penyediaan dana dan/atau tagihan antar bank syariah dengan peminjam mewajibkan pihak peminjam melakukan pembayaran sekaligus atau secara cicilan dalam jangka waktu tertentu.

25 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan, (Jakarta:

Rajagrafindo, 2007), Hlm. 252.

26

Dokumen terkait