• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI BANK BRI SYARIAH DALAM PENANGANAN PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "STRATEGI BANK BRI SYARIAH DALAM PENANGANAN PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) "

Copied!
96
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pembatasan dan Perumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang dilakukan terhadap strategi pembiayaan KPR bermasalah Bank BRI Syariah. Penambahan dan penyempurnaan penghimpunan yang ada pada perbankan syariah khususnya mengenai strategi pembiayaan KPR bermasalah Bank BRI Syariah.

Metodologi Penelitian

Studi dokumentasi, yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan data berdasarkan laporan yang diperoleh dari perusahaan yang diteliti dan laporan lain yang berkaitan dengan masalah penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan adalah pendekatan analisis deskriptif kualitatif yaitu memberikan pemecahan masalah. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara mendalam strategi Bank Syari'ah dalam pembiayaan KPR bermasalah di Bank BRI Syari'ah.

Teknik penulisan ini berpedoman pada buku : “Pedoman Penulisan Skripsi, Metodologi Penelitian Kualitatif dan Karya Ilmiah”.

Kajian Pustaka

Dalam pembahasan penelitian ini fokus membahas permasalahan prosedural atau langkah-langkah yang dilakukan bank sebelum memberikan pinjaman, seperti 5C (karakter, permodalan, kapasitas, keadaan perekonomian) dan penyelesaian pembiayaan kredit macet secara umum, karena tidak fokus. pada produk Bank Syari manapun. Mandiri ah seperti pemrograman ulang, restrukturisasi, perbaikan, agen penagihan dan penyelesaian dengan jaminan (enforcement). Perspektif Hukum Islam Terhadap Pembiayaan Bermasalah Produk Griya BNI Syari'ah Di BNI Syariah Cabang Tegal. Dalam pembahasan penelitian ini fokus pada pembahasan aspek hukum penyelesaian pembiayaan kredit bermasalah pada produk KPR Griya BNI Syariah, seperti kedudukan hukum Al-Qur'an dan Al-hadits, fatwa DSN dan peraturan perundang-undangan, dan bagaimana praktik pemberian pembiayaan KPR di BNI Syariah dapat dilaksanakan, karena terdapat proses dan prosedur penilaian kelayakan calon nasabah pendanaan.

Sistematika Penulisan

PEMBIAYAAN KPR

Manfaat Pembiyaan

Jenis-jenis Pembiayaan

Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang diajukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk meningkatkan kegiatan, baik produksi, perdagangan, maupun investasi. Pembiayaan konsumen, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan. 22. cara, antara lain19 dengan sistem bagi hasil mudharabah/musyarakah, jual beli murabahah atau istisna dan sewa ijarah atau ijarah Rompiiya bittamlik.

Jenis pembiayaan pada bank syariah akan diwujudkan dalam bentuk pembiayaan produktif dan aset non produktif.22 Yaitu. Pembiayaan murabahah adalah akad jual beli antara bank dengan nasabah, dimana bank syariah membeli barang yang dibutuhkan nasabah kemudian menjualnya kepada nasabah tersebut dengan harga perolehan ditambah margin/keuntungan yang disepakati antara bank syariah dan nasabah. Yang membedakannya dengan bentuk jual beli lainnya adalah adanya kewajiban untuk memberitahukan kepada pembeli mengenai harga suatu barang.

Surat Berharga Syariah adalah bukti investasi berbasis syariah yang lazim diperdagangkan di pasar uang dan/atau pasar modal, antara lain wesel, obligasi syariah, sertifikat dana syariah, dan surat berharga lainnya berdasarkan prinsip syariah. Simpanan adalah penempatan dana perbankan syariah pada bank syariah lain dan/atau bank perkreditan syariah, antara lain dalam bentuk giro dan/atau tabungan wadi'ah, deposito berjangka dan/atau tabungan mudharab dan lain-lain. Penyertaan modal, penanaman dana bank syariah dalam bentuk saham pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang keuangan syariah.

Penanaman modal sementara adalah penyertaan bank syariah pada modal suatu perusahaan untuk mengatasi kegagalan pembiayaan dan/atau piutang (pertukaran utang dengan modal ekuitas). Settlement adalah penyediaan dana dan/atau rekening antara bank syariah dengan peminjam, yang mengharuskan peminjam melakukan pembayaran sekaligus atau angsuran dalam jangka waktu tertentu.

Pengertian KPR dan Dasar Hukum KPR Sariah

Bank BRI Syariah dalam Program Kesejahteraan Pegawai (EMBP) dimana produk ini digunakan untuk berbagai kebutuhan pegawai dan bertujuan untuk meningkatkan loyalitas pegawai dalam Program Kesejahteraan Pegawai (EMBP). Contoh asuransi (misal : rumah kebanjiran atau kosong dan lain-lain): BRI Syariah memberikan pembiayaan KPR untuk Y dengan akad murabahah sebesar Rp. A mengambil alih pembiayaan KPR dari BRI Syariah dengan akad murabahah besar, pembiayaan yang diberikan sebesar Rp dengan jangka waktu pembayaran satu tahun.

Strategi KCI BRI Syariah dalam Pembiayaan KPR Bermasalah Bank BRI Syariah dalam Pembiayaan KPR pada 3 (Pilar) Analisa BRI Syariah dalam Pembiayaan yaitu: Kemampuan Membayar (Ability to Repay), Kesediaan Membayar (Willingness) dan Kehandalan agunan (collateral coverage) atau pembiayaan yang diberikan tidak melebihi harga agunan. Di BRI Syariah, dilakukan langkah-langkah untuk mendukung strategi penanganan pembiayaan KPR bermasalah. Hal ini dilakukan agar nasabah bermasalah dapat kembali dengan lancar dan memenuhi kewajibannya kepada BRI Syariah.

Kini dengan adanya permasalahan pendanaan KPR akan mengganggu kegiatan operasional BRI Syariah secara keseluruhan. Dengan brand image seperti itu, BRI Syariah mengalami permintaan penyaluran pembiayaan KPR yang berlebihan. Abdul Muis Jakarta bahwa faktor penyebab terjadinya pembiayaan KPR bermasalah pada Bank BRI Syariah Cabang Abdul Muis Jakarta Pusat meliputi faktor internal dan eksternal.

Strategi kantor pusat BRI Syariah dalam pembiayaan KPR non-performing adalah dengan melakukan analisis terhadap 3 (pilar) yaitu: kemampuan membayar kembali (ability to repay), kesediaan membayar (willingness) dan cakupan jaminan (collateral coverage) atau pembiayaan yang diberikan. tidak lebih dari harga agunan. Bagi masyarakat atau calon nasabah yang bermaksud mengajukan pembiayaan KPR di bank BRI Syariah KC.

Prosedur Permohonan Pembiayaan KPR BRI Syariah

KPR BRI Syariah

Tujuan pembiayaan KPR di BRI Syariah adalah untuk membangun atau merenovasi rumah, baik dengan menyediakan bahan bangunan untuk konstruksi maupun bahan bangunan untuk perbaikan/renovasi, kemudian mengambil alih atau mengalihkan pembiayaan KPR seperti penerimaan dari lembaga keuangan konvensional. Persyaratan umum nasabah antara lain Warga Negara Indonesia, pegawai tetap dengan pengalaman kerja minimal 2 tahun, wirausaha dengan pengalaman usaha minimal 3 tahun, profesional dengan pengalaman praktek minimal 2 tahun, usia minimal ditawarkan pembiayaan adalah 21 tahun. dan usia pensiun maksimal bagi pegawai atau 65 tahun bagi wiraswasta dan profesional, tidak termasuk dalam daftar. Bagi pegawai berpendapatan tetap, persyaratannya adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga dan Surat Nikah, Slip Gaji atau Surat Gaji Terakhir, rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir dan NPWP pribadi untuk pembiayaan di atas Rp 50 juta.

Persyaratan wirausaha adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga dan Akta Nikah, Folio/tabungan 3 bulan terakhir, Laporan Keuangan 2 tahun terakhir, Legalitas usaha (akta pendirian dan perubahan terkini, TDP, SIUP, NPWP) dan NPWP pribadi bagi pembiayaan di atas Rp 50 juta. 4. Kartu keluarga dan akta nikah, rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir, surat ijin praktek yang masih berlaku dan NPWP pribadi untuk pembiayaan di atas Rp 50 juta. Pembiayaan bank (bank financing) pada saat membeli rumah baru, maksimal 90% dari penawaran pembangun atau nilai pasar.

Renovasi rumah Maksimal 100% dari anggaran yang direncanakan, sepanjang tidak melebihi nilai tanah yang dijaminkan. Penerimaan bertahap berdasarkan kemajuan, hingga 6 bulan. Pengambilalihan KPR sebesar 100% dari sisa utang bank konvensional/syariah dan/atau 80% dari nilai pasar yang ditentukan oleh penilai bank garansi (mana yang lebih rendah). Pembiayaan tanah maksimal 70% dari harga penawaran atau nilai pasar pengembang, ditentukan oleh penilai bank garansi dengan batasan untuk real estate tanah harus milik pengembang yang telah bekerjasama dengan Bank dan maksimal 50% dari nilai pasar. pembiayaan tanah. nilai pasar yang ditentukan oleh Penilai Bank Garansi untuk tanah luar rumah/RE.

Pembiayaan Apartemen maksimal 70% dari harga tender bagi pengembang yang telah bekerjasama dengan bank, maksimal 80% dari nilai pasar yang ditentukan penilai bank garansi untuk pembelian ruko/gedung perkantoran, maksimal 70% dari harga. Jangka waktu minimal 12 bulan, maksimal 15 tahun untuk KPR iB yang ditujukan untuk pembelian rumah kondisi baru (rumah jadi atau pindahan) dan rumah bekas (lainnya) serta pembelian bahan bangunan untuk pembangunan. rumah baru.

BRI SYARIAH

Struktur Organisasi

Terbatasnya jumlah tenaga analisis pendanaan (account officer) sedangkan jumlah nasabah yang mengajukan KPR BRI Syariah sangat banyak sehingga kemungkinan kurang akurat dalam melakukan analisis. Luasnya wilayah BRI Syariah Jakarta yang sebagian besar tempat tinggalnya berada di luar Jakarta, sehingga cukup sulit dan menyita waktu dalam upaya penyelesaian permasalahan pembiayaan KPR. Kenyataannya, di BRI Syariah cabang syariah di Jakarta, faktor eksternal lebih dominan sebagai penyebab pembiayaan KPR bermasalah.

Dalam penelitian dan wawancara, penulis dapat menjelaskan bahwa eksternalitas pendanaan KPR menjadi permasalahan di KCI BRI Syariah. Kebijakan BRI Syariah dalam hal ini adalah Cabang Syariah menunjuk Rumah Lelang Swasta (BLS) untuk pelayanan pra lelang untuk melaksanakan hak tanggungan Pasal 6 UUHT, dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) dan terlebih dahulu melakukan pengungkapan kepada pengurus surat kabar lokal mengenai penggunaan tersebut. BLS yang akan digunakan. Salah satu tujuan penerapan strategi tersebut adalah untuk mengatasi buruknya pembiayaan dan mengurangi jumlah pembiayaan KPR bermasalah di BRI Syariah sehingga angka NPF menjadi nol persen (0%).

Jika dipersempit maka akan ditemukan tujuan besar dari penerapan strategi BRI Syariah dalam mengatasi pembiayaan gadai bermasalah, yaitu meminimalkan kerugian bank akibat pembiayaan gadai bermasalah. Untuk kasus pembiayaan KPR bermasalah, BRI Syariah mempunyai strategi yang meliputi pengembangan nasabah, restrukturisasi dan terakhir semuanya harus ditanggung oleh peralatan tertentu. Kemudian langkah-langkah yang dilakukan terhadap strategi BRISyariah dalam pembiayaan hipotek bermasalah adalah dengan menunjuk pegawai untuk melakukan pengembangan klien, melakukan pelatihan pembiayaan bermasalah, bekerja sama dengan kantor lelang (kantor pelayanan barang milik negara dan lelang).

Untuk pembiayaan KPR bermasalah, BRI Syariah memiliki strategi yang meliputi pembinaan nasabah, restrukturisasi, dan akhirnya semuanya harus ditanggung oleh perangkat tertentu.

Visi dan Misi

Produk Yang Di Tawarkan

Hal ini dikarenakan BRI Syariah cukup berpengalaman dalam pembiayaan KPR, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang sulit dikendalikan oleh bank. Tujuan penerapan strategi dalam menangani pembiayaan gadai bermasalah adalah agar nasabah yang kesusahan dapat kembali dengan lancar, jumlah pembiayaan bermasalah berkurang, dengan adanya kasus pembiayaan gadai bermasalah maka akan mengganggu kegiatan operasional BRI Syariah secara keseluruhan yaitu untuk mengurangi kerugian bank yang disebabkan oleh permasalahan pembiayaan hipotek. Analisis Strategi Bank BRI Syariah Cabang Abdul Muis Jakarta Pusat dalam Pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah Bermasalah Secara umum dalam penyaluran pembiayaan atau kredit akan ditemukan risiko-risiko yang salah satunya adalah risiko kredit (credit risk) yang didefinisikan sebagai risiko yang timbul apabila bank tidak menerima dana kembali beserta pendapatan dari dana yang disalurkan kepada nasabah atau dengan kata lain nasabah tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada bank.

STRATEGI BANK BRI SYARIAH DALAM

Referensi

Dokumen terkait

14% SIMILARITY INDEX 9% INTERNET SOURCES 7% PUBLICATIONS 5% STUDENT PAPERS 1 2% 2 2% 3 2% 4 1% 5 1% 6 1% 7 1% EMPLOYEE PERFORMANCE MEASUREMENT THROUGH BALANCE SCORECARD