• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jumlah Data Pengunjung

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

B. Jumlah Data Pengunjung

Tabel 3.1

Jumlah Pengunjung Benteng Marlborough

No. Nama Objek

Tahun

2013 2014 2015 2016

1 Benteng Marlborough 17.612 19.705 17.935 21.381 (s/d Agustus) Sumber : UPTD POWAP

Dari tabel di atas menunjukan bahwa jumlah pengunjung pada tahun 2016 mengalami peningkatan sehingga mempengaruhi pendapatan para pedagang. Para pedagang yang ada di depan kawasan Benteng Marlborough adalah para karyawan Benteng yang bukan bertugas di Bengkulu melainkan di Jambi, ungkapan Bapak bahwa “pedagang yang di depan gerbang Benteng, hanya sedikit, di luar Benteng itu bukan tanggung jawab kami”.7

Para pedagang yang ada di kawasan wisata banyak sekali, akan tetapi bukan dalam ruang lingkup Benteng Marlborough. Pedagang yang ada di dalam area pasar yakni masih mempengaruhi para pengunjung, karena para pedagang dapat menyediakan makanan yang instant untuk kebutuhan manusia, atau yang lainnya.

7Pak Jek, hasi lwawancara bagian TU, pada tanggal 15 Maret 2017

Sebagian pedagang juga dibebani pajak, jika pada hari-hari besar misalnya tabot maka PAD juga mempengaruhi para pedagang dikarenakan para pedagang yang menggunakan roda empat sudah memiliki latar sendiri yakni lantainya sudah diberi semen dan menurut pembeli mengatakan bahwa

“...kebanyakan pemilik pedagang di kawasan ini agamanya campuran ada Kong Hucu, Islam, dan lain-lain namun orang yang bekerjanya (karyawan) adalah rata-rata orang Islam”.8

C. Jumlah dan Jenis bisnis Pedagang Kawasan Wisata Benteng Marlborough Kota Bengkulu

Dari data yang diperoleh peneliti sebagai sampel di kawasan wisata Benteng Marlborough yang diambil 20 orang yakni 10 orang para pedagang (pedagang pakaian, pedagang makanan dan minuman, serta pedagang aksesoris), dan 5 orang para pengelola Benteng Marlborough (kepala seksi pemasaran/ para tokoh masyarakat, kepala TU, dan staf TU), serta 5 orang konsumen (pembeli).

Berdasarkan survei dan pengamatan yang diteliti hanya 10 orang pedagang dikarenakan perilaku pedagang secara keseluruhan menunjukan sama baik dari segi takwa, aqshid (sederhana), khidmad (melayani), dan amanah.

Hasil wawancara dengan para pedagang langsung dan sebagian para pedagang di sana bukan penduduk asli Kebun Keling melainkan merantau atau menyewa tempat namun keamanannya terjaga apalagi tempat yang strategis yang menjadi pusat kota wisata.

8Kiki, Hasil Wawancara (konsumen), pada tanggal 05 Maret 2017

Mereka memilih tempat yang berdekatan dengan pusat wisata yakni berdasarkan pengalaman dan dari mulut ke mulut (omongan orang lain) bahwa tempat disini akan ramai dan pasti orang akan berkunjung ke tempat bersejarah, sehingga harga penjualan disesuaikan dengan harga di kawasan ini (jangan melampaui tinggi).

Demikian peneliti, dapat menyimpulkan bahwa respon yang diberikan oleh pedagang hampir sama, maka yang diteliti cukup 10 responden diantaranya:

Tabel 3.2

Data Informan dan Jenis bisnis Pedagang Benteng Marlborough

No

Nama

Pedagang Jenis Dagangan

Jenis Kelamin

Lama Usaha

1 Informan A Pakaian Perempuan 5 Tahun

2 Informan B Makanan Soto Ayam Perempuan 10 Tahun

3 Informan C Makanan Laki-laki 3 Tahun

4 Informan D Makanan Bakso, dll Laki-laki 2 Tahun

5 Informan E Ikan Asin Perempuan 5 Tahun

6 Informan F Minuman Jus, dll Perempuan 3 Tahun

7 Informan G Makanan Laki-laki 2 Tahun

8 Informan H Aksesoris Perempuan 2 Tahun

9 Informan I Minuman Laki-laki 3 Tahun

10 Informan J Makanan Laki-laki 4 Tahun

D. Bagan Susunan Organisasi dan Struktur Organisasi Diagram 3.3

Bagan Susunan Organisasi Unit Pelaksanaan Teknis Pemanfaatan Objek Wisata dan Asset Pemerintah

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bengkulu

KA. UPT POWAP Hidayatullah, S.H.

NIP. 19590925 198403 1 001

KaSubBag TU Nurihan Bunaya, S.Sos.

NIP. 19730903 199803 1 005

KaSi Pemasaran Almidianto, MT.

NIP. 19750425 198903 2 006

KaSi Pemanfaatan Nuryuliani, S.Sn.

NIP. 19640726 198903 2 005 KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

Diagram 3.4 Alur Permohonan

Pemakaian Lahan dan Objek Wisata Kepala Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Provinsi Bengkulu Rudi Perdana, S.E.

Nip. 19610502 199003 1 003

KA. UPT POWAP Hidayatullah, S.H.

NIP. 19590925 198403 1 001

KaSi Pemasaran Almidianto, MT.

NIP. 19750425 198903 2 006 KaSubBag TU

Nurihan Bunaya, S.Sos.

NIP. 19730903 199803 1 005

KaSi Pemanfaatan Nuryuliani, S.Sn.

NIP. 19640726 198903 2 005

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian melalui pengamatan penulis menyatakan bahwa perilaku pedagang kaki lima dalam perspektif Islam ialah perilaku para pedagang belum semuanya sesuai dengan prinsip Islam baik dari segi takwa, aqshid (sederhana), khidmad (melayani), dan amanah. Namun prospek usaha di sana dapat dinyatakan baik bahkan strategis karena berpusat di pusat kota dan di lengkapi oleh wisata yang bersejarah sehingga menarik perhatian para pengunjung baik dari kalangan masyarakat maupun turis.

Wawancara penelitian yang dilakukan oleh penulis dan para pedagang di kawasan wisata Benteng Marlborough yakni peneliti dapat jawaban dari sepuluh informan bahwa mereka kurang memahami tentang perilaku bisnis Islam akan tetapi transaksi jual beli dapat dilakukan sesuai aturan Islam ada ijab dan qobul walaupun hanya sebagian perilaku yang tidak sesuai dengan Islam namun bisa diminimalisir oleh individu.

Prospek usaha pedagang ini menggunakan pengalaman dalam berdagang dan melihat prospek usaha akan peluang dengan menggunakan teori-teori yang di terapkan. Para pedagang ternyata memiliki pendidikan yang berbeda-beda dan sebagian bukan penduduk asli di sana melainkan ada yang merantau tujuannya mencari pendapatan atau hasil usaha untuk bertahan hidup dan sesuai fungsinya kebutuhan manusia.

66

Menurut insforman D mengungkapkan bahwa “...saya bukan penduduk asli dari sini, saya merantau hanya untuk jualan, kami disini rata-rata bukanya dari pukul 09.00 WIB atau pukul 11.00 WIB sampai malam pukul 23.00 WIB ataupun ada sampai dini pagi.1

Prospek adalah suatu gambaran keberlangsungan suatu ide dimasa depan yang berupa peluang yang masih harus diadaptasikan dengan berbagai keterbatasan dan kondisi yang melingkupi.2

Usaha diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia untukmemperoleh pendapatan atau penghasilan atau rezeki dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya dengan cara mengelola sumber daya ekonomi secara efektif dan efisien.3

Prospek usaha di Benteng Marlborough sangat srategis tempatnya baik dan bagus apalagi saat hari-hari besar (musiman) peningkatan pendapatan sangat draktis walaupun hanya sewaktu-waktu saat hari biasa dan ada juga pedagang usaha ini sebagai sambilan untuk mengisi waktu yang kosong dengan keuntungan yang lumayan didapatnya. Menurut insforman H mengatakan bahwa “penjualan seperti biasa tergantung para pengunjung membeli kenangan untuk oleh-oleh, namun saya tetap mempromosikan pada pengunjung yang melewati gerbang masuk”.4

1Informan D, Hasil Wawancara, pada tanggal 07 Maret 2017

2http://www.pengertianmenuruparaahli.net/pengertian-prospek, diakses 03 Januari 2017 pukul 17.00 WIB

3Dede Satriani Sam,“Prospek Usaha Pedagang Kaki Lima Pantai Selat Baru Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis Menurut Perspektif Ekonomi Islam”, Skripsi, Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2011, h. 24

4Informan H, Hasil wawancara, pada tanggal 12 Maret 2017

Menurut insforman A bahwa “pendapatan yang meningkat pada musiman misal hari-hari besar Bengkulu dan banyak juga para pelajar mengunjungi tempat sejarah”.5

Menurut pembeli, bahwa “sesuai pengalamannya sewaktu berdagang kebanyakan para pedagang yakni orang yang jualan kurang jujur atau bohong ke pelanggan karena itu tak bisa dipungkiri walaupun bohong tujuannya baik bukan mengada-ada.”6Informan F melanjutkan bahwa “...misal dalam segi harga, modal yang dipakai, ada juga kualitas jelek kelihatannya seperti bagus.”7

Kebanyakan para pedagang membuka usaha untuk mendapat keuntungan pada umumnya semua pedagang dan mendapat ridha Allah SWT bagi para pedagang yang memahami prinsip Islam. Baik keuntungan yang besar maupun keuntungan kecil karena Allah sudah mengatur rezeki masing-masing umat maka tidak akan terukar.

Seluruh aktivitas yang manusia lakukan termasuk aktivitas ekonomi khususnya jual beli diyakini oleh setiap manusia bahwa Allah selalu mengawasi kita semua dan akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah yakni di akhirat nanti.

Oleh sebab itu, manusia dituntut meniru sifat-sifat utama Rasulullah dalam menjalankan bisnisnya yakni perdagangan secara sehat yang dilakukan pada zaman Nabi Muhammad waku kecil hingga di angkat

5Informan A, Hasil Wawancara, pada tanggal 03 Maret 2017

6Informan F, hasil wawancara, pada tanggal 14 Maret 2017

7Informan M, Hasil Wawancara Konsumen, pada tanggal 10 Maret 2017.

menjadi Rasul, para sahabat, para tabi, para tabi’in, dan lain-lain hingga saat modern ini.

B. Pembahasan

Perilaku bisnis syariah yang mendidik supaya pelaku bisnis dapat menjalankan bisnisnya sesuai kaidah-kaidah al-quran dan hadis, yaitu :8 1. Takwa yakni selalu mengingat Allah dalam aktivitas jadi nilai-nilai

religius hadir di kala melakukan transaksi bisnis.

Pada sepuluh informan sesuai dengan pengamatan yang ada di lapangan, hanya satu informan yang tidak melalaikan ibadah salat dan selebihnya kebanyakan melalaikan ibadah kepada Allah yakni banyak yang menunda-nunda ibadah salat. Menurut informan B mengatakan bahwa

“Salat lebih penting untuk ibadah kepada Allah dan jangan ditunda- tunda, jika ada pembeli iya mereka harus menunggu”.9

InformanD, mengatakan bahwa “...jika ada pembeli datang iya melayani dulu, nanti salatnya”.10

Ada juga para pedagang yang menggunakan penglaris pembeli namun hanya pedaganglah mengetahui akan hal itu (tidak terbuka) menurut informan F mengatakan bahwa “soal penglaris itu urusan pedagang yang tahu akan hal itu dan orang yang ahlinya maka tidak ada penglaris- penglaris di sini”,11padahal penglaris itu bisa berbagai macam bentuknya ada yang menggunakan dzikir dan ada juga yang menggunakan hal

8Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syariah, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009), h. 187

9Informan B, Hasil Wawancara, pada tanggal 01 Maret 2017

10Informan D, hasil wawancara, pada tanggal 29 Maret 2017

11Informan F, Hasil Wawancara, pada tanggal 01 Maret 2017

lainnya. Kecurangan dan Kebohongan kepada pelanggan pasti ada, hanya saja hal itu tak boleh diketahui oleh siapa pun melainkan hanya para pedaganglah yang mengetahui akan hal itu, informan J menyatakan bahwa “...modal usaha yang mengetahui pedagang jadi harga bisa, saya sesuaikan.12

2. Aqshid yaitu sederhana, rendah hati, lemah lembut, santun yang merupakan fondasi dasar dan inti dari tingkah laku.

Dari sepuluh informan harus memilki sifat yang ramah ke pelanggan dalam cara melayani pembeli, karena poin penting dalam melayani pembeli. Menurut seorang pembeli adalah Ibarat kata pepatah mengatakan “Pembeli adalah raja” maka harus berlaku manis dan dermawan.13 Akan tetapi jika para pedagang yang lagi bad mood melayani pembeli acuh tak acuh, apa lagi dalam hal pertanyaan yang diajukan oleh konsumen.

3. Khidmad yaitu melayani dengan baik, sikap utama dari pebisnis dan bersahabat dengan mitra bisnisnya.

Sepuluh informan, memiliki toleransi yang cukup tinggi kepada pembeli, karena memudahkan pembeli dalam kesediannya untuk memperpanjang pembayaran menurut informan E mengatakan bahwa “...jika pembeli memesan barang yang banyak dan uangnya kurang ataupun jika pembeli tak sengaja lupa membawa uang dengan alasan buru-buru.”14 Maka para pedagang mengikhlaskannya, “...jika si pembeli datang lagi untuk

12Informan J, hasil wawancara pedagang luar, pada tanggal 30 Februari 2017

13Melia, hasil wawancara konsumen, pada tanggal 07 Maret 2017

14Informan E, hasil wawancara, pada tanggal 08 Maret 2017

membayar maka uangnya diterima namun jika si pembeli tak kunjung datang lagi saya ikhlaskan berarti bukan rezekinya, tutur informan D.15 4. Amanah yakni harus menghiasi seorang muslim dalam setiap gerak

langkah dan perilaku bisnisnya secara terus menerus.

Dari sepuluh informan, “...ada yang bekerja sama dalam rekan bisnisnya yakni ada yang menjadi karyawan (percaya sepenuhnya), dan ada juga bekerja sama dalam sistem kekeluargaan”. Tutur pendapat seorang pembeli dan informan G.16

Prospek usaha sangat mendukung dengan banyaknya pengunjung untuk melihat keindahan wisata yang membentang luas sehingga pedagang adalahtempat persinggahan para pengunjung untuk memenuhi kebutuhannya dan dibuktikan oleh data pengunjung sebagai berikut :

Tabel 4.1

Jumlah Pengunjung Benteng Marlborough

No. Nama Objek

Tahun

2013 2014 2015 2016

Benteng Marlborough 17.612 19.705 17.935 21.381 (s/d Agustus) Sumber : UPTD POWAP

Dari tabel di atas tentang data pengunjung dapat diuraikan bahwa setiap tahun mengalami naik turun, namun ditahun 2016 mengalami kenaikan 21.381 orang. Menurut para tokoh Almidianto mengatakan bahwa

“...jelas para pengunjung mempengaruhi jumlah pendapatan para pedagang,

15Informan D, hasil wawancara, pada tanggal 08 Maret 2017

16Informan G, hasil wawancara, pada tanggal 29 Maret 2017

apalagi pada hari-hari tertentu banyak para pelajar kunjungan ketempat bersejarah yakni ke Benteng Marlborough karena di musim Tabot atau di hari peringatan Kain Basurek banyak sekali para pedagang”.17

Para pedagang semakin banyak apalagi jika ada acara yang berbaur dengan banyaknya pengunjung yakni hari-hari besar misal salah satunya hari tabot, tahun baru, dan lain-lain. Dengan demikian banyaknya pedagang dapat meningkatkan pendapatan daerah, jadi pedagang itu membawa kemakmuran daerah apalagi wisata dapat mengurangi pengangguran mewujudkan wirausaha sesuai prinsip syariah.

Bukti pengalaman penjual yang mewakili sepuluh informan yakni informan A mengatakan bahwa “...penjualan yang mengalami pendapatan bertambah secara draktis dapat dilihat pada hari-hari besar Bengkulu, misal musim Tabot, Kain Basurek, Tahun Baru, dan lain-lain karena pendapatan bisa mencapai jutaan rupiah dan ramainya penjualan di sini pada musiman.”18

Dari hasil observasi penulis menyatakan bahwa para pedagang mengalami pendapatan yang bertambah pada musiman, karena dari beberapa pernyataan sebagian besar para pengunjung mempengaruhi pendapatan para pedagang di musiman dan banyak pedagang dadakan yang berjualan di Benteng Marlborough.

17Alimidianto, hasil wawancara para tokoh, pada tanggal 11 September 2016

18Informan A, hasil wawancra penjual, pada tanggal 03 Maret 2017.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan diperkuat oleh wawancara di kawasan wisata tentang prospek usaha dan perilaku pedagang dapat disimpulkan yakni :

1. Perilaku pedagang kaki lima di kawasan wisata Benteng Marlborough Kota Bengkulu, belum semuanya sesuai perspektif Islam karena kurang memahami akan perilaku bisnis Islam yang berkaitan dengan takwa, aqshid (sederhana), khidmad (melayani), dan amanah. Sehingga faktor pendidikan dan lingkungan sekitar juga sangat mempengaruhi pembentukan karakter perilaku terkhusus untuk para pedagang dalam berinteraksi dengan konsumen (pembeli) .

2. Prospek usaha di kawasan wisata Benteng Marlborough dapat dinyatakan baik bahkan strategis karena terletak di pusat kota dan merupakan tempat yang bersejarah sehingga pada hari besar seperti hari tabot, hari kain basurek, tahun baru atau pun hari lainnya tetap ada pengunjung mulai dari pengunjung anak-anak, pelajar, orang dewasa, bahkan turis jadi tempat yang sangat bernilai untuk suatu daerah ataupun mempengaruhi pendapatan daerah dan cocok ada suatu kewirausahaan misal para pedagang untuk menyediakan kebutuhan manusia sebagai tempat persinggahan seperti menyediakan makanan.

73

B. Saran

1. Kepada Dinas Pariwisata Pengelola Objek Wisata Benteng Marlborough (POWAP) untuk bisa memperhatikan objek wisata akan pemeliharaannya (perawatan objek wisata) dan menertibkan para pedagang untuk menjaga kebersihan serta mengawasi. Sehingga APBD bisa memperhatikan kegiatan wirausaha sebagai faktor penunjang wisata.

2. Hendaknya para pedagang menjaga perilaku dalam berdagang baik dari segi pakaian serta menjual barang dagang atau menjual makanan yang harus sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dan bisa memahami perilaku bisnis Islam secara syariah. Memiliki jiwa sosial sesama manusia dengan manusia dan memiliki jiwa keyakinan terhadap Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku :

Alma Buchari, Priansa Juni Donni. Manajemen Bisnis Syariah. Bandung : Alfabeta. 2009

Aziz Abdul. Etika Bisnis Perspektif Islam Emplementasi Etika Islam Untuk Dunia Usaha. Bandung : Alfabeta. 2013

Darsoprajitno Soewarno. EkologiPariwisata. Bandung : Angkasa. 2013 Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. 2005

Fauroni Lukman R. Etika Bisnis dalam Al-Qur’an. Yogyakarta: Pustaka Pesantren. 2006

Hafidhuddin Didin, Tanjung Hendri. Manajemen Syariah Dalam Praktik.

Jakarta : Gema Insani. 2003

Hamidi Luthfi M. Jejak-jejak Ekonomi Syariah. Jakarta : Senayan Abadi Publishing. 2003

Hasan Ali. Manajemen Bisnis Syariah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2009 Hasanuddin. The Guide Book Fort Marlborough. Bengkulu : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata UPTD. POWAP Provinsi Bengkulu

Jusmaliani. Bisnis Berbasis Syariah. Jakarta : Bumi Aksara. 2008

Kartono Kartini. Pemimpin dan Kepemimpinan cet 9. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2011

Mardani. Ayat-ayat dan Hadis Ekonomi Syariah. Jakarta : Rajawali Pers.

2014

Malahayati. Rahasia Sukses Bisnis Rasulullah. Yogyakarta : Jogja Great Publisher. 2010.

Marius P.Angiopora. Dasar-DasarPemasaran.Jakarta : PT. Raja Grafindo.

1999

Muhammad. Prinsip-prinsip Ekonomi Islam. Yogyakarta : Graha Ilmu.

2007

Muis Murdeni. Kepribadian dan Perilaku Wirausaha Muslim. Medan : USU Press. 2007

Muljadi. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta : Rajawali Pers. 2010 Nawawi Ismail. Isu-isu Ekonomi Islam Kompilasi Pemikiran Filsafat dan Teori Menuju Praktik di Tengah Arus Ekonomi Global. Jakarta : Press. 2013.

Nurohman Dede. Memahami Dasar-dasar Ekonomi Islam. Yogyakarta : Teras. 2011

Qardhawi Yusuf. Norma dan Etika Ekonomi Islam. Jakarta : Gema Insani Press. 1997

Salman M. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : Reality Publisher.

2006

Setiawan Adetio Romi. Ekonomi Internasional. Bengkulu : EdisiRevisi 2016

Subandi Bambang. Bisnis sebagai strategi Islam. Surabaya : Paramedia.

2000

Sugiantoro Ronny. Pariwisata : Antara Obsesi dan Realita. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa. 2000

Suryana. Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat. 2008

Suwantoro Gamal.Dasar-dasar Pariwisata.Yogyakarta : Andi. 2004 Sukirno Sadono. Pengantar Bisnis. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. 2004

Triyuwono Iwan. Akutansi Syariah : Perspektif , Metodologi, dan Teori.

Jakarta : Rajawali Pers. 2012

Wiwiho B, et.al.Pariwisata, Citra, dan Manfaatnya. Jakarta : Bina Rena Pariwara. 1990

Yafie Ali. Fiqih Perdagangan Bebas. Jakarta : Teraju Kompleks. 2003 Yusanto Ismail Muhammad, Widjajakusuma Karebet Muhamammad.

Menggagas Bisnis Islami. Jakarta : Gema Insani Pers. 2002 Referensi Skripsidan Jurnal :

Efendi Aji. “Perilaku Ekonomi Pedagang Musiman Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan (Studi Kasus Pada Penjual Durian Di Kelurahan Patemon Kecamatan Gunungpati Kota Semarang). Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial.

Universitas Negeri Semarang. 2009.

Kusnia Mina Siti. “Perilaku Pedagang Di Pasar Tradisional Ngaliyan Semarang Dalam Perspektif Etika Bisnis Islam”. Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang : Skripsi. Jurusan Ekonomi Islam. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam. 2015

Sam Satriani Dede. “Prospek Usaha Pedagang Kaki Lima Pantai Selat Baru Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis Menurut Perspektif Ekonomi Islam”. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau : Skripsi.Jurusan Ekonomi Islam.Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum. 2011

Yani Apri Rinisti. “Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Etos Kerja Karyawan di PT Bengkulu Sawit Lestari Air Sulau Kecamatan Kedurang Ilir”.

Institut Agama Islam Negeri Bengkulu : Skripsi. Program Studi Ekonomi Islam.

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam. 2016 Referensi Internet :

http://kbbi.web.id/perilaku. diakses pada Senin. 31 Oktober 2016 pukul 15 : 57 WIB

http://www.PengertianPedagang. Diakses 17 Maret 2017, pukul 20.06 Wib.

http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-prospek. Diakses 03 Maret 2017, pukul 17.00 Wib.

Dokumen terkait