D. Definisi Operasional 1. Strategi Pembelajaran
1. Kajian Pustaka
a. Strategi Pembelajaran
1) Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana yang dirancang oleh guru dengan berisi serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pemilihan strategi pembelajaran dilihat dari kurikulum yang digunakan serta karakteristik siswa. Karakteristik siswa yaitu dilihat dari pengalaman awal dan pengetahuan siswa, minat siswa, gaya belajar siswa, dan perkembangan siswa.
Kemp (1995) menjelaskan, strategi pembelajaran merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut
15
Dick and Carrey (1985) juga menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah salah satu prosedur pembelajaran yang dapat digunakan secara bersama- sama untuk mencapai keterampilan siswa.14 Dengan demikian strategi pembelajaran merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh guru beserta siswa demi mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
2) Jenis- jenis Strategi Pembelajaran
Dalam buku Wina Sanjaya, strategi pembelajaran dikelompokkan menjadi 3 diantaranya:
a) Strategy exposition, bahan ajar yang diberikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk mampu menguasai bahan tersebut. Dalam discovery, berbagai aktivitas yang dilakukan siswa mampu menemukan bahan pembelajaran.
14 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2017), Hal. 187
16
b) Strategi pembelajaran individual mampu dilakukan secara mandiri oleh siswa.
Kemampuan individu pada siswa mampu memepengaruhi kecepatan, kelambatan dan keberhasilan dalam pembelajaran siswa.
c) Belajar kelompok dilakukan secara beretim.
Pembelajaran kelompok dapat dilakukan dengan kelompok besar atau kelompok kecil.
Pembelajaran kelompok tidak memperhatikan kecepatan belajar salah satu individu, setiap individu dianggap sama. Dalam belajar kelompok salah satu hal yang sering kali terjadi yaitu siswa yang berkemampuan tinggi akan terhambat oleh siswa yang memiliki kemampuan normal, siswa yang berkemampuan rendah akan merasa tertinggal dibandingkan dengan siswa yang berkemampuan tinggi.
17 b. Active Knowledge Sharing
1) Pengertian Active Knowledge Sharing
Active knowledge sharing yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu saling tukar pengetahuan. Active Knowledge Sharing adalah pembelajaran aktif yang bisa dipergunakan untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa. Strategi active knowledge sharing melibatkan untuk memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan topik pembelajaran yang diberikan pada siswa serta mendapat tanggapan dari mereka.15 Strategi ini merupakan strategi yang bagus untuk melibatkan siswa dalam pembelajaran sains.
Strategi Active Knowledge Sharing termasuk dalam strategi pembelajaran aktif yang digagas oleh Silberman (2013). Menurut Silberman (2013), Active Knowledge Sharing
15 Gusni Satriawati, Eva Musyrifah, Sigit Purwanto, 2018, Pengaruh Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa, Jurnal Riset Pendidikan Matematika Jakarta.
Volume 1, Nomor 1. Hal 46
18
adalah cara yang baik untuk mengenalkan siswa pada materi pelajaran yang akan diajarkan pada hari itu. Strategi ini juga dapat digunakan untuk menilai tingkat pengetahuan siswa sambil melakukan kegiatan pembentukan tim untuk saling membantu menyelesaikan masalah. Disebutkan pula bahwa cara ini cocok untuk segala ukuran kelas dengan materi pelajaran apapun. Model pembelajaran yang digunakan yaitu active learning.16
Active learning adalah salah satu model pembelajaran yang membuat siswa menjadi aktif, siswa diajak menyelesaikan masalah dengan menggunakan pengetahuan yang mereka miliki dan menerapkan apa yang mereka pelajari.17
16 Feny Oktaviany, Frida Philiyanti, Viana Meilani Prasetio, 2020, Implementation of Active Knowledge Sharing Strategy in Intermediate Level Dokkai through Scientific Approach, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang, Vol. 5, No. 1. Hal 10
17 M. Sohibul Aziz, 2018, Aspek Perkembangan Manajemen Pembelajaran Active Learning, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 1.
No 2. Hal 152
19
2) Tahap Strategi Active Knowledge Sharing
Tahap-tahap dalam strategi active knowledge sharing yaitu:18 Siapkan daftar pertanyaan terkait topik yang akan disampaikan.
Dapat juga mencakup hal-hal berikut:
a) Identifisier
b) Soal pilihan ganda tentang fenomena atau rencana
c) Seseorang yang akan diintroduksi
d) Persoalan dari perbuatan yang dilakukan seseorang pada situasi tertentu.
e) Kalimat tidak lengkap yaitu: siswa bisa menjawab pertanyaan dengan sebaik mungkin, kemudian mintalah mereka untuk menyebar disekitar kelas, mencari siswa yang dapat menjawab pertanyaan yang mereka sendri tidak mereka ketahui sendiri. Mendorong
18 Mustafatin Janatun A.R.A, Rahma Dwi Andini, 2018, The Influence Of Active Knowledge Sharing Strategies On Learning Outcomes, Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika, Volume 6 No. 2, hal 135.
20
siswa agar saling tolong menolong. Mintalah mereka agar kembali keposisi awal serta mendiskusikan hasil dari jawaban yang mereka terima. Isilah jawaban yang sewaktu-waktu tidak dapat dijawab oleh siswa lain. Gunakan cara ini sebagai pengenalan materi dalam mata pelajaran.
Strategi active knowledge sharing yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode tanya jawab. Diskusi yang terjadi pada strategi tersebut menggunakan tiga dimensi yaitu guru ke murid, murid ke murid lalu murid ke guru.
3) Keunggulan dan Kelemahan Active Knowledge Sharing
Keunggulan strategi active knowledge sharing yaitu:19
19 Nana sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Cet. XI (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hal. 20
21
a) Strategi tersebut bisa membantu siswa lebih aktif dalam mencari jawaban sesuai arahan dari gurunya.
b) Melihat siswa
c) Dapat bekerjasama dengan teman
d) Untuk meningkatkan pengetahuan siswa pertama yang tidak tahu jawaban dari pertanyaan guru akan merasakan bahwa jawabannya berasal dari teman yang lain.
Kelemahan strategi active knowledge sharing yaitu ditunjukkan untuk siswa yang malas mencari jawaban atau siswa yang pasif yang hanya menanti atau meminta jawaban dari temannya, dan tidak mau mencari jawaban sendiri.
c. Media Gambar
a) Pengertian Media Gambar
Di dalam media pembelajaran, media gambar merupakan media umum yang digunakan.
Hal ini dikarenakan siswa lebih tertarik pada
22
gambar ketimbang menulis, terutama pada gambar diolah dan dipaparkan dengan benar pasti dapat meningkatkan semangat belajar siswa. Alat peraga bisa memberi ide dan mendorong guru untuk mengajar siswa, agar tidak bergantung pada buku teks, akan tetapi bisa lebih kreatif untuk mengolah dan memaparkan alat peraga tersebut agar siswa lebih bahagia dalam proses belajar mengajar.
Media gambar merupakan semua yang divisualisasikan dalam bentuk dua dimensi sebagai colokan atau berbagai pemikiran misalnya seperti lukisan, potret, slide, proyektor buram.20
Menurut Sadiman dkk, Media gambar adalah bahasa umum yang bisa dipahami serta diapresiasi dimana saja. Media gambar merupakan
“gambar terkait mata pelajaran untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa”.
Media gambar tersebut bisa membantu siswa
20 Kosasih, Optimalisasi Media Pembelajaran. (Jakarta: Grasindo,
2007), h. 95
23
dalam mengungkapkan informasi pada permasalahan sehingga dapat lebih melihat hubungan antar komponen masalah.21
b) Ciri-ciri dan Langkah Menentukan Media Gambar Menurut Sadiman, beberapa agensi media harus memenuhi kriteria, yaitu :
(1) Harus Asli. Gambar harus tepat menggambarkan situasi, seperti ketika seorang melihat benda nyata, berbicara tau menyampaikan fakta sesuai kenyataan, seperti jika anda menemukan tiga buku, cocok dengan jumlah barang yang ditemukan.
(2) Kesederhanaan tata letak harus jelas untuk menunjukkan poin-poin untuk gambar, tidak berlebihan dan tidak membingungkan siswa.
(3) Ukuran Relatif: (a) Gambar bisa memperbesar atau meperkecil objek/benda sebenarnya, sesuatu pada gambar harus diketahui siswa
21 Sadiman, A.S, dkk. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatnya. (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2014), h. 29
24
agar siswa bisa memvisualisasikan gambar ataupun isi gambar. (b) Gambar harus memiliki gerakan atau tindakan agar tercapai tujuan dalam belajar, gambar yang baik mewakili beberapa kegiatan yang sesuai dengan topik dalam belajar. (c) Gambar yang ada harus dipergunakan dengan baik agar tujuan dalam pembelajaran bisa tercapai. (d) Gambar harus indah secara arsitistik dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.22
Dengan gambar siswa diajarkan bagaimana menggabungkan cerita dari kata dan kalimat menjadi paragraf untuk membuat cerita yang kohesif. Menurut Hastuti dikutip oleh Arsyad, bahwa gambar memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
22 Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, hal. 31
25
(1) Sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan siswa
(2) Sedang dalam arti tidak perlu ribet, agar siswa memperoleh gambar yang sesuai kasus
(3) Realistis, yaitu seperti benda nyata atau seperti yang digambar
(4) Mengolah gambar. Artinya sebagai media pembelajaran, siswa harus dapta memegang atau menyentuh gambar.23
Media gambar yang digunakan tidak semestinya mahal, mewah maupun berupa barang yang sekiranya sulit untuk didapatkan, melainkan tingkat kreatifitas serta keinginan seorang guru agar melakukan perubahan serta manfaatkan sumber belajar berupa media gambar yang ada, karya orang lain atau buat sendiri walaupun sederhana.
23 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran.(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hal. 9
26
Menurut Sumarni yang dikutip mengatakan dalam menentukan kriteria untuk memilih gambar yang baik adalah :
(1) Harus sama dengan tujuan pembelajaran (2) Bisa menjelaskan dalam belajar
(3) Cepat ditemukan
(4) Seorang guru bisa dan jeli dalam memperagakannya
(5) Sesuaikan dengan waktu yang ada (6) Sesuaikan pada tingkat berpikir siswa.
c) Tujuan dan Alasan Menggunakan Media Gambar
Tujuan menggunakan media gambar menurut Arsyad yaitu:
(1) Menjelaskan salah satu topik pembelajaran pada siswa
(2) Memancing latihan berbahasa, yaitu respon siswa pada topik yang diberikan.
27
(3) Menyatukan unsur budaya dengan aktivitas didalam kelas melalui pengaplikasian media gambar berupa poster dan sebagainya.
(4) Ciptakan situasi belajar yang optimal.24 d) Keunggulan dan Kelemahan Media Gambar
Sebagai media pembelajaran, media gambar memiliki keunggulan dan keterbatasan. Seperti yang dijelaskan oleh Ibrahim, keunggulan dari media gambar diantaranya:
(1) Mengartikan pengetahuan abstrak dalam model fakta
(2) Dapat ditemukan dalam buku, majalah, katalog, ataupun kalender
(3) Praktis digunakan karena tidak membutuhkan peralatan
(4) Harga lebih murah
24 Ibid, hal. 92
28
(5) Bisa dipakai untuk semua tingkat pendidikan.
Sedangkan keterbatasan media gambar yang diungkapkan oleh Trianto yaitu :
(1) Hanya menampilkan yang dilihat oleh mata
(2) Ukuran terbatas dan hanya bisa dilihat sekelompok tertentu
(3) Gambar ditafsirkan secara pribadi dan subjekif.
d. Kemampuan Kerjasama 1) Pengertian Kerjasama
Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan hidup masing-masing.
Dalam pendidikan bahwa kerjasama sangat penting untuk berlangsungnya proses belajar mengajar, baik kerjasama dengan teman sebaya maupun kerjasama dengan gurunya. Kerjasama
29
dapat mencapai tujuan pembelajaran yang inginkan, karena pembelajaran kolompok pada dasarnya selalu lebih baik daripada belajar sendiri.25
Kerjasama adalah sarana sebagai tempat berkumpulnya orang-orang dalam suatu kelompok. Sangat penting untuk mendirikan kerjasama tim, yaitu saling mempercayai, keterbuka, kesadaran diri dan saling bergantung.
Kerjasama dengan baik bisa terjadi jika setiap anggota kelompok mempunyai komitmen yang sama dan memerlukan keberanian, ketekunan dan disiplin.26
Kerjasama dapat dipahami sebagai kemampuan beberapa siswa untuk saling membantu sehingga dalam kelompok dapat mencapai tujuan bersama. Terdapat aspek pada
25 Hamid, Moh sholeh, Metode Edutaiment, (Jogjakarta: Diva press.
2011), hal. 66
26 Wiranti, Teori Belajar Dan Pembelajaran, ( Jakarta. Aksara . , 2012.
), hal.59
30
kemampuan berkerjasama untuk diterapkan didalam kegiatan belajar mengajar yaitu menyimak perkataan orang dengan santun dan boleh berbicara ketika orang lain selesai berbicara, interaksi yang santun, menerima pendapat, memahami pendapat seseorang secara wajar, saling mendukung dan melibatkan anggota kelompok masing-masing.27
Siswa harus dimotivasi sejak dini agar terbiasa melakukan suatu kegiatan secara bersama- sama, untuk mencegah sifat mementingkan diri sendiri, tidak mau membantu teman serta ada beberapa siswa yang malu karena menganggap dirinya lemah jika meminta pertolongan pada temannya.28
Kerjasama dalam belajar adalah aspek penting yang melibatkan siswa untuk melakukan
27Apriono,D, Meningkatkan Keterampilan Kerja Sama Dalam Belajar Melalui Pemebelajaran Kolaboratif, Jurnal Prospektus, Vol. 9, No. 2. 2011
28 Pratiwi, I.A., Pengembangan Model Kolaborasi Jigsaw Role Playing Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Bekerja Sama. Jurnal Gusjigang.
Vol 1. No. 2. 2015, hal. 67
31
tugas dengan cara bersama atau kelompok serta mendorongan, membimbing dan memberikan bantuan kepada teman kelompoknya yang membutuhkan. Kerjasama membuat siswa yang mengerti bisa menjelaskan kepada temannya yang tidak memahami. Dengan demikian, tidak akan berjalan mulus proses pembelajaran disekolah karena tidak ada interaksi ataupun kerjasama disampingnya.29
Kerjasama dalam pembelajaran merupakan interaksi aktif antar siswa untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama merupakan sikap positif yang terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.30
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka penulis bisa menyimpulkan bahwa dari bekerjasama siswa bisa dipahami sebagai hubungan antara siswa dengan siswa ataupun
29 Lie,A, Cooperative Learning. ( Jakarta. PT. Grasindo.2005.), hal. 28
30 Amalla Rizki. Dkk, Kerja sama dan kekompakan siswa dalam pembelajaran fisika. Vol. 3. No 2. P-ISSN:2477-7935. E-ISSN: 2548-6225.
2018, hal. 78
32
siswa dengan gurunya dalam rangka mencapai tujuan dalam belajar. Hubungan yang dimaksud adalah hubungan yang dinamis, saling menghormati, peduli serta saling tolong menolong serta memotivasi siswa untuk mencapai tujuan dalam belajar.
Ciri-ciri kerjasama kelompok dapat dilihat dari beberapa komponen kerjasama yaitu:
a) Saling bergantung untuk mencapai tujuan belajar.
b) Interaksi untuk meningkatkan kesuksesan bersama diantara anggota kelompok.
c) Tanggung jawab diri sendiri.
d) Keterampilan untuk bekerjasama dalam kelompok.
2) Indikator Kerjasama
Selama proses pembelajaran berkelompok siswa memerlukan penyesuaian emosional dari satu siswa ke siswa lainnya. Dalam kerjasama,
33
siswa akan tahu kelebihan dan kekurangannya, dengan tulus saling menolong dan tidak merasa rendah diri, kurang percaya diri, dan aktif bersaing untuk hasil belajar yang maksimal.31 Adapun Indikator dalam kerjasama yaitu:
a) Siap menerima tanggung jawab
b) Ringan tangan membantu teman dalam melakukan tugasnya.
c) Mengahargai pendapat teman.
d) Menghargai pekerjaan teman.
3) Jenis-jenis Kerjasama
a) Kerja sama bersahabat, merupakan kerjasama yang dilakukan dengan berkumpul bersama kelompok dalam menyelesaikan tanggung jawabnya.
b) Kerja sama suplamenter, merupakan kerjasama langsung untuk mencapai tujuan bersama,
31 Syaiful djamarah, Psikologi belajar. (Jakarta: PT. Asdi 2000),.hal. 7
34
setiap anggota harus bersatu untuk melaksanakan tugasnya.
c) Kerjasama berbeda, merupakan kerjasama yang dilakukan melalui pembagian tugas secara teratur. Kegiatannya terbagi dan tidak sama.
4) Tujuan Kerjasama
Kemapuan kerjasama dalam pembelajaran mempunyai tujuan sebagai berikut:
a) Mengembangkan pemikiran kritis dalam pemecahan masalah.
b) Mengembangkan keterampilan social dan komunikasi.
c) Memancing rasa percaya diri pada siswa.
d) Saling mengerti dan menghargai sesame teman.
Penjelasan tersebut dapat menunjukan bahwa dalam proses pembelajaran, kerjasama bertujuan untuk mempermudah siswa dalam
35
mengerjakan tugas secara bersama dan untuk mempermudah siswa dalam menyelesaikan masalah dalam belajar dengan lebih mudah.
5) Bentuk- bentuk Kerjasama
Kerjasama dilihat dari bentuknya dibedakan menjadi empat yaitu:
a) Kerjasama refleks (spontaneous cooperation) Kerjasama refleks adalah kerjasama yang dilakukan atau timbul secara refleks.
b) Kerjasama langsung (directed cooperation) Kerjasama langsung adalah kerjasama yang dilakukan atas perintah atasan atau pihak yang berwenang.
c) Kerjasama kontrak (contractual cooperation) Kerjasama kontak adalah kerjasama karena kepentingan tertentu.
d) Kerjasama tradisional (tradisional cooperation)
36
Kerjasama trandisional adalah kerjasama sebagai bagian dari suatu sistem sosial, misalnya saling tolong-menolong.32 e. Keterampilan Berkomunikasi
1) Pengertian Keterampilan Bekomunikasi
Keterampilan adalah keterampilan yang melibatkan saraf dan otot yang biasa ditemukan dalam aktivitas fisik seperti mencatat, mengetik, berolahraga dan lainnya. Menurut Rebber (1998), keterampilan merupakan kemampuan untuk melakukan pola prilaku yang kompleks dan efisien dengan lancar dan sesuai dengan keadaan agar bisa mencapai hasil tertentu. Guru dianggap berkompeten jika dapat menggunakan siswa dengan tepat, sehingga dapat dicapai prilaku belajar yang efektif pada siswa.33
32 Soekanto, S, Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi 4. (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2002),hal. 268
33 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta, PT Raja grafindo Persada, 2006, hal. 95
37
Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu Communication, yang berarti menginformasikan (mempertukarkan). Para ahli mengartikan komunikasi dari sudut pandang mereka sendiri.
Ross (1983:8) mengartikan komunikasi sebuah proses pengklasifikasian, pemilihan dan pengiriman simbol sedemikian rupa, sehingga membantu penggemar membangkitkan makna atau tanggapan dari pemikiran mereka yang serupa dengan maksud komunikator. Sementara itu, Bernard Barelson dan Gary Steiner (1964:527), mengartikan komunikasi sebagai transmisi informasi, ide, keterampilan dan lainnya, dengan menggunakan simbol, kata, gambar, grafik, dan lainnya.34
Berdasarkan pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa komunikasi sebagai proses
34 Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung; Alfabeta, 2011), hal 199
38
penyampaian pesan untuk satu orang ke orang lain, baik secara langsung maupun prantara.
Komunikasi juga didefinisikan sebagai saran untuk berbagi ide dan memperjelas pemahaman.
Guru hendaknya merancang pelajaran yang memungkinkan terjadinyana interaksi aktif sehingga siswa dapat berkomunikasi dengan baik.
Guru dapat mengajukan sejumlah pertanyaan untuk memicu pengembangan kesiapan dan kompetensi komunikasi dengan siswa.35
2) Komponen Komunikasi
Dalam komunikasi terdapat 5 komponen yang saling berinteraksi untuk kelancaran komunikasi. Kelima komponen tersebut adalah:
a) Komunikator, yang memberi pesan b) Komunikan, yang mendapat pesan
35 Siti Khaulah, Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Student Facilitator and Explaining pada Materi Statistik di kelas XI SMA Negeri 1 Jangka. Jurnal Pendidikan AlMuslim. ISSN: 2338-7394. Vol IV, No. 1. Bireuen: Universitas AlMuslim, 2016). Hal. 38
39
c) Pesan berupa informasi, perasaan, petunjuk, dan lainnya.
d) Media dapat berupa ucapan, teks, sinema dan lainnya.
e) Efek, perubahan yang terjadi pada komunikator.36
3) Indikator Komunikasi
Pendapat dari Hafied Cangara di dalam keterampilan komunikasi terdapat dua jenis kode yaitu:
a) Kode Verbal
Kode verbal berupa bahasa, bahasa adalah kumpulan kata yang telah disusun menjadi kumpulan kalimat yang bermakna.
Bahasa yang digunakan untuk menciptakan sebuah komunikasi yang efektif memiliki tiga fungsi, yaitu mendefinisikan sifat dan tingkah laku, meningkatkan pengetahuan dan mewarisi
36 Ibid, hal 199-200
40
nilai-nilai budaya, dan mengembangkan gagasan yang sistematis. Keterampilan komunikasi lisan yaitu siswa bisa memaparkan apa yang telah dipelajarinya.37 Indikator lisan sebagai berikut:
(1) Indikator Keterampilan Komunikasi Lisan Keterampilan komunikasi lisan adalah kemampuan seseorang untuk berkomunikasi melalui kata- kata dan komentar yang bisa disampaikan secara langsung. Keterampilan komunikasi lisan meliputi kemampuan untuk wawancara pekerjaan, seminar, lokal karya, publicspeaking, presentasi formal.
Indikator keterampilan komunikasi secara lisan adalah sebagai berikut:
37 Kalsum dan Nugroho, Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Komunikasi Ilmiah Siswa pada Mata Pelajaran Fisika. Unnes Physics Education Journal. ISSN: 2252-6935. Vol.3, No. 2., Semarang, Universitas Negeri Semarang, 2014, hal 74
41
(a) Kebebasan dalam mengemukakan pendapat dan mendengarkan pendapat orang lain.
(b) Kecakapan materi untuk dijadikan bahan dokumentasi laporan.
(c) Kesimpulan hasil yang dilaporkan secara konsisten dan jelas.
b) Kode Nonverbal
Kode nonverbal adalah bahasa isyarat atau bahasa diam, yang memiliki beberapa fungsi, yaitu membujuk sesuatu untuk dikatakan, mengungkapkan perasaan dan emosi yang tidak dapat diungkapkan secara lisan, mengungkapkan identitas dan menambah atau melengkapi kalimat yang dipersiapkan kurang lengkap.38
38 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta, Rajawali Pers, 2011), hal 99-104
42
(1) Indikator Keterampilan Komunikasi Tertulis
Keterampilan komunikasi tertulis adalah kemampuan siswa untuk menghasilkan pesan tertulis dalam berbagai format rekaman bentuk memo, surat, proposal dan laporan. Keterampilan ini tidak menyangkut kemampuan seseorang untuk menyusun dan menulis simbol-simbol tertulis, tetapi juga mengungkapkan pendapat, sikap, dan perasaan secara jelas dan sistematis sehingga yang menerima dapat memahaminya.39
Indikator keterampilan komunikasi tertulis adalah:
(a) Kelengkapan laporan diskusi
39 Djoko Purwanto, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2006), hal. 78
43
(b) Menyajikan hasil diskusi dalam bentuk tertulis yang sesuai
(c) Laporan disusun secara sistematis dan jelas.40