• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk meminimalisir adanya kesamaan pembahasaan dalam skripsi ini dengan skripsi lain, penulis mencermati kajian-kajian yang pernah dilakukan atau mempunyai titik kesamaan. Lebih lanjut, hasil pengamatan itu akan menjadi referensi penulis untuk memastikan bahwa penulis tidak duplikat dari kajian yang telah ada. Dibenarkan bahwa tulisan terhadap makna kata ṣadr dalam Al-Qur`an bukan tidak ada sama sekali, bahkan sering kita temukan dalam kitab-kitab ulumul qur‟an yang telah ditulis oleh para ulama terdahulu. Melainkan setelah dilakukan penelitian kepustakaan, tidak banyak karya intelektual yang membahas makna ṣadr analisis kajian Semantik di dalam Al-Qur`an.

1. Skripsi oleh Qori Istighfarah, IIQ Jakarta tahun 2017 dengan judul Kata Shadr, Qalb, Fu`âd, dan Lubb Dalam Al-Qur`an (Studi Komparatif Tafsir Jalalain dan Tafsir Al-Misbah).

Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa Masing-masing memaknai ṣadr sebagai tempat perasaan (iri, dengki, dan lainnya), dan memaknai qalb sebagai tempat dimana iman bersemayam. Untuk kata lubb keduanya memiliki sedikit perbedaan, Jalalain memaknainya sebagai orang-orang yang berakal sehat, sedangkan Quraish Shihab memaknainya sebagai orang-orang yang berakal murni. Sedangkan pada kata Fu`âd, mereka memiliki pendapat yang berbeda, Jalalain memaknai sebagai qalbu sedangkan Quraish Shihab memaknainya sebagai sesuatu yang berfungsi untuk menghadapi tugas-tugas yang berat. Hal ini dipengaruhi oleh

10

teknik penafsiran yang mereka gunakan. Jalalain menafsirkan secara ijmali sedangkan Quraish Shihab menafsirkan secara tahlili.16

Persamaan skripsi ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu sama-sama melakukan penelitian tentang kata ṣadr. Melainkan penelitian yang dilakukan oleh Qori Istighfarah ialah mengkaji term ṣadr, Qalb,Fu‟ad, dalam Lubb menggunakan metode studi komparatif. Sementara yang akan penulis teliti yakni analisis semantik Toshihiko Izutsu lafadz ṣadr di dalam Al-Qur‟an.

2. Skripsi oleh Winda Sri Handayani, IAIN Batusangkar 2018 dengan judul Qalb dalam Al-Qur‟an Menurut Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah. Hasil penelitian ini adalah qalb diklasifikasikan menjadi empat, yaitu: pertama, qalb salīm yakni hati yang bersih dan patuh. Kedua, qalb yang menerima hidayah. Ketiga, qalb qaswah yakni yang tidak menerima kebenaran dank eras. Keempat, qalb mutaraddid(ragu).

Kelima, qalb marid merupakan hati yang mengatakan beriman, padahal mereka menjadi musuh orang yang beriman.

Selain itu, dibahas juga mengenai fungsi qalb yakni untuk berẓikir kepada Allah SWT, merasakan takut kepada Allah SWT, berpikir dan bertadabur dengan memahami ayat-ayat Al-Qur‟an.17

16 Qori Istighfarah, “Kata Shadr, Qalb, Fu`âd, dan Lubb Dalam Al-Qur`an (Studi Komparatif Tafsir Jalalain dan Tafsir Al-Misbah)” (Skripsi Sarjana, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur‟an, Jakarta, 2017).

17 Winda Sri Handayani, “Qalb dalam Al-Qur‟an Menurut Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah”, (Skripsi Sarjana, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Batusangkar, 2018).

11

Persamaan skripsi ini dengan penelitian yang penulis kaji ialah sama-sama meneliti terkait hati. Namun penelitian Winda Sri Handayani ialah Qalb dalam Al-Qur‟an Menurut Quraish Shihab, sedangkan penelitian yang penulis kaji ialah makna ṣadr dalam Al-Qur‟an dengan menggunakan analisis semantic Tosihiko Izutsu.

3. Skripsi oleh Sa‟adatul Lailah, UIN Jakarta 2021 dengan judul Qalb Dalam Perspektif Al-Qur‟an (Kajian Tafsir Al-Azhar).

Hasil dari penelitian mengenai ayat-ayat qalb dalam Tafsir al- Azhar. Pertama, qalb memiliki sifat yang tidak konsisten karena sifatnya yang berbolak-balik. Kedua, di dalam Al- Qur‟an telah diilustrasikan tentang qalb positif dan qalb negatif. Ketiga, keadaan qalb seseorang mempengaruhi kecerdasan qalbiah seseorang. Keempat, untuk meningkatkan kecerdasan qalbiyah bisa dengan melakukan beberapa cara, di antaranya: berzikir, sabar, syukur, ibadah dan berdoa.18

Persamaan skripsi ini dalam penelitian yang akan penulis lakukan ialah sama-sama melakukan penelitian perihal hati. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Sa‟adatul Lailah ialah menggunakan term qalb dengan menggunakan pendekatan kualitatif yakni penafsiran terhadap ayat-ayat tentang qalb dalam tafsir al-Azhar dan relevansinya drngan kecerdasan emosional dan kecerdasan qalbiyah lainnya. Sementara yang akan penulis kaji yakni analisis semantik Toshihiko Izutsu kata ṣadr dalam Al-Qur‟an.

18 Sa‟adatul Lailah, “Qalb Dalam Perspektif Al-Qur‟an (Kajian Tafsir Al-Azhar)”, (Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2021).

12

4. Artikel yang di tulis Nurotun Mumtahanah, dengan judul Tafsir Al-Qur‟an Tentang Qalb (Kajian Tasir Maudhu‟i).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwasanya dengan mengontrol qalb bisa menciptakan akhlak yang baik bagi setiap individu. Banyak sistem pendidikan akhlak, etika dan moral dari Barat, namun masih ada kekurangannya.

Sedangkan jika mencari teladan untuk pendidikan akhlak lebih baik merujuk langsung kepada Al-Qur‟an, yang tidak ada sedikit keraguan juga kekeliruan di dalamnya.19

Persamaan Artikel ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan ialah pada objek yang dikaji. Metode pada artikel ini menggunakan kajian tafsir maudhu‟I sedangkan penulis menggunakan analisis Toshihiko Izutsu.

5. Artikel yang di tulis Isramin, dengan judul Mendidik Hati Membentuk Karakter: Wawasan Al-Qur‟an. Hasil penelitian ini menujukan bahwa hati secara biologis mempunyai arti sebagai benda berwarna merah tua dibagian atas rongga perut, yang berfungsi sebagai fileter sebagaimana fungsi fisik hati.

Hati dalam fungsi ruhaniyah memiliki potensi untuk memahami, merasakan, merenungkan, dan menyadari pengetahuan dibalik makna pengetahuan yang diperoleh oleh telinga dan mata yang sudah dirasionalkan akal. Hati memiliki fungsi sebagai menejer yang akan mengendalikan dan memutuskan perilaku melalui pertimbangan kebenaran yang disampaikan oleh akal dan ruh. Hati juga merupakan wadah pengetahuan yang sudah tidak terbantahkan lagi oleh

19 Nurotun Muntahanah, “Tafsir Ayat Al-Qur‟an Tentang Qalb (Kajian Tafsir Maudhu‟i)”, Akademika 13, No. 1, (Juni 2019).

13

akal. Dalam mendidik hati Al-Qur‟an menawarkan berbagai macam cara diantaranya dengan cara memperbanyak zikir dan memperbanyak amal shaleh yang lainnya.20

Persamaan Artikel ini dalam penelitian yang akan penulis lakukan yaitu sama-sama melakukan penelitian tentan hati. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Isramin ialah studi tafsir Al-Qur‟an penelitian kepustakaan yang menggunakan metode tematik. Melainkan yang akan penulis teliti adalah analisis semantic Toshihiko Izutsu kata ṣadr di dalam Al-Qur‟an.

Pada kajian pustaka di atas sependek pencarian penulis dapat ditarik kesimpulan belum ada buku atau penelitian yang membahas makna ṣadr dalam Al-Qur‟an menggunakan analisis semantik Toshihiko Izutsu.

F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif, yang mana penelitian kualitatif Straus dan Corbin adalah sebuah penelitian yang dilakukan tidak menggunakan data statistika. Serta penelitian tersebut digunakan mengungkapkan permasalahan atau gejala tertentu, salah satunya dalam penelitian ini membahas mengenai “Makna Ṣadr Dalam Al-Qur‟an (Analisis Kajian Semantik Toshihiko Izutsu”.21

Kajian dalam penelitian ini adalah studi pustaka (library research), kajian pustaka tersebut merupakan kajian yang

20 Isramin, “Mendidik Hati Membentuk Karakter: Wawasan Al-Qur‟an,” Al-Munir 1, no. 1, (Juni, 1019).

21 V.Wiratna Sujarweni, “Metodologi Penelitian (Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami)”(Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2019),h.19

14

melakukan penelitian dengan sumber kepustakaan. Dalam kajian pustaka (library research) terdapat dua sumber yaitu sumber primer sebagai sumber utama dan sumber sekunder sebagai sumber pendukung.22 Dalam penelitian ini akan banyak mengambil sumber-sumber yang berasal dari kitab tafsir, buku, serta artikel yang mendukung dalam penelitian ini.

2. Sumber Data

Dalam jenis penelitian diatas telah dikatakan bahwa sumber data terbagi dua, yakni sumber data primer dan sekunder.

Adapun pada penelitian ini tergolong kajian makna yang mana mengambil kata tertentu di dalam Al-Qur‟an kemudian mengkajinya dengan kajian semantik Toshihiko Izutsu maka sumber data primer dari penelitian ini adalah Al-Qur‟an dan terjemahannya, Relasi Tuhan dan Manusia: Pendekatan Semantik terhadap Al-Qur‟an karya Toshihiko Izutsu, God, Man and Nature karya Ahmad Sahidah, dan Lisān al-„Arab Karya Ibn Manẓūr, kamus-kamus Bahasa Arab, berbagai literatur kitab tafsir era klasik, pertengahan dan kontemporer.

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah kitab tafsir, kitab hadis, buku-buku, jurnal, artikel, majalah serta buku-buku yang yang bersangkutan dengan penelitian ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan kajian pustaka (Library resarch), maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan penelitian

22 Wahyudin Darmalaksa, “Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka dan Studi Lapangan”, Pre-Prin Digital Library,2020:h.3

15

melalui sejumlah besar fakta data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumen. Dimulai dengan mencari ayat yang berkaitan pada Lisān al-„Arab dan menghimpunnya sesuai kategori makkiyah dan madaniyah serta menyertakan Asbab nuzul-nya (jika ada), kemudian dilakukan penyusunan secara sistematis dan utuh dalam sebuah tabel guna mempermudah penelitian.

Langkah berikutnya penulis akan mencari makna dasar dari kata ṣadr,kemudian mencari makna relasional dari kata tersebut, dan langkah terakhir adalah mencari dunia makna (weltanschauung) Al-Qur‟an dari kata ṣadr, sebagaimana dalam teori semantik Toshihiko Izutsu.

4. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah content analysis menyajikan uraian ṣadr dalam Al-Qur‟an ataupun dalam kamus., adapun langkah penelitian ini adalah sebagai berikut : pertama menganalisis isi dimulai dengan memahami rumusan masalah pada penelitian ini, kedua pemilihan sumber data dimana memilih kitab tafsir dan kamus yang akan dikaji yaitu Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Lisān al-„Arab, serta buku karya beliau yang sudah diterjemahkan, ketiga setelah itu pendataan ayat-ayat yang di dalamnya mengandung kata ṣadr dan dilengkapi dengan pendapat ulama dan mufasir mengenai makna kata ṣadr serta penjelasan Nabi dalam Hadis, keempat ayat-ayat dan uraian-uraian tafsir yang sudah terhimpun selanjutnya akan dianalisis dengan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu yang mana analisis terhadap kata ṣadr dilakukan berdasarkan kamus- kamus bahasa dan tafsir-tafsir Al-Qur‟an sehingga dapat dihasilkan jawaban bagaimana makna sebenarnya dari kata ṣadr

16

dalam Al-Qur‟an yang berbahasa Arab, kelima lalu melakukan penyusunan laporan dengan baik dan benar.

5. Pendekatan Penelitian

Analisis ini bertujuan untuk menggali makna dari term ṣadr di dalam Al-Qur‟an. Maka dibutuhkan sebuah teori dalam menjelaskan makna-makna yang terkandung dalam term ṣadr tersebut. Teori semantik Toshihiko Izutsu merupakan pilihan yang tepat sebuah ikhtiar untuk menafsirkan serta menggali term ṣadr dalam Al-Qur‟an.

Semantik ialah ilmu yang menganalisa berkenaan makna, baik berkenaan pada hubungan antar kata/lambing pada gagasan juga benda yang diwakilinya, maupun berkenaan pada pelacakan peristiwa makna-makna tersebut berikut perubahan yang terjadi karenanya.23

Semantik yakni cabang linguistic general. Terminus

“semantik” secara semantik banyak memiliki arti. Sehingga paling banyak dianut dalam ilmu bahasa ialah semantik dalam pengertian kajian analitik terhadap istilah-istilah kunci suatu bahasa dengan suatu pandangan yang sampai pada pengertian konseptual masyarakat pengguna bahasa tersebut.24

Perihal ini sesuai yang dikemukakan Toshihiko Izutsu, semantik bukanlah analisis sederhana terhadap struktur bentuk kata maupun kajian terhadap makna asli yang mengikuti bentuk kata tersebut analisis etimologis, melainkan lebih penting lagi

23 Save M. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: LPKN, 2006), h.

1016.

24 Derhana Bulan Dalimunthe, “Semantik Al-Qur‟an (Pendekatan Semantik Al- Qur‟an Toshihiko Izutsu),” Jurnal Potret Pemikiran 23, no. 1, 2019, h.3.

17

yakni suatu kajian analitik pada istilah kunci atas bahasa dengan suatu pandangan yang akhirnya sampai dengan menguraikan weltanschauung atau pandangan dunia masyarakat dalam menggunakan bahasa tersebut. Pendapat Izutsu ini bukan saja sebatas alat bicara atau berpikir, melainkan lebih pada pengkonsepan serta penafsiran dunia yang meliputinya. Namun, masih dalam penjelasan Izutsu konsep weltanschauung-lehre adalah sebuah kajian sifat atau struktur pandangan dunia suatu bangsa dalam menggunakan teknik analisis metodologis terkait konsep-konsep utama yang telah dihasilkan untuk dirinya sendiri dan telah bercampur ke dalam kata-kata kunci bahasa itu.25

Mengenai tahapan dalam menganalisis kata ṣadr dengan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu pada penelitian ini ialah:

a. Memilih fokus kata yang merupakan pokok penelitian ini yakni kata ṣadr.

b. Menghimpun kata ṣadr dalam Al-Qur‟an.

c. Menelaah makna-makna yang terkandung pada ayat tersebut melalui pendekatan semantik yang meliputi:

1) Makna Dasar dan Makna Relasional, di mana kata ṣadr ini digali makna dasar dan makna relasionalnya.

2) Sinkronik dan Diakronik, kata ṣadr ini akan digali sinkronik dan diakronik katanya. Suatu makna dapat berubah sesuai perkembangan waktu, menyesuaikan dengan masyarakat

25 Toshihiko Izutsu, Relasi Tuhan dan Manusia: Pendekatan Semantik terhadap Al- Qur‟an, terj. Agus Fahri Husein, dkk, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1997), h. 3.

18

tertentu juga dalam waktu tertentu. Izutsu membagi tiga periode pada sejarah yaitu pra- Qur‟anik, masa Qur‟anik, dan pasca Qur‟anik.

3) Weltanschauung yaitu tujuan akhir dari penelitian ini pada kata ṣadr ini akan dirumuskan makna weltannschauung-nya atau makna hakikatnya dari pandangan Al-Qur‟an.

Sampai ditemukan apa yang menjadi world view Al-Qur‟an, spesifik pada istilah-istilah yang bagi Izutsu disebut sebagai kata kunci di dalam Al-Qur‟an. Kata kunci yang bisa jadi memainkan peranan penting dalam menandai catatan dominan, menembus serta menguasai seluruh pemikiran Al-Qur‟an. Kata kunci ketika menyebutkan tentang dada dalam kehidupan dunia ini, Al- Qur‟an menggunakan term (istilah) ṣadr.

6. Teknik dan Sistematika Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini, penulis berpedoman pada Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta Edisi Revisi 2021.26 Sistem penulisan skripsi ini disusun dalam lima bab. Masing-masing babnya memuat beberapa sub pembahasan sebagai berikut:

Bab Pertama, mengulas mulai dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujan juga kegunaan penelitian, telaah pustaka, metode penelitian dan sistematika pembahasan. Perihal ini penting diketahui problem akademik yang hendak ditelaah serta

26 Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta Edisi Revisi, (Jakarta: IIQ Press, 2021)

19

kedapatan langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan untuk menjawab persoalan akademik tersebut.

Bab Kedua, memuat berkenaan Toshihiko Izutsu, beranjak dari biografi, pemikiran, sampai respon dari sejumlah sarjana muslim mengenai pandangan Semantik Al-Qur‟an Izutsu.

Biogarafi Izutsu harus ditulis agar pembaca mengenal Izutsu juga latar belakang pemikirannya. selanjutnya ada sub bab tentang pengertian tafsir juga metode tafsir.

Bab Ketiga, berkenaan pengertian ṣadr dan tafsirnya serta bagaimana cara berfikir dengan hati. Posisi bab ketiga adalah lanjutan dari bab kedua. Setelah kita memahami siapa Izutsu dan apa pemikirannya, kita dihantarkan untuk memahami makna ṣadr dalam Al-Qur‟an dari beberapa kitab tafsir, dalam konteks ini penulis mengutip Tafsir al-Munir. Pengertian ṣadr dalam karya tafsir perlu disampaikan sebelum kita mencari makna kata ṣadr menggunakan pendekatan semantik Izutsu, supaya kita mengetahui makna dasar ṣadr .

Bab Keempat, menguls semantik Toshihiko Izutsu dan penerapannya pada kata ṣadr. Bab ini merupakan pokok penelitian pada skripsi ini. Di akhir bab ini, penulis mencantumkan deskripsi penggunaan praktis kata ṣadr di kalangan masyarakat seta relevansinya dengan pandangan Al- Qur‟an. Tujuannya, agar penelitian ini menemukan kegunaannya serta tidak hanya menjadi wacana yang kosong.

Baba Kelima, Kesimpulan dan saran. Kesimpulan dari seluruh pembahasan dan saran-saran yang berkaitan dengan kesimpulan tersebut.

89

BAB V

Dokumen terkait