• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKNA ṢADR DALAM AL-QUR’AN ( Analisis Semantik Toshihiko Izutsu (W.1993) )

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "MAKNA ṢADR DALAM AL-QUR’AN ( Analisis Semantik Toshihiko Izutsu (W.1993) )"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

Tesis berjudul “MAKNA ṢADR DALAM AL-QUR'AN (Analisis Semantik Toshihiko Izutsu (W.1993))” yang disusun oleh Lina Chilmatun Nida dengan Nomor Induk Mahasiswa: 18210998 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan di Majelis Muqasnayah. Skripsi berjudul MAKNA ṢADRI DALAM AL-QUR'AN (Analisis Semantik Toshihiko Izutsu (W.1993))" oleh Lina Chilmatun Nida dengan NIM 18210998 diuji pada 3 September 2022. Bertulis INGADR. DALAM AL-QUR'AN (Analisis Semantik Toshihiko Izutsu W.1993)” memang merupakan karya asli saya kecuali kutipan yang telah dikutip.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “MAKNA ṢADR DALAM AL-QURAN (Analisis Kajian Semantik Toshihiko Izutsu W.1993)” ini dapat diselesaikan. . Tn. Muhammad Ulinuha, Lc., M.A., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Institut Dakwah Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada kami mahasiswa akhir untuk menyelesaikan skripsi secepatnya. Ibu Mamluatun Nafisah, M.Ag., selaku ketua Program Studi Al-Quran dan Tafsir, beserta staf Fakultas Ushuluddin dan Dakwah atas segala bantuannya.

Al-Qur'an adalah batu berharga yang memancarkan cahaya dengan cara yang berbeda tergantung pada sudut pandang mereka. Adanya perbedaan Al-Qur'an dan terjemahan ini menjadi permasalahan yang menarik untuk dikaji, untuk menggali makna ṣadr lebih dalam. Secara umum kata ṣadr berarti 'dada', namun dalam Al-Qur'an tidak hanya memiliki satu arti tetapi juga memiliki banyak arti.

Kajian ini berupaya mengungkap makna dasar dan relasional kata ṣadr, menganalisis perkembangan makna sinkronis dan diakronis kata Ṣadr, serta mencermati weltanchauung kata ṣadr dalam al-Qur'an.

Latar Belakang Masalah

Jibril 3 Dua argumentasi di atas tentunya memberikan perspektif baru dalam kajian al-Qur'an, yaitu perspektif non-Barat dan non-Muslim. Dengan menggunakan pendekatan semantik, Izutsu mengkaji unsur-unsur kompleks dalam Al-Qur'an, lebih kepada ketentuan makna yang Izutsu sebutkan dengan kata kunci. Izutsu mencurahkan banyak perhatian pada analisis Alquran menggunakan pendekatan semantik.

3 Toshihiko Izutsu, Hubungan antara Tuhan dan Manusia, Pendekatan Semantik Al-Quran, (Tiara Wacana Yogya: Yogyakarta, 1997), hlm. 4 Ahmad Sahida Rahem, Tuhan Manusia dan Alam dalam Al-Quran; The View of Toshihiko Izutsu, (Universiti Sains Malaysia Press: Pulau Pinang, 2014). 7 Dipetik daripada Machasin dalam pengantar hubungan antara Tuhan dan manusia, Pendekatan semantik al-Quran, (Tiara Wacana Yogya: Yogyakarta, 1997), hlm.

Kata Ṣadr, dipisahkan dari frasa syarḥ aṣ-ṣadr, muncul sebanyak 46 kata dalam Al-Qur'an. Dalam Al-Qur'an, kata ṣudūr terhitung dalam kitab al-Mu'jam al-Mufahras li Al Faẓ Al-Qur'an sebanyak 20 kali dalam 19 surat. Adanya perbedaan Al-Qur'an dan terjemahan ini menjadi permasalahan yang menarik untuk dikaji, yaitu mengungkap makna ṣadr yang lebih dalam, yaitu dengan menggunakan pendekatan semantik.

10 Muhammad Fu'ad Abdu Al-Baqi', al-Mu'jam al-Mufahras li al-Faẓ Al-Qur'an Al-Karim,. Dalam menafsirkan Al-Qur'an, Toshihiko Izutsu, seorang profesor dari Jepang, memprakarsai metode analisis semantik dalam Al-Qur'an, dengan alasan bahwa satu bahasa tidak dapat begitu saja ditransfer ke bahasa lain tanpa kesalahpahaman konsepnya. khawatir. telah membawa. Terkait dengan hal tersebut, kajian semantik sangat diperlukan untuk mempelajari persepsi dalam Al-Qur'an.

14 Derhana Bulan, "Semantics of the Qur'an (Toshihiko Izutsu's Al-Qur'an Semantic Approach)," Journal of Thought Portraits 23, no Kemudian juga jelas perbedaan pendekatan Izutsu dengan pendekatan tematik (mauḍu' i), yang banyak digunakan oleh umat Islam, tematik mencoba untuk menangkap konsep Al-Qur'an pada tema tertentu. Sedangkan pendekatan Izutsu berupaya mengetahui pandangan dunia al-Qur’an melalui analisis terhadap konsep-konsep kunci yang digunakan dalam kitab suci ini.

Permasalahan

Identifikasi Masalah

Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam dengan petunjuk yang sempurna juga terkait dengan pelebaran dada.

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Menjadi informasi bagi semua orang mengenai arti kata ṣadr dalam Al-Qur'an dan perbedaannya dengan kata sinonim lainnya.

Kajian Pustaka

  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisa Data
  • Pendekatan Penelitian
  • Teknik dan Sistematika Penulisan

Sedangkan yang akan penulis telaah adalah analisis semantik terhadap lafadz ṣadr karya Toshihiko Izutsu dalam Al-Qur'an. Skripsi Winda Sri Handayani, IAIN Batusangkar Tahun 2018 berjudul Qalb dalam Al-Qur'an Menurut Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah. 17 Winda Sri Handayani, “Qalb dalam Al-Qur’an menurut Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah”, (Skripsi, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Batusangkar, 2018).

Tesis Sa'adatul Lailah, UIN Jakarta 2021 bertajuk Qalb Dalam Perspektif Al-Qur'an (Kajian Tafsir Al-Azhar). Sementara itu, penulis akan mengkaji analisis semantik perkataan ṣadr dalam al-Quran oleh Toshihiko Izutsu. 18 Sa‟adatul Lailah, “Perspektif Qalb Dalam Al-Qur’an (Kajian Tafsir Al-Azhar)”, (Tesis Ushuluddin Fakulti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2021).

Artikel yang ditulis oleh Nurotun Mumtahanah, bertajuk Tafsir Al-Qur'an Tentang Qalb (Kajian Tasir Maudhu'i). Artikel yang ditulis oleh Isramin bertajuk Mendidik Hati Membentuk Karakter: Wawasan dari Al-Quran. Manakala kajian yang dilakukan oleh Isramin ialah kajian tafsir al-Quran iaitu kajian sastera yang menggunakan kaedah tematik.

Namun yang akan penulis telaah adalah analisis semantik Toshihiko Izutsu terhadap kata ṣadr dalam Al-Qur'an. Dalam tinjauan literatur di atas, sependek pencarian penulis, dapat disimpulkan bahwa tidak ada buku atau penelitian yang membahas makna ṣadr dalam al-Qur'an dengan menggunakan analisis semantik Toshihiko Izutsu. Serta penelitian ini digunakan untuk menemukan beberapa masalah atau gejala, salah satunya dalam penelitian ini membahas “Makna Sadr dalam Al-Qur’an (Analisis Kajian Semantik Toshihiko Izutsu). 21.

Teori semantik Toshihiko Izutsu merupakan pilihan yang tepat untuk upaya menafsirkan dan mendalami istilah ṣadr dalam al-Qur'an. Kata-kata kunci yang dapat berperan penting dalam menandai nada-nada dominan, menembus dan menguasai seluruh pemikiran Al-Qur'an. Kata kuncinya ketika menyebut dada dalam kehidupan dunia ini, Al-Qur'an menggunakan istilah ṣadr.

26 Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, Pedoman Penulisan Proposal dan Tesis Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta Edisi Revisi, (Jakarta: IIQ Press, 2021). Di akhir bab ini, penulis menyertakan uraian tentang penggunaan praktis kata ṣadr dalam masyarakat serta relevansinya dengan pandangan al-Qur'an.

PENUTUP

  • Saran
  • Buku
  • Jurnal & Skripsi
  • Internet

Istilah ṣadr pada masa Ora-Qur'an telah dimasukkan ke dalam sya'ir Jahiliyah dengan makna yang semuanya menunjukkan awal atau permulaan dari segala sesuatu. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa istilah ṣadr pada periode Al-Qur'an berarti hati. Dari uraian tersebut terlihat bahwa makna kata ṣadr pada zaman pra-Qur'an tetap dipertahankan. Dan pada masa al-Qur'an terjadi perubahan pendapat, kemudian dipertahankan lagi pada masa pasca al-Qur'an.

Machasin dalam pengantar hubungan antara Tuhan dan manusia, Pendekatan Semantik Al-Qur`an, Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1997. Kata Shadr, Qalb, Fu`âd dan Lubb Dalam Al-Qur`an (Kajian Perbandingan Tafsir Jalalain dan Tafsir Al-Misbah),' Tesis Sarjana. Makna Ulū Al-Albāb dalam Al-Qur'an: Analisis Semantik Toshihiko Izutsu," Journal of Theologia, Vol.

Referensi

Dokumen terkait

And produce of result biodiesel which is best obtained at fence castor oil ( Jatropha Curcas Oil) ace heavy 100 grams, methanol [ 40%(b/b)] and % KOH [ 1,5%(b/b)], and