• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKNA 'AJALAH DALAM AL-QUR'AN (ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MAKNA 'AJALAH DALAM AL-QUR'AN (ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU)"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Hal ini akan membantu memahami penggunaan kata 'axalah' dalam Al-Qur'an dan dinamika maknanya dalam sejarah hingga saat ini. Hal inilah yang menarik perhatian penulis hingga tertarik mengambil judul “Makna ‘Ajalah Dalam Al-Qur’an (Analisis Semantik Toshihiko Izutsu)”.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Secara praktis penelitian ini dapat menambah pengetahuan di bidang kajian Al-Qur'an dan tafsir serta memperkaya wawasan dalam memahami makna 'ajlah' dalam Al-Qur'an. Setelah penulis mendapatkan weltanschauung dari kata 'ajalah dengan metode semantik Izutsu, diharapkan hasil penelitian ini dapat mengungkap makna pesan yang ingin disampaikan Al-Qur'an mengenai makna 'ajlah.

Telaah Pustaka

Kedua, penelitian yang ditulis oleh Siti Zakiyatul Mufidah, “Bersegeralah dalam wawasan Al-Quran dan implikasinya dalam realiti fenomena agama dalam masyarakat”. Keempat, tesis yang ditulis oleh Ikwini Nur Dinisah, "Makna Semantik Kata Sabar dalam Al-Quran (Kajian Semantik Toshihiko Izutsu)".

Kerangka Teori

Keempat, untuk menemukan makna historis dari kosakata ini, Toshihiko membaginya menjadi tiga periode berbeda. Bahasa tidak hanya sekedar alat untuk berkomunikasi, tetapi bahasa juga merupakan alat untuk memahami/menyusun sesuatu, yaitu kosa kata yang telah berkembang dan menjadi budaya dalam masyarakat.

Metode Penelitian

Data yang dikumpulkan dari penelitian ini diambil dari Al-Qur'an yang memuat ayat tentang 'achalah'. Yaitu dengan menelusurinya melalui ayat-ayat 'ajlah dalam Al-Qur'an dan mencari makna mendasar dan relatifnya.

Sistematika Pembahasan

DERIVASI LAFAZ ‘AJALAH DALAM AL-QUR’AN

Klasifikasi Lafaz ‘Ajalah dalam Al-Qur’an

Daripada jadual di atas, dapat dilihat bahawa ayat-ayat 'ajalah dalam al-Quran mempunyai kata terbitan yang berbeza, antaranya: 'ajiltu disebut sebanyak 1 ayat, a'ajiltum sebanyak 1 ayat, ta'jala sebagai. sebanyak 3 ayat, 'ajjala kemudian sebanyak 2 ayat, 'ajjalanā sebanyak 1 ayat, ta'ajjala sebanyak 1 ayat, a'jalaka sebanyak 1. Klasifikasi ayat 'Ajalah dalam Al-Quran berdasarkan masa turun dengan kategori Makki dan Madani.

Tabel 2. 1 Ayat-ayat ‘Ajalah dalam Al-Qur’an Berdasarkan Jenis Kata
Tabel 2. 1 Ayat-ayat ‘Ajalah dalam Al-Qur’an Berdasarkan Jenis Kata

Klasifikasi Ayat-ayat ‘Ajalah dalam Al-Qur’an Berdasarkan Masa

Jika melihat tabel di atas terlihat bahwa dari segi tempat turunnya ayat-ayat yang membicarakan kata 'ajalah lebih dominan pada masa Mekkah. Jika ditelusuri lebih dalam, perbedaan kota Mekkah dan Madinah terletak pada cara pandangnya yang berbeda. Ayat-ayat yang diturunkan di kota Makkah berkisar membahas asal usul kehidupan, hari kiamat, kemusyrikan, serta mengkritisi perbuatan generasi sebelumnya yang menimbulkan murka Allah ﷻ karena tidak menaati perintah-Nya.

Seperti yang dijelaskan dalam ayat-ayat tersebut, janganlah kamu menghina sifat terburu-buru manusia, amaran dan ancaman, kebodohan orang-orang kafir dan tergesa-gesa orang-orang terdahulu sehingga mereka mendapat azab Allah ﷻ. Di kota ini, banyak ayat diturunkan yang membicarakan tentang asas agama (ushuluddin), prinsip akhlak dan moral sosial, serta amalan wajib dan mustaḥāb (Subhani, 2013, hlm. 41). Ayat-ayat 'Ajalah yang disertai dengan kategori Mażmūmah dan Maḥmūdah. Dari pelbagai ayat 'Ajalah yang tersebar dalam al-Quran, di sini.

Ayat-ayat ‘Ajalah disertai dengan Kategori Mażmūmah dan Maḥmūdah

  • Ayat-ayat ‘Ajalah Mażmūmah
  • Ayat-ayat ‘Ajalah Maḥmūdaḥ

Menurut Quraish Shihab, ayat ini menghilangkan segala kekurangan dan rasa su'uẓan kepada Allah ﷻ dengan mengisyaratkan bahawa kandungan yang terdapat dalam Al-Quran adalah sesuatu yang sangat mulia, tinggi dan betul serta sempurna. Sedangkan penggunaan lafaz amr mengandungi banyak makna, kerana ayat ini berbentuk nakirah, tidak dijelaskan apa yang dimaksudkan dengannya. Ayat ini ditujukan kepada orang-orang musyrik dengan harapan dapat menyedarkan hati dan fikiran mereka untuk beriman dan kembali ke jalan yang benar (Shihab, 2012b, hlm. 179).

Setelah ayat-ayat sebelumnya menyajikan ancaman, maka ayat ini disajikan sebagai ajakan untuk bertaubat guna memperoleh rahmat. Kata Gafur pada ayat ini menunjukkan bahwa Allah ﷻ selalu membukakan pintu seluas-luasnya bagi hamba-hamba-Nya yang memohon ampun. Ayat ini menunjukkan bukti kecintaan Allah ﷻ kepada hamba-Nya dengan tidak mengabulkan permintaan yang merugikan manusia.

Oleh karena itu, ayat ini berbunyi: “Seandainya Allah ﷻ mempercepat keburukan manusia sebagaimana Dia mempercepat banyak kebaikan bagi mereka.” Sebagian ulama memahami ayat ini sebagai perdamaian yang terjalin antara mukmin dan musyrik di Mekkah, yang berdampak positif bagi umat Islam (Shihab, 2012e, p. 203).

ANALISIS MAKNA ‘AJALAH DALAM AL-QUR’AN

Makna Dasar

Urgensi penelitian ini terletak pada pemahaman yang benar tentang makna 'ajalah dalam Al-Qur'an agar tidak terjadi kesalahan penafsiran. Dalam ayat Alquran terdapat 25 surah kata 'ajalah dengan turunan yang berbeda-beda. Janganlah (Nabi Muhammad) menggerakkan lidahmu (membaca Al-Qur'an) karena ingin menyegerakan (mengendalikannya).

Tabel 2. 1 Ayat-ayat ‘Ajalah dalam Al-Qur’an Berdasarkan Jenis Kata .............. 19 Tabel 2
Tabel 2. 1 Ayat-ayat ‘Ajalah dalam Al-Qur’an Berdasarkan Jenis Kata .............. 19 Tabel 2

Makna Relasional

  • Analisis Sintagmatik
  • Analisis Paradigmatik

Al-Qiyamah [75]:16, lafaz 'ajalah berkait dengan lafaz al-insān, syarr dan tuharrik, maka ia mempunyai erti tergesa-gesa. Lebih-lebih lagi perkataan 'ajalah itu berkait dengan perkataan ḥubb, maka ia mempunyai makna ḥubb ad-dunyā (ايندلا ّبح), iaitu cinta dunia sebagaimana yang dialami oleh kaum musyrikin terdahulu. Dalam al-Quran, perkataan 'ajalah' juga berkaitan dengan orang-orang musyrik dan zalim kerana tidak mengikut perintahnya.

Oleh karena itu, kata 'ajalah di sini juga mempunyai kaitan dengan kata ḍalal (hilang) karena ketidaktahuan akan permintaannya. Kata 'ajalah dipengaruhi oleh perilaku mahmūdah (terpuji). Kata 'ajalah dipengaruhi oleh perilaku mażmūmah (memalukan). Analisis paradigmatik merupakan analisis yang dilakukan dengan melihat berbagai kata yang berkaitan dengan kata 'ajalah melalui sinonim (persamaan) dan antonim (berlawanan).

Dalam Al-Qur'an beberapa kata yang mirip dengan kata 'axalah adalah sāra'a, istabaqa, bādara, hara'a dan kaddama. Hal ini identik dengan kata 'axalah, karena mampu bersegera menuju kebaikan.

Medan Semantik Makna Sinkronik dan Diakronik

  • Zaman Pra Al-Qur’an
  • Zaman ketika Al-Qur’an Turun
  • Zaman Pasca Al-Qur’an Turun

Masa ini dimulai pada masa pra Islam, yaitu pada masa sebelum turunnya Al-Qur’an. Masing-masing kamus Al-Qur’an mempunyai pandangan hidup yang berbeda-beda mengenai sejarah perkembangan kata tersebut. Dapat disimpulkan bahwa makna 'axalah' pada masa pra-Qur'an berkaitan dengan sifat dasar manusia seperti tergesa-gesa karena perasaan takut dan khawatir salah mengambil keputusan.

Meski berkembang, namun tetap memiliki keterkaitan dengan kosa kata yang ada dalam Al-Quran. Tafsir Al-Qur'an memuat sumber-sumber lain yang dapat dijadikan referensi pendukung untuk mengetahui sejarah masyarakat Arab pra-Islam. Kitab-kitab tafsir memuat segala macam informasi sejarah dan menjelaskan hal-hal yang masih belum jelas dalam Al-Qur'an.

Penjelasan ayat-ayat Al-Qur'an mulai dijelaskan secara rinci oleh para ahli tafsir klasik, abad pertengahan, dan kontemporer. Hal ini menunjukkan bahwa penting untuk menganalisis makna sesuai dengan pedoman Al-Qur'an dan semantik.

Weltanschauung

Sifat tercela yang pertama adalah tefrīṭ5 (kecerobohan) dan membuang-buang uang, sedangkan sifat kedua adalah terburu-buru melakukan sesuatu sebelum waktunya. Kata 'ajalah berarti al-'ājil; orang yang tergesa-gesa (berkarakter) karena menuruti hawa nafsunya, kata al-‘Ajilah artinya ḥubb ad-dunya;. Dari ketiga definisi yang terkait tersebut, dihasilkan suatu konsep bahwa orang yang terburu-buru selalu mengikuti perkara dunia, yang menjadikan seseorang tergesa-gesa dalam kekafiran.

Ketika Al-Qur’an diturunkan, kata ‘ajalah terus digunakan dengan pergeseran dan pendalaman makna bahwa ketergesaan tidak lagi timbul dari tuntutan hidup terhadap diri sendiri atau orang lain, namun dapat menimbulkan dosa dan kesalahan bagi pelakunya. Dari pemahaman penulis terhadap perkembangan makna kata 'ajalah dari sebelum hingga setelah Al-Qur'an diturunkan, terdapat titik temu yang menyatukan makna 'ajalah secara keseluruhan. Selain tergesa-gesa, 'ajalah juga mengacu pada kegelisahan, kegugupan yang dapat mendorong seseorang untuk bertindak cepat tanpa berpikir panjang.

Dalam konteks yang lebih luas, 'ajalah mencakup aspek-aspek seperti kewaspadaan, kecepatan, atau semangat dalam berbagai situasi seperti ketika mengambil keputusan penting, menyelesaikan tugas dengan cepat, atau menghadapi tantangan dengan tekad kuat yang mungkin ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana halnya Al-Qur’an yang disebut dengan ṣālīḥ li kulli zamān wa makān, weltanschauung ini dapat memberikan konteks yang tidak akan pernah hilang kapan pun dan di mana pun.

Relevansi Penggunaan Semantik Izutsu Terhadap Makna Kata ‘Ajalah

  • Keyakinan Untuk Bersegera Kepada Iman dan Taqwa
  • Keterbatasan Pengetahuan Manusia Akan Takdir Tuhan
  • Bersabar dan Tenang dengan Menikmati Segala Proses yang Ada . 86
  • Pengendalian Diri (self-control)

Peran semantik Al-Qur'an dalam menafsirkan weltanschauung (pandangan dunia) memperkuat landasan kesatuan dan keselarasan antara kehidupan dunia dan dunia akhirat. Al-Qur'an menyebutkan perintah untuk bersegera dalam setiap perkara, baik dalam keadaan genting maupun ringan (K.S. At-Teube: 41). Al-Qur'an mengingatkan umat Islam untuk tidak meramalkan sesuatu atau mencoba menemukan hal-hal di luar kemampuan manusia.

Penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan teori linguistik khususnya bidang semantik Al-Qur'an. Hal ini membantu memperluas pemahaman terhadap pesan dan nilai-nilai yang ingin disampaikan Al-Qur'an. Hal ini dapat membantu untuk lebih memahami makna Al-Quran dan meminimalisir kesalahan dalam mengamalkan syariat dalam kehidupan sehari-hari.

HURSE DALAM AL-Qur'AN Wawasan dan implikasinya pada realitas fenomena keagamaan di masyarakat. Tuhan, Manusia, dan Alam Perspektif Toshihiko Izutsu tentang hubungan antara Tuhan, Manusia, dan Alam dalam Al-Qur'an (Kat. 1).

PENUTUP

Kesimpulan

Ayat yang menggunakan perkataan 'ayalah lebih banyak berlaku pada zaman Mekah sebanyak 35 ayat, berbanding zaman Madinah yang hanya mempunyai 9 ayat. Kedua, hubungan makna perkataan 'ajalah' dalam analisis sintagmatik menghasilkan beberapa makna baharu iaitu: fitrah manusia, cintakan dunia, keperluan, kepimpinan dan gerakan pantas. Sebaliknya, dari sudut analisis paradigmatik, perkataan 'ajalah adalah sinonim dengan perkataan sāra'a, istabaqa, bādara, hara'a dan qaddama.

Sedangkan lawan kata (antonim) adalah lafaz 'ajalah baṭu'a, ajala, amhala, ṣabara, ḥalama dan sakana. Makna 'ayalah' dalam Pro-Qur'an juga mempunyai makna sifat dasar manusia seperti tergesa-gesa karena diliputi perasaan takut dan khawatir akibat salah mengambil keputusan. Beberapa ahli tafsir menafsirkan kata 'ajalah dengan pendapat yang berbeda-beda, yaitu: bahwa pengucapan 'ajalah berkaitan dengan proses penciptaan Nabi Adam (AS).

Keempat, weltanschauung dari kata 'ajalah mengandung makna yang menggambarkan semangat juang yang tinggi dalam mengejar tujuan atau pelaksanaan tugas dengan efisien. Kelima, semantik Izutsu relevan dengan keseluruhan makna 'ajalah yang terdapat dalam Al-Qur'an, seperti: tergesa-gesa beriman dan bertakwa, keterbatasan.

Saran dan Rekomendasi

Al-Wujhuh wa An-Nazhair dalam Al-Qur'an Satu kata mempunyai banyak arti, satu arti mempunyai banyak kata. Umat ​​dan Ciri-cirinya dalam Al-Qur'an (Analisis Tafsir Tafsir Tematik Al-Qur'an Edisi Revisi Oleh Kementerian Agama RI). Buku Pintar Al Quran : Seven in one : teks ayat, tajwid warna, terjemah, tafsir, asbabun nuzul yang artinya indeks, indeks kata.

Gambar

Tabel 2. 1 Ayat-ayat ‘Ajalah dalam Al-Qur’an Berdasarkan Jenis Kata .............. 19 Tabel 2
Tabel 2. 1 Ayat-ayat ‘Ajalah dalam Al-Qur’an Berdasarkan Jenis Kata
Tabel 2. 2 Ayat-ayat ‘Ajalah Sesuai dengan Urutan Turunnya

Referensi

Dokumen terkait

2012 MSV Official of the Year Jeff Green A non-swimming member of the Malvern Marlins, Jeff Green is accredited in a number of Technical Official roles.. These include Time Keeper,