• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan pustaka memiliki sejumlah tujuan penting dalam sebuah penelitian, termasuk menginformasikan kepada publik tentang temuan penelitian sebelumnya yang terkait erat dengan penelitian saat ini, menghubungkan temuan baru dengan literatur yang sudah ada, dan menjembatani kesenjangan dalam penelitian sebelumnya.

Penulis memahami bahwa sejumlah karya ilmiah tentang pencegahan ekstrimisme dan terorisme, mulai dari artikel jurnal bahkan karya ilmiah, telah diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya. Itu disebabkan karena isu radikal dan teroris banyak diminati dalam dunia penelitian, sehingga para

17

akademisi termotivasi untuk mengangkat topik ekstrimis dan radikalisme.

Namun dalam pengamatn peneliti belum ada penelitian yang membahas tema tentang penanggulangan radikalisme dan terorisme dalam kajian tafsir nusantara.

Beberapa karya ilmiah yang berhubungan dengan penelitian ini sebagai berikut:

1. Jurnal karya Dede Rodin dengan judul “Islam dan Radikalisme:

telaah atas ayat-ayat Kekerasan dalam Al-Qur’an”.23 Dalam penelitiannya Dede Rodin banyak menelaah ayat-ayat yang terkait dengan jihad dan perang. Dia mencoba mengeksplorasi konsep jihad secara luas dari berbagai aspek. Dia menyimpulkan bahwa secara garis besar pesan jihad dalam Al-Qur’an meliputi lima komponen, yaitu tujuan, pelaku, sarana, sasaran, imbalan, dan sanksi. Dalam penelitiannya Dede Rodin juga mengemukakan bahwa perang dalam Islam merupakan opsi akhir setelah semua upaya dilakukan, walaupun pada dasarnya Islam tetap mengutamakan perdamaian.

Karya ini sangat membantu peneliti dalam memahami gambaran konsep jihad dalam konteks kekinian, melihat bahwa penelitian ini berhubungan dengan makna ayat-ayat jihad, sehingga secara garis besar memiliki pokok bahasan yang sama. Yang berbeda hanya pada objek kajian, yang mana Dede Rodin fokus mendeskripsikan makna jihad dan peperangan, sedangkan penelitian ini lebih pada menelaah ayat-ayat jihad dalam konteks penanggulangan radikalisme.

23 Dede Rodin, “Islam dan Radikalisme: telaah atas ayat-ayat Kekerasan dalam Al-

Qur’an, dalam Jurnal Addin Vol. 10, No. 1 Februari 2016.

18

2. Tesis dengan judul “Jihad Dalam Al-Qur’an : Studi atas Pemikiran Muhammad Sa’id Al-Buthi”, yang ditulis oleh Muhammad Irsyad Universitas Negeri Islam Alauddin Makassar 2016 M. dalam penelitiannya Muhammad Irsyad mencoba menganalisis penafsiran dan pemikiran al-Buthi tentang jihad dan relevansinya. Dia berkesimpulan bahwa jihad menurut Muhammad al-Buthi adalah mencurahkan segala apa yang dimiliki dalam menggapai ridha di sisi Allah dan menyampaikan risalah agama kepada umat manusia.

Al-buthi juga memandang bahwa gerakan revolusi bukan bagian dari jihad, bahkan hal itu disebut sebagai tindakan radikalisme yang jauh dari nilai-nilai Islam. Al-Buthi membagi jihad dalam dua bagian, pertama jihad dalam arti berdakwah, dan ini merupakan inti daripada makna jihad. Dan kedua jihad dalam arti berperang, dan ini merupakan cabang dari makna jihad yang pertama.

Tesis karya Muhammad Irsyad ini secara umum memiliki bagian tema pembahasan yang sama dengan penelitian ini, sehingga besar memberikan gambaran tentang makna jihad dalam Al-Qur’an.

Perbedaan mendasar hanya pada tujuan dan objek penelitian.

3. Jurnal karya Alfin Irfanda dengan Judul “Terorisme, Jihad, dan Prinsip Hukum Islam: Alternatif Upaya Deradikalisasi”.24 Alfin Irfanda dalam penelitiannya berusaha mencoba mengungkap relevansi jihad dan terorisme. Dia menyimpulkan bahwa ada keterkaitan antara jihad dan terorisme. Hal itu dapat dilihat dari beberapa pengakuan pelaku tindak radikal terorisme yang ditangkap, selalu berdalih atas nama jihad. Mereka mengatakan

24 Alfin Irfandi, “Terorisme, Jihad, dan Prinsip Hukum Islam: Alternatif Upaya Deradikalisasi”, dalam Jurnal Wawasan Yudika, Vol. 6, No. 1 Maret 2022.

19

bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan bertujuan untuk menegakkan hukun Islam dan memberantas kekufuran sesuai dalil yang mereka pahami.

Jurnal ini sangat bagus dan membantu dalam penelitian ini, karena memberikan gambaran secara umum tentang Jihad dan radikalisme.

Namun tentu penelitian ini sedikit berbeda dengan apa yang dipaparkan oleh Alfin Irfanda. Dalam hal ini, walaupun peneliti juga akan melakukan penelitian tentang jihad dan radikalisme, akan tetapi fokus kajiannya lebih kepada kajian tafsir Nusantara.

4. Jurnal karya Sitti Aminah, dengan judul “Peran Pemerintah Menanggulangi Radikalisme dan Terorisme di Indonesia”.25 Dalam penelitian ini, Sitti Aminah banyak membahas terkait dengan radikalisme. Dia memaparkan tentang ide, strategi, dan solusi bagi aparat negara dalam menghadapi perkembangan kasus radikalisme di Indonesia. Dia juga menyimpulkan bahwa faktor utama munculnya radikalisme di Nusantara disebabkan dua hal, Pertama,

tekanan politik dan otoritarianisme, adanya emosi keagamaan, faktor kultural, dan faktor ideologis anti westernisasi”. Kedua,

“radikalisme muncul karena kesenjangan yang tajam di masyarakat yang menimbulkan kekhawatiran masa depan sehingga berujung pada fatalisme atau sirnanya harapan menyongsong masa depan”.

Karya Sitti Aminah ini sangat inspiratif dan cukup membantu dalam penelitian ini. Berhubung karena penelitian ini juga terkait dengan penanggulangan radikalisme, maka tentu bisa melengkapi data yang dibutuhkan, walaupun fokus kajiannya berbeda.

25 Sitti Aminah, ”Peran Pemerintah Menanggulangi Radikalisme dan Terorisme di

Indonesia”, dalam Jurnal Kelitbangan, Vol. 4, No. 1 Maret 2016.

20

5. Buku dengan judul “Meluruskan Makna Jihad Mencegah Terorisme” yang disusun oleh Tim Penanggulangan Terorisme Melalui Pendekatan Ajaran islam, diterbitkan oleh Departemen Agama RI pada tahun 2009. Dalam buku ini tim penyusun memaparkan beberapa tema terkait radikal terorisme. Baik perbedaan jihad dan terorisme, jihad dan bom bunuh diri, dan cakupan makna jihad. Penulis menyebutkan bahwa jihad bisa dalam bentuk perang, haji mabrur, menyampaikan kebenaran, berbakti kepada orang tua, dan menuntut ilmu.

Dari segi tema bahasan, buku ini memiliki kesamaan dengan penelitian ini, yaitu meluruskan makna jihad. Walaupun fokus bahasan jelas berbeda. Namun walau demikian, buku ini cukup membantu dalam penelitian ini, terkhusu dalam materi bahasan tentang radikalisme.

F. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian

Bentuk penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian kepustakaan (lbrary research). Semua informasi data dalam penelitian ini berasal dari sumber tekstual yang relevan dengan topik yang dibahas. Selain itu, penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif, yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari objek yang dapat diamati dan dipelajari, seperti buku, jurnal, majalah, media internet, dan sumber lain yang berkaitan dengan topik yang dibahas.

2. Sumber Data Penelitian

21

Data primer dan data sekunder merupakan dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini. Al-Qur'an, Tafsir Al-Azhar Buya Hamka, dan Tafsir Al-Misbah Quraish Shihab, menjadi sumber informasi utama (primer). Sedangkan data sekunder adalah karya-karya yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan data penelitian atau objek kajian, dalam rangka melengkapi penelitian dengan merujuk pada jurnal, kamus-kamus, dan buku- buku ilmiah.

3. Metode Pengumpulan Data

Sebuah penelitian dapat menggunakan teknik input data atau strategi pengumpulan data untuk menemukan atau mengumpulkan informasi dari berbagai sumber. Untuk penelitian kualitatif, input data dapat dilakukan melalui interviu, pengamatan, analisis dokumen, dan perundingan antar.

Peneliti memasukkan atau mengumpulkan data dengan menggunakan metode tafsir maudhu'i (tematik), yang mengacu pada hubungan antara entri data dan pendekatan penelitian. Strategi ini melibatkan pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an dari berbagai surah yang relevan dengan gagasan memerangi radikalisasi dan terorisme, serta menemukan ayat-ayat Al-Qur’an yang dapat membantu menghindari radikalisasi dan terorisme.

4. Metode Analisis Data

Tesis ini ditulis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Penulis akan mengumpulkan ayat-ayat yang menjadi obyek utama dalam penelitian, kemudian mencoba mendiskripsikan bagaimana jihad dimaknai, selanjutnya akan

22

ditelaah kaitannya dengan latar belakang mufassir dan metode penafsiran yang digunakannya.

Tafsiran Buya Hamka dan Quraish Shihab terhadap ayat-ayat jihad yang sering disalah tafsirkan oleh kelompok radikal, dijelaskan dengan metode deskriptif. Sementara analisis digunakan untuk mendalami latar belakang, ideologi, dan metode mufassir dalam memerangi terorisme dan radikalisme.

Analisis data adalah upaya untuk mengumpulkan data yang sudah ada, mengolahnya, dan menerapkan hasilnya untuk menjawab topik penelitian yang telah diajukan. Dalam menggunakan metode tafsir maudhu'i untuk menganalisis data, ada beberapa tahapan yang harus ditempuh, yaitu:

a. Peneliti akan mengumpulkan ayat-ayat yang menjadi obyek utama dalam penelitian, kemudian mencoba mendiskripsikan bagaimana jihad dimaknai, selanjutnya akan ditelaah kaitannya dengan latar belakang mufassir dan metode penafsiran yang digunakannya.

b. Memahami konteks turunnya ayat tersebut, yang dimaksudkan agar lebih mudah memahami maknanya.

Kemudian melihat hubungan antara ayat dan penggalan ayat berikutnya, serta jenis hubungan lainnya.

c. memperhatikan tafsiran para mufassir, khususnya kitab-kitab tafsir yang menjadi sumber utama, tanpa mengesampingkan sumber-sumber lain yang mungkin bisa membantu dalam memahami respon terhadap radikalisasi dan terorisme dari sudut pandang al-Qur'an yang otentik. Jika perlu, akan

23

disempurnakan dengan berbagai hadis Nabi SAW yang berkaitan dengan topik yang diangkat.

d. Tahapan berikutnya adalah mengumpulkan ayat-ayat yang berkaitan, memadukan yang mutlaq dan yang muqayyad, yang ‘amm dan yang khas, serta menyelaraskan apa yang tampak memiliki ta'arud. Presentasi hasil penelitian kemudian diatur dan disampaikan secara sistematis untuk memudahkan penulis dan pembaca dalam memahami respon terhadap radikalisme dan terorisme dari berbagai pandangan yang ada dan perspektif Al-Qur'an secara keseluruhan.

5. Keabsahan Data

Validitas data diverifikasi oleh peneliti untuk memastikan keakuratan data. Menguji internal, eksternal, dependabilitas, dan objektivitas data merupakan salah satu cara untuk memastikan validitasnya dalam penelitian kualitatif.

Dokumen terkait