1. Budi santoso (Skripsi 2016) mahasiswa UIN Malang dengan judul “Program Menghafal Al-Qur’an Dan Problematikanya di Pondok Pesantren Ummul Qur’an Desa Gringging Kabupaten Kediri”. Hasil penelitan ini disimpulkan bahwa Program yang
11
diterapkan di pondok Pesantren Ummul Qur‟an sudah berjalan dengan baik melalui penerapan Program secara individual maupun klasikal. Pelaksanaan Program ini ditunjang dengan penggunaan media musfhaf dan buku panduan mengahafal serta materi penunjang lainnya dengan sistem evaluasi untuk memantau perkembangan santri. Berbagai problematika yang muncul dalam Program pelaksanaan ini juga sudah mendapatkan perhatian khusus dari pihak pondok pesantren sehingga kegiatan menghafal Al-Qur‟an bisa kondusif dan berjalan baik.8 Penelitian ini mempunyai kesamaan teknik pengumpulan data dengan penelitian penulis yang di lakukan, yaitu data yang dihasilkan dapat melalui proses pencarian lapangan. Bedanya objek yang dikaji berbeda, penelitian tersebut membahas tentang Program menghafal Al-Qur‟an, sedangkan yang penulis teliti adalah Program takhassus Tahfiz Al-Qur‟an terhadap santriwati pondok pesantren Al-Amien Prenduan sumenep mdaura.
2. Kameliatul Hidayati (Skipsi 2015) mahasiswa IAIN Jember dengan judul “Orientasi Penyel enggaraan Lembaga Tahfiz Al- Qur’an Bagi Anak-anak di Pondok Pesantren Nurul Qur’an Kraksan Probolinggo”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun hasil penelitan ini disimpulkan bahwa orientasi penyelenggaraan lembaga Tahfiz Al-Qur‟an bagi anak-anak bertujuan untuk mencetak santri yang berjiwa qur’ani, berakhlakul karimah dan mengamalkan Al-Qur‟an dalam kehidupan sehari-harinya, santun, bertanggung jawab serta siap tampil di masyarakat. Sedangkan untuk pengaktifan Program hafalan Al-Qur‟an pada anak-anak banyak yang telah dilakukan
8 http://etheses.uin-malang.ac.id/ide/eprint/4625, diakses 29 september 2017
12
oleh para guru diantaranya mengumpulkan mereka dalam satu ruang dan menggunakan beberapa Program yang dianggap bagus dan praktis menurut para sesepuh di pondok pesantren Nurul Qur‟an. Pondok ini terbilang sukses sebagai lembaga Tahfiz. Hal ini terbukti dengan para ratusan alumni dan santri yang telah hafal al-quran secara sempurna 30 juz, juga mayoritas mereka sukses hidup di masyarakat dengan membangun lembaga Tahfiz sendiri.9 Relevansi peneltian tersebut dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif dan sama- sama meneliti tentang Al-Qur‟an untuk dihafalkan. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian tersebut membahas penyelenggaraan lembaga Tahfiz bagi anak-anak untuk menghafal Al-Qur‟an. adapun penelitian ini membahas tentang Program takhassus menghafal Al-Qur‟an.
3. Shufrotul Hasanah (skripsi 2018) Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta dengan judul penelitian, “Kiat Takrir Hafalan Al-qura‟an Wanita Karir (Studi Living Qur‟an Terhadap Alumni Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta).”10 Penelitian ini fokus pada kajian yang di bahas bagaimana kiat takrir bagi wanita karir dalam penjagaan hafalannya, dalam penelitian tersebut memiliki konsep kajian untuk mengetahui faktor X atau apa saja kendalanya bagi wanita karir dalam mengulang hafalannya . persamaan dengan penelitian yang di lakukan penulis adalah sama sama menggunakan penelitian living qur‟an dan perbedaannya adalah penelitian
9 http://e-repository.perpus.iainjember.ac.id/id/eprint/3619,diakses 13 september 2016
10 Shufrotul Hasanah. “Kiat Takrir Hafalan Al- qur’an Wanita Karir (Studi Living Qur’an Terhadap Alumni Institut Ilmu Al-qur’an Jakarta)” Skripsi Strata 1 Institut Ilmu Al- Qur‟an Jakarta
13
tersebut meneliti di kampus yang berbasis Al-Qur‟an sedangkan penelitian ini meneliti dikalangan pesantren.
4. Kholidul Iman (skripsi 2016) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim dengan judul penelitian “Strategi Menghafal Al-Qur‟an Bagi Siswa (Studi Kasus di Rumah Tahfiz Daarul Qur‟an Putra Kepanjen Malang)”.11 Dalam penelitian ini yang dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimana kegiatan dan strategi yang dilakukan dalam keseharian objek yang di teliti terhadap para siswa di rumah Tahfiz Daarul Qur‟an. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bagaimana gambaran dan pemaparan hasil dari strategi menghafal yang rutin dilakukan, kemudian cara –cara yang di terapkan untuk menjaga hafalan, serta deskripsi tentang faktor yang mendukung para siswa dalam menghafal Al-Qur‟an.Penelitian ini mempunyai kesamaan teknik pengumpulan data dengan penelitian yang penulis lakukan, yaitu data yang dihasilkan didapat melalui proses pencarian di lapangan. Bedanya, penelitian ini dilakukan melalui observasi sedangkan penulis menggunakan teknik wawancara singkat dan dokumentasi. Objek yang dikaji pun berbeda, bahwa penelitian ini fokus pada kajian para siswa Daarul Qur‟an dalam menghafal Al-Qur‟an. Sedangkan yang penulis teliti adalah fakus kepada kajian Program takhassus dalam menghafal Al-Qur‟an di pondok pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura.
5. Uli Rif‟atul Millah (skripsi 2018) Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta dengan judul penelitian “Tradisi Pemberian Sanad Al- Qur‟an (Studi Kasus Pada Pondok Pesantren Tahfiz Al-Qur‟an Baitul Abidin Darussalam Wonosobo Jawa Tengah dan Pondok
11 http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprit/4625, diakses pada 13 september 2018
14
Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Banjar Jawa Tengah)”.12 Dalam penelitian ini fokus pada pembahasan pemberian sanad Al-quran pada dua pesantren,dimana penelitian penulis menggunakan pendekatan fenomenologi yaitu suatu pendekatan yang berusaha melukiskan pengalaman peneliti sebagimana adanya, persamaan dalam penelitian ini dan penulis, sama-sama meneliti di kalangan pesantren dengan menggunakan jenis penelitian wanwancara dan dokumentasi, sedangkan perbedaannya peneliti dan penulis, peneliti menggunakan penelitian di dua pesantren sedangkan penulis hanya meneliti di satu pesantren.
F. Metodologi Penelitian 1. Jenis penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis dengan mengangkat data yang ada di lapangan13.
Program yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan Program penelitian kualitatif. Dimana menurut Bodgan dan Taylor, metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku dapat diamati.
12 Uli Rif‟atul Millah, “Tradisi Pemberian Sanad Al-qur’an (Studi Kasus pada Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Baitul Abidin Darussalam Wonosobo Jawa Tengah dan Pondok Pesantren Miftahul Huda Banjar Jawa Tengah)” Skripsi , Program Strata 1 Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta
13 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Research, (Tarsoto: Bandung, 1995), Hal. 58
15
Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh.14
Sedangkan menurut Nawawi pendekatan kualitatif dapat diartikan sebagai rangkaian atau proses menjaring informasi, dari kondisi sewajarnya dalam kehidupan suatu obyek, dihubungkan dengan pemecahan suatu masalah, baik dari sudut pandang teoritis maupun praktis. Penelitian kualitatif dimulai dengan mengumpulkan informasi-informasi dalam situasi sewajarnya, untuk dirumuskan menjadi suatu generelasi yang dapat diterima oleh akal sehat manusia.15
Oleh karena itu, pendekatan kualitatif ini dipilih oleh penulis berdasarkan tujuan penelitian yang ingin mengetahui kemampuan menghafal santriwati MTA Al-Amien Prenduan Sumenep Madura dengan adanya Program takhassus hafalan.16 2. Sumber Data
Sebagaimana yang diketahui sumber data mencakup primer dan sekunder, sumber data primer atau utama dari penelitian adalah data dari hasil penelitian lapangan terhadap sejumlah narasumber yang telah di sesuaikan berdasarkan klasifikasi yang telah ditetapkan. Sedangkan data sekundernya adalah literatur-literatur pendukung berbentuk dokumen dan pustaka, sebagai penunjang teori-teori yang terdapat dalam penelitian.
14 Sri Mamindi dan Hang Rahardjo, Teknik Menyusun Karya Ilmiah, (Jakarta, 1995), hal. 23
15 Nawawi Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1992), hal. 209
16 Abdul Mustaqim, Metode Penelitian Al-qur’an dan Tafsir, (Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta, 2015) h.26
16
3. Teknik Pengumpulan Data
Data-data dalam penelitian ini menggunakan Studi kasus berdasarkan objek kajian yang di teliti sebagaimana judul yaitu:
a. Observasi
Pengumpulan data dalam penelitian Program Tahfiz Al-Qur‟an (Studi Kasus di Ma‟had Tahfiz Al-Qur‟an (MTA) Putri di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura), peneliti menggunakan teknik observasi, yakni observasi tidak terlibat (not participant observation) peneliti tidak terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang diamati dan hanya sebagai pengamat independen17 keterbatasan waktu yang dimiliki peneliti dalam penelitian ini.
Dalam Program observasi tidak terlibat ini dilaksanakan dengan cara peneliti berada di lokasi penelitian, dan hanya pada saat melaksanakan penelitian, dan tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Observasi yang dilakukan selain untuk menjadi data secara umum, juga untuk memperoleh informasi tentang siapa saja narasumber yang layak diwawancarai pada pondok pesantren yang menjadi objek dalam penelitian ini.
b. Wawancara
Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan wawancara dengan teknik “semi structured”, dalam hal ini maka mula-mula interviwer menanyakan serentetan
17 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, (Alfabeta:
Bandung, 2012), hal. 145
17
pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu-persatu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam.18 Adapun narasumber dalam wawancara ini adalah santriwati dan guru pondok pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura. Penulis akan melakukan wawancara secara langsung kepada narasumber dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai Program Tahfiz Al-Qur‟an di Ma‟had Tahfiz Al-Qur‟an (MTA) Putri di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura. Karena ini adalah penelitian kualitatif, maka untuk menentukan narasumber yang layak diwawancarai yakni melalui observasi di lapangan.
c. Dokumentasi
Selain kedua teknik pengumpulan data diatas, terdapat pula teknik pengumpulan data yang berkaitan dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, dokumentasi dalam penelitian merupakan alat bukti tentang sesuatu baik berupa catatan, foto, rekaman, atau vidio yang dialkukan peneliti.19 peneliti melakukan pengumpulan data yang relevan dengan penelitian, data-data tersebut meliputi arsip-arsip dan dokumen dari pondok pesantren Al-Amien Prenduan yang menjadi objek penelitian skripsi ini, buku- buku yang digunakan sebagai refrensi penelitian Program
18 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1998) cet. 11, Hal.232
19 Ibrahim, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2015), cet. 1, hal 96
18
Takhassus Tahfiz Al-Qur‟an (Studi Kasus di Ma‟had Tahfiz Al-Qur‟an (MTA) Putri di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura), transkrip hasil wawancara, juga dilengkapi dengan foto kegiatan saat penelitian berlangsung seperti foto saat wawancara. Hal ini dilakukan untuk menambah informasi dan melengkapi data-data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data sebelumnya.
Adapun data yang akan di peroleh melalui Program dokumentasi adalah denah Pondok Pesantren Tahfiz Al- Qur‟an putri Al-Amien, struktur Pengurus Pondok Pesantren Tahfiz Al-Qur‟an putri Al-Amien, Sejarah bedirinya Pondok Pesantren Tahfiz Al-Qur‟an putri Al-Amien, data guru Pondok Pesantren Tahfiz Al-Qur‟an putri Al-Amien, dan data santri Pondok Pesantren Tahfiz Al-Qur‟an putri Al- Amien .