• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keabsahan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.

Adapun teknik Triangulasi yang digunakan yaitu teknik Triangulasi dengan sumber.Triangulasi sumber adalah membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan di antaranya:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara;

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi;

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu;

4. Membandingkan keadaan dan pendapat seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain;

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.63 G. Tahap-Tahap Penelitian

1. Tahap Pra Lapangan

Ada beberapa tahap kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti, dalam tahap ini ditambah dengan satu pertimbangan yang perlu dipahami, yaitu etika penelitian lapangan, kegiatan dan pertimbangan tersebut diantaranya:64

a. Menyusun rancangan penelitian b. Memilih lapangan penelitian

c. Mengurus perizinan dengan pihak lapangan dan IAIN Jember d. Menjajaki dan menilai keadaan lapangan

e. Memilih dan memanfaatkan informan f. Menyiapkan perlengkapan penelitian g. Memahami etika dalam penelitian

Ada beberapa etika yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh peneliti dalam melakukan sebuah penelitian, diantaranya:

a. Sewaktu tiba dan berhadapan dengan orang-orang pada latar peneliitian beritahukan secara jujur dan terbuka maksud dan tujuan kedatangan peneliti.

b. Pandang dan hargailah orang-orang yang diteliti bukan sebagai objek, melainkan sebagai orang yang sama derajatnya dengan peneliti.

63 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2010), 331.

64 Basrowi & Suwardi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: Renika Cipta,2008), 84-87.

c. Hargai, hormati, dan patuhi semua peraturan dan norma-norma yang berlaku di tempat penelitian dilakukan.

d. Peganglah kerahasiaan segala sesuatu yang berkenaan dengan informasi yang diberikan oleh subjek. Jika informasi yang diberikan oleh mereka tidak dikehendaki untuk dipublikasikan, peneliti hendaknya menghormatinya.

e. Tulislah segala kejadian, peristiwa, cerita dan lain-lain secara jujur, benar, jangan ditambah atau dikurangi dan nyatakanlah sesuai dengan keadaan aslinya.65

2. Tahap Pekerjaan

a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri b. Memasuki lapangan

c. Berperan serta dalam mengumpulkan data d. Tahap analisa data66

65 Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian, 85-93.

66 Ibid., 94-102.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Obyek Penelitian

1. Sejarah BMT UGT Sidogiri

Sudah 14 tahun koperasi BMT UGT Sidogiri berdiri dan menapakkan kakinya di dalam dunia perekonomian syari’ah di Indonesia. Dan tentu cukup banyak pegalaman, rintangan dan hambatan yang sudah dialami. Akan tetapi alhamdulillah, koperasi BMT UGT Sidogiri hingga kini masih tetap eksis bahkan lebih maju dan berkembang dari tahun-tahun sebelumnya.67

Lahirnya koperasi BMT UGT Sidogiri ini bermula dari keprihatinan KH.

Nawawi Thoyib (Alm.) pada tahun 1993 akan maraknya praktek-praktek renten di Desa Sidogiri. Maka beliau mengutus beberapa orang untuk mengganti hutang masyarakat tersebut dengan pola pinjaman tanpa bunga dan alhamdulillah program tersebut bisa berjalan hampir 4 tahun meskipun masih terdapat sedikit kekurangan dan praktek renten masih belum punah. Dari semangat dan tekad itulah para pendiri koperasi yang pada waktu itu dimotori oleh Ust H. Mahmud Ali Zain bersama beberapa Asatidz Madrasah ingin sekali meneruskan apa yang menjadi keinginan KH.

Nawawi Thoyib (Alm.) agar segera terwujud lembaga yang diatur rapi dan tertata bagus.seperti dawuhnya Sayyidina Ali R.A. bahwa, “suatu kebaikan yang tidak diatur secara benar akan terkalahkan oleh keburukan yang terencana dan teratur.”

Para Asatidz dan pengurus madrasah terus berpikir dan saling memberikan pendapat untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan diatas. Tak lama kemudian gagasan untuk mendirikan usaha bersama yang mengarah pada lembaga keuangan syari’ah guna menolong masyarakat yang ekonominya tergolong kecil (mikro).

67 http://www.bmtugtsidogiri.co.id di akses pada tanggal 07 September 2016.

Pada tahun 1996 di Probolinggo, tepatnya di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong sedang berlangsung acara seminar dan sosialisasi tentang Konsep Simpan Pinjam Syari’ah yang dihadiri oleh:68

a. KH. Nur Muhammad Iskandar SQ dari Jakarta sebagai ketua Inkopontren, b. DR. Subiakto Tjakrawardaya, Menteri Koperasi dan

c. DR. Amin Aziz sebagai ketua PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil) Pusat.

Kemudian Ust H. Mahmud Ali Zain mengajak teman-teman asatidz untuk mengikuti acara tersebut. Maka dari panduan dan menteri yang telah disampaikan itulah para Asatidz yang terdiri dari:

a. Ust H. Mahmud Ali Zain (saat itu sebagai ketua Kopontren Sidogiri)

b. M. Hadlori Abd. Karim (saat itu sebagai Kepala Madrasah Ibtidaiyah Pondok Pesantren Sidogiri)

c. A. Muna’i Achmad (saat itu sebagai Wk. Kepala Madrasah Ibtidaiyah Pondok Psantren Sidogiri),

d. M. Dumairi Nor (saat itu sebagai Wk. Kepala Madrasah Ibtidaiyah Pondok Pesantren Sidogiri) dan

e. Baihaqi Utsman (saat itu sebagai TU Madrasah Ibtidaiyah Pondok Pesantren Sidogiri).

Dari hasil musyawarah yang dihadiri oleh para asatidz diatas pada akhirnya seluruh tim pendiri sepakat untuk mendirikan koperasi BMT yang diberi nama Bitul Mal wat-Tanwil Maslahah Mursalah lil Ummah Pasuruan disingkat MMU. Mengapa memakai nama MMU? Karena seluruh pendiri pada waktu itu adalah para guru-guru MMU (Madrasah Miftahul Ulum) pondok pesantren Sidogiri. Dan ditetapkanlah

68 http://www.bmtugtsidogiri.co.id, 07 Sep 2016.

pendirian koperasi BMT MMU Pasuruan pada tanggal 12 Rabiul Awal 1418 H, (ditepatkan dengan tanggal lahir Rasulullah SAW) atau 17 juli 1997 M, di kecamatan Wonorejo Pasuruan. Tepat pada tanggal 4 September 1997, disahkanlah BMT MMU Pasuruan sebagai Koperasi Serba Usaha dengan Badan Hukum Koperasi nomor 608/BH/KWK.13/IX/97.69

Setelah berjalan dua tahun, banyak masyarakat madrasah diniyah yang mendapat bantuan guru dari Pondok Pesantren Sidogiri lewat Urusan Guru Tugas (UGT) mendesak dan mendorong untuk didirikan koperasi dengan skop yang lebih luas yakni skop Koperasi Jawa Timur, juga ikut mendorong berdirinya koperasi itu adalah para alumni Pondok Pesantren Sidogiri yang berdomisili di luar Kabupaten Pasuruan. Maka pada tanggal 05 Rabiul Awal 1421 H (juga bertepatan dengan bulan lahirnya Rasulullah SAW) atau 22 Juni 2002 M diresmikan dan dibuka satu unit Koperasi BMT UGT Sidogiri di Jalan Asem Mulyo 48 C Surabaya dan tidak lama kemudian BMT UGT mendapatkan Badan Hukum Koperasi dan Kanwil Dinas Koperasi, PK dan M Provinsi Jawa Timur dengan surat keputusan no:

09/BH/KWK/13/VII/2000, tertanggal 22 Juli 2000 dengan nama Koperasi Usaha Gabungan Terpadu (UGT) Sidogiri. Diberi nama UGT Karena mayoritas pendiri pada waktu itu adalah Pondok Pesantren atau Madrasah yang bergabung dalam Urusan Guru Tugas (UGT) yang mengambil guru tugas dari Pondok Pesantren Sidogiri.70

Kemudian pada tahun 2010 dibuka cabang pembantu BMT UGT Sidogiri Capem Kalibaru, berdirinya cabang ini berasal dari dana para simpatisan masyarakat desa banyuanyar yang ingin mendirikan BMT UGT di daerah mereka, namun karena alasan lokasinya kurang strategis maka BMT Pusat lebih memilih kecamatan Kalibaru sebagai tempat dibukanya cabang pembantu yang baru.

69 http://www.bmtugtsidogiri.co.id 07 Sep 2016.

70 http://www.bmtugtsidogiri.co.id 07 Sep 2016

Modal awal yang terkumpul dari para simpatisan sebesar Rp. 25.000.000 dan mendapat modal penyertaan (pusat) sebesar Rp. 175.000.000 dan Alhamdulillah kini BMT UGT Sidogiri Capem Kalibaru Cabang Glenmore mampu memperoleh calon anggota sebanyak 2.569 orang dan memperoleh bagi hasil yang terus naik pada tiap tahunya.71

2. Lokasi

Adapun lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah di BMT UGT Sidogiri Capem Kalibaru Cabang Glenmore, tepatnya di Jl Raya Jember yang terletak di sebelah stasiun depan pasar kalibaru.

3. Badan Hukum

Badan hukum yang dimiliki seluruh BMT Sidogiri sama dengan BMT Sidogiri Pusat. BMT Sidogiri Pusat mendapat Badan Hukum Koperasi dari Kanwil Dinas Koperasi PK dan M Propinsi Jatim dengan Surat Keputusan No.

09/BH/KWK/13/VII/2000 tertanggal 22 Juni 2000.72 4. Visi dan Misi

Adapun visi dan misi dari KJKS BMT UGT Sidogiri Cabang Kalibaru adalah:

a. Visi

1) Terbangunnya dan berkembangnya ekonomi umat dengan landasan Syari’ah Islam,

2) Terwujudnya budaya ta’awun dalam kebaikan dan ketakwaan di bidang sosial ekonomi

b. Misi

1) Menerapkan dan memasyarakatkan syariat islam dalam aktivitas ekonomi

71Sumber: UGT-BMT Sidogiri Capem Kalibaru, 2016.

72Sumber: UGT-BMT Sidogiri Capem Kalibaru, 25 Juni 2016

2) Menanamkan pemahaman bahwa sistem syari’ah di bidang ekonomi adalah adil, mudah dan maslahah

3) Meningkatkan kesejahteraan ummat dan anggota

4) Melakukan aktivitas ekonomi dengan budaya STAF (Shiddiq/Jujur, Tabligh/Komunikasi, Amanah/Dipercaya dan Fathonah/Profesional).73

5. Struktur Modal

Modal KJKS BMT UGT Sidogiri terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.

a. Modal Sendiri terdiri dari:

1) Simpanan Pokok 2) Simpanan Wajib 3) Simpanan Khusus 4) Dana Cadangan, dan 5) Hibah

b. Modal Pinjaman terdiri dari:

1) Tabungan anggota dan calon anggota 2) Tabungan KJKS BMT lain, dan

3) Pinjaman dari Bank atau Lembaga Keuangan Non Bank.74 6. Struktur Organisasi

Berikut adalah struktur kepengurusan KJKS BMT UGT Sidogiri Capem Kalibaru Cabang Glenmore tahun 2016.75

Gambar 4.1

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

BMT-UGT Sidogiri Capem Kalibaru Cabang Glenmore

73 http://www.bmtugtsidogiri.co.id, 08 Sep 2016.

74 http://www.bmtugtsidogiri.co.id, 08 Sep 2016.

75Sumber: BMT-UGT Sidogiri Capem Kalibaru, 2016.

Kepala Cabang Pembantu Faisol Adnan

Sumber: Struktur Organisasi BMT-UGT Sidogiri Capem Kalibaru Cabang Glenmore 2016 7. Job Description

Adapun Job Description dari karyawan BMT-UGT Sidogiri Capem Kalibaru adalah:76

a. Kepala Cabang Pembantu

1) Memimpin dan mengontrol pelaksanaan operasional kantor cabang pembantu 2) Membina, memotivasi dan mengontrol kedisiplinan perfoma kerja karyawan 3) Melaksanakan pemeriksaan, persetujuan dan pencairan pembiayaan sesuai

ketentuan yang berlaku.

4) Bertanggung jawab dalam penyelesaian pembiayaan bermasalah 5) Mengatur dan menjaga kestabilan sirkulasi keuangan cabang

6) Bertanggung jawab terhadap pencapaian target pendapatan yang telah ditetapkan oleh manager

7) Melaksanakan laporan bulanan ke pusat

8) Mempertanggungjawabkan seluruh aktivitas operasional maupun keuangan cabang dan cabang pembantu binaannya secara berkala kepada manager

76 Sumber: BMT-UGT Sidogiri 2016.

Teller Mustain Yudi

Cutomer Service (CS) Misdari Afdoli

Accounting Officer (AO)

Abdul Mukid Abdul Wahid

Baidhowi Samsidi

b. Kasir (Teller)

Adapun tugas dan wewenang kasir (Teller) adalah : 1) Melayani penyetoran dan penarikan tabungan umum 2) Melayani setoran angsuran pembiayaan

3) Melayani pencairan tabungan berjangka (deposito)

4) Mencatat setiap transaksi pemasukan atau pengeluaran keuangan cabang 5) Merapikan dan menyimpan bukti transaksi, slip, dan nota secara baik

6) Menyusun dan menyerahkan laporan keuangan kepada kepala cabang secara berkala

7) Membuat dan menyusun kebutuhan surat-menyurat cabang

8) Bertanggung jawaab terhadap kesesuaian catatan keuangan dengan jumlah uang

9) Melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap seluruh tugas yang diberikan oleh atasan

c. Cutomer Service (CS)

Adapun tugas dan wewenang customer servive (CS) adalah:

1) Menyapa dan memberikan salam kepada setiap calon anggota yang datang 2) Melayani pembukuan rekening tabungan umum dan tabungan berjangka 3) Melayani dan menerima pengajuan pembiayaan

4) Memeriksa kelengkapan dokumen administrasi pengajuan pembiayaan 5) Memberikan penjelasan mengenai produk jasa BMT kepada calon anggota

yang membutuhkan

6) Menyelesaikan dengan cepat dan tepat setiap complain anggota

7) Melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap seluruh tugas yang diberikan oleh atasan

8) Mempertanggung jawabkan seluruh aktivitasnya kepada kepala cabang d. Accounting Officer (AO)

Adapun tugas dan wewenang Accounting Officer (AO) adalah:

1) Bertanggung jawab terhadap pemasaran produk pembiayaan dan tabungan 2) Bertanggung jawab untuk menjaga hubungan baik dengan anggota

3) Memberikan kesan dan citra baik kepada anggota dan calon anggota 4) Mencari anggota potensial baik untuk tabungan dan pembiayaan 5) Melaksanakan survey dan analisis pengajuan pembiayaan

6) Melaporkan hasil survey dan analisis pengajuan pembiayaan kepada kepala cabang

7) Bertanggung jawab terhadap penagihan pembiayaan dan penyelesaian pembiayaan bermasalah

8) Mengirim semua surat tagihan dan peringatan kepada anggota yang bermasalah

9) Melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap seluruh tugas yang diberikan oleh atasan

10) Mempertanggung jawabkan seluruh aktivitasnya kepada kela cabang.77 8. Produk penghimpunan dan penyaluran

Koperasi Bitul Mal Wat Tanwil yang menerapkan simpan pinjam pola Syari’ah, produk-produk yang dapat dimanfaatkan terdiri dari:78

a. Produk Simpanan 1) Tabungan Umum

Merupakan simpanan anggota yang berbentuk tabungan mudharabah, dimana tabungan ini dapat disetor dan diambil kapan saja dengan

77Sumber: UGT-BMT Sidogiri Capem Kalibaru, 2016.

78 Sumber: UGT-BMT Sidogiri Capem Kalibaru, 2016.

menggunakan akad wadi’ah. Dalam penyetoran dan pengambilannya hanya dapat dilakukan di koperasi tersebut saat terdaftar menjadi anggota.

2) Tabungan Berjangka

Tabungan berjangka adalah simpanan yang telah disepakati jangka waktu penarikannya, yaitu 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan. Setoran minimal sebesar Rp. 500.000, nisbah (proporsi) bagi hasil dari pada tabungan ini lebih besar dari pada tabungan umum.

3) Tabungan Hari Raya

Simpanan dengan akad wadi’ah yad addlamanah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan Hari Raya Idul Fitri.

4) Tabungan Pendidikan (Peduli Siswa)

Layanan penyimpanan dana khusus bagi lembaga pendidikan guna menghimpun dana tabungan siswa dengan akad wadi’ah yad addlamanah.

5) Tabungan Haji

Tabungan yang digunakan untuk membiayai keberangkatan haji, akad yang digunakan adalah wadi’ah yad addlamanah dengan setoran awal Rp.

500.000 dan setoran selanjutnya minimal Rp. 100.000. Penarikannya dapat dilakukan menjelang pelaksanaan ibadah haji.

b. Produk Pembiayaan

1) Mudharabah /Qirad (Bagi Hasil)

Pembiayaan modal kerja sepenuhnya dari BMT-UGT Sidogiri, sedangkan nasabah menyediakan usaha dan manajemennya. Keuntungan akad dibagi sesuai dengan hasil yang dicapai. Penggunaan pembiayaan ini untuk kegiatan usaha produktif yaitu untuk modal kerja dan pembelian sarana usaha.

Prioritas ini adalah untuk sektor perdagangan, pertanian, industri dan jasa.

2) Murabahah (Jual Beli)

Pembiayaan atas dasar jual beli dimana harga jual didasarkan atas harga asal yang diketahui bersama ditambah keuntungan bagi BMT, keuntungan tersebut adalah selisih harga jual asal yang disepakati bersama.

3) Musyarokah (Penyertaan)

Pembiayaan berupa modal yang diberikan kepada anggota dari modal keseluruhannya. Masing-masing pihak mempunyai hak yang sama dalam manajemen usaha tersebut. Keuntungan dari usaha ini tergantung proporsi yang telah disepakati atas modal bersama.

4) Bai’ Bitsamanil Ajil (jual beli secara angsur)

Pembiayaan dengan sistem jual beli yang dilakukan secara angsur terhadap pembelian suatu barang kewajiban yang harus dibayar nasabah sebesar harga jual yang disepakati bersama.

5) Rahn (gadai)

Adalah akad perjanjian pinjam meminjam dengan menyertakan barang sebagai tanggungan utang, dan BMT mendapatkan ujrah/jasa atas penitipan agunan sesuai kesepakatan.

c. Produk Jasa

Adapun produk jasa yang digunakan oleh KJKS BMT-UGT Sidogiri Capem Kalibaru Cabang Glenmore yaitu:

1) Pelayanan transfer

2) Pembayaran rekening listrik dan telephone (PPOB) 3) Asuransi syari’ah

4) Pengurusan pendaftaran haji dan umroh.79

79 Sumber: UGT-BMT Sidogiri, 2016.

Dokumen terkait