• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keadaan Siswa

Dalam dokumen skripsi - Universitas Muhammadiyah Makassar (Halaman 57-64)

BAB I PENDAHULUAN

H. Teknik Analisis Data

3. Keadaan Siswa

Selain guru, siswa juga merupakan bagian terpenting dari komponen yang tidak dapat dipisahkan dari sekolah karena siswa merupakan obyek pendidikan dan tujuan untuk diberi pelajaran di luar rumah.

Untuk dapat mengetahui keadaan siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel IV

Keadaan Siswa SMK Muhammadiyah 3 Makassar Tahun Ajaran 2014/2015

No.

Siswa dan Guru JENIS KELAMIN

JUMLAH Laki-Laki Perempuan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

X Akuntansi (AK) X Perkantoran (AP) X Tehnik Komputer (TKJ) X Keperawatan (KPW) XI Akuntansi (AK) XI Perkantoran (AP) XI Tehnik Komputer(TKJ) XI Keperawatan (KPW)

10 3 30

- 7 2 25

-

27 38 12 20 12 10 12 14

37 41 42 20 19 12 37 14

9.

10.

11.

12.

XII Akuntansi (AK) XII Perkantoran (AP) XII Tehnik Jaringan(TKJ) XII Keperawatan (KPW)

5 4 25

-

22 23 7 17

27 27 23 17

Jumlah 111 214 325

Sumber data: kantor SMK Muhammadiyah 3 Makassar Tahun 2015 4. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendidikan merupakan satu faktor yang penting karena dapat menunjang kelancaran proses belajar mengajar, fasilitas yang tersedia dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran secara efektif dan efesien.

Keberhasilan dalam proses belajar mengajar bukan hanya ditentukan oleh tingkat kemampuan siswa dalam menerima pelajaran dan keahlian guru dalam proses belajar mengajar, namun ada faktor lain yang tidak bisa diabaikan yakni sarana dan prasarana yang ada dalam sekolah tersebut.

Untuk mengetahui kondisi sarana dan prasarana yang ada di sekolah SMK Muhammadiyah 3 Makassar dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel V

Sarana dan Prasarana SMK Muhammadiyah 3 Makassar Tahun Ajaran 2014/2015

No Sarana dan Prasarana Jumlah Luas Keterangan

1 Kantor 1 43 m² Baik

2 Ruang belajar 12 17 m² Baik

3 Lab. Komputer 1 15 m² Baik

4 Perpustakaan 1 17 m² Baik

5 Kantin 2 3 m² Baik

6 WC/Kamar kecil 4 1 m² Baik

7 Mushollah 1 64 m² Baik

8 Aula/ruang pertemuan 1 15 m² Baik

Sumber data: kantor SMK Muhammadiyah 3 Makassar Tahun 2015 A. Penerapan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang diterapkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab.

Oleh karena itu, kurikulum ini mencakup sejumlah kompetensi dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dikemas sedemikian rupa, sehingga pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk perilaku, atau keterampilan peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan.

Dalam penerapan kurikulum 2013 terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu penetapan kompetensi yang akan dicapai, pengembangan strategi untuk mencapai kompetensi dan evaluasi.

Disamping itu, kurikulum ini juga memiliki sejumlah kompetensi yang harus di kuasai oleh peserta didik.

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa kurikulum 2013 diterapkan untuk menyiapkan peserta didik supaya memiliki kemampuan soft skills dan hard skills. Kemampuan tersebut di tanamkan kepada peserta didik melalui kegiatan pembelajaran yang lebih menekankan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Dalam penerapan kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar, peneliti sempat mewancarai salah seorang guru Nurlaila, S.Pd.I menyatakan bahwa:

Penerapan kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar ini belum maksimal kerena kurikulum ini adalah kurikulum baru jadi masih dalam tahap pengenalan.

(wawancara 16 April 2015 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar) Hal tersebut sesuai dengan perancanaan yang dilakukan guru pada penerapan kurikulum 2013 yaitu RPP, silabus, dan format penilaian.

Walaupun masih sebahagian guru yang menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), silabus, dan format penilaian yang sesuai dengan kurikulum 2013 tetapi kurikulum 2013 tetap diterapkan di SMK Muhammadiyah 3 Makassar meskipun tidak secara menyeluruh yaitu hanya di kelas satu dan dua saja.

Maka untuk mengetahui lebih jelas penerapan kurikulum 2013 yang ada di SMK Muhammadiyah 3 Makassar, peneliti menggunakan

angket kepada siswa. Hasil tabulasi dari angket tersebut dapat peneliti paparkan persentase setiap item sebagai berikut:

Tabel VI

Siswa Yang Senang Dengan Materi Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Ya 28 68

2 Tidak 13 32

Jumlah 41 100

Sumber data: hasil tabulasi angket item nomor 1

Dari hasil tabulasi di atas dapat diketahui ada 28 siswa atau sekitar 68 persen siswa yang menjawab senang dengan dengan materi kurikulum 2013, ada 13 siswa atau sekitar 32 persen yang menjawab tidak senang dengan mareri kurikulum 2013.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lebih ada 68 persen siswa yang senang dengan materi kurikulum 2013 karena menurut mereka kurikulum 2013 menekankan kepada siswa agar lebih aktif dalam proses belajar mengajar sehingga mereka mampu mengembangkan potensi yang di milikinya. Disisi lain ada 32 persen siswa yang tidak senang dengan adanya materi kurikulum 2013 karena menurut mereka kurikulum 2013 hanya menstandarkan supaya siswa belajar sendiri, bisa di katakan guru tidak ikut andil dalam proses peningkatan belajar siswa

dan juga siswa mengeluh karena banyaknya tugas yang membuat mereka bingung.

Tabel VII

Siswa Yang Sudah Memiliki Buku Tematik Yang Sesuai Dengan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Ya 20 49

2 Tidak 21 51

Jumlah 41 100

Sumber data: hasil tabulasi angket item nomor 2

Dari analisis hasil respon 41 responden yang digambarkan pada tabel di atas bahwa ada 20 siswa atau 49 persen yang sudah memiliki buku tematik, 21 dari 41 responden atau 51 persen yang belum memiliki buku tematik, data tersebut di atas menunjukkan bahwa siswa yang memiliki buku tematik masih kurang, padahal salah satu jalan untuk menciptakan pembelajaran yang afektif adalah siswa harus memiliki buku tematik atau buku panduan.

Menurut salah seorang guru Nurlaela, S.Pd.I yang sempat di wawancarai oleh penulis ketika dimintai alasan sebagai berikut:

Kami selaku guru belum memberikan semua buku tematik kepada siswa karena buku yang di kirim dari DIKNAS belum cukup.

(wawancara Tanggal 15 April 2015 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar)

Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa masih banyak siswa yang belum memiliki buku tematik karena kurangnya buku yang di kirim oleh pusat untuk sekolah.

Tabel VIII

Sarana dan Prasarana Yang Mendukung Kurikulum 2013

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Ya 29 71

2 Tidak 12 29

Jumlah 41 100

Sumber data: hasil tabulasi angket item nomor 3

Dari tebel tersebut di atas diketahui bahwa siswa menjawab Ya sebanyak 29 siswa atau 71 persen, 12 siswa atau 29 persen menjawab Tidak karena menurut mereka memang masih ada sarana dan prasarana yang belum lengkap dalam menunjang pembelajaran kurikulum 2013. Hal ini perlu dipahami oleh pihak sekolah bahwa salah satu jalan untuk menciptakan peserta didik yang berkualitas adalah dengan adanya sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran.

Dengan adanya sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran siswa mampu meningkatkan soft skliss dan hard skills yang seimbang sehingga dapat beradaptasi di mana pun dan kapan pun.

Dalam penerapan kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar, peneliti dapat menyimpulkan dari beberapa hasil tabulasi

angket bahwa penerapan kurikulum 2013 ini belum cukup maksimal karena kurikulum tersebut masih terbilang kurikulum baru jadi masih dalam tahap pengenalan.

B. Peningkatan Kualitas Peserta Didik Dalam Penerapan Kurikulum

Dalam dokumen skripsi - Universitas Muhammadiyah Makassar (Halaman 57-64)

Dokumen terkait