Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Meningkatkan Mutu Peserta Didik di SMK Muhammadiyah 3 Makassar (di bawah bimbingan Abd. Skripsi ini membahas 1) bagaimana penerapan Kurikulum 2013, 2) bagaimana meningkatkan mutu peserta didik pada penerapan Kurikulum 2013 Kurikulum, 3) apa saja faktor penentu penerapan kurikulum 2013.
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penalitian
Kurikulum 2013
- Pengertian Kurikulum 2013
- Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
- Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
- Model Atau Metode Pembelajaran Kurikulum 2013
- Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013
- Tujuan dan Fungsi Kurikulum 2013
Dari uraian di atas dapat penulis pahami bahwa Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan kualitas peserta didik baik berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Dari beberapa aspek yang disebutkan di atas, terlihat jelas bahwa pengembangan kurikulum 2013 mengharapkan siswa mampu menjawab tantangan zaman dan menghadapi masa depan dengan baik.
Kualitas Peserta didik
- Pengertian Kualitas Peserta Didik
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Peserta Didik
Melihat beberapa tujuan kurikulum 2013 di atas, maka dapat dipahami bahwa tujuan tersebut secara umum hampir sama dengan tujuan kurikulum pada tingkat satuan pembelajaran. Hanya saja pada kurikulum 2013, pemerintah telah menyiapkan buku pelajaran dan berupaya meningkatkan hard skill dan soft skill siswa secara seimbang dan berkelanjutan. Dan Allah mengeluarkan kamu dari rahim ibumu dalam keadaan kamu tidak mengetahui apa-apa, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur.
Dari ayat di atas penulis dapat memahami bahwa Allah SWT telah memberikan kita pendengaran, penglihatan dan hati karena kita dituntut untuk mencari ilmu. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Siswa merupakan manusia yang belum matang yang memerlukan usaha, pertolongan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, agar mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai manusia, sebagai warga negara, sebagai anggota masyarakat, dan sebagai individu atau perseorangan.
Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa kualitas peserta didik adalah upaya mengembangkan potensi pribadi dan mutu pendidikan melalui proses pembelajaran pada mata kuliah pendidikan, baik pendidikan formal maupun nonformal. Slameto (2010:54) Faktor yang mempengaruhi kualitas siswa ada banyak jenisnya, namun dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor Intern
Dari hadis di atas penulis dapat melihat bahwa kesehatan sangat penting dalam belajar karena seseorang yang tidak sehat tidak dapat belajar dengan baik. Siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi akan lebih berhasil dibandingkan dengan siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan rendah. Untuk menjamin hasil belajar yang baik maka siswa harus memperhatikan materi yang dipelajarinya, agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakan agar materi pembelajaran selalu menarik perhatian dengan cara menyesuaikan pembelajaran dengan hobi atau bakatnya.
Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap belajar karena jika materi pembelajaran menarik minat siswa maka akan lebih mudah dipelajari dan diingat karena minat turut berperan dalam kegiatan belajar. Jika materi yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya maka hasil belajarnya akan lebih baik. e) Motif. Motif yang kuat sangat diperlukan dalam belajar, maka pembentukan motif yang kuat dapat dilakukan dengan latihan/kebiasaan dan penguatan pengaruh lingkungan. f) Kematangan.
Dengan kata lain, anak yang sudah siap (matang) tidak dapat melatih keterampilannya sebelum belajar, sehingga kemajuan baru dalam perolehan keterampilan bergantung pada kematangan dan pembelajarannya. g) Kesiapan. Kesiapan ini harus diperhatikan dalam proses pembelajaran, karena jika siswa belajar dan siap maka hasil belajarnya akan lebih baik.
Faktor Ekstern
- Ragam Kualitas Peserta Didik
Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap pola hubungan logis, pertanyaan dan pernyataan, fungsi logis, dan abstraksi lainnya. Kecerdasan ini mencakup kemampuan berimajinasi, menyajikan gagasan secara visual atau spesifik, dan mengorientasikan diri secara tepat dalam matriks tertentu. Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap ritme, pola nada atau melodi, dan timbre atau timbre suatu lagu.
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk memahami dan membedakan suasana hati, niat, motivasi, dan perasaan orang lain. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ekspresi wajah, suara, gerak tubuh; kemampuan untuk membedakan berbagai jenis sinyal antarpribadi dan kemampuan untuk merespons sinyal-sinyal ini secara efektif dengan tindakan pragmatis. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memahami diri sendiri, kesadaran akan suasana hati, niat, motivasi, perangai dan keinginan, serta kemampuan mendisiplin diri, memahami dan menghargai diri sendiri.
Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap fenomena alam lainnya dan, bagi mereka yang dibesarkan di lingkungan perkotaan, kemampuan membedakan benda mati seperti karet dan sampul kaset CD. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan kualitas siswa terdiri dari kecerdasan linguistik yaitu kemampuan siswa dalam menggunakan kata-kata dengan baik dan benar, kecerdasan matematis-logis yaitu kemampuan mengenal bilangan, kecerdasan khusus yaitu kemampuan khusus dimiliki oleh siswa. , kecerdasan kinetik-fisik yaitu kemampuan mengarahkan tubuh untuk menyalurkan ide, kecerdasan musikal yaitu kemampuan membedakan jenis musik, kecerdasan interpersonal yaitu kemampuan membedakan perasaan orang lain, kecerdasan intrapersonal yaitu kemampuan memahami emosi sendiri, kecerdasan naturalistik yaitu kemampuan mengenali flora dan fauna, kecerdasan eksistensial yaitu kemampuan berhubungan dengan orang lain.
Jenis Penelitian
Lokasi dan Obyek Penelitian
Variabel penelitian
Defenisi Operasional Variabel
- Sampel
Pada dasarnya pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah memperoleh keterangan atau keterangan mengenai suatu hal yang ingin diselidiki dengan cara mempelajari sebagian dari populasi yang telah dipilih dan dianggap mewakili keseluruhan populasi yang ada. Mardalis (1995:58) purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan sengaja untuk mewakili ciri-ciri suatu populasi yang telah diketahui sebelumnya. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas
Guru merupakan informan kunci karena penelitian ini merupakan implementasi kurikulum 2013 sehingga dapat membantu peneliti untuk mengumpulkan data terkait permasalahan.
Instrumen Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Dokumentasi merupakan suatu bentuk pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan permasalahan melalui dokumen tertulis baik dari instansi terkait maupun referensi ilmiah lainnya.
Teknik Analisis Data
- Keadaan Guru
- Struktur Organisasi SMK Muhammadiyah 3 Makassar
- Keadaan Siswa
Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor SMK Muhammadiyah 3 Makassar, jumlah guru di sekolah tersebut berjumlah 35 orang. Sumber Data : Kantor SMK Muhammadiyah 3 Makassar 2015 4. Sarana dan prasarana pendidikan merupakan faktor penting karena dapat menunjang kelancaran proses belajar mengajar, fasilitas yang tersedia dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Untuk mengetahui kondisi sarana dan prasarana di SMK Muhammadiyah 3 Makassar, lihat tabel berikut:
Dalam penerapan kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar, peneliti mewawancarai salah satu guru yaitu Nurlaila, S.Pd.I yang menyatakan bahwa:. Implementasi Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar belum maksimal karena kurikulum ini merupakan kurikulum baru sehingga masih dalam tahap pengenalan. wawancara 16 April 2015 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar). Meskipun sebagian guru masih menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), silabus, dan format penilaian yang sesuai dengan Kurikulum 2013, namun Kurikulum 2013 tetap diterapkan di SMK Muhammadiyah 3 Makassar meski belum menyeluruh yakni hanya pada kelas satu dan dua.
Oleh karena itu, peneliti perlu mengetahui lebih jelas implementasi kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar. Guru tidak memberikan seluruh buku pelajaran kepada siswa karena jumlah buku yang dikirim dari DINKAS tidak mencukupi. wawancara tanggal 15 April 2015 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar).
Peningkatan Kualitas Peserta Didik Dalam Penerapan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiya 3 Makassar
Terlihat dari tabel di atas bahwa sebanyak 37 siswa atau 90 persen menjawab siswa memahami materi kurikulum 2013, dan 4 siswa atau 10 persen menyatakan siswa kurang memahami materi kurikulum 2013. Hal ini terlihat dari tabel di atas. bahwa sekitar 31 siswa atau 76 persen menjawab siswa menerapkan nilai-nilai tematik kurikulum 2013 dalam kehidupan sehari-hari, dan yang menjawab tidak menerapkan sebanyak 10 siswa atau 10 persen. Dari uraian tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 76 persen siswa merupakan mereka yang menerapkan nilai-nilai tematik dalam kehidupan sehari-hari, karena menurut mereka nilai-nilai tematik yang terkandung dalam kurikulum 2013 dapat meningkatkan mutu. pembelajaran, sikap, dan keterampilan mereka.
Peningkatan kualitas peserta didik dalam penerapan kurikulum 2013 menurut salah satu guru Darmawati S.Pd selaku guru Kelas X Office (AP) yang diwawancarai oleh penulis menyatakan bahwa:. Pada penerapan kurikulum 2013, kualitas siswa meningkat karena sistem evaluasi menuntut siswa lebih aktif dan siswa lebih fokus pada tugasnya, serta penetrasinya juga baik. wawancara tanggal 16 April 2015 di SMK Muhammadiyah 3 Maakssar). Penerapan kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar mampu meningkatkan kualitas siswa karena kurikulum baru ini menekankan pada siswa harus lebih aktif.
Sehingga siswa mampu mengembangkan bakatnya. wawancara pada 16 April 2015 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar). Dengan demikian, penerapan kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar mampu meningkatkan kualitas siswa karena penilaiannya menuntut siswa untuk lebih aktif agar siswa dapat mengembangkan bakatnya.
Data di atas menunjukkan bahwa terdapat 33 siswa atau 80 persen yang menjawab tidak ada buku cetak karena bahan ajar Kurikulum 2013 belum dirilis, sehingga sebagian siswa hanya mengunduh bahan ajar, dan 8 siswa atau 20 persen menjawab tidak ada buku cetak. guru melakukannya. kurang memahami kurikulum 2013 karena masih ada guru yang belum mengikuti pelatihan. Dari uraian tabel di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor penentu penerapan Kurikulum 2013 adalah kurangnya buku atau bahan cetak tahun 2013. Padahal, untuk meningkatkan kualitas peserta didik harus ada upaya untuk meningkatkan kualitas peserta didik. buku pegangan kurikulum 2013 dan masih ada beberapa guru yang belum memahami kurikulum tersebut. 2013.
Kendala dalam implementasi kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar antara lain fasilitas yang belum memadai, terlalu banyak formulir penilaian yang harus diisi, tingkat kecerdasan siswa sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, sehingga tingkat pemahamannya buruk dan agak lambat dalam bertindak. , karena sebagian besar dari mereka berasal dari keluarga kelas ekonomi menengah ke bawah dan pendidikan rendah. wawancara pada 16 April 2015 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar). Jadi salah satu kendala dalam penerapan kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar adalah fasilitas yang kurang memadai sehingga guru masih kebingungan dalam penerapan kurikulum 2013. fotokopi.
Solusi yang diambil sekolah dalam memperoleh materi kurikulum 2013 adalah dengan mengurangi kegiatan-kegiatan yang diwajibkan oleh kurikulum 2013 berdasarkan keadaan siswa sepanjang tujuan pembelajaran tercapai. wawancara pada 16 April 2015 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar). Maka solusi yang diambil sekolah untuk memperoleh materi kurikulum 2013 adalah dengan mengunduh bahan ajar dan mengurangi kegiatan yang diwajibkan oleh kurikulum 2013.
PENUTUP
Saran-saran
Penulis memberikan saran kepada para pembaca khususnya sekolah agar penerapan kurikulum 2013 memerlukan sarana, prasarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang guru dalam proses pembelajaran, seperti menambah buku referensi bagi guru pada kurikulum 2013, menambah buku pelajaran yang sudah ada. kurikulum 2013. dan sumber/media belajar yang memadai untuk lebih meningkatkan kualitas peserta didik. Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh semua pihak yang berkepentingan dalam mengembangkan kemajuan di SMK Muhammadiya 3 Makassar. Demi kesempurnaan penulisan skripsi ini, diharapkan bapak/ibu dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Petunjuk Kegiatan