• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Masa Kerja dengan Kejadian ISPA

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

6.4 Pembahasan

5.4.9 Hubungan Masa Kerja dengan Kejadian ISPA

Berdasarkan hasil uji statistic bahwa bekerja yang memiliki usaha

≥5 Tahun mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian ISPA pada pekerja diperoleh p = (0,024), dimana sebagian besar pekerja (82,5%) mengalami kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Besarnya resiko ISPA dapat dilihat dari nilai RP = 7,000, artinya pekerja Home Industry Batu bata yang memiliki masa kerja ≥5tahun

memiliki resiko terkena ISPA sebesar 7,000 kali lebih besar dibandingkan pekerja yang memiliki usaha <5 Tahun.

Menurut M.A. Tulus(2003), Masa kerja adalah suatu kurun waktu atau lamanya tenaga kerja itu bekerja di suatu tempat. Masa kerja dapat mempengaruhi kinerja baik positif maupun negative. Memberi pengaruh positif pada pekerja bila dengan semakin lamanya masa kerja tenaga kerja semakin berpengalaman dalam melaksanakan tugasnya.

Sebaliknya, akan member pengaruh negative apabila dengan semakin lamanya masa kerja maka akan timbul kebiasaan pada tenaga kerja. Hal ini biasanya terkait dengan pekerjaan yang bersifat monoton dan berulang-ulang.

Menurut penelitian Jein.Pitrah,Putu (2016), Pekerja penggiliangan padi yang memiliki masa kerja lama akan menghirup debu dalam konsentrasi dan jangka waktu yang cukup lama akan membahayakan.

Akibat penghirupan debu, yang langsung akan kita rasakan adalah sesak, bersin, dan batuk karena adanya gangguan pada saluran pernafasan. Dari hasil di atas menunjukan bahwah masa kerja juga dapat menimbulkan penyakit ISPA karena semakin lama seseorang bekerja semaki terpapar oleh debu, tetapi ada pekerja yang masa kerjanya > 4 tahun terkena ISPA ini dikarenakan ada faktor lain yang bisa menyebebkan ISPA, pekerja yang baru masuk di tempatkan di bagian penuangan padi atau di pengambilan dedak, tempat ini lah sumber debu paling banyak dalam proses penggilingan.

Wawancara kuesioner yang telah dilakukukan didapatkan informasi sebagian besar pekerja home industry batu bata memiliki masa kerja > 5 Tahun sehingga semakin lama masa kerja semakin banyak terpapar oleh debu dan asap pembakaran batu bata. Para pekerja dapat terpapar cemaran lingkungan kerja sejak pertama kali bekerja, yang dalam hal ini terdapat faktor bahaya cemaran kimia asap dan debu, sehingga dengan kata lain masa kerja akan berhubungan dengan proses masuknya cemaran udara tersebut ke dalam sistem pernafasan. Dampak cemaran tersebut khususnya partikel debu yang mengendap di paru dapat terakumulasi tergantung lama kerja dari para pekerja dan jumlah cemaran yang dihasilkan setiap harinya, serta tergantung pada upaya para pekerja untuk menetralisir racun dan partikel yang masuk dalam tubuh tersebut. Pada tenaga kerja, masa kerja yang lama pada lingkungan kerja berdebu menyebabkan semakin banyak partikel debu yang terhirup sehingga dalam hal ini dapat mengakibatkan pneumokoniosis, dengan gejala-gejala seperti batuk kering, sesak napas, dan kelelahan.

Dalam penjelasan diatas diketahui bahwa Masa Kerja dalam kategori ≥5tahun dan tidak mengalami ISPA disebabkan oleh faktor lain seperti pekerja selalu memakai Alat Pelindung Diri Masker pada saat bekerja dan pekerja selalu memeriksakan diri apabila pekerja merasa sakit badan, dan pekerja yang memiliki masa kerja <5tahun dan terkena ISPA disebabkan oleh faktor seperti pekerja tidak selalu

menggunakan APD pada saat bekerja, pekerja selalu terpapar debu dan asap pembakaran dan pekerja selalu mengabaikan keluhan yang dirasakan karena menganggap itu hal yang wajar dirasakan pada saat pembakaran batu bata.

6.1 Kesimpulan

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian tentang Faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada pekerja Home Industry Batu Bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan pada tahun 2019 didapatkan hasil sebagai berikut :

1. Kebiasaan Merokok pada pekerja Home Industry Batu Bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan sebagian besar dalam kategori merokok berat yaitu sebesar 66,7%. Penggunaan Alat Pelindung Diri pada pekerja Home Industry Batu Bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan sebagian besar yaitu tidak menggunakan Alat Pelindung Diri sebesar 53,3%, Lama Paparan pada pekerja Home Industry Batu Bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan sebagian besar dalam kategori bekerja ≥8 jam/hari yaitu 56,7%, Masa Kerja pada pekerja Home Industry Batu Bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan sebagian besar dalam kategori ≥5tahun yaitu 60,0% dan Kejadian ISPA pada pekerja Home Industry Batu Bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan sebagian besar dalam kategori 60,0% atau sebanyak 18 responden

2. Ada Hubungan Kebiasaan merokok dengan Kejadian ISPA Pada pekerja Home Industry Di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan diperoleh nilai (p-value = 0,004 , 95% CI = 2,399-106,731, RP =16,000), Ada Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan Kejadian ISPA Pada pekerja Home Industry Di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan diperoleh nilai (p-value 0,004, 95% CI = 2,667 – 114,846, RP= 17,500), tidak ada Hubungan lama paparan dengan Kejadian ISPA Pada pekerja Home Industry Di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan diperoleh nilai (p-value 0,084, 95% CI =1,068-25,309, RP = 5,200) dan Ada Hubungan Masa Kerja dengan Kejadian ISPA Pada pekerja Home Industry Di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan diperoleh nilai (p-value 0,024, 95% CI = 1,364 – 35,929, RP = 7,000).

6.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti dapat mengajukan saran antara lain sebagai berikut :

1. Bagi Desa Kleco

Adanya sosialisasi dari perangkat desa kepada semua pekerja home industry agar pekerja di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan memiliki tingkat kesadaran tinggi tentang keamanan dan penggunaan Masker saat bekerja.

2. Bagi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Diharapkan dapat mempergunakan hasil penelitian ini sebagai referensi dan bahan tolak ukur untuk melakukan penelitian selanjutnya.

3. Bagi Peneliti Lain

Untuk peneliti selanjutnya masih perlu diadakan penelitian lebih lanjut karena masih terdapat faktor selain kebiasaan merokok, alat pelindung diri, lama paparan dan masa kerja terhadap kejadian ISPA pada pekerja home industry.

DAFTAR PUSTAKA

A.M Sugeng Budiono, 2003. Bunga Rampai Hiperkes & KK, Semarang:

Universitas Negeri Diponegoro.

Billy Harnaldo Putra , Rifka Afriani. Kajian hubungan masa kerja, pengetahuan, kebiasaan merokok, dan penggunaan masker dengan gejala penyakit ispa pada pekerja pabrik batu bata manggis gantiang bukittinggi. Jurnal STIKes Fort De Kock, Bukittinggi, 2017.

Buntoro, 2015, Panduan Praktis Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk Industri, Pustaka Baru Pres, Jogjakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2007.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2013.

Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan. Profil Kesehatan Kabupaten Magetan tahun 2017.

Dr. H. Masriadi, epidemiologi penyakit menular. Depok : Rajawali Pers, 2017.

Elizabeth J. Corwin, 2000, Buku Saku Patofisiologi, Jakarta: EGC.

ILO. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sarana Untuk Produktivitas. Jakarta:

International Labour Office; 2013.

Jein Frilly Lantong, Pitrah Asfian, Putu Eka Meiyana Erawan. Faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada pekerja penggilingan padi di Desa Wononggere Kecamatan Polinggona Kabupaten Kolaka. Jurnal fakultas kesehatan masyarakat Universitas Halu Oleo.2016

KEPMENKES RI NO.829/MENKES/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Rumah.

KEPMENKES RI NO 1405/MENKES/SK/XI/2001. Tentang program kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri.

Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2018.

KEPMENKES RI No. 1407/MENKES/SK/XI/2002 tentang Pedoman Pengendalian Dampak Pencemaran Udara.

Lestari, Fatma, 2009. Buku Bahaya Kimia Sampling dan pengukuran Kontaminan Kimia di Udara, EGC, Jakarta

Pujiani Retno, 2016. Hubungan antara penggunaan apd masker, kebiasaan merokok, dan volume kertas bekas dengan kejadian ispa tahun 2016.

Skripsi. Universitas Negri Semarang.

Masriadi, 2017. Epidemiologi penyakit tidak menular. Jakarta : Transinfomedia M. A.Tulus, 2003, Manejemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Mukhtar Ikhsan, 2002, Penatalaksanaan Penyakit Paru Akibat Kerja. Jakarata:

UI Press.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2012, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Permenkes RI. 2016. Peraturan menteri kesehatan RI No 56 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Penyakit Akibat Kerja.

Poppy Fujianti, Hamzah Hasyim, Elvi Sunarsih. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya keluhan gangguan pernapasan pada pekerja mebel jati berkah kota jambi. Jurnal Universitas Sriwijaya, 2015.

Robbins, dkk, 2013, Buku Ajar Patologi Volume 2, EGC, Jakarta.

Soemirat, JS, 2000, Mortality and Morbidity as Related to Air Polution. A Paper University of Minnoseto.

Syaifuddin, 2006, Anatomi Fisiologi, Jakarta, EGC

Suma’mur, 2010, Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Jakarta: Gunung Agung

Widoyono, 2009, Penyakit Tropis : Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya, Erlangga, Jakarta.

WHO, 2007, Pencegahan dam Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang Cenderung Menjadi Epidemi dan Pandemi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (Informed Consent)

Setelah mendapat kejelasan serta mengetahui manfaat penelitian dengan judul

“Faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA Pada pekerja Home Industry Batu Bata Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan”. Saya menyatakan setuju/tidak setuju diikutsertakan dalam penelitian ini dengan catatan bila sewaktu-waktu digunakan dalam bentuk apapun berhak membatalkan persetujuan.

Saya percaya apa yang saya buat dijamin kerahasiaannya.

Madiun, ……. Juli 2019 Responden,

(………...)

Lampiran 2

KUESIONER

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA PEKERJA HOME INDUSTRY BATU BATA DI DESA KLECO

KECAMATAN BENDO KABUPATEN MAGETAN

IDENTITAS RESPONDEN

NAMA :

UMUR :

PENDIDIKAN TERAKHIR :

MASA KERJA : Tahun Bulan

KUESIONER UNTUK PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI Berilah tanda ( ) pada kolom checklist ya atau tidak

NO Karakteristik YA TIDAK

1. Home Industry Batu Bata menyediakan masker untuk bekerja

Anda mengetahui cara menggunakan masker 2. dengan baik

Selalu menggunakan masker saat bekerja 3. Merasa nyaman saat menggunakan masker 4. saat bekerja

5. Debu yang dihasilkan pada saat pembakaran batu bata dilingkungan kerja menggangu kenyaman dalam bekerja

KUESIONER UNTUK KEBIASAAN MEROKOK Berilah tanda ( ) pada kolom checklist ya atau tidak

NO Karakteristik YA TIDAK

1. Berapa Batang rokok dalam sehari : a) 1-10 Batang rokok perhari b) 10-20 Batang rokok perhari

KUESIONER UNTUK LAMA PAPARAN

JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN JUJUR DAN JELAS !

1. Dalam sehari, Berapa lama anda bekerja di Home Industry batu bata ?

…………. jam/hari

KUESIONER UNTUK KEBIASAAN MEROKOK Berilah tanda () pada kolom checklist ya atau tidak

NO Karateristik YA TIDAK

1 Anda pernah mengalami gejala ISPA

2 Jika “YA” Apakah anda pernah melakukan pemeriksaan di Pelayanan Kesehatan

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10

1) ALAT PELINDUNG DIRI

Data Validitas

NO Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 TS

1 1 1 0 0 0 2

2 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0

4 0 1 1 0 0 2

5 0 1 0 0 0 1

6 0 1 1 1 1 4

7 1 0 0 0 0 1

8 1 1 1 1 0 4

9 1 1 1 0 0 3

10 0 1 1 0 0 2

11 0 0 0 0 0 0

12 1 1 1 1 0 4

13 0 0 0 0 0 0

14 0 1 1 0 0 2

15 0 1 1 1 1 4

16 1 1 1 0 0 3

17 0 0 0 0 0 0

18 0 1 1 1 1 4

19 1 1 1 1 1 5

20 0 1 1 0 0 2

rhitung 0.449461758 0.801006 0.831126 0.814469 0.647766

rtabel 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444

V/T VALID VALID VALID VALID VALID

2) KEBIASAAN MEROKOK 3) MASA KERJA

NO Q1 TS

1 0 0

2 1 1

3 0 0

4 0 0

5 1 1

6 0 0

7 0 0

8 1 1

9 0 0

10 0 0

11 1 1

12 1 1

13 0 0

14 1 1

15 0 0

16 0 0

17 1 1

18 0 0

19 1 1

20 1 1

rhitung 1

rtabel 0.444

V/T VALID

NO Q1 TS

1 0 0

2 0 0

3 1 1

4 1 1

5 0 0

6 1 1

7 1 1

8 0 0

9 0 0

10 0 0

11 1 1

12 1 1

13 0 0

14 1 1

15 0 0

16 0 0

17 1 1

18 1 1

19 0 0

20 0 0

rhitung 1

rtabel 0.444

v/t VALID

4) LAMA PAPARAN 5) KEJADIAN ISPA

NAMA Q1 Q2 TS

1 0 0 0

2 1 1 2

3 1 1 2

4 1 1 2

5 0 1 1

6 1 0 1

7 0 0 0

8 1 1 2

9 0 0 0

10 1 1 2

11 1 1 2

12 1 1 2

13 1 1 2

14 1 1 2

15 1 1 2

16 1 1 2

17 0 0 0

18 1 1 2

19 0 0 0

20 1 1 2

rhitung 0.761905 0.938591 rtabel 0.444 0.4444

V/T VALID VALID

NO Q1 TS

1 1 1

2 0 0

3 1 1

4 0 0

5 0 0

6 0 0

7 1 1

8 1 1

9 0 0

10 1 1

11 0 0

12 1 1

13 0 0

14 0 0

15 1 1

16 0 0

17 1 1

18 1 1

19 0 0

20 0 0

rhitung 1 rtabel 0.444

V/T VALID

Data Validitas SPSS 1) PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

Correlations

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 TS

Q1 Pearson Correlation 1 .252 .171 .206 -.105 .449*

Sig. (2-tailed) .285 .471 .384 .660 .047

N 20 20 20 20 20 20

Q2 Pearson Correlation .252 1 .802** .429 .327 .801**

Sig. (2-tailed) .285 .000 .059 .159 .000

N 20 20 20 20 20 20

Q3 Pearson Correlation .171 .802** 1 .535* .408 .831**

Sig. (2-tailed) .471 .000 .015 .074 .000

N 20 20 20 20 20 20

Q4 Pearson Correlation .206 .429 .535* 1 .764** .814**

Sig. (2-tailed) .384 .059 .015 .000 .000

N 20 20 20 20 20 20

Q5 Pearson Correlation -.105 .327 .408 .764** 1 .648**

Sig. (2-tailed) .660 .159 .074 .000 .002

N 20 20 20 20 20 20

TS Pearson Correlation .449* .801** .831** .814** .648** 1

Sig. (2-tailed) .047 .000 .000 .000 .002

N 20 20 20 20 20 20

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

2) KEBIASAAN MEROKOK

Correlations

Q1 TS

Q1 Pearson Correlation

1 1.000**

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

TS Pearson Correlation

1.000** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2- tailed).

3) LAMA PAPARAN

Correlations

Q1 TS

Q1 Pearson Correlation 1 1.000**

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

TS Pearson Correlation 1.000** 1

Sig. (2-tailed) .000

20

N 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

4) MASA KERJA

Correlations

Q1 TS

Q1 Pearson Correlation 1 1.000**

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

TS Pearson Correlation 1.000** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

5) KEJADIAN ISPA

Correlations

Q1 Q2 TS

Q1 Pearson Correlation 1 .762** .939**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 20 20 20

Q2 Pearson Correlation .762** 1 .939**

Sig. (2-tailed) .000

20

.000

N 20 20

TS Pearson Correlation .939** .939** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 11

1. RELIABILITAS ALAT PELINDUNG DIRI Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.780 6

2. RELIABILITAS KEJADIAN ISPA Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.912 3

3. RELIABILITAS LAMA PAPARAN Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

1.000 2

4. RELIABILITAS MASA KERJA Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda Total

0 20

.0 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

1.000 2

5. RELIABILITAS KEBIASAAN MEROKOK Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

1.000 2

Lampiran 12

DATA MENTAH SPSS

No responden

Kebiasaan merokok

Alat Pelindung

Diri

Lama paparan

Masa Kerja

Kejadian ISPA

Umur Pendidikan

1 0 0 0 0 0 1 1

2 1 1 1 1 1 1 1

3 0 0 0 0 0 0 0

4 0 0 0 0 0 0 1

5 1 1 1 1 1 1 1

6 0 0 1 0 0 1 1

7 1 1 1 1 1 1 1

8 0 0 0 0 0 0 0

9 0 0 1 0 0 0 1

10 1 1 0 1 1 1 1

11 0 0 0 1 0 0 0

12 1 0 0 0 0 0 0

13 0 0 0 0 0 0 1

14 1 1 1 1 1 1 1

15 1 1 1 1 1 0 1

16 0 1 0 0 0 1 0

17 1 0 0 0 1 0 1

18 1 1 1 1 0 1 1

19 1 1 1 0 1 0 0

20 0 0 1 0 0 0 0

21 0 1 1 1 1 0 1

22 0 0 0 0 0 0 1

23 0 0 0 0 1 1 1

24 0 1 1 1 0 1 0

25 0 1 0 0 1 0 0

26 0 0 0 0 0 0 1

27 0 1 0 0 0 0 1

28 0 0 0 0 0 1 0

29 0 0 0 1 0 1 1

30 0 1 1 1 1 1 1

TABEL UNIVARIAT

Statistics

kebiasaan _merokok apd

lama_pap

aran masa_kerja kejadian_ispa umur pendidikan

N Valid 30 30 30 30 30 30 30

Missin

g 0 0 0 0 0 0 0

1. Umur

umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid >45tahun 16 53.3 53.3 53.3

<45tahun 14 46.7 46.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

2. Pendidikan

pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sd 10 33.3 33.3 33.3

smp 20 66.7 66.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

3. Kebiasaan Merokok

kebiasaan_merokok

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid berat 20 66.7 66.7 66.7

ringan 10 33.3 33.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

4. APD

apd

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak memakai apd 16 53.3 53.3 53.3

memakai apd 14 46.7 46.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

5. Lama Paparan

lama_paparan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid >=8jam/hari 17 56.7 56.7 56.7

<8 jam/hari 13 43.3 43.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

6. Masa Kerja

masa_kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid lama >=5tahun 18 60.0 60.0 60.0

baru <5tahun 12 40.0 40.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

7. Kejadian ISPA

kejadian_ispa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sakit 18 60.0 60.0 60.0

tidak sakit 12 40.0 40.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

TABEL BIVARIAT

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

kebiasaan_merokok *

kejadian_ispa 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

apd * kejadian_ispa 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

lama_paparan *

kejadian_ispa 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

masa_kerja * kejadian_ispa 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

1. Kebiasaan Merokok dengan kejadian ISPA

Crosstab

kejadian_ispa

Total sakit tidak sakit

kebiasaan_merokok berat Count 16 4 20

Expected Count 12.0 8.0 20.0

% within kebiasaan_merokok 80.0% 20.0% 100.0%

Ringan Count 2 8 10

Expected Count 6.0 4.0 10.0

% within kebiasaan_merokok 20.0% 80.0% 100.0%

Value df sided) sided) 120 sided)

Pearson Chi-Square 10.000a 1 .002

.004 .003

Continuity Correctionb 7.656 1 .006

Likelihood Ratio 10.357 1 .001

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear Association 9.667 1 .002

N of Valid Casesb 30

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.00.

b. Computed only for a 2x2 table

Total Count 18 12 30

Expected Count 18.0 12.0 30.0

% within kebiasaan_merokok 60.0% 40.0% 100.0%

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio for

kebiasaan_merokok (berat / ringan)

16.000 2.399 106.731

For cohort kejadian_ispa =

sakit 4.000 1.136 14.085

For cohort kejadian_ispa =

tidak sakit .250 .099 .633

N of Valid Cases 30

2. Alat Pelindung Diri

Crosstab

kejadian_ispa

Total sakit tidak sakit

Apd tidak memakai apd Count 14 2 16

Expected Count 9.6 6.4 16.0

% within apd 87.5% 12.5% 100.0%

memakai apd Count 4 10 14

Expected Count 8.4 5.6 14.0

% within apd 28.6% 71.4% 100.0%

Total Count 18 12 30

Expected Count 18.0 12.0 30.0

% within apd 60.0% 40.0% 100.0%

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for apd (tidak memakai apd / memakai apd)

17.500 2.667 114.846

For cohort kejadian_ispa =

sakit 3.062 1.311 7.156

For cohort kejadian_ispa =

tidak sakit .175 .046 .667

N of Valid Cases 30

3. Lama Paparan dengan Kejadian ISPA

Crosstab

kejadian_ispa

Total Sakit tidak sakit

lama_paparan >=8jam/hari Count 13 4 17

Expected Count 10.2 6.8 17.0

% within lama_paparan 76.5% 23.5% 100.0%

<8 jam/hari Count 5 8 13

Expected Count 7.8 5.2 13.0

% within lama_paparan 38.5% 61.5% 100.0%

Total Count 18 12 30

Expected Count 18.0 12.0 30.0

% within lama_paparan 60.0% 40.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2- sided)

Exact Sig. (2- sided)

Exact Sig. (1- sided)

Pearson Chi-Square 4.434a 1 .035

.061 .042

Continuity Correctionb 2.992 1 .084

Likelihood Ratio 4.507 1 .034

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear Association 4.287 1 .038

N of Valid Casesb 30

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.20.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio for

lama_paparan (>=8jam/hari /

<8 jam/hari)

5.200 1.068 25.309

For cohort kejadian_ispa =

sakit 1.988 .952 4.152

For cohort kejadian_ispa =

tidak sakit .382 .147 .997

N of Valid Cases 30

4. Masa Kerja dengan Kejadian ISPA

Crosstab

kejadian_ispa

Total sakit tidak sakit

masa_kerja lama >=5tahun Count 14 4 18

Expected Count 10.8 7.2 18.0

% within masa_kerja 77.8% 22.2% 100.0%

baru <5tahun Count 4 8 12

Expected Count 7.2 4.8 12.0

% within masa_kerja 33.3% 66.7% 100.0%

Total Count 18 12 30

Expected Count 18.0 12.0 30.0

% within masa_kerja 60.0% 40.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2- sided)

Exact Sig. (2- sided)

Exact Sig. (1- sided)

Pearson Chi-Square 5.926a 1 .015

.024 .020

Continuity Correctionb 4.219 1 .040

Likelihood Ratio 6.035 1 .014

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear Association 5.728 1 .017

N of Valid Casesb 30

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.80.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio for masa_kerja

(lama >=5tahun / baru

<5tahun)

7.000 1.364 35.929

For cohort kejadian_ispa =

sakit 2.333 1.010 5.391

For cohort kejadian_ispa = tidak sakit

.333 .129 .864

N of Valid Cases 30

Lampiran 13

Gambar : wawancara kuesioner kepada pekerja home Industry

Gambar : wawancara kuesioner kepada pekerja home Industry

Dokumen terkait