• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengenalan Rumah Industri Batu Bata di Desa Kleco

N/A
N/A
Arfah Miftahul Janah

Academic year: 2023

Membagikan "Pengenalan Rumah Industri Batu Bata di Desa Kleco"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Faktor apa saja yang mempengaruhi ISPA pada pekerja industri batu bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.

Manfaat Penelitian

  • Secara Teoritis
  • Secara Praktis

Sebagai sarana informasi dan peningkatan pengetahuan di kalangan tukang batu tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA. Sebagai bacaan untuk menambah pengetahuan tentang objek yang diteliti, dan sebagai pedoman bagi peneliti lain yang ingin meneliti objek atau permasalahan yang sama.

Keaslian Penelitian

Kebiasaan merokok dengan kejadian ISPA pada pekerja industri batu bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan. Masa kerja dengan kejadian ISPA pada pekerja industri batu di desa Kleco kecamatan Bendo kabupaten Magetan.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Pernafasan

Paru-paru merupakan bagian dari sistem pernapasan yang terletak di rongga dada dan terdiri dari paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Alveoli berukuran sangat kecil dan banyak mengandung gelembung udara yang berfungsi sebagai tempat pertukaran udara pernapasan O2 dengan CO2 di paru-paru (Syaifuddin.

Infeksi Saluran Pernafasan

  • Pengertian ISPA
  • Klarifikasi ISPA
  • Penyebab ISPA
  • Cara Penularan Penyakit ISPA
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit ISPA
  • Pengobatan

22 Tahun 1993 jenis pekerjaan tertentu dapat menimbulkan gangguan kesehatan khususnya penyakit pernafasan (ISPA). Penularan penyakit pernafasan lebih besar karena lebih banyak jumlah/konsentrasi kuman di udara yang tidak berpindah.

Masa Kerja

Penggunaan Alat Pelindung Diri

  • Alat Pelindung Diri Masker
  • Cara Pemakaian Masker
  • Penyimpanan Masker

Alat pelindung diri topeng berfungsi untuk melindungi pernafasan daripada habuk/zarah yang lebih besar memasuki organ pernafasan. Organ pernafasan, terutamanya paru-paru, mesti dilindungi apabila udara tercemar atau terdapat kemungkinan kekurangan oksigen di udara. Alat pernafasan ini diperbuat daripada getah atau plastik dan direka untuk menutup mulut, muka, hidung dan mata.

Respirator ini terbuat dari karet atau plastik yang mempertahankan tekanan positif dengan memaksa udara melewati filter dengan bantuan kipas bertenaga baterai. Respirator ini memiliki kipas dan filter yang dipasang pada helm, dengan udara dihembuskan ke wajah pekerja, di dalam masker yang digantung. Pilihlah ukuran masker yang sesuai dengan ukuran antropometri tubuh pengguna, misalnya: panjang wajah, lebar wajah, lebar mulut, panjang tulang hidung, tonjolan hidung.

Periksa terlebih dahulu apakah respirator dalam keadaan baik, tidak rusak, dan komponen-komponennya masih dalam keadaan baik. Memasang atau memakai peralatan pulse, apabila pekerja menggunakan gigi palsu, memakai alat bantu pernapasan sesuai dengan petunjuk pengoperasian pada masing-masing alat bantu pernapasan. Agar masker dapat berfungsi dengan baik dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama maka masker harus dirawat secara rutin yaitu dengan membersihkannya terlebih dahulu setelah memakai masker kemudian menyimpannya di tempat yang bersih dan bebas dari kotoran.

Kebiasaan Merokok

Lama Paparan

Industri Batu Bata

  • Pengertian Industri Batu Bata
  • Proses Pembuatan Batu Bata

Menurut Suwardono dalam Rachman (2005, p.24-26), proses pembuatan batu bata dapat dilakukan secara sederhana, namun dapat pula menggunakan mesin yang modern dan sepenuhnya otomatis. Kegiatan penggalian tanah dilakukan pada kedalaman tertentu yaitu 0,5 sampai 1 meter karena jika kedalamannya lebih dari 1 meter kualitas tanahnya kurang baik untuk pembuatan batu bata. Proses Pengolahan Bahan Proses pengolahan bahan untuk pembentukan batu bata dilakukan sebagai berikut: Tanah liat yang telah digali kemudian disiram dengan air untuk melonggarkannya sehingga memudahkan pengolahannya.

Proses pengeringan batu bata Cara pengeringan yang paling mudah dan murah adalah dengan mengeringkan batu bata di tempat terbuka, waktu yang dibutuhkan untuk proses pengeringan adalah 5-6 hari tergantung cuaca. Batu bata setengah kering diangkut, dibersihkan dengan potongan batu bata tipis, kemudian ditumpuk di sekitar mesin press dan dibiarkan kering. Proses Pembakaran Batu Bata Pada proses ini batu bata yang sudah kering dan tersusun rapi sudah siap untuk dibakar, namun demikian pembakaran batu bata tersebut tergantung keinginan pengrajin dan kondisi keuangan pengrajin.

Biasanya dalam sebulan proses pemanggangan dilakukan satu kali, pada proses pemanggangan batu bata berkisar pada buah-buahan. Dalam proses pembakaran batu bata tersebut disediakan tempat khusus atau dibuatkan rumah (linggan). Seleksi/pemilihan batu bata Proses seleksi/pemilihan ini dimulai setelah proses pembakaran selesai, tumpukan batu bata yang terbakar didiamkan selama kurang lebih satu minggu agar . panasnya berangsur-angsur berkurang.

Kerangka Teori

Ha: Ada hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian ISPA pada pekerja industri rumahan batu bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan. Ha: Ada hubungan antara penggunaan APD dengan kejadian ISPA pada pekerja industri rumahan batu bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan. Ha : Ada hubungan antara paparan jangka panjang dengan kejadian ISPA pada pekerja industri rumahan batu bata di desa Kleco kecamatan Bendo kabupaten Magetan.

Ha : Ada hubungan antara masa kerja dengan kejadian ISPA pada pekerja industri rumahan batu bata di desa Kleco kecamatan Bendo kabupaten Magetan. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Pekerja Industri Rumahan Batu Bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan pekerja industri rumahan batu bata di desa Kleco kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.

Berdasarkan tabel 5.7 diatas diketahui responden merupakan pekerja pada industri batu bata di desa Kleco kecamatan Bendo. Gambaran kejadian ISPA pada pekerja industri rumahan batu bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan diperoleh dari hasil kuesioner kepada responden. Penggunaan alat pelindung diri pada kasus ISPA pada pekerja industri rumah bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.

Durasi paparan kejadian ISPA pada pekerja industri batu bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan. Berdasarkan temuan penelitian alat pelindung diri bagi pekerja industri batu bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten. Faktor yang berhubungan dengan prevalensi ISPA pada pekerja industri batu bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.”

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA PEKERJA BATA INDUSTRI RUMAH DI DESA KLECO.

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian

KERANGKA KONSEPTUAL dan HIPOTESIS PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

Populasi dan Sampel

  • Populasi
  • Sampel

Teknik Sampling

Pekerja batako pada home industri di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan berjumlah 120 orang.

Kerangka Kerja Penelitian

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

  • Variabel Penelitian
  • Definisi Operasional

Durasi paparan Paparan debu yang dialami karyawan saat melakukan pekerjaannya di siang hari. Infeksi saluran pernapasan akut ditandai dengan satu atau lebih gejala berupa batuk, pilek, dengan atau tanpa demam yang berlangsung selama 14 hari dan didiagnosis oleh dokter atau ahli kesehatan yang terdaftar dalam rekam medis puskesmas. Apabila pekerja industri batu bata tidak mengalami gangguan pernafasan dan tidak terdaftar di Berkas Medis Puskesmas.

Tabel 4.1 Definisi Operasional faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ispa pada pekerja home industry batu bata  di desa kleco kecamatan bendo kabupaten magetan
Tabel 4.1 Definisi Operasional faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ispa pada pekerja home industry batu bata di desa kleco kecamatan bendo kabupaten magetan

Instrumen Penelitian

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas

Peneliti memeriksa keabsahan kuesioner pada kelompok petani ini, karena kelompok ini mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan sampel penelitian. Uji validitas dalam penelitian ini melibatkan 20 responden yang bekerja pada industri rumahan di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan. Uji reliabilitas terlihat dari nilai Cronbach’s alpha, jika nilai alpha > 0,60 maka konstruk pernyataan yang berdimensi variabel reliabel (Notoatmodjo, 2012).

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas

Lokasi dan Waktu Penelitian

Prosedur Pengumpulan Data

  • Pengumpulan Data
  • Jenis Data

Teknik Analisis Data

  • Analisis Univariat
  • Analisis Bivariat

Gambaran mengenai kebiasaan merokok pekerja industri batu bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan diperoleh dari hasil kuesioner kepada responden. Gambaran alat pelindung diri bagi pekerja industri perumahan batu bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan diperoleh dari hasil kuesioner kepada responden. Gambaran durasi paparan pekerja rumah tangga batu bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan diperoleh dari hasil kuesioner kepada responden.

Gambaran masa kerja pekerja industri rumahan batu bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada responden. Berdasarkan Tabel 5.8 di atas diketahui jumlah responden pekerja industri rumah bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan yang menderita ISPA sebanyak 18 pekerja (60%). Berdasarkan hasil penelitian masa kerja pekerja industri rumah tangga batu bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan yang telah bekerja ≥5 tahun masing-masing sebanyak 60,0% atau sebanyak 18 orang pekerja.

Berdasarkan temuan penelitian, prevalensi ISPA pada pekerja industri batu bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan sebesar 60% atau 18 pekerja. Berdasarkan penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada pekerja industri rumah bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan tahun 2019 diperoleh hasil sebagai berikut. Kebiasaan merokok pekerja industri batu bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan sebagian besar berada pada kategori perokok berat yaitu 66,7%.

Etika Penelitian…

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Geografi

Kependudukan

Sedangkan analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada pekerja industri batu di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan. Berdasarkan tabel 5.4 di atas diketahui jumlah responden yang bekerja pada industri batu bata rumah tangga di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan dengan kebiasaan merokok berat sebanyak 20 pekerja (66,7%). Berdasarkan tabel 5.5 di atas diketahui jumlah responden yang bekerja pada industri batu bata rumah tangga di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan sebanyak 16 pekerja (53,3%).

Berdasarkan Tabel 5.6 di atas diketahui jumlah responden yang bekerja ≥8 jam/hari di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan sebanyak 17 pekerja (56,7%). Berdasarkan uji Fisher’s Exact yang dilakukan dapat diketahui (Fisher’s Exact) dengan p value sebesar 0,004<0,05 yang berarti ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian ISPA pada pekerja industri batu di desa. Kleco, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan. Berdasarkan uji chi-square (koreksi kontinuitas) yang dilakukan dengan nilai p 0,004<0,05 artinya ada hubungan penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian ISPA pada pekerja industri rumah bata Desa Kleco Kecamatan Bendo , Kabupaten Magetan.

Berdasarkan uji Fisher Exact yang dilakukan dapat diketahui (Fisher Exact) dengan p-value 0,024<0,05 yang berarti ada hubungan antara masa kerja dengan kejadian ISPA pada industri rumahan batu bata di Desa Kleco Bendo. Kecamatan, Kabupaten Magetan. Berdasarkan hasil penelitian kebiasaan merokok pada industri rumah bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan, 66,7% atau 20 pekerja merokok dengan kategori berat. Berdasarkan hasil penelitian, lama paparan pekerja industri rumahan batu bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan yang bekerja ≥8 jam/hari sebanyak 56,7% atau sebanyak 17 pekerja.

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan umur
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan umur

Karateristik Responden

Hasil

  • Analisis Univariat
  • Analisis Bivariat

Pembahasan

  • Kebiasaan Merokok pekerja Home Industry
  • Alat Pelindung Diri pekerja Home Industry
  • Lama Paparan Pekerja Home Industry
  • Masa Kerja Pekerja Home Industry
  • Kejadian ISPA Pekerja Home Industry
  • Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kejadian ISPA
  • Hubungan Alat Pelindung Diri dengan Kejadian ISPA
  • Hubungan Lama Paparan dengan Kejadian ISPA
  • Hubungan Masa Kerja dengan Kejadian ISPA

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Mayoritas penggunaan alat pelindung diri pada pekerja industri rumahan batu bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan yaitu tanpa penggunaan alat pelindung diri yaitu sebesar 53,3% bekerja ≥8 jam/hari yaitu 56,7% masa kerja pada pekerja home industri batu bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan sebagian besar berada pada kategori ≥5 tahun yaitu 60,0% dan prevalensi ISPA pada pekerja rumah tangga batu bata di Desa Kleco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan sebagian besar berada pada kategori 60,0%. atau sebanyak 18 responden.

Saran

Bagi peneliti selanjutnya masih diperlukan penelitian lebih lanjut karena masih terdapat faktor yang mempengaruhi kejadian ISPA pada pekerja industri rumahan selain kebiasaan merokok, alat pelindung diri, lama paparan dan masa kerja. Kajian hubungan senioritas, pengetahuan, kebiasaan merokok dan penggunaan masker dengan gejala ISPA pada pekerja di Pabrik Batu Bata Gangosteen Bukittinggi. Faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada pekerja penggilingan padi di Desa Wononggere Kecamatan Polinggona Kabupaten Kolaka.

Hubungan Penggunaan Masker APD, Kebiasaan Merokok dan Jumlah Sampah Kertas dengan Kejadian ISPA Tahun 2016. Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Keluhan Pernapasan Pada Karyawan Jati Berkah Furniture Kota Jambi.

TABEL UNIVARIAT
TABEL UNIVARIAT

Gambar

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian  No  Penelitian
Gambar 2.1 Kerangka Teori  Sumber: Teori Segitiga Epidemiologi (Notoatmodjo 2012)
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian
Tabel 4.1 Definisi Operasional faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ispa pada pekerja home industry batu bata  di desa kleco kecamatan bendo kabupaten magetan
+7

Referensi

Dokumen terkait

industri batu bata merah di Desa Tambakboyo Kecamatan Mantingan.

Judul KJ\iian : PENGEMBANGAN MASY ARAKAT DALAM USAHA.. INDUSTRI KECIL BATU BATA (KASUS DESA

“… berkat adanya Lio/industri batu bata di Desa Gorowong ini, desa menjadi maju, pendapatan daerahnya jadi meningkat dibandingkan dengan dahulu sebelum industri batu

pertanian kemudian beralih menjadi pengrajin di Industri Batu Bata; (2) perubahan kehidupan ekonomi masyarakat Panggisari ke industri batu bata dipengaruhi oleh beberapa faktor

Nilai kuat tekan batu bata dari 30 sampel pengujian yang dilakukan pada tabel 7 terlihat bahwa tidak ada batu bata yang memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh

Pembuatan batu bata kini telah tersebar termasuk Indonesia, salah satunya adalah kota Pekanbaru yang memiliki beberapa industri batu bata, misalnya di RW 22 Kelurahan

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: (1) Berdasarkan aspek- aspek geografi ekonomi industri batu bata di Desa Tulikup dapat dikembangkan dengan baik (2) Produk

bahwa variabel karakteristik wirausaha secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap adanya kinerja usaha pada industri rumah tangga batu bata di