• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Fungsi Motivasi belajar

4. Kebugaran jasmani A

a. Pengertian Kebugaran jasmani /91

Perhatian Menurut T Cholick Muthoir dalam Ismaryati (2012:40),

“kebegaran jasmani merupakan kondisi yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk melakukan tugas dengan produktif tanpa mengalami

kelelahan yang berarti. Menurut Corbin dkk (dalam chen dkk 2014) "Health- related physical fitness refers to our body's ability to function efficiently and effectively and is an important indicator of health”. Pendapat tersebut mengatakan kesehatan berhubungan dengan kebugaran tisik mengacu pada kemampuan tubuh kita untuk berfungsi secara efisien dan efektif dan merupakan hubungan indikator penting dalam kesehatan.

The fact that students with good physical fitness are expected to engage in productive daily activities (Moghaddam & Lowe, 2019). Karena siswa dengan kebugaran jasmani yang baik diharapkan dapat melakukan kegiatan sehari-hari yang produktif (Moghaddam & Lowe, 2019 dalam Khairuddin, et. al, 2022). Kemudian menurut Widiastuti dalam Alnedral (2019:115) kebugaran jasmani adalah kondisi jasmani yang menggambarkan potensi dan kemampuan jasmani untuk melakukan tugas-tugas tertentu dengan hasil yang optimal tanpa memperlihatkan keletihan yang berarti.

Senada dengan pendapat di atas menurut Lutan (2013:1) Kebugaran jasmani merupakan sebuah tuntutan dalam hidup agar lebih sehat dan mampu beraktivitas secara produktif. Sebagai bagian dari program pendidikan jasmani di sekolah, pembinaan kebugaran jasmani sangat strategis, karena mendukung kapasitas belajar bagi Peserta didik dan menggiatkan partisipasi Peserta didik secara menyeluruh. Selanjutnya menurut Ortega, dkk dalam Piccinno &

Collela (2014:50) kebugaran jasmani merupakan indeks terbaik dari kondisi kesehatan pada usia berapa pun.

3 1

Dari pendapat yang dikemukanan di atas dapat disimpulkan bahwa kebegaran jasmani itu adalah kesanggupan atau kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan atau aktivitas sehari-hari baik bersifat fisik maupun psikologis, kebugaran fisik mengacu pada kemampuan tubuh kita untuk berfungsi secara efisien dan efektif dan merupakan indikator penting dari kesehatan maupun yang bisa menunjang suatu kesuksesan tanpa mengakibatkan kelelahan yang berarti.

Syafruddin (2013:11) menjelaskan bahwa kebugaran jasmani digolongkan menjadi tiga yaitu:

1.) Kebugaran statis: keadaan dimana seseorang yang bebas dari penyakit dan cacat atau disebut sehat. 2.) Kebugaran dinamis: kemampuan seseorang bekerja secara efisien yang tidak memerlukan keterampilan khusus, misalnya berjalan, berlari, melompat. 3.) Kebugaran motoris: kemampuan seseorang bekerja secara efisien yang menuntut keterampilan khusus.

Orang yang bugar berarti sehat secara dinamis. Sehat dinamis menunjang terhadap aktivitas fisik maupun pisikis. Kebugaran yang dimiliki seseorang akan memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja seseorang dan juga akan memberikan pengaruh yang positif terhadap produktifitas bekerja atau belajar.

Kebugaran jasmani yang baik penting untuk dimiliki oleh seluruh Peserta didik, karena dengan memiliki kebugaran jasmani yang baik seorang Peserta didik dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari dalam waktu yang relatif lama tanpa adanya kelelahan yang berlebihan sehingga

masih dapat menikmati waktu luang yang tersisa dengan kegiatan yang bermanfaat dan berdampak positif terhadap peningkatan prestasi belajar Peserta didik.

b. Komponen-Komponen Kebugaran jasmani

Secara umum menurut Boucharrd dalam Apri Agus (2012:29), komponen kebugaran jasmani atau unsur-unsur yang terdapat kebugaran jasmani itu ada yang berkaitan dengan nilai-nilai kesehatan dan kemampuan motorik.

Kebugaran jasmani yang bekaitan dengan nilai-nilai kesehatan meliputi: (a) daya tahan jantung (cardio vasculer), (b) kekuatan otot (strenght), (c) daya tahan otot (ketahanan muskculator), (d) kelentukan (flexibelity), (e) Komponen tubuh.

Sedangkan kebugaran jasmani yang berhubungan dengan nilai-niai keterampilan motorik, meliputi: (a) Keincahan (agility, (b) kecepatatan (speed), (c) keseimbangan (balance), (d) koordinasi (coodination), (e) Daya ledak (power).

Sedangkan moelek dalam Apri Agus (2012:3), mengemukakan unsur kebugaran jasmani, yaitu (1) Daya tahan cardiovassculer-respiratory, (2) kekuatan otot (muscle streengh), (3) daya tahan otot (muscle explosive power, (4) kecepatan (speed).

1) Daya tahan (Endurance)

Daya tahan merupakan komponen biomotorik yang sangat dibutuhkan dalam setiap kegiatan fisik dan salah satu komponen yang sanat pnting dalam ksegaran jasmani. Daya tahan adalah waktu bertahan yaitu

3 3

lamanya seseorang dapat melakukan suatu intensitas kerja atau jauh dari keletihan. Menurut Anarino dalam Arsil (2014:19) "daya tahan adalah hasil kemampuan individu untuk memeliharra gerakannya dalam kurun waktu tertentu”. Sedangkan mnurut Bowers dalam Arsil (2014:20),” daya tahan adalah kemampuan individu- individu untuuk melakukan kerja secara berulang- ulang pada priode tertentu”.

2) Kekuatan (strength)

Kekuatan merupakan kemampuan dalam menggunakan gaya dalam bentuk mengangkat atau menahan suatu beban. Menurut pendapat Bompa dalam Hendri Irawadi (2012:48) ’’kekuatan sebagai kemampuan otot dan saraf untuk mengatasi beban interal dan eksternal”. Sedangkan menurut Friendrich dalam Arsil (2014:44) “kekuatan adalah kemampuan dari suatu otot atau sekelompok otot saraf untuk menahan atau menerima beban sewaktu bekerja.

Jadi kekuatan sangatlah penting dalam menunjang berjalannya aktivitas sehari-hari dengan baik”.

3) Kecepatan (speed)

Menurut Apri Agus (2012:13) "kecepatan mempakan kemampuan untuk melakukan bergerak dari suatu tempat ketempat lain dengan sangat cepat”. Sedangkan menurut Arsil (2014:83) “kecepat merupakan kemampuan-kemampuan tubuh mengarahkan semua sistemnya dalam melawan beban, jarak dan waktu yang menghasilkan kerja mekanik”.

Beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat penulis simpulkan kecepatan merupakan kemampuan tubuh seseorang dalam mengarahkan melakukan gerakan dalam waktu yang cepat atau sesingkat-singkatnya.

4) Daya Ledak {Explosive power]

Menurut Corbin dalam Arsil (2014:71) ’’daya ledak adalah kemampuan untuk menampilkan/mengeluarkan kekuatan secara explosiv atau dengan cepat”. Daya ledak adalah merupakan salah satu aspek dari kebugaran

tubuh. Sedangkan menurut Jansen dalam Arsil (2014:72) “daya ledak adalah semua gerakan eksplosif yang maksimum secara langsung tergantung pada daya”. Berdasakan beberapa pendapat dan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa daya ledak adalah kemampuan mengarahkan kekuatan dengan cepat dalam waktu yang singkat untuk suatu

gerakan secara Eksplosif untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki.

C. Faktor Yang Mempengaruhi Kebugaran jasmani

Dokumen terkait