• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan Pengembangan Diri

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

C. Kegiatan Pengembangan Diri

159

masalah sosial yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.

2) Tujuan

Bimbingan dan konseling sosial bertujuan untuk membantu peserta didik/konseli agar mampu (1) berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya, (3) menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan.

3) Ruang Lingkup

Secara umum, lingkup materi bimbingan dan konseling sosial meliputi pemahaman keragaman budaya, nilai-nilai dan norma sosial, sikap sosial positif (empati, altruistis, toleran, peduli, dan kerjasama), keterampilan penyelesaian konflik secara produktif, dan keterampilan hubungan sosial yang efektif.

c. Bimbingan dan konseling belajar 1) Pengertian

Proses pemberian bantuan konselor atau guru bimbingan dan konseling kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya.

2) Tujuan

Bimbingan dan konseling belajar bertujuan membantu peserta didik untuk (1) menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan belajar; (2) memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif; (3) memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat; (4) memiliki keterampilan belajar yang efektif; (5) memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya; dan (6) memiliki kesiapan menghadapi ujian.

3) Ruang Lingkup

Lingkup bimbingan dan konseling belajar terdiri atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang menunjang efisiensi dan keefektivan belajar pada satuan pendidikan dan sepanjang kehidupannya; menyelesaikan studi pada

satuan pendidikan, memilih studi lanjut, dan makna prestasi akademik dan non akademik dalam pendidikan, dunia kerja dan kehidupan masyarakat.

d. Bimbingan dan konseling karir 1) Pengertian

Proses pemberian bantuan konselor atau guru bimbingan dan konseling kepada peserta didik/ konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.

2) Tujuan

Bimbingan dan konseling karir bertujuan menfasilitasi perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidup peserta didik/konseli. Dengan demikian, peserta didik akan (1) memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan; (2) memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir; (3) memiliki sikap positif terhadap dunia kerja; (4) memahami relevansi kemampuan menguasai pelajaran dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan; (5) memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, persyaratan kemampuan yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja; memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi; membentuk pola-pola karir; mengenal keterampilan, kemampuan dan minat; memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir.

3) Ruang Lingkup

Ruang lingkup bimbingan karir terdiri atas pengembangan sikap positif terhadap pekerjaan, pengembangan keterampilan menempuh masa transisi secara positif dari masa bersekolah ke masa bekerja, pengembangan kesadaran terhadap berbagai pilihan karir, informasi pekerjaan, ketentuan sekolah dan pelatihan kerja, kesadaran akan hubungan beragam tujuan hidup dengan nilai, bakat, minat, kecakapan, dan kepribadian masing-masing. Untuk itu secara berurutan dan berkesinambungan, kompetensi karir peserta didik difasilitasi bimbingan dan konseling dalam setiap jenjang pendidikan dasar dan menengah.

161

Layanan Bimbingan dan Konseling diselenggarakan secara terprogram berdasarkan asesmen kebutuhan (need assessment) yang dianggap penting (skala prioritas) dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan (scaffolding). Semua peserta didik harus mendapatkan layanan bimbingan dan konseling secara terencana, teratur dan sistematis serta sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu, Konselor atau guru Bimbingan dan Konseling dialokasikan jam masuk kelas selama 1 (satu) jam pembelajaran per minggu setiap kelas secara rutin terjadwal dan pelayanan di luar jam pelajaran terstruktur. Layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas bukan merupakan mata pelajaran bidang studi, namun terjadwal secara rutin di kelas dimaksudkan untuk melakukan asesmen kebutuhan layanan bagi peserta didik/konseli dan memberikan layanan yang bersifat pencegahan, perbaikan dan penyembuhan, pemeliharaan, dan atau pengembangan.

2. Program Ekstrakurikuler

Program pengembangan bakat, minat dan prestasi peserta didik SMK Negeri 1 Karangjambu Kabupaten Purbalingga adalah berupa kegiatan ekstrakulikuler.

Kegiatan Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional yang terdiri atas ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan. Berdasarkan Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014, kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.

Ekstrakurikuler Pramuka merupakan ekstrakurikuler yang wajib didikuti oleh seluruh peserta didik yang dilaksanakan dengan model blok, reguler dan aktualisasi.

Secara rinci untuk masing-masing model dapat dideskripsikan sebagai berikut.

a. Model Blok memiliki karakteristik sebagai berikut.

1) Diikuti oleh seluruh siswa.

2) Dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran.

3) Untuk kelas X diintegrasikan di dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

4) Untuk SMA/MA/SMK/MAK dilaksanakan selama 36 Jam.

5) Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku Ketua Mabigus.

6) Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata pelajaran selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka).

b. Model Aktualisasi memiliki karakteristik sebagai berikut.

1) Diikuti oleh seluruh siswa.

2) Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.

3) Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 45 menit.

c. Model Reguler.

1) Diikuti oleh siswa yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka di dalam Gugus Depan.

2) Pelaksanaan kegiatan diatur oleh masing-masing Gugus Depan.

Kegiatan ekstrakurikuler selaian pramuka merupakan ekstrakurikuler pilihan sesua bakat, minat dan prestasi peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karangjambu Kabupaten Purbalingga adalah sebagai berikut :

NO JENIS EKSTRAKURIKULER GURU PEMBINA / PELATIH JADWAL 1 PRAMUKA

1. M. Yasro Hambali, S. Pd.I

JUMAT 2. Sulisno, A.Md.Kom

3. Nurul Hilal

2 PENCAK SILAT Regina Mersia, S. Pd JUMAT 3 TILAWAH / TPQ Hari Bakti Setiawan, S. Pd

4 ROHIS Muhammad Jufri, S. Kom JUMAT

5 MADING DAN KIR Tika Ardhia Putri, S. Pd JUMAT Adapun prosedur penilaian pada program kegiatan ekstrakurikuler sebagai tolok ukur dan evaluasi keberhasilan program dalah sebagai berikut :

1. Penilaian kegiatan ekstrakurikuler mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Penilaian dilakukan secara kualitatif.

b. Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan peserta didik

c. Peserta didik diupayakan untuk mendapatkan nilai minimal baik pada kegiatan ekstrakurikuler pada setiap semester.

d. Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapai nilai baik.

2. Teknik Penilaian

a. Teknik penilaian sikap dilakukan melalui observasi

b. Teknik penilaian keterampilan dilakukan melalui demonstrasi keterampilannya.

3. Media Penilaian:

a. Jurnal/buku harian.

b. Portofolio.

4. Proses penilaian:

a. Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan/kegiatan b. Proses penilaian sikap dilaksanakan dengan metode observasi.

c. Proses penilaian Keterampilan disesuaikan dengan kompetensi dari masing- masing program kegiatan ekstrakurikuler.

163

d. Proses Penilaian dilakukan oleh pembina ekstrakurikuler masing-masing.

e. Rekapitulasi Penilaian dilakukan oleh koordinator ekstrakurikuler

D. Pengaturan Beban Belajar Peserta Didik dan Beban Kerja Pendidik,

Dokumen terkait