• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELOMPOK KERJA PENGAWASMADRASAH (POKJAWAS) ZONA SULTRA-1

BAB I

PENGERTIAN ISTILAH UMUM

Pasal 1 Dalam Anggaran Rumah Tangga ini yang dimaksud dengan :

1. Kelompok Kerja Pengawas selanjutnya disebut Pokjawas adalah wadah organisasi bagi pengawas Madrasah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk meningkatkan profesionalisme pengawas serta mempelancar pelaksanaan tugas kepengawasan.

2. Ketua Pokjawas adalah seorang pengawas Madrasah yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan Pengawas di daerah yang meliputi penyusunan program, pelaksanaan dan pelaporan kepengawasan termasuk pelayanan penilaian angka kredit.

3. Wakil ketua Pokjawas selanjutnya disebut wakil adalah pengurus Pokjawas yang bertugas membantu tugas- tugas Ketua Pokjawas dan mengkoordinir tugas-tugas yang berkenaan dengan jenjang kepengawasannya.

4. Koordinator Bidang selanjutnya disebut Korbid adalah pengurus Pokjawas yang mengkoordinir pelaksanaan kegiatan anggota Pokjawas sesuai bidang tugasnya masing-masing.

BAB II KEANGGOTAAN

Pasal 2

Setiap pengawas madrasah yang baru diangkat dengan sendirinya menjadi anggota biasa Pokjawas atau pengawas yang baru diangkat tetapi tidak sejenis kepengawasannya diperkenankan menjadi anggota khusus pokjawas.

Pasal 3

1. Anggota biasa berhenti karena :

a. Alih tugas jabatan pengawas madrasah ke jabatan lain.

b. Mutasi ke Kabupaten/Kota lain yang diluar wilayah kelompok kerja pengawasnya.

c. Selesai masa tugasnya sebagai pengawas Madrasah atau pension.

d. Meninggal dunia.

2. Anggota Kehormatan berhenti karena : a. Mengundurkan diri

b. Meninggal dunia.

BAB III KEPENGURUSAN

Pasal 4 Pengurusan harian terdiri atas :

a. Ketua b. Sekretaris c. Bendahara

d. Bidang Perencana dan Pelaksanaan Program

e. Bidang Pengembangan Organisasi dan Administrasi f. Bidang Sarana dan Prasarana

g. Bidang Humas dan Kerjasama

Pasal 5

Struktur dan susunan kepengurusan pada pasal (4), dapat disesuaikan dengan kondisi pengawas yang ada dan kebutuhan daerah setempat.

Pasal 6 Persyaratan ketua Pokjawas :

1. Sekurang-kurangnya menduduki pangkat pengawas Sekolah Madya (IV/a). apabila tidak ada pengawas yang menduduki jabatan Poin (1) dapat dijabat oleh pengawas yang menduduki pangkat dibawahnya.

2. Bersedia dan berkemauan untuk memimpin dan menjalankan roda organisasi Pokjawas selama periode kepengurusannya.

3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang kepemimpinan dan manajemen kepengawasan madrasah

Pasal 7

1. Ketua Pokjawas dipilih oleh anggota melalui musyawarah mufakat dan diputuskan dalam rapat anggota Pokjawas serta disahkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi.

2. Ketua terpilih bersama pengurus inti menyusun dan melengkapi susunan pengurus Pokjawas sesuai kebutuhan.

3. Masa kepengurusan ketua Pokjawas selama 3 (tiga) tahun, dan dapat dipilih kembali untuk masa ke 2 (dua) periode kepengurusan berturut-turut setelah tenggang waktu sekurang-kurangnya 1 (satu) periode kepengurusan, yang bersangkutan dapat dipilih kembali menjadi Ketua Pokjawas.

4. Jabatan anggota pengurus Pokjawas dalam satu periode melekat dengan masa jabatan Ketua Pokjawas.

Pasal 8

1. Ketua Kelompok Kerja Pengawas dapat diberhentikan karena salah satu sebab berikut:

a. Dibebaskan/diberhentikan dari jabatan pengawas madrasah b. Telah dua kali masa jabatan ketua pokjawas secara berturut-turut c. Mengundurkan diri

d. Pindah tugas ke Provinsi, ke Kabupaten/Kota lain diluar wilayah Pokjawas e. Berhenti sebagai Pegawai Negeri Sipil

f. Dijatuhi hukuman disiplin, tingkat sedang atau berat yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap g. Tidak dapat melakukan tugas (seperti uzur dan sebagainya).

2. Dalam hal Ketua Pokjawas mengambil salah satu pada poin (1) kantor Kementrian Agama Provinsi, Kepala Kantor Kementrian Agama Provinsi dapat mengeluarkan surat pemberhentian Ketua Pokjawas

Pasal 9

Apabila seorang anggota pengurus berhenti sebelum berakhir masa kepengurusannya, maka melalui rapat pengurus dapat menunjuk penggantinya.

Pasal 10

1. Ketua Pokjawas berkewajiban melaksanakan pemilihan pengurus baru menjelang berakhirnya masa kepengurusannya

2. Untuk menyiapkan pemilih pengurus yang baru Ketua Pokjawas bersama pengurus lainnya dapat membentuk pantitia pemilihan pengurus baru

3. Pemilihan calon ketua dilakukan melalui formatur atau aklamasi langsung

4. Penunjukan untuk menjadi formatur harus ada kesediaan/kesanggupan dari anggota yang dicalonkan sebagai formatur

5. Pemilihan formatur dilaksanakan secara demokrasi dan transparan

6. Formatur terpilih yang sekaligus menjadi ketua Pokjawas melengkapi susunan kepengurusan untuk dilaporkan pada Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi

7. Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi memberikan pengesahan melalui surat keputusan pengurusan Kelompok Kerja Pengawas Madrasah untuk periode tertentu.

BAB IV

URAIAN TUGAS PENGURUS POKJAWAS MADRASAH

Pasal 11 1. Ketua

a. Mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan tugas kepengawasan, melakukan evaluasi kegiatan organisasi, membuat laporan kegiatan berkala dan tahunan dan mempertanggung jawabkan semua kebijakan pengurus melalui Rapat Anggota.

b. Mengatur pembagian wilayah kerja para pengawas berikut menentukan madrasah binaan sesuai dengan tugas kepengawasan masing-masing.

c. Melaksanakan penilaian terhadap kinerja pengawas yang ada di lingkungan Kelompok Kerja Pengawas.

d. Merumuskan peningkatan kompetensi dan pengembangan profesionalitas pengawas melalui program beasiswa, pendidikan dan pelatihan, workshop, seminar serta studi banding.

2. Sekretaris

a. Memberikan pelayanan teknis administrasi bagi kegiatan organisasi

b. Mempersiapkan, mengelola, mengkoordinasikan penyusunan draft program organisasi, melaksanakan tertib administrasi, dan mempersiapkan penyusunan draft laporan berkala dan tahunan, serta mempersiapkan kegiatan rapat.

c. Menyiapkan draf instrumen supervisi sesuai kegiatan pelaksanaan kepengawasan.

d. Pegelolaan data pengawas madrasah dan 3. Bendahara

a. Melaksanakan pengurusan keuangan yaitu menerima, mengamankan, mengeluarkan, dan mempertanggung jawabkan pengelolaan keuangan organisasi atas persetujuan ketua

b. Mengatur dan mengurus rumah tangga organisasi 4. Koordinator Bidang Perencanaan dan Pelaksanaan Program

a. Merencanakan program kerja POKJAWAS

b.Monitoring dan evaluasi serta pendataan program c. Tindaklanjut program masa depan

5. Bidang Bidang Pengembangan Organisasi, administrasi sarana dan prasarana a. Mengkoordinir kegiatan kerjasama dengan organisasi profesi lainnya.

b. Mengkoordinir kegiatan sosialisasi hasil workshop, diklat, seminar, lokakarya dan sejenisnya

c. Merencanakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan karir pengawas

6. Bidang Bidang Pengembangan Karir dan Profesi

a. Mengkoordinir pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kompetensi kepengawasan baik supervisi akademis maupun supervisi manajerial

b. Mengkoordinir peningkatan kompetensi dalam kegiatan pengembangan ptofesi kepengawasan yang meliputi penelitian, penulisan karya tulis ilmiah dan penemuan teknologi pendidikan

7. Bidang Hubungan Masyarakat

a. Mengkoordinir kegiatan antar instansi terkait

b. Mengkoordinir segala kegiatan Pokjawas melalui website Pokjawas.

BAB V RAPAT-RAPAT

Pasal 12

1. Pelaksanaan rapat anggota sebagai instansi tertinggi yang berfungsi sebagai pemilihan pengurus baru, pengurus Pokjawas dapat membentuk panitia pelaksana rapat anggota

2. Semua anggota Pokjawas harus mendapat undangan untuk hadir dalam Rapat Anggota

3. Rapat Anggota dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya setengah dari jumlah anggota tambah satu 4. Bila dalam rapat anggota jumlah angora yang hadir tidak mencapai sebagaimana yang tersebut dalam ayat 2 (dua) pasal ini, rapat ditangguhkan selama 2 (dua) x 30 (tiga puluh) menit dan setelah itu rapat dianggap sah

Pasal 13

1. Dalam pengambilan keputusan pada dasarnya semua keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak 2. Apabila jumlah suara yang setuju sama dengan suara yang tidak setuju maka mengambil keputusan secara

bijaksana

Pasal 14

1. Rapat anggota Luar Biasa dapat dilakukan sewaktu-waktu apabila ketua Pokjawas tidak dapat melaksanakan tugasnya dan melakukan pelanggaran dan penyimpangan terhadap tugas dan tanggung jawabnya

2. Rapat Anggota Luar Biasa dapat dilakukan apabila dua pertiga anggota menyetujui diadakan rapat Anggota Luar Biasa dan mendapat persetujuan dari Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi.

Pasal 15

1. Rapat pengurus diadakan paling sedikit sekali dalam satu semester dan dapat dilakukan setiap saat bila dianggap perlu

2. Rapat Pengurus berfungsi sebagai wadah pertemuan pengurus yang membicarakan tentang pemantapan pelaksanaan program kerja Pokjawas dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja, serta menindak lanjuti hasil evaluasinya

Dokumen terkait