kemampuan merasakan, kemampuan memadukan, dan kemampuan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya, inilah salah satu berbedaan fungsi otak kanan dan kiri. (Budianingsih, 2017)
Gambar 7. Efektivitas otak kanan dan otak kiri
Perlu kita ketahui bahwa Ada beberapa manusia yang tidak mampu untuk berbahasa karena kerusakan pada sebagian dari organ otak. Dan Ketidak mampuan berbahasa ini disebut patologi bahasa. Dan perlu kita ketahui bahwasanya Ada tiga masalah utama dalam patologi bahasa atau ketidak mampuan orang berbahasa dan berbicara diantaranya adalah yang dibahas, yaitu disleksia, afasia, dan bahasa pada orang tuna rungu. Yang kita ketahui dalam otak semua orang, yang mana semua subsistem berkaitan satu dan yang lain juga merupakan satu kesatuan yang terintegrasi, disebut terintegrasi karena sistem penggunaan bahasa (language use system). Yaitu gagasan yang terdapat dalam otak kiri dan kanan akan membantu dan merumuskan suatu rentetan dalam pendekatan, metode, bisa juga dalam model pembelajaran yang mana bermanfaat bagi pembelajaran bahasa. Dan peran kemampuan otak dalam pengajaran Bahasa adalah contohnya menggunakan bimodalitas neorologis untuk menganalisis bagaimana berbagai metode pengajaran bahasa gagal yaitu di karena terlalu condong pada proses otak kiri, sedangkan metode lama dalam berbahasa tak cukup merangsang proses otak kanan.(Budianingsih, 2017)
Untuk meningkatkan kemampuan otak beberapa pakar memunculkan teori mengenai konvergensi Bahasa sebagai berikut:
1. Setiap orang memiliki pola otak yang berbeda-beda yang mendasari pada kemampuan berbahasa yang dia milki 2. Bahasa perrtama anak berkaitan erat dengan sel saraf,
sedangkan Bahasa ke dua berkaitan dengan otak
3. Aspek berbahasa lainya dari kemmapuan berbahasa seperti nomina, dan verba ternyata diproses bagian otak yang berbeda.
Oleh sebab itu kita,meyakini bahwa suatu Bahasa tidak hanya berkaitan dengan proses berpikir, tetapi juga perilaku manusia. bahasa dan perilaku bersifat saling memengaruhi.
Ada fakta yang menunjukkan bahwa bahasa memengaruhi perilaku dan ada fakta yang sebaliknya, yakni perilaku memengaruhi Bahasa, begitu juga antara otak dan berbahasa.
(Suhartono, 2015)
Didalam otak manusia terdapat hemisfer (belahan) yaitu hemisfer kanan dan hemisfer kiri. Hemisfer kanan mengontrol pemprosesan informasi spasial dan visual (melihat, memperkirakan, atau memahami ruang atau benda secara tiga dimensi). Sementara hemisfer kiri mengontrol kegiatan berbahasa disamping, tentu saja, proses kognitif yang lainnya.
Pada permukan otak yang disebut sebagai korteks serebri tampak berbelok-belok dan membentuk lekukan yang disebut dengan sulkus dan benjolan yang disebut girus fungsi dari ini adalah berfungsi sebagai fungsi elementer untuk pergerakan, perasaan, dan pancaindra dan fungsi yang lebih ompleks adala mental. Sedangkan girus yang ada pada otak kanan/ kiri yang disebut dengan hemisfer. Kpnteks hemisfer kanan menguasai
menguasai fungsi elementer sebelah kanan. Dan di dalam otak yang ada kaitannya dengan kegiatan berbahasa. Hand dan writing biasanya berada didalam wilayah yang mengendalikan tangan kanan. Speech dan face biasnaya berada pada wilayah yang mengendalikan saraf saluran ucapan. Auditory biasanya berada pada wilayah yang memproses bahasa lisan terutama melalui telinga kanan. Tactile ini terkadang terdapat pada wilayah yang memproses informasi mengindraan melalui kulit, saraf dan tangan kanan. Sedangkan visual merupakan sekitar wilayah yang memproses bahasa tulis. di bagian tepi terdapat bagian-bagian lain yang bernama frontal, parental, occipital dan temporal
Dalam perkembanagan dan pertumbuhan otak manusia yang berlangsung melalui sel otak, dilakukan dengan sangat cepet, yaitu sejak bayi hingga akhir masa remaja, perkembangan dan pertumbuhan otak manusia terdiri atas enam tahap, yaitu:
1) Pembentukan tabung neural
2) Profilensi seluler untuk membentuk sel neuron 3) Perpindahan seluler dari germinal subependemal.
4) Deferensial seluler menjadi neuron spesifiks
5) Perkembangan ekson dan dendrit menyebabkan bertambahnya sinaps( tergantung fungis daereh yang bersangkutan)
6) Elemensi selektif neuron, sinaps, dan lainya untuk spesifikasi.
Untuk perkembangan tahap 1 sampai 4 pada saat masih dalam kandungan, sedangkan pada 5 dan 6 terjadi pada saat diluar kandungan. Perlu kita ketahui bahwa kelahiran syaraf- syaraf baru terjadi di wilayah otak lain dan urat syaraf tulang belakang. Dan perlu diingat bahwa setiap belahan mempunyai
fungsi yang berbeda. Dan Otak kiri bertujuan dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ). Sedangkan otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Dan pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, dan kemampuan merasakan, kemampuan memadukan, dan kemampuan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya, inilah salah satu berbedaan fungsi otak kanan dan kiri.
Terdapat teori mengenai konvergensi manusia yang harus kita ketahui diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Setiap orang memiliki pola otak yang berbeda-beda yang mendasari pada kemampuan berbahasa yang dia milki 2) Bahasa perrtama anak berkaitan erat dengan sel saraf,
sedangkan Bahasa ke dua berkaitan dengan otak
3) Aspek berbahasa lainya dari kemmapuan berbahasa seperti nomina, dan verba ternyata diproses bagian otak yang berbeda.
Oleh sebab itu kita,meyakini bahwa suatu Bahasa tidak hanya berkaitan dengan proses berpikir, tetapi juga perilaku manusia. bahasa dan perilaku bersifat saling memengaruhi.
Ada fakta yang menunjukkan bahwa bahasa memengaruhi perilaku dan ada fakta yang sebaliknya, yakni perilaku memengaruhi Bahasa, begitu juga antara otak dan berbahasa.