BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Pembahasan
3) Kemiringan 30˚
Tabel di bawah ini menunjukkan perbandingan limpasan pada tutupan tanah tanpa vegetasi dan tata tanam rumput gajah dengan kemiringan 30˚.
Tabel 23. Hasil analisis limpasan dengan waktu pada kemiringan 30˚ dengan intensitas curah hujan 197,551 mm/jam pada tutupan tanah tanpa vegetasi dan tata tanam rumput gajah.
Intensitas Curah hujan 197.551 mm/jam Kemiringan 30˚
Waktu Tanpa Vegetasi Tata Tanam Lurus
Tata Tanam Zig- Zag
(menit) (ml/detik) (ml/detik) (ml/detik)
10 24,000 21,667 20,000
20 34,500 29,833 27,667
30 47,833 43,333 41,333
40 56,333 52,500 51,000
50 57,667 53,333 51,500
60 58,167 54,000 52,000
70 59,167 56,500 52,833
80 59,167 56,667 55,833
90 59,667 57,667 58,000
100 60,500 59,500 58,333
110 65,833 64,167 58,667
120 65,833 64,167 58,667
Rata-Rata 54,056 51,1 48,8
(Sumber : Hasil Perhitungan)
Gambar 18. Grafik limpasan permukaan dengan waktu pada intensitas curah hujan 197,551 mm/jam dengan kemiringan 30˚ pada tutupan tanah tanpa vegetasi dan tata tanam rumput gajah.
Pada Tabel 23 dan Gambar 18 diperoleh aliran limpasan pada waktu awal persepuluh menit pada tanpa vegetasi sebesar 24,000 ml/detik, tata tanam lurus sebesar 21,667 ml/detik dan tata tanam zig-zag sebesar 20,000 ml/detik.
Menunjukkan bahwa aliran limpasan pada lahan tanpa vegetasi lebih besar dibandingkan setelah menggunakan tutupan tanah vegetasi rumput gajah yang tampak mereduksi aliran limpasan, pada kemiringan dan intensitas hujan yang sama.
0,000 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 Debit Limpasan Terukur (ml/detik)
Waktu (menit)
TUTUPAN TANAH KOSONG POLA TANAM LURUS POLA TANAM ZIG-ZAG
TANPA VEGETASI TATA TANAM LURUS TATA TANAM ZIG-ZAG
b. Intensitas Curah Hujan 200,65 mm/jam 1) Kemiringan 10˚
Tabel di bawah ini menunjukkan perbandingan limpasan pada tutupan tanah tanpa vegetasi dan tata tanam rumput gajah dengan kemiringan 10˚.
Tabel 24. Hasil analisis limpasan dengan waktu pada kemiringan 10˚ dengan intensitas curah hujan 200,65 mm/jam pada tutupan tanah tanpa vegetasi dan tata tanam rumput gajah.
Intensitas Curah hujan 200,65 mm/jam Kemiringan 10˚
Waktu Tanpa Vegetasi Tata Tanam Lurus
Tata Tanam Zig- Zag (menit) (ml/detik) (ml/detik) (ml/detik)
10 20,000 17,500 13,333
20 32,500 29,167 28,833
30 45,833 44,000 45,833
40 56,000 52,500 52,333
50 56,333 52,500 52,167
60 56,667 54,833 52,000
70 57,167 55,000 52,333
80 57,167 55,500 52,500
90 57,500 55,833 52,833
100 58,667 56,333 53,667
110 59,500 57,000 54,000
120 59,500 57,000 54,000
Rata-Rata 51,403 48,931 46,986
(Sumber : Hasil Perhitungan)
Gambar 19. Grafik limpasan permukaan dengan waktu pada intensitas curah hujan 200,65 mm/jam dengan kemiringan 10˚ pada tutupan tanah tanpa vegetasi dan tata tanam rumput gajah.
Pada Tabel 24 dan Gambar 19 diperoleh aliran limpasan pada waktu awal persepuluh menit pada tanpa vegetasi sebesar 20,000 ml/detik, tata tanam lurus sebesar 17,500 ml/detik dan tata tanam zig-zag sebesar 13,333 ml/detik.
Menunjukkan bahwa aliran limpasan pada lahan tanpa vegetasi lebih besar dibandingkan setelah menggunakan tutupan tanah vegetasi rumput gajah yang tampak mereduksi aliran limpasan, pada kemiringan dan intensitas hujan yang sama.
0,000 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 Debit Limpasan Terukur (ml/detik)
Waktu (menit)
TUTUPAN TANAH KOSONG POLA TANAM LURUS POLA TANAM ZIG-ZAG
TANPA VEGETASI TATA TANAM LURUS TATA TANAM ZIG-ZAGc
2) Kemiringan 20˚
Tabel di bawah ini menunjukkan perbandingan limpasan pada tutupan tanah tanpa vegetasi dan tata tanam rumput gajah dengan kemiringan 20˚.
Tabel 25. Hasil analisis limpasan dengan waktu pada kemiringan 20˚ dengan intensitas curah hujan 200,65 mm/jam pada tutupan tanah tanpa vegetasi dan tata tanam rumput gajah.
Intensitas Curah hujan 200.65 mm/jam Kemiringan 20˚
Waktu Tanpa Vegetasi Tata Tanam Lurus
Tata Tanam Zig- Zag (menit) (ml/detik) (ml/detik) (ml/detik)
10 25,000 22,167 19,167
20 39,000 32,500 29,833
30 51,500 49,667 46,333
40 54,167 50,333 48,833
50 58,000 51,500 51,333
60 58,833 54,667 53,500
70 61,000 56,000 56,167
80 63,000 58,167 56,833
90 63,333 62,000 57,667
100 64,167 62,833 59,500
110 64,500 64,167 61,333
120 64,500 64,167 61,333
Rata-Rata 55,583 52,347 50,153
(Sumber : Hasil Perhitungan)
Gambar 20. Grafik limpasan permukaan dengan waktu pada intensitas curah hujan 200,65 mm/jam dengan kemiringan 20˚ pada tutupan tanah tanpa vegetasi dan tata tanam rumput gajah.
Pada Tabel 25 dan Gambar 20 diperoleh aliran limpasan pada waktu awal persepuluh menit pada tanpa vegetasi sebesar 25,000 ml/detik, tata tanam lurus sebesar 22,167 ml/detik dan tata tanam zig-zag sebesar 19,167 ml/detik.
Menunjukkan bahwa aliran limpasan pada lahan tanpa vegetasi lebih besar dibandingkan setelah menggunakan tutupan tanah vegetasi rumput gajah yang tampak mereduksi aliran limpasan, pada kemiringan dan intensitas hujan yang sama.
0,000 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
Debit Limpasan Terukur (ml/detik)
Waktu (menit)
TUTUPAN TANAH KOSONG POLA TANAM LURUS POLA TANAM ZIG-ZAG
TANPA VEGETASI TATA TANAM LURUS TATA TANAM ZIG-ZAG
3) Kemiringan 30˚
Tabel di bawah ini menunjukkan perbandingan limpasan pada tutupan tanah tanpa vegetasi dan tata tanam rumput gajah dengan kemiringan 30˚.
Tabel 26. Hasil analisis limpasan dengan waktu pada kemiringan 30˚ dengan intensitas curah hujan 200,65 mm/jam pada tutupan tanah tanpa vegetasi dan tata tanam rumput gajah.
Intensitas Curah hujan 200.65 mm/jam Kemiringan 30˚
Waktu Tanpa Vegetasi Tata Tanam Lurus
Tata Tanam Zig- Zag
(menit) (ml/detik) (ml/detik) (ml/detik)
10 28,333 23,667 22,333
20 35,333 30,833 29,167
30 49,500 45,000 43,167
40 58,333 54,500 53,833
50 59,833 55,667 56,167
60 62,000 57,000 56,667
70 62,833 59,500 58,667
80 63,333 62,500 59,500
90 64,167 63,167 60,333
100 65,833 63,333 61,667
110 66,333 64,500 62,500
120 66,333 64,500 62,500
Rata-Rata 56,847 53,681 52,208
(Sumber : Hasil Perhitungan)
Gambar 21. Grafik limpasan permukaan dengan waktu pada intensitas curah hujan 200,65 mm/jam dengan kemiringan 30˚ pada tutupan tanah tanpa vegetasi dan tata tanam rumput gajah.
Pada Tabel 26 dan Gambar 21 diperoleh aliran limpasan pada waktu awal persepuluh menit pada tanpa vegetasi sebesar 28,333 ml/detik, tata tanam lurus sebesar 23,667 ml/detik dan tata tanam zig-zag sebesar 22,333 ml/detik.
Menunjukkan bahwa aliran limpasan pada lahan tanpa vegetasi lebih besar dibandingkan setelah menggunakan tutupan tanah vegetasi rumput gajah yang tampak mereduksi aliran limpasan, pada kemiringan dan intensitas hujan yang sama.
0,000 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 Debit Limpasan Terukur (ml/detik)
Waktu (menit)
TUTUPAN TANAH KOSONG POLA TANAM LURUS POLA TANAM ZIG-ZAG
TANPA VEGETASI TATA TANAM LURUS TATA TANAM ZIG-ZAG
c. Intensitas Curah Hujan 204,04 mm/jam 1) Kemiringan 10˚
Tabel di bawah ini menunjukkan perbandingan limpasan pada tutupan tanah tanpa vegetasi dan tata tanam rumput gajah dengan kemiringan 10˚.
Tabel 27. Hasil analisis limpasan dengan waktu pada kemiringan 10˚ dengan intensitas curah hujan 204,04 mm/jam pada tutupan tanah tanpa vegetasi dan tata tanam rumput gajah.
(Sumber : Hasil Perhitungan)
Intensitas Curah hujan 204.04 mm/jam Kemiringan 10˚
Waktu Tanpa Vegetasi Tata Tanam Lurus
Tata Tanam Zig-Zag (menit) (ml/detik) (ml/detik) (ml/detik)
10 22,667 18,667 16,167
20 31,500 30,833 29,000
30 46,167 45,833 44,333
40 58,000 55,833 54,333
50 59,833 56,333 55,000
60 61,333 56,667 55,833
70 61,667 57,000 56,333
80 62,667 57,500 57,500
90 64,167 58,667 58,167
100 64,667 59,167 59,167
110 65,500 61,167 59,333
120 65,500 61,167 59,333
Rata-Rata 55,306 51,569 50,375
Gambar 22. Grafik limpasan permukaan dengan waktu pada intensitas curah hujan 204,04 mm/jam dengan kemiringan 10˚ pada tutupan tanah tanpa vegetasi dan tata tanam rumput gajah.
Pada Tabel 27 dan Gambar 22 diperoleh aliran limpasan pada waktu awal persepuluh menit pada tanpa vegetasi sebesar 22,667 ml/detik, tata tanam lurus sebesar 18,667 ml/detik dan tata tanam zig-zag sebesar 16,167 ml/detik.
Menunjukkan bahwa aliran limpasan pada lahan tanpa vegetasi lebih besar dibandingkan setelah menggunakan tutupan tanah vegetasi rumput gajah yang tampak mereduksi aliran limpasan, pada kemiringan dan intensitas hujan yang sama.
0,000 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 Debit Limpasan terukur (ml/detik)
Waktu (menit)
TUTUPAN TANAH KOSONG POLA TANAM LURUS POLA TANAM ZIG-ZAG
TANPA VEGETASI TATA TANAM LURUS TATA TANAM ZIG-ZAG
2) Kemiringan 20˚
Tabel di bawah ini menunjukkan perbandingan limpasan pada tutupan tanah tanpa vegetasi dan tata tanam rumput gajah dengan kemiringan 20˚.
Tabel 28. Hasil analisis limpasan dengan waktu pada kemiringan 20˚ dengan intensitas curah hujan 204,04 mm/jam pada tutupan tanah tanpa vegetasi dan tata tanam rumput gajah.
Intensitas Curah hujan 204.04 mm/jam Kemiringan 20˚
Waktu Tanpa Vegetasi Tata Tanam Lurus
Tata Tanam Zig- Zag (menit) (ml/detik) (ml/detik) (ml/detik)
10 26,333 23,333 20,500
20 32,500 28,000 29,167
30 56,333 51,500 49,500
40 58,833 52,500 51,333
50 61,667 54,000 53,167
60 61,333 57,000 54,667
70 63,833 58,667 55,833
80 64,500 60,333 56,167
90 64,667 62,000 61,667
100 66,167 64,000 63,000
110 66,667 64,667 63,000
120 66,667 64,667 63,000
Rata-Rata 57,458 53,389 51,750
(Sumber : Hasil Perhitungan)
Gambar 23. Grafik limpasan permukaan dengan waktu pada intensitas curah hujan 204,04 mm/jam dengan kemiringan 20˚ pada tutupan tanah tanpa vegetasi dan tata tanam rumput gajah.
Pada Tabel 28 dan Gambar 23 diperoleh aliran limpasan pada waktu awal persepuluh menit pada tanpa vegetasi sebesar 26,333 ml/detik, tata tanam lurus sebesar 23,333 ml/detik dan tata tanam zig-zag sebesar 20,500 ml/detik.
Menunjukkan bahwa aliran limpasan pada lahan tanpa vegetasi lebih besar dibandingkan setelah menggunakan tutupan tanah vegetasi rumput gajah yang tampak mereduksi aliran limpasan, pada kemiringan dan intensitas hujan yang sama.
0,000 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 Debit Limpasan Terukur (ml/detik)
Waktu (menit)
TUTUPAN TANAH KOSONG POLA TANAM LURUS POLA TANAM ZIG-ZAG
TANPA VEGETASI TATA TANAM LURUS TATA TANAM ZIG-ZAG
3) Kemiringan 30˚
Tabel di bawah ini menunjukkan perbandingan limpasan pada tutupan tanah tanpa vegetasi dan tata tanam rumput gajah dengan kemiringan 30˚.
Tabel 29. Hasil analisis limpasan dengan waktu pada kemiringan 30˚ dengan intensitas curah hujan 204,04 mm/jam pada tutupan tanah tanpa vegetasi dan tata tanam rumput gajah.
Intensitas Curah hujan 204.04 mm/jam Kemiringan 30˚
Waktu Tanpa Vegetasi Tata Tanam Lurus
Tata Tanam Zig- Zag (menit) (ml/detik) (ml/detik) (ml/detik)
10 29,500 25,333 23,000
20 37,000 32,833 33,500
30 51,167 47,000 47,167
40 60,333 56,500 56,833
50 61,500 57,667 57,333
60 63,667 59,000 57,833
70 64,500 61,500 58,667
80 65,000 64,500 61,667
90 65,833 65,167 63,833
100 67,833 65,333 64,167
110 68,000 65,667 64,500
120 68,000 65,667 64,500
Rata-Rata 58,528 55,514 54,417
(Sumber : Hasil Perhitungan)
Gambar 24. Grafik limpasan permukaan dengan waktu pada intensitas curah hujan 204,04 mm/jam dengan kemiringan 30˚ pada tutupan tanah tanpa vegetasi dan tata tanam rumput gajah.
Pada Tabel 29 dan Gambar 24 diperoleh aliran limpasan pada waktu awal persepuluh menit pada tanpa vegetasi sebesar 29,500 ml/detik, tata tanam lurus sebesar 25,333 ml/detik dan tata tanam zig-zag sebesar 23,000 ml/detik.
Menunjukkan bahwa aliran limpasan pada lahan tanpa vegetasi lebih besar dibandingkan setelah menggunakan tutupan tanah vegetasi rumput gajah yang tampak mereduksi aliran aliran limpasan permukaan.
Dari hasil perbandingan disetiap intensitas hujan dan kemiringan yang digunakan menujukkan bahwa pada tutupan tanah vegetasi rumput gajah tata tanam zig-zag 50 x 50 cm aliran permukaan yang terjadi lebih kecil dibandingkan dengan tutupan tanah vegetasi rumput gajah tata tanam lurus 50 x 50 cm. hal ini terjadi karena kerapatan dan tata letak tanam akan mempengaruhi panjang lintasan aliran permukaan. Pada tutupan tanah vegetasi tata tanam lurus, aliran permukaan
0,000 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 Debit Limpasan Terukur (ml/detik)
Waktu (menit)
TUTUPAN TANAH KOSONG POLA TANAM LURUS POLA TANAM ZIG-ZAG
TANPA VEGETASI TATA TANAM LURUS TATA TANAM ZIG-ZAG
akan melintas relatif lurus mengikuti kemiringan lereng sehingga lintasa aliran permukaannya lebih pendek, sementara pada tutupan tanah vegetasi tata tanam zig-zag, lintasan aliran permukan akan berbentuk zig-zag, sehingga lintasan lebih panjang dan memberikan peluang waktu terhadap air untuk berinfiltrasi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Pengaruh tata tanam napier grass terhadap aliran limpasan permukaan (runoff) menujukkan penurunan disetiap variasi kemiringan lereng. Pada lahan tanpa vegetasi sebesar 56,333 ml/detik, tata tanam lurus sebesar 54,000 ml/detik, dan tata tanam zig-zag sebesar 52,833 ml/detik.
2. Aliran limpasan permukaan (runoff) akibat variasi kemiringan lereng pada lahan vegetasi napier grass. Pada kemiringan 10° sebesar 54,000 ml/detik, kemiringan 20° sebesar 62,000 ml/detik, dan kemiringan 30° sebesar 64,167 ml/detik. Menujukkan bahwa kemiringan sangat berpengaruh pada aliran limpasan permukaan, semakin tinggi kemiringan lereng maka semakin besar aliran air permukan yang terjadi.
B. SARAN
1. Dalam penelitian ini digunakan intensitas curah hujan wilayah Kabpaten Takalar dengan periode intensitas curah hujan berulang I₅, I10 dan I₂₅, menggunakan vegetasi rumput gajah (pennisetum purpurem cv mott), tata tanam lurus dan zig-zag (50cm x 50cm), dan menggunkan 3 variasi kemiringan lereng. Disarankan untuk penelitian selanjutnya menggunakan
76
intensitas curah hujan wilayah yang berbeda, vegetasi yang berbeda, variasi tata tanam berbeda serta kemiringan yang berbeda.
2. Perlu dilakukan penelitian mendalam tentang vegetasi rumput gajah (pennisetum purpurem cv mott) karena masih sedikit yang meneliti tentang pengaruh vegetasi rumput gajah dalam mereduksi debit aliran limpasan sebagai upaya restorasi sungai dalam pemanfaatan vegetasi atau tanaman penutup tanah.
DAFTAR PUSTAKA
A. A. Sg. Dewi Rahardiani. (2014). Konsep Ekohidraulik Sebagai Upaya Penanggulangan Erosi. Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Warmadewa
Anjar, (2008). Pengaruh Model Infiltrasi terhadap Kuantitas Limpasn Permukaan Akibat Hujan dengan Pengukuran Langsung, University Press, Yogyakarta.
Anonim, (2019). Peraturan Pemerintah RI No. 17 Tahun 2019, Tentang Sumber Daya Air.
Anonim, (2011). Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011, Tentang Sungai.
Arsyad, S. (1989). Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Arsyad Sitanala, (2006). Konservasi Tanah dan Air. Bandung: Penerbit IPB (IPB Press).
Asdak, Chay. (1995). Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Asdak, Chay. (2010). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah aliran Air Sungai : Edisi Revisi.
Audrey Vinny Khairunnisa, (2017). Pengaruh Variasi Kemiringan Dan Penutup Lahan (LAND COVER) Terhadap Debit Aliran Permukaan Menggunakan Rainfall Simulator. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
Chrisna Satriagasa, Muhammad., Suryatmojo, Hatma. (2019). Efektivitas Tutupan Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) dalam Mitigasi Erosi Tanah oleh Air Hujan. Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada.
Evans, R. (1980). Mechanics of Water Erosion and Their Spatial and Temporal Control; an Empirical Viewpoint. P.109-128. In Kirkby, M. J. and R. P. C.
Morgan (END). Soil Erosion. John Wiley and Sons Ltd. Toronto.
Faisal, Zulvyah. (2008). Studi Limpasan Permukaan Pada Tanah Lempung Plastisitas Rendah Dengan Percobaan Laboratorium. Program Studi Teknik Sipil Keairan Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar .
Gussari Gita Dewana Gde, L. (2020). Pengaruh Pemasangan Grass Block (Paving Rumput) Terhadap Limpasan Permukaan Pada Tanah Pasir Dan Lempung Berpasir. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Mataram.
Hardjoamidjojo, Soedodo., Sukartaatmadja, Sukardi. (2008). Teknik Pengawetan Tanah dan Air. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Muhdi. (2001). Studi Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat Pemanenan Kayu Berdampak Rendah dan Konvensional di Hutan Alam (Studi kasusu di areal HPH PT. Suaka Jaya Makmur, Kalimantan Barat).
Thesis pasca ssarjana. IPB. Bogor.
Negawo, A. T., Teshome, A., Kumar, A., Hanson, J., & Jones, C. S. (2017).
Opportunities for Napier Grass (Pennisetum purpureum) Improvement Using Molecular Genetics. Agronomy, 7(28).
Newson, Malcolm, (1997), Land, Water and Development, Sustainable Management of River Basin System Rontledge, London.
Obus. Basic Hidrology Study System. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar
Plantvillage. (2019). Napier grass. Retrieved from plantvillage. psu.edu.
Seyhan, E. (1990). Dasar-Dasar Hidrologi Terjemahan S. Subagyo. Penerbit:
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Suripin. (2001), Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air, Andi, Yogyakarta Suripin. (2004). Sistem Drainase Perkotaan Berkelanjutan. Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
Ziliwu, Yuliman. (2002). Teknologi dan Strategi Konservasi Tanah dalam Rangka Revitalisasi Pertanian. Tesis Program Magister Teknik Sipil.
Universitas Diponegoro.
LAMPIRAN
Dalam menentukan kemiringan derajat (°) dapat diperoleh dengan cara : 1. Kemiringan agak miring (S1)
Berdasarkah hasil perhitungan nilai kemiringan yang diperoleh adalah 10o termasuk kedalam klasifikasi kemiringan landai.
2. Kemiringan miring (S2)
C
A B
S
a
Berdasarkah hasil perhitungan nilai kemiringan yang diperoleh adalah 30o termasuk kedalam klasifikasi kemiringan curam.
Praktikum : Pengambilan data aliran permukaan menggunakan alat Rainfall Simulator Lokasi : Lab. Hidrologi Fakultas Teknik Unismuh Makassar
Tanggal Percobaan : 22 Maret – 12 April 2021
Nama : 1. Rusdi Muharram 105 81 2285 14 2. Yudi Anggara Muhfadz 105 81 11121 16
Tabel 1. Kemiringan 10°
Waktu
Kemiringan 10˚
i5 (197,551 mm/jam) i10 (200,65 mm/jam) i25 (204,04 mm/jam) Tanpa Lurus Zig-Zag Tanpa Lurus Zig-Zag Tanpa Lurus Zig-Zag (Menit) (liter) (liter) (liter) (liter) (liter) (liter) (liter) (liter) (liter)
10 10,5 8 6,8 12 10,5 8 13,6 11,2 9,7
20 17,7 15,5 14,3 19,5 17,5 17,3 18,9 18,5 17,4
30 25,7 24 22,5 27,5 26,4 27,5 27,7 27,5 26,6
40 31 29,7 28,5 33,6 31,5 31,4 34,8 33,5 32,6
50 31,5 29,8 28,5 33,8 31,5 31,3 35,9 33,8 33
60 32,9 30,3 29 34 32,9 31,2 36,8 34 33,5
70 33,2 30,7 29,9 34,3 33 31,4 37 34,2 33,8
80 33,3 30,7 30,8 34,3 33,3 31,5 37,6 34,5 34,5
90 33,5 31,1 30,8 34,5 33,5 31,7 38,5 35,2 34,9
100 33,8 31,7 31,5 35,2 33,8 32,2 38,8 35,5 35,5
110 33,8 32,4 31,7 35,7 34,2 32,4 39,3 36,7 35,6
120 33,8 32,4 31,7 35,7 34,2 32,4 39,3 36,7 35,6
Praktikum : Pengambilan data aliran permukaan menggunakan alat Rainfall Simulator Lokasi : Lab. Hidrologi Fakultas Teknik Unismuh Makassar
Tanggal Percobaan : 22 Maret – 12 April 2021
Nama : 1. Rusdi Muharram 105 81 2285 14 2. Yudi Anggara Muhfadz 105 81 11121 16
Tabel 2. Kemiringan 20°
Waktu
Kemiringan 20˚
i5 (197,551 mm/jam) i10 (200,65 mm/jam) i25 (204,04 mm/jam) Tanpa Lurus Zig-Zag Tanpa Lurus Zig-Zag Tanpa Lurus Zig-Zag (Menit) (liter) (liter) (liter) (liter) (liter) (liter) (liter) (liter) (liter)
10 12,6 12 11 15 13,3 11,5 15,8 14 12,3
20 24,5 21,8 22,5 23,4 19,5 17,9 19,5 16,8 17,5
30 28,7 27 26,9 30,9 29,8 27,8 33,8 30,9 29,7
40 30,8 28 27,5 32,5 30,2 29,3 35,3 31,5 30,8
50 31,9 27,6 29,3 34,8 30,9 30,8 37 32,4 31,9
60 32,8 29,6 29,8 35,3 32,8 32,1 36,8 34,2 32,8
70 33,6 30,7 30,5 36,6 33,6 33,7 38,3 35,2 33,5
80 33,9 32,8 31,2 37,8 34,9 34,1 38,7 36,2 33,7
90 37 34,7 32 38 37,2 34,6 38,8 37,2 37
100 38,1 35,4 33,7 38,5 37,7 35,7 39,7 38,4 37,8
110 38,1 37,2 34,8 38,7 38,5 36,8 40 38,8 37,8
120 38,1 37,2 34,8 38,7 38,5 36,8 40 38,8 37,8
Praktikum : Pengambilan data aliran permukaan menggunakan alat Rainfall Simulator Lokasi : Lab. Hidrologi Fakultas Teknik Unismuh Makassar
Tanggal Percobaan : 22 Maret – 12 April 2021
Nama : 1. Rusdi Muharram 105 81 2285 14 2. Yudi Anggara Muhfadz 105 81 11121 16
Tabel 3. Kemiringan 30°
Waktu
Kemiringan 30˚
i5 (197,551 mm/jam) i10 (200,65 mm/jam) i25 (204,04 mm/jam) Tanpa Lurus Zig-Zag Tanpa Lurus Zig-Zag Tanpa Lurus Zig-Zag (Menit) (liter) (liter) (liter) (liter) (liter) (liter) (liter) (liter) (liter)
10 14,4 13 12 17 14,2 13,4 17,7 15,2 13,8
20 20,7 17,9 16,6 21,2 18,5 17,5 22,2 19,7 20,1
30 28,7 26 24,8 29,7 27 25,9 30,7 28,2 28,3
40 33,8 31,5 30,6 35 32,7 32,3 36,2 33,9 34,1
50 34,6 32 30,9 35,9 33,4 33,7 36,9 34,6 34,4
60 34,9 32,4 31,2 37,2 34,2 34 38,2 35,4 34,7
70 35,5 33,9 31,7 37,7 35,7 35,2 38,7 36,9 35,2
80 35,5 34 33,5 38 37,5 35,7 39 38,7 37
90 35,8 34,6 34,8 38,5 37,9 36,2 39,5 39,1 38,3
100 36,3 35,7 35 39,5 38 37 40,7 39,2 38,5
110 39,5 38,5 35,2 39,8 38,7 37,5 40,8 39,4 38,7
120 39,5 38,5 35,2 39,8 38,7 37,5 40,8 39,4 38,7
sand = 𝑊3−𝑊1
𝑊2−𝑊1
= 6245
4389
= 1,423
Berat isi tanah basah gw = W / V Gram/Cm3 1.965
Berat isi tanah kering gd = gw/(1 + w ) Gram/Cm3 1.552
Berat sisa pasir dilubang W7 = (W3 - W4) - Wf Gram 1765.000
Volume sisa pasir dilubang, V = W7 / gsand cm3 1303.042
Berat kosong kaleng lapangan (W6) Gram 142
Berat tanah basah dalam lubang W = W5 - W6 Gram 2561
Berat sisa pasir+ botol + corong (W4) Gram 2740
Berat tanah basah + kaleng lapangan (W5) Gram 2703
Berat Botol+Corong air (W2) Gram 5039
Berat botol +pasir + corong (W3) Gram 6595
1.522
x 100% = 83.537 %
1.822
= gdryfield
x 100% =
gdrylab Derajat kepadatan B