BAB II TINJAUN PUSTAKA
D. Rainfall Simulator
E. Rumput Gajah (Napier Grass)
Rumput gajah atau napier grass merupakan salah satu tipe rumput yang mudah ditemui, mudah tumbuh, serta dapat tumbuh subur pada daerah tropis (Negawo dkk,2017; Plantvvillage, 2019).
Rumput ini secara umum merupakan tanaman tahunan yang berdiri tegak, berakar dalam, dan tinggi dengan rimpang yang pendek. Tinggi batang dapat mencapai 2-3 m, dengan diameter batang dapat mencapai lebih dari 3 cm dan terdiri sampai 20 ruas/buku. Tumbuh berbentuk rumpun dengan lebar rumpun hingga 1meter. Pelepah daun gundul hingga berbulu pendek, helai daun bergaris dengan dasaryang lebar, dan ujungnya runcing.
Jenis varietas dari rumput gajah ini ada dua, antara lain :
1) Varietas Afrika di tandai dengan batang dan daun kecil, tumbuh tegak, berbunga, dan produksi lebih rendah dari varietas Hawai
2) Varietas Hawai ditandai dengan batang dan daun lebar, pertumbuhan rumpun sedikit menyamping, produksi lebih tinggi, juga berbunga.
Laju pertumbuhan tanaman rumput gajah relatif cepat karena memiliki respons tinggi terhadap tanah yang subur. Bila dirawat dengan baik dan dilakukan pemotongan secara berkala maka pertumbuhannya cepat. Di Indonesia sendiri rumput gajah merupakan tanaman hijau utama, yang kebanyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak alami. Selain sebagai pakan ternak rumput jenis ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam mengurangi limpasan permukaan dan erosi tanah. Meskipun demikian, belum banyak peneliti yang menkaji mengenai
kemampuan rumput gajah dalam pengurangan nilai aliran limpasan permukan pada variasi lereng.
Gambar 1. Rumput gajah(Napier Grass)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dankWaktuwPenelitian 1. Tempat Penelitan
Pelaksanaan penelitian ini dilakukaan di Laboratorium Sistem Hidrologi Fakultas Teknik Unisversitas Muhammadiyah Makassar, Jl. Sultan Alauddin No.
259 Kec. Rappocini Kota Makassar.
2. WaktuoPenelitian
Waktu penelitiani ini, di keluarkan sejak tanggall di keluarkannya izin penelitian dalam kurung waktu kurang lebih dua bulan, untuk menganalisis serta melakukan proses bimbingan.
B. Jenis Penelitan dan Sumber Data 1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium, menggunakan alat rainfall simulator dengan variasi kemeringan lereng yang berbeda dengan tujuan untuk mengetahui besar limpasan permukaan pada tanah bervegetasi dan yang tidak bervegetasi serta hubungan antara jumlah limpasan dengan jenis permukaan tanah bervegetasi dan yang tidak bervegetasi.
Pada penelitian ini telah ditentukan menggunakan 2 variabel :
a) Variabel5 bebas8 merupakan9 variabel8 yang mempengaruhi7sebaba perubahannyah atau timbulnyau variabe11 terikat diantaranya adalah
21
vegetasi, waktu, tutupan tanah (Tt), intensitas curah hujan (I), dan kemiringan (S)
b) Variabe1l terikatt merupakan variabel1 yang dipengaruhii atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas yaitu besarnya limpasan (Q).
Tabel 4. Format Pengamatan Data Laboratorium
No
Variabel Bebas Variabel
Terkait Intensitas
Curah Hujan (mm/jam)
Kemiringan
(°) Tutupan Tanah Limpasan
(liter)
1 I5
10
Tanah tanpa vegetasi Tata tanam lurus Tata tanam zig-zag 20
Tanah tanpa vegetasi Tata tanam lurus Tata tanam zig-zag 30
Tanah tanpa vegetasi Tata tanam lurus Tata tanam zig-zag
2 I10
10
Tanah tanpa vegetasi Tata tanam lurus Tata tanam zig-zag 20
Tanah tanpa vegetasi Tata tanam lurus Tata tanam zig-zag 30
Tanah tanpa vegetasi Tata tanam lurus Tata tanam zig-zag
3 I25
10
Tanah tanpa vegetasi Tata tanam lurus Tata tanam zig-zag 20
Tanah tanpa vegetasi Tata tanam lurus Tata tanam zig-zag 30
Tanah tanpa vegetasi Tata tanam lurus Tata tanam zig-zag
2. Sumber Data
Pada penelitian ini menggunakan data primerbdan datausekunder sebagai berikut:
a) Data2primer4yakni9data8yang diteliti langsung ddari 0laboratorium hidrologii dengan8 menggunakan6 alat5 Rainfall Simulator.
b) Data sekunder yakni data curah hujan dan data klimatologi periode 2000- 2019 di lokasi Sungai Pappa Bontocinde, Kab.Takalar Dari Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang.
C. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini dilakukan dengan pengamatan laju limpasan permukaan menggunakan rumput gajah dengan 3 variasi kemiringan lereng dan 2 pengelompokan model tata tanam. Sedangkan sampel tanah yang digunakan diambil berdasarkan karakteristik tanah yang diwakili kondisi ekstrim tebing, yakni pada tebing sungai Pappa kabupaten Takalar.
Bibit tanaman rumput gajah diperoleh dari Dusun Tamangape Desa Bontolangkasa Selatan Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Bibit tanaman rumput gajah ini telah cukup lama dikembangkan oleh masyarakat sekitar dan dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Rancangan variasi tata tanam yang akan dipakai yaitu tata tanam vegetasi secara lurus dan ziq-zaq. Sedangkan jarak tanam yang digunakan adalah 50 x 50 cm. Ditambah dengan penelitian tanpa menggunakan vegetasi.
1) Tata Tanam Lurus
Gambar 2 : Penanaman dengan jarak tanam 12,5 x 12,5 cm 2) Tata Tanam Zig – Zag
Gambar 3: Penanaman dengan jarak tanam 12,5 x 12,5 cm 3) Kemiringan Lereng
Gambar 4: Sketasa kemiringan lereng dengan 10°, 20°, dan 30°
D. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat
Alat yang akan digunakan dalam penelitian antara lain : a. Alat simulasi hujan (rainfall simulator)
b. Alat tulis dan tabel data dari hasil pengamatan.
c. Stopwatch untuk mengukur durasi hujan
d. Kamera untuk dokumentasi dan perekaman proses pengamatan e. Komputer untuk penginputan data
f. Kalkulator sebagai alat hitung, 2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air, tanah, dan vegetasi rumput gajah.
Gambar 5. Tampak depan alat rainfall simulator
E. Prosedur Penelitian 1. Persiapan Sampel Tanah
a. Pengujian sampel tanah di laboratorium Mektan Universitas Muhammadiyah Makassar sesuai kriteria atau klasifikasi tanah yang diinginkan.
b. Memasukkan sampel tanah kedalam bak percobaan Rainfall Simulator sesuai ketebalan yang diingankan dengan maksimum ketinggian 50 cm.
c. Melakukan pemadatan pada sampel tanah bila diperlukan.
2. Persiapan Pengoperasian Alat Rainfall Simulator a. Pengisian air pada Reservoir
b. Simulasi hujan group 1, hujan group 1 terdiri dari 4 buah nozzle yang dapat dibagi dalam 2 group hujan, pembagiannya dapat diatur pada katup yang tersedia pada gantry, aplikasi hujan group I dilakukan sesuai kebutuhan apakah semua nozzle aktif atau hanya sebagian yang aktif. Untuk mengatur hujan group, pastikan:
c. Katup pegatur suplay air hujan dengan posisi maksimal.
d. Katup pengoperasian hujan dalam posisi maksimal.
e. Katup pengoperasian sungai/air tanah dalam posisi minmal.
f. Katup pengoperasian intensitas hujan group 2 dalam posisi minimal.
g. Katup-katup yang lain dalam posisi minimal.
h. Pintu keluaran air bak percobaan diatur sesuai posisi yang diinginkan.
i. Simulasi air tanah. Pada simulasi sungai pastikan terlebih dahulu:
j. Katup pengatur suplai air dalam posisi maksimal.
k. Katup pengoperasian sungai/air tanah dalam posisi maksimal.
l. Katup pengoperasian air hujan dalam posisi minimal.
m. Katup pengaturan debit sungai dalam posisi minimal.
n. Pintu keluaran air bak percobaan diatur sesuai posisi yang diinginkan.
Setelah mengkalibrasi alat kedalam 3 simulasi diatas, selanjutnya tekan tombol “ON” pengaturan tekan air/intensitas pada nozzle dapat diliahat pada tabel standar intensitas hujan.
3. Proses Running Test
a. Membuka dan menutup drain sesuai waktu yang diinginkan untuk menghitung runoff yang terjadi.
b. Mengukur tinggi air dalam tanah pada manometer.
c. Tekan tombol “STOP” pada saat runoff konstan.
Catatan:Running testdapat disesuaikan dengan metode dan tujuan percobaan/penelitian.
F. Flow Chart Penelitian
Gambar 6 Flowchart Penelitian Pengujian Model Pada Rainfall Simulator
1. Tata Tanam lurus dan zig-zag 2. Jarak tanam 12,5 x 12,5 cm
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Analisa Pengaruh Kemiringan Lereng dengan Tata Tanam Vegetasi Pada Aliran Air Limpasan Permukaan (Run off)
Menentukan pengaruh kemiringan lereng dengan tata tanam vegetasi pada laju aliran air limpasan permukan dapat diketahui dengan menentukan terlebih dahulu kemiringan dan curah hujan yang digunakan. Adapun lahan yang digunakan yaitu tanah kosong dan tutupan tanah dengan vegetasi rumput gajah.
a. Intensitas Curah Hujan
1) Perhitungan Curah Hujan Maksimum Rata-Rata
Perhitungan curah hujan maksimum harian rata-rata menggunakan metode rata-rata aljabar. Sampel perhitungan tahun 2000 - 2019 dengan data curah hujan maksimum harian masing-masing stasiun: Toata, Pammukkulu, dan Pappa dengan data berturut-turut.
Adapun rekapitulasi hasil perhitungan curah hujan maksimum harian rata-rata metode aljabar disajikan dalam tabel dibawah ini.
29
Tabel 4. Data curah hujan harian maksimum pada tanggal, bulan, dan tahun kejadian yang sama.
I II III
1 3-Feb 200 9 190
2 4-Feb 16 201 28
3 3-Feb 200 9 190
1 2-des 100 53 49
2 10-Jan 93 169 81
3 24-Oct 15 5 310
1 1-Jan 120 80 36
2 12-Mar 87 104 22
3 2-Jan 100 89 144
1 23-Dec 140 111 22
2 23-Dec 140 111 22
3 6-Feb 5 24 155
1 22-Dec 132 26 8
2 9-Mar 93 151 1
3 7-Jan 10 82 103
1 28-Mar 218 81 4
2 19-Jan 18 124 23
3 16-Oct 78 21 131
1 25-Jan 134 34 0
2 31-Dec 98 125 29
3 9-Nov 0 0 109
1 25-Nov 120 0 6
2 1-Jan 98 134 16
3 28-Dec 0 55 81
1 21-Feb 210 32 21
2 2-Feb 68 184 0
3 3-Feb 128 93 162
1 31-Jan 168 180 6
2 13-Jan 160 240 70
3 1-Feb 60 31 180
1 12-Jan 130 112 57
2 14-Jan 50 155 19
03-Jan 27-Jul 5 9 117
1 12-Feb 98 0 0
2 7-Feb 0 90 55
3 5-Feb 50 25 250
1 10-Jan 95 50 100
2 9-Jan 78 245 110
3 3-Feb 0 125 155
1 11-Apr 87 2 2
2 5-Jan 40 30 62
3 2-Jan 51 18 130
1 24-Jan 121 75 23
2 17-Nov 49 525 0
3 25-Jan 7 4 141
1 17 des 197 120 64
2 23-Jan 2 140 69
3 18-Dec 103 120 143
1 11-Feb 156 0 0
2 24-Sep 60 75 63
3 27-Feb 61 0 110
1 2-Feb 125 65 140
2 22-Dec 16 123 25
3 2-Feb 125 65 140
1 13-Apr 163 18 0
2 10-Dec 7 100 0
3 27-Dec 0 0 127
1 1-Oct 94 0 0
2 11-Apr 15 120 0
3 8-Feb 9 3 85
2262,9 113,1 2003
114,31
114,31 114,31
34,44 2000
163,79
163,79 51,47
163,79
2002
98,22
105,64 78,80
105,64 82,67
2001 104,64 104,64
64,34
2005
156,17
156,17 38,00
76,90 2004
91,37
91,37 87,52
39,12
2007
78,58
90,28 90,28
23,97 2006
92,72
92,72 90,91
18,90
2009
142,08
158,84 158,84
75,57 2008
145,10
145,10 77,15
127,58
2011
63,32
80,16 25,78
80,16 2010
114,09
114,09 63,58
25,14
2013
56,92
58,74 42,01
58,74 2012
87,74
113,69 113,69
49,44
2015
160,04
160,04 38,52
113,00 2014
95,71
126,42 126,42
29,69
22,02 2017
116,77
116,77 36,87
116,77 2016
100,80
100,80 63,23
58,49
jumlah rata-rata
TAHUN KONDISI/TANGGAL STASIUN
MAX RATA-RATA
thiessen
2019
60,74
60,74 31,35
21,09 2018
108,57
108,57 22,57
Tabel 5. Rekapitulasi hujan maksimum harian rata-rata
(Sumber Hasil Perhitungan) 2) Analisa Frekuensi
Analisis frekuensi dilakukan secara bertahap, diawali dengan pengukuran disperse, baik untuk disperse normal maupun disperse logaritma untuk menghitung parameter-parameter statistiknya. Parameter statistic tersebut antara lain koefisien kemencengan (Cs), koefisien kurtosis (Ck) dan koefisien variasi (Cv), kemudian dapat disimpulkan jenis distribusi apa yang dapat digunakan.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan analisa frekuensi akan dijabarkan dalam uraian sebagai berikut:
No. Tahun Hujan Maks Harian Rata-Rata
1 2000 163,79
2 2001 104,64
3 2002 105,64
4 2003 114,31
5 2004 91,37
6 2005 156,17
7 2006 92,72
8 2007 90,28
9 2008 145,10
10 2009 158,84
11 2010 114,09
12 2011 80,16
13 2012 113,69
14 2013 58,74
15 2014 126,42
16 2015 160,04
17 2016 100,80
18 2017 116,77
19 2018 108,57
20 2019 60,74
Tabel 6. Pengukuran dispersi
(Sumber: Hasil Perhitungan)
Nilai rata-rata (Xr) : Nilai rata-rata (Xr) : ∑Xi
𝑛
=
219120 = 109,56 Standar Deviasi (S) : S =
√
∑(Xi−Xr) ²𝑛−1
= √
17468,3619 = 30,32 Koefisien Skewness (Cs) : Cs
=
𝑛 ∑(Xi−Xr) ³(n−1)(n−2)Sd³
=
20 𝑥 211591,644 19𝑥18𝑥30,32³= 0,444
Koefisien Kurtosis (Ck) : Ck = 𝑛²∑(Xi−Xr)⁴ (n−1)(n−2)(n−3)Sd⁴
=
20² 𝑥 39303441,1919 𝑥 18 𝑥 17 𝑥 30,32⁴ = 3,19
Curah Kala
Hujan (X) Ulang (X - Xr) ( X - Xr )² ( X - Xr )³
( mm ) ( tahun )
1 163.79 1.00 26827.76 54.23 2940.60 159461.05 8647146.68
2 160.04 2.00 25613.65 50.48 2548.04 128620.49 6492523.73
3 158.84 3.00 25228.71 49.27 2427.63 119611.80 5893392.36
4 156.17 4.00 24388.87 46.60 2172.01 101226.35 4717639.64
5 116.77 5.00 13635.47 7.21 51.93 374.26 2697.14
6 114.31 6.00 13066.10 4.74 22.49 106.67 505.88
7 114.09 7.00 13017.55 4.53 20.52 92.96 421.11
8 113.69 8.00 12925.56 4.13 17.02 70.25 289.85
9 108.57 9.00 11786.94 -1.00 0.99 -0.99 0.99
10 105.64 10.00 11160.49 -3.92 15.38 -60.30 236.44
11 104.64 11.00 10948.91 -4.93 24.28 -119.64 589.52
12 100.80 12.00 10159.81 -8.77 76.89 -674.20 5911.80
13 108.57 13.00 11786.94 -1.00 0.99 -0.99 0.99
14 92.72 14.00 8596.61 -16.85 283.81 -4781.20 80546.93
15 91.37 15.00 8348.24 -18.20 331.09 -6024.38 109618.27
16 91.37 16.00 8348.24 -18.20 331.09 -6024.38 109618.27
17 90.28 17.00 8150.62 -19.28 371.86 -7170.88 138281.32
18 80.16 18.00 6426.15 -29.40 864.43 -25415.33 747241.35
19 60.74 19.00 3688.86 -48.83 2384.22 -116418.05 5684519.22
20 58.74 20.00 3450.45 -50.82 2583.07 -131281.86 6672259.71
Σ 2191.29 17468.36 211591.64 39303441.19
n X² (X-Xr)⁴
Koefisien Variasi (Cv) : Cv
=
𝑆𝑑𝑋𝑟
=
30,32109,56
= 0,277
Untuk analisa frekuensi dengan logaritma juga dilakukan perhitungan parameter statistik dengan tahap-tahap seperti diatas. Pengukuran dispersi logaritma yaitu nilai rata-rata dan standar deviasi. Koefisien kemencengan (Cs), koefisien kurtosis (Ck) dan koefisien variasi (Cv). Hasil perhitungan diuraikan pada Tabel 7.
Tabel 7 . Pengukuran Disperse Dengan Logaritma
Sumber : Hasil Perhitungan
Nilai rata-rata (Log Xr) : Nilai rata-rata (Log Xr)
:
∑Xi𝑛
=
2191,2920 = 1,422 Standar Deviasi (S) : S =
√
∑(Log Xi−Xr) ²𝑛−1
= √
0,28785919 = 0,123
n Tahun Xi Log Xi Log Xr (Log Xi - Log Xr) ( Log Xi - Log Xr )² (Log Xi - Log Xr )³ (Log Xi - Log Xr )⁴
1 2000 163.79 2.21 2.02 0.19 0.036391 0.006942 0.001324
2 2001 160.04 2.20 2.02 0.18 0.032655 0.005901 0.001066
3 2002 158.84 2.20 2.02 0.18 0.031478 0.005585 0.000991
4 2003 156.17 2.19 2.02 0.17 0.028923 0.004919 0.000837
5 2004 116.77 2.07 2.02 0.04 0.001919 0.000084 0.000004
6 2005 114.31 2.06 2.02 0.03 0.001193 0.000041 0.000001
7 2006 114.09 2.06 2.02 0.03 0.001138 0.000038 0.000001
8 2007 113.69 2.06 2.02 0.03 0.001037 0.000033 0.000001
9 2008 108.57 2.04 2.02 0.01 0.000148 0.000002 0.000000
10 2009 105.64 2.02 2.02 0.00 0.000000 0.000000 0.000000
11 2010 104.64 2.02 2.02 0.00 0.000015 0.000000 0.000000
12 2011 100.80 2.00 2.02 -0.02 0.000403 -0.000008 0.000000
13 2012 108.57 2.04 2.02 0.01 0.000148 0.000002 0.000000
14 2013 92.72 1.97 2.02 -0.06 0.003177 -0.000179 0.000010
15 2014 91.37 1.96 2.02 -0.06 0.003935 -0.000247 0.000015
16 2015 91.37 1.96 2.02 -0.06 0.003935 -0.000247 0.000015
17 2016 90.28 1.96 2.02 -0.07 0.004615 -0.000313 0.000021
18 2017 80.16 1.90 2.02 -0.12 0.014293 -0.001709 0.000204
19 2018 60.74 1.78 2.02 -0.24 0.057639 -0.013838 0.003322
20 2019 58.74 1.77 2.02 -0.25 0.064816 -0.016501 0.004201
Σ 2191.29 40.47 0.287859 -0.009495 0.012016
Koefisien Skewness (Cs) : Cs = 𝑛 ∑(Log Xi−Xr) ³ (n−1)(n−2)Sd³
=
20 𝑥−0,009495 19𝑥18𝑥0,123³= -0,142
Koefisien Kurtosis (Ck) : Ck = 𝑛²∑(Log Xi−Xr)⁴ (n−1)(n−2)(n−3)Sd⁴
=
20² 𝑥 0,012016 19 𝑥 18 𝑥 17 𝑥 0,123⁴= 3,601 Koefisien Variasi (Cv) : Cv = 𝑆𝑑
𝑋𝑟
=
0,1231,422
= 0,086
Menentukan jenis distribusi Untuk menentukan jenis distribusi, acuan yang digunakan adalah standar uji parameter statistik yang dikemukakan di Tabel 2.
Nilai koefisien kemencengan (Cs), koefisien kurtosis (Ck) dan koefisien variasi (Cv) masing-masing jenis distribusi dicocokkan dengan hasil perhitungan sehingga dapat ditarik kesimpulan jenis distribusi mana yang sesuai. Hasil uji parameter statistik diperlihatkan pada Tabel 8. Pada tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa jenis distribusi yang dapat digunakan adalah distribusi metode log pearson tipe III.
Table 8. Uji parameter statistik
Analisa jenis distribusi berdasarkan hasil uji parameter statististik, jenis distribusi yang dapat digunakan yaitu distribusi log pearson III. Metode perhitungan log pearson III digunakan untuk menganalisa curah hujan rencana.
Untuk perhitungan dengan metode log pearson III dijelaskan contoh prosedur perhitungan dengan peiode ulang 5 tahun, n = 20 tahun dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
(Log Xr) = ∑Xi
𝑛
=
2191,2920
= 1,422
Standar Deviasi (S) : S =
√
∑(Log Xi−Xr) ² 𝑛−1=
√
0,28785919
= 0,123
1 Normal Cs = 0 0,44
Ck = 3 3,19
2 Log Normal Cs = Cv³+3Cv -142
Ck = Cv⁸ + 6Cv⁶ + 15Cv⁴ +16Cv² + 3 3,60
3 Gumbel Cs = 1,14 0,44
Ck = 5,4 3,19
tidak diterima tidak diterima tidak diterima
4 log pearson III Selain dari nilai diatas/flexibel Diterima
keterangan
No Distribusi Persyaratan Hasil
Hitungan
Koefisien Skewness (Cs) : Cs = 𝑛 ∑(Log Xi−Xr) ³ (n−1)(n−2)Sd³
=
20 𝑥−0,009495 19𝑥18𝑥0,1233= -0,142
Perhitungan curah hujan rencana dihitung dengan konstanta Log Pearson tipe III (G) yang ditentukan berdasarkan nilai koefisien kemencengan (Cs) yang disajikan pada Tabel 4. Dari perhitungan didapatkan nilai Cs = –0,142. Perhitungan nilai konstanta G berdasarkan nilai Cs tersebut dilakukan dengan cara intertatasi.
Hasil perhitungan curah hujan rencana dengan metode log pearson III untuk periode ulang 5, 10 dan 25 tahun disajikan pada Tabel 10.
Tabel 9. hasil perhitungan nilai X untuk setiap kala ulang (T) tahun
(Sumber : Hasil Perhitungan)
Analisa intensitas curah hujan menggunakan rumus mononobe karena data curah hujan yang didapatkan adalah data curah hujan harian. Rumus mononobe ditunjukkan dengan data curah hujan rencana periode ulang 5, 10 dan 25 tahun yang didapatkan dari perhitungan berturut-turut: 197,551 mm/jam, 200.65 mm/jam dan 204,04 mm. Contoh perhitungan untuk t = 5 menit dapat dilihat pada uraian berikut:
t G Xr Sx Log Xt Xt
5 0,843 2,024 0,015 2,036 108,717
10 1,289 2,024 0,015 2,043 110,424
25 1,769 2,024 0,015 2,050 112,288
𝐼 =𝑅24 24 ( 24
𝑡 )
2 3
𝐼₅ =
108,71724
(
245/60
)
2/3 = 197,551 mm/jam𝐼
10=
110.42424
(
245/60
)
2/3 = 200,65 mm/jam𝐼₂₅ =
112.28824
(
245/60
)
2/3=
204,04 mm/jamIntensitas curah hujan yang digunakan pada penelitian ini adalah 3 variasi curah hujan, dapat dilihat pada tabel tersebut :
Tabel 10. Hasil Analisa Intensitas Curah Hujan No. Intensitas Curah Hujan
(mm/jam) Keterangan
1 197.551 Hujan Sedang
2 200.65 Hujan Sedang
3 204.04 Hujan Sedang
(Sumber : Hasil Perhitungan)
b. Kemiringan Lereng
Kemiringan yang digunakan pada penelitian ini adalah 3 variasi kemiringan, dapat dilihat pada table berikut :
Tabel. 11 Variasi Kemiringan Lereng No. Kemiringan (°) Keterangan
1 10 Landai
2 20 Miring
3 30 Curam
2. Aliran Limpasan Permukaan (runoff) a. Intensitas curah hujan 197,551 mm/jam 1) Tanpa Vegetasi
Limpasan permukaan pada bidang tanah dengan intensitas curah hujan 197,551 mm/jam dengan kemiringan 10˚, 20˚, dan 30˚ pada tutupan tanpa vegetasi dapat dilihat pada Tabel 12 sebagai berikut :
Tabel 12. Hasil analisis limpasan dengan waktu pada variasi kemiringan tanah dengan intensitas curah hujan 197,551 mm/jam pada tutupan tanpa vegetasi.
Waktu
Intensitas Curah Hujan Limpasan Ukur Tanpa Vegetasi
Intensitas CH (I) Limpasan Ukur (L) Debit Limpasan Terukur (Q)
(Menit) (mm/jam) (Liter) (ml/detik)
Kemiringan 10˚
0 0 0 0
10 197,551 10,5 17,500
20 197,551 17,7 29,500
30 197,551 25,7 42,833
40 197,551 31 51,667
50 197,551 31,5 52,500
60 197,551 32,9 54,833
70 197,551 33,2 55,333
80 197,551 33,3 55,500
90 197,551 33,5 55,833
100 197,551 33,8 56,333
110 197,551 33,8 56,333
120 197,551 33,8 56,333
Rata-rata 29,225 48,708
Kemiringan 20˚
0 0 0 0
10 197,551 12,6 21,000
20 197,551 24,5 40,833
30 197,551 28,7 47,833
40 197,551 30,8 51,333
50 197,551 31,9 53,167
60 197,551 32,8 54,667
70 197,551 33,6 56,000
80 197,551 33,9 56,500
90 197,551 37 61,667
100 197,551 38,1 63,500
110 197,551 38,1 63,500
120 197,551 38,1 63,500
Rata-rata 31,675 52,792
Kemiringan 30˚
0 0 0 0
10 197,551 14,4 24,000
20 197,551 20,7 34,500
30 197,551 28,7 47,833
40 197,551 33,8 56,333
50 197,551 34,6 57,667
60 197,551 34,9 58,167
70 197,551 35,5 59,167
80 197,551 35,5 59,167
90 197,551 35,8 59,667
100 197,551 36,3 60,500
110 197,551 39,5 65,833
120 197,551 39,5 65,833
Rata-rata 32,4 54,056
(Sumber : Hasil Perhitungan)
Gambar 7. Grafik limpasan permukaan dengan waktu pada intensitas curah hujan 197,551 mm/jam dengan variasi kemiringan pada tutupan tanpa vegetasi.
Pada Tabel 12 dan Gambar 7 diperoleh aliran limpasan awal persepuluh menit pada tutupan tanpa vegetasi tertinggi terdapat pada kemiringan 30° dengan aliran limpasan terukur 24,000 ml/detik . Sedangkan aliran limpasan awal terendah terdapat pada kemiringan 10° dengan aliran limpasan terukur 17,500 ml/detik.
Jadi pada perbandingan diatas dapat diketahui bahwa kemiringan sangat berpengaruh pada aliran limpasan permukaan. Semakin tinggi kemiringan tanah maka semakin besar aliran air permukan yang terjadi. Hal ini juga di jelaskan Zulviyah Faisal, Akhmad Aziz (2013), bahwa kemiringan berpengaruh besar terhadap jumlah aliran permukaan, ini didapat dari intensitas yang sama dengan kemiringan berbeda. Dengan demikian kemiringan beranding lurus dengan jumlah aliran permukaan.
2) Vegetasi Rumput Gajah Tata Tanam Lurus (50 cm x 50 cm)
Limpasan permukaan dengan intensitas curah hujan 197,551 mm/jam dengan kemiringan 10˚, 20˚, dan 30˚ pada tutupan tanah vegetasi rumput gajah tata tanam lurus dapat dilihat pada Tabel 13 sebagai berikut :
0,000 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 Debit Limpasan Terukur (ml/detik)
Waktu (menit)
Kemiringan 10˚
Kemiringan 20˚
Kemiringan 30˚
Tabel 13. Hasil analisis limpasan dengan waktu pada variasi kemiringan tanah dengan intensitas curah hujan 197,551 mm/jam pada tutupan tanah vegetasi rumput gajah tata tanam lurus.
Waktu
Intensitas Curah Hujan Limpasan Ukur Vegetasi Rumput Gajah Tata Tanam Lurus
Intensitas CH (I) Limpasan Ukur (L) Debit Limpasan Terukur (Q)
(Menit) (mm/jam) (Liter) (ml/detik)
Kemiringan 10˚
0 0 0 0
10 197,551 8 13,333
20 197,551 15,5 25,833
30 197,551 24 40,000
40 197,551 29,7 49,500
50 197,551 29,8 49,667
60 197,551 30,3 50,500
70 197,551 30,7 51,167
80 197,551 30,7 51,167
90 197,551 31,1 51,833
100 197,551 31,7 52,833
110 197,551 32,4 54,000
120 197,551 32,4 54,000
Rata-rata 36,256 60,426
Kemiringan 20˚
0 0 0 0
10 197,551 12 20,000
20 197,551 21,8 36,333
30 197,551 27 45,000
40 197,551 28 46,667
50 197,551 27,6 46,000
60 197,551 29,6 49,333
70 197,551 30,7 51,167
80 197,551 32,8 54,667
90 197,551 34,7 57,833
100 197,551 35,4 59,000
110 197,551 37,2 62,000
120 197,551 37,2 62,000
Rata-rata 59,000 98,333
Kemiringan 30˚
0 0 0 0
10 197,551 13 21,667
20 197,551 17,9 29,833
30 197,551 26 43,333
40 197,551 31,5 52,500
50 197,551 32 53,333
60 197,551 32,4 54,000
70 197,551 33,9 56,500
80 197,551 34 56,667
90 197,551 34,6 57,667
100 197,551 35,7 59,500
110 197,551 38,5 64,167
120 197,551 38,5 64,167
Rata-rata 61,3 102,2
(Sumber: Hasil Perhitungan)
Gambar 8. Grafik limpasan permukaan dengan waktu pada intensitas curah hujan 197,551 mm/jam dengan variasi kemiringan pada tutupan tanah vegetasi rumput gajah tata tanam lurus.
Pada Tabel 13 dan Gambar 8 diperoleh aliran limpasan awal persepuluh menit pada tutupan tanah vegetasi rumput gajah tata tanam lurus tertinggi terdapat pada kemiringan 30° dengan aliran limpasan terukur 21,677 ml/detik. Sedangkan aliran limpasan awal persepuluh menit terendah terdapat pada kemiringan 10°
dengan aliran limpasan terukur 13,333 ml/detik.
3) Vegetasi Rumput Gajah Tata Tanam Zig-Zag (50 cm x 50 cm)
Limpasan permukaan dengan intensitas curah hujan 197,551 mm/jam dengan kemiringan 10˚, 20˚, dan 30˚ pada tutupan tanah vegetasi rumput gajah tata tanam zig-zag dapat dilihat pada Tabel 14 sebagai berikut :
0,000 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 Debit Limpasan Terukur (ml/detik)
Waktu (meint)
Kemiringan 10˚
Kemiringan 20˚
Kemiringan 30˚
Tabel 14. Hasil analisis limpasan dengan waktu pada variasi kemiringan tanah dengan intensitas curah hujan 197,551 mm/jam pada tutupan tanah vegetasi rumput gajah tata tanam zig-zag.
Waktu
Intensitas Curah Hujan Limpasan Ukur Vegetasi Rumput Gajah Tata Tanam Zig-Zag
Intensitas CH (I) Limpasan Ukur (L) Debit Limpasan Terukur (L)
(Menit) (mm/jam) (Liter) (ml/detik)
Kemiringan 10˚
0 0 0 0
10 197,551 6,8 11,333
20 197,551 14,3 23,833
30 197,551 22,5 37,500
40 197,551 28,5 47,500
50 197,551 28,5 47,500
60 197,551 29 48,333
70 197,551 29,9 49,833
80 197,551 30,8 51,333
90 197,551 30,8 51,333
100 197,551 31,5 52,500
110 197,551 31,7 52,833
120 197,551 31,7 52,833
Rata-Rata 26,333 43,889
Kemiringan 20˚
0 0 0 0
10 197,551 11 18,333
20 197,551 22,5 37,500
30 197,551 26,9 44,833
40 197,551 27,5 45,833
50 197,551 29,3 48,833
60 197,551 29,8 49,667
70 197,551 30,5 50,833
80 197,551 31,2 52,000
90 197,551 32 53,333
100 197,551 33,7 56,167
110 197,551 34,8 58,000
120 197,551 34,8 58,000
Rata-Rata 28,66666667 47,77777778
Kemiringan 30˚
0 0 0 0
10 197,551 14 23,333
20 197,551 16,6 27,667
30 197,551 24,8 41,333
40 197,551 30,6 51,000
50 197,551 30,9 51,500
60 197,551 31,2 52,000
70 197,551 31,7 52,833
80 197,551 33,5 55,833
90 197,551 34,8 58,000
100 197,551 35 58,333
110 197,551 35,2 58,667
120 197,551 35,2 58,667
Rata-rata 29,45833333 49,09722222
(Sumber :Hasil Perhitungan)
Gambar 9. Grafik limpasan permukaan dengan waktu pada intensitas curah hujan 197,551 mm/jam dengan variasi kemiringan pada tutupan tanah vegetasi rumput gajah tata tanam zig-zag.
Pada Tabel 14 dan Gambar 9 diperoleh aliran limpasan awal persepuluh menit pada tutupan tanah vegetasi rumput gajah tata tanam zig-zag tertinggi terdapat pada kemiringan 30° dengan aliran limpasan terukur 23,333 ml/detik.
Sedangkan aliran limpasan awal persepuluh menit terendah terdapat pada kemiringan 10° dengan aliran limpasan terukur 11,333 ml/detik.
b. Intensitas Curah Hujan 200,65 mm/jam 1) Tanpa Vegetasi
Limpasan permukaan pada bidang tanah dengan intensitas curah hujan 200,5 mm/jam dengan kemiringan 10˚, 20˚, dan 30˚ pada tutupan tanpa vegetasi dapat dilihat pada Tabel 15 sebagai berikut :
0,000 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 Deit Limpasan Terukur (ml/detik)
Waktu (menit)
Kemiringan 10˚
Kemiringan 20˚
Kemiringan 30˚
Tabel 15. Hasil analisis limpasan dengan waktu pada variasi kemiringan tanah dengan intensitas curah hujan 200,65 mm/jam pada tutupan tanpa vegetasi.
Waktu
Intensitas Curah Hujan Limpasan Ukur Tanpa Vegetasi Intensitas CH (I) Limpasan Ukur (L) Debit Limpasan
Terukur (Q)
(Menit) (mm/jam) (Liter) (ml/menit)
Kemiringan 10˚
0 0 0 0
10 200,65 12 20,000
20 200,65 19,5 32,500
30 200,65 27,5 45,833
40 200,65 33,6 56,000
50 200,65 33,8 56,333
60 200,65 34 56,667
70 200,65 34,3 57,167
80 200,65 34,3 57,167
90 200,65 34,5 57,500
100 200,65 35,2 58,667
110 200,65 35,7 59,500
120 200,65 35,7 59,500
Rata-rata 30,842 51,403
Kemiringan 20˚
0 0 0 0
10 200,65 15 25,000
20 200,65 23,4 39,000
30 200,65 30,9 51,500
40 200,65 32,5 54,167
50 200,65 34,8 58,000
60 200,65 35,3 58,833
70 200,65 36,6 61,000
80 200,65 37,8 63,000
90 200,65 38 63,333
100 200,65 38,5 64,167
110 200,65 38,7 64,500
120 200,65 38,7 64,500
Rata-rata 33,35 55,583
Kemiringan 30˚
0 0 0 0
10 200,65 17 28,333
20 200,65 21,2 35,333
30 200,65 29,7 49,500
40 200,65 35 58,333
50 200,65 35,9 59,833
60 200,65 37,2 62,000
70 200,65 37,7 62,833
80 200,65 38 63,333
90 200,65 38,5 64,167
100 200,65 39,5 65,833
110 200,65 39,8 66,333
120 200,65 39,8 66,333
Rata-rata 34,108 56,847
(Sumber : Hasil Perhitungan)
Gambar 10. Grafik limpasan permukaan dengan waktu pada intensitas curah hujan 200,65 mm/jam dengan variasi kemiringan pada tutupan tanpa vegetasi.
Pada Tabel 15 dan Gambar 10 diperoleh aliran limpasan awal persepuluh menit pada lahan tanpa vegetasi tertinggi terdapat pada kemiringan 30° dengan aliran limpasan terukur 28,333 ml/detik. Sedangkan aliran limpasan awal persepuluh menit terendah terdapat pada kemiringan 10° dengan aliran limpasan terukur 20,000 ml/detik.
2) Vegetasi Rumput Gajah Tata Tanam Lurus (50 cm x 50 cm)
Limpasan permukaan dengan intensitas curah hujan 200,65 mm/jam dengan kemiringan 10˚, 20˚, dan 30˚ pada tutupan tanah vegetasi rumput gajah tata tanam lurus dapat dilihat pada Tabel 16 sebagai berikut :
0,000 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 Deit Limpasan Terukur (ml/detik)
Waktu (menit)
Kemiringan 10˚
Kemiringan 20˚
Kemiringan 30˚
Tabel 16. Hasil analisis limpasan dengan waktu pada variasi kemiringan tanah dengan intensitas curah hujan 200,65 mm/jam pada tutupan tanah vegetasi rumput gajah tata tanam lurus.
Waktu
Intensitas Curah Hujan Limpasan Ukur Vegetasi Rumput Gajah Tata Tanam Lurus
Intensitas CH (I) Limpasan Ukur (L) Debit Limpasan Terukur (Q)
(Menit) (mm/jam) (Liter) (ml/detik)
Kemiringan 10˚
0 0 0 0
10 200,65 10,5 17,500
20 200,65 17,5 29,167
30 200,65 26,4 44,000
40 200,65 31,5 52,500
50 200,65 31,5 52,500
60 200,65 32,9 54,833
70 200,65 33 55,000
80 200,65 33,3 55,500
90 200,65 33,5 55,833
100 200,65 33,8 56,333
110 200,65 34,2 57,000
120 200,65 34,2 57,000
Rata-rata 29,358 48,931
Kemiringan 20˚
0 0 0 0
10 200,65 13,3 22,167
20 200,65 19,5 32,500
30 200,65 29,8 49,667
40 200,65 30,2 50,333
50 200,65 30,9 51,500
60 200,65 32,8 54,667
70 200,65 33,6 56,000
80 200,65 34,9 58,167
90 200,65 37,2 62,000
100 200,65 37,7 62,833
110 200,65 38,5 64,167
120 200,65 38,5 64,167
Rata-rata 31,408 52,347
Kemiringan 30˚
0 0 0 0
10 200,65 14,2 23,667
20 200,65 18,5 30,833
30 200,65 27 45,000
40 200,65 32,7 54,500
50 200,65 33,4 55,667
60 200,65 34,2 57,000
70 200,65 35,7 59,500
80 200,65 37,5 62,500
90 200,65 37,9 63,167
100 200,65 38 63,333
110 200,65 38,7 64,500
120 200,65 38,7 64,500
Rata-rata 32,208 53,681
(Sumber : Hasil Perhitungan)
Gambar 11. Grafik limpasan permukaan dengan waktu pada intensitas curah hujan 200,65 mm/jam dengan variasi kemiringan pada tutupan tanah vegetasi rumput gajah tata tanam lurus.
Pada Tabel 16 dan Gambar 11 diperoleh aliran limpasan awal persepuluh menit pada tutupan tanah vegetasi rumput gajah tata tanam lurus tertinggi terdapat pada kemiringan 30° dengan aliran limpasan terukur 23,667 ml/detik.
Sedangkan aliran limpasan awal persepuluh menit terendah terdapat pada kemiringan 10° dengan aliran limpasan terukur 17,500 ml/detik.
3) Vegetasi Rumput Gajah Tata Tanam Zig-Zag (50 cm x 50 cm)
Limpasan permukaan dengan intensitas curah hujan 200,65 mm/jam dengan kemiringan 10˚, 20˚, dan 30˚ pada tutupan tanah vegetasi rumput gajah tata tanam zig-zag dapat dilihat pada Tabel 17 sebagai berikut :
0,000 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 Deit Limpasan Terukur (ml/detik)
Waktu (menit)
Kemiringan 10˚
Kemiringan 20˚
Kemiringan 30˚
Tabel 17. Hasil analisis limpasan dengan waktu pada variasi kemiringan tanah dengan intensitas curah hujan 200,65 mm/jam pada tutupan tanah vegetasi rumput gajah tata tanam zig-zag.
Waktu
Intensitas Curah Hujan Limpasan Ukur Vegetasi Rumput Gajah Tata Tanam Zig-Zag Intensitas CH (I) Limpasan Ukur (L) Debit Limpasan terukur (Q)
(Menit) (mm/jam) (liter) (ml/detik)
1 2 3 4
Kemiringan 10˚
0 0 0 0
10 200,65 8 13,333
20 200,65 17,3 28,833
30 200,65 27,5 45,833
40 200,65 31,4 52,333
50 200,65 31,3 52,167
60 200,65 31,2 52,000
70 200,65 31,4 52,333
80 200,65 31,5 52,500
90 200,65 31,7 52,833
100 200,65 32,2 53,667
110 200,65 32,4 54,000
120 200,65 32,4 54,000
Rata-rata 28,192 46,986
Kemiringan 20˚
0 0 0 0
10 200,65 11,5 19,167
20 200,65 17,9 29,833
30 200,65 27,8 46,333
40 200,65 29,3 48,833
50 200,65 30,8 51,333
60 200,65 32,1 53,500
70 200,65 33,7 56,167
80 200,65 34,1 56,833
90 200,65 34,6 57,667
100 200,65 35,7 59,500
110 200,65 36,8 61,333
120 200,65 36,8 61,333
Rata-rata 30,09166667 50,15277778
Kemiringan 30˚
0 0 0 0
10 200,65 13,4 22,333
20 200,65 17,5 29,167
30 200,65 25,9 43,167
40 200,65 32,3 53,833
50 200,65 33,7 56,167
60 200,65 34 56,667
70 200,65 35,2 58,667
80 200,65 35,7 59,500
90 200,65 36,2 60,333
100 200,65 37 61,667
110 200,65 37,5 62,500
120 200,65 37,5 62,500
Rata-rata 31,325 52,20833333
(Sumber : Hasil Perhitungan)
Gambar 12. Grafik limpasan permukaan dengan waktu pada intensitas curah hujan 200,65 mm/jam dengan variasi kemiringan pada tutupan tanah vegetasi rumput gajah tata tanam zig-zag.
Pada Tabel 17 dan Gambar 12 diperoleh aliran limpasan awal persepuluh menit pada tutupan tanah vegetasi rumput gajah tata tanam zig-zag tertinggi terdapat pada kemiringan 30° dengan aliran limpasan terukur 22,333 ml/detik.
Sedangkan aliran limpasan awal persepuluh menit terendah terdapat pada kemiringan 10° dengan aliran limpasan terukur 13,333 ml/detik.
c. Intensitas Curah Hujan 204,04 mm/jam 1) Tanpa Vegetasi
Limpasan permukaan pada bidang tanah dengan intensitas curah hujan 204,04 mm/jam dengan kemiringan 10˚, 20˚, dan 30˚ pada tanpa vegetasi dapat dilihat pada Tabel 18 sebagai berikut :
0,000 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 Deit Limpasan Terukur (ml/detik)
Waktu (menit)
Kemiringan 10˚
Kemiringan 20˚
Kemiringan 30˚
Tabel 18. Hasil analisis limpasan dengan waktu pada variasi kemiringan tanah dengan intensitas curah hujan 204,04 mm/jam pada tanpa vegetasi.
Waktu
Intensitas Curah Hujan Limpasan Ukur Tutupan Vegetasi Intensitas CH (I) Limpasan Ukur (L) Aliran Limpasan
Terukur (Q)
(Menit) (mm/jam) (Liter) (ml/menit)
Kemiringan 10˚
0 0 0 0
10 204,04 13,6 22,667
20 204,04 18,9 31,500
30 204,04 27,7 46,167
40 204,04 34,8 58,000
50 204,04 35,9 59,833
60 204,04 36,8 61,333
70 204,04 37 61,667
80 204,04 37,6 62,667
90 204,04 38,5 64,167
100 204,04 38,8 64,667
110 204,04 39,3 65,500
120 204,04 39,3 65,500
Rata-rata 33,183 55,306
Kemiringan 20˚
0 0 0 0
10 204,04 15,8 26,333
20 204,04 19,5 32,500
30 204,04 33,8 56,333
40 204,04 35,3 58,833
50 204,04 37 61,667
60 204,04 36,8 61,333
70 204,04 38,3 63,833
80 204,04 38,7 64,500
90 204,04 38,8 64,667
100 204,04 39,7 66,167
110 204,04 40 66,667
120 204,04 40 66,667
Rata-rata 34,475 57,458
Kemiringan 30˚
0 0 0 0
10 204,04 17,7 29,500
20 204,04 22,2 37,000
30 204,04 30,7 51,167
40 204,04 36,2 60,333
50 204,04 36,9 61,500
60 204,04 38,2 63,667
70 204,04 38,7 64,500
80 204,04 39 65,000
90 204,04 39,5 65,833
100 204,04 40,7 67,833
110 204,04 40,8 68,000
120 204,04 40,8 68,000
Rata-rata 35,117 58,528
(Sumber : Hasil Perhitungan)
Gambar 13. Grafik limpasan permukaan dengan waktu pada intensitas curah hujan 204,04 mm/jam dengan variasi kemiringan pada Tanpa Vegetasi.
Pada Tabel 18 dan Gambar 13 diperoleh aliran limpasan awal persepuluh menit pada lahan tanpa vegetasi tertinggi terdapat pada kemiringan 30° dengan aliran limpasan terukur 29,500 ml/detik. Sedangkan aliran limpasan awal persepuluh menit terendah terdapat pada kemiringan 10° dengan aliran limpasan terukur 22,667 ml/detik.
2) Vegetasi Rumput Gajah Tata Tanam Lurus (50 cm x 50 cm)
Limpasan permukaan dengan intensitas curah hujan 204,04 mm/jam dengan kemiringan 10˚, 20˚, dan 30˚ pada tutupan tanah vegetasi rumput gajah tata tanam lurus dapat dilihat pada Tabel 19 sebagai berikut :
0,000 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 Deit Limpasan Terukur (ml/detik)
Waktu (menit)
Kemiringan 10˚
Kemiringan 20˚
Kemiringan 30˚