A. Kajian Teori
6) Kepekaan Bahasa dan Humor Permainan Bunyi 7) Pengembangan Kemampuan Menyimak
a) Pembacaan cerita b) Simak-ulang-ucap c) Simak kerjakan
Dalam mengoptimalisasi perkembangan bahasa pada anak usia dini perlu mengajak anak untuk bermain peran (roll play), pada kegiatan bermain peran ini diperlukan partisipasi aktif anak dalam bermain peran sesuai dengan materi belajar yang akan ditransformasikan oleh pendidik.
Materi belajar bahasa juga dapat di transformasikan melalui kegiatan
28Tadkiroatun Musfiroh, Materi Pokok Pengembangan Kecerdasan Majemuk (Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka, 2012), hal. 2.25-2.26
bermain peran, misalnya mengajak anak bermain peran sebagai pedagang dan pembeli.29
Dalam buku pengembangan bahasa pada anak usia dini dikatakan bahwa bermain peran/drama dan perkembangan bahasa anak sangat terkait satu sama lain sebab bermain peran adalah salah satu bentuk yang paling berharga dari bermain peran. Salah satu tokoh yaitu Elkin mengatakan “ketika anak terlibat dalam permainan drama/peran, salah satu hal yang mereka pelajari adalah bagaimana mentransfer apa yang mereka pelajari dalam setting dan menerapkannya pada yang lain.
Bahasa memungkinkan anak untuk menerjemahkan pengalamannya ke dalam simbol-simbol yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dan berfikir.30
Banyak manfaat dari bermain peran (roll play) salah satunya dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, karena saat bermain peran anak akan berbicara seperti karakter atau orang yang diperankannya. Hal ini dapat memperluas kosakata anak. Anak sering mengulangi dialog yang pernah dia dengar dari sebuah adegan dapat membuat anak lebih percaya diri dalam berkomunikasi dan mengekspresikan diri.31
e. Komponen Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Komponen inti dari perkembangan bahasa ini diantaranya ialah kemampuan memanipulasi tata bahasa, sistem bunyi bahasa, sistem makna bahasa, penggunaan bahasa dan aturan pemakaiannya.kecerdasan linguistik verbal mencakup tentang keterampilan bahasa yang meliputi kemampuan mendengarkan secara cermat dan kritis, membaca secara efektif, berbicara, dan menulis. Anak yang cepat menangkap informasi
29Novan Ardy Wiyani, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini (Panduan Bagi Orang Tua dan Pendidik Paud dalam Memahami Serta Mendidik Anak Usia Dini), (Yogyakarta:
Penerbit Gava Media, 2014), hal. 114-116.
30Sri Rahayu, Pengembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini (Yogyakarta: Kalimedia, 2017), hal. 80-82.
31Lilis Madyawati, Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak, (Jakarta: Kencana, 2017), hal. 158.
lisan dan tertulis dapat dikatakan pintar bahasa walaupun tidak pandai berbicara ataupun menulis.
Perkembangan bahasa sangat dihargai dalam dunia modern karena kebanyakan orang dinilai dari caranya berbicara. Walaupun begitu, perkembangan bahasa sejatinya terdiri dari penguasaan berbagai komponen bahasa seperti sintaksis, semantik, fonemik, dan pragmatik.
f. Sistem Neurologis Kecerdasan Bahasa
Kecerdasan bahasa memiliki wilayah primer atau sistem neurologis utama yang terletak di otak sebelah kiri. Wilayah utama pertama adalah wilayah Broca, berkaitan dengan kemampuan bahasa produksi atau berbicara, wilayah Broca bertanggung jawab terhadap:32
1) Produksi bahasa, khususnya pengucapan kata-kata secara tepat.
2) Pemilihan kata-kata yang tepat dan masuk akal, termasuk kata lepas, kata berimbuhan, dan kata sambung.
3) Penyusunan kalimat yang lengkap.
4) Penyimpanan kode artikulasi guna menentukan urutan gerakan otot yang diperlukan untuk mengucapkan suatu kata.
5) Pengirim kode artikulasi ke otot bibir, lidah, laring, dan alat ucap lain dalam kegiatan produksi ujaran.
Wilayah utama kedua dari perkembangan bahasa adalah area Wernicke yang terletak di lobus temporalis (wilayah diatap telinga).
Peran dari area ini yaitu pemahaman kata-kata. Pada area ini tersimpan kode auditorik dan makna kata. Walaupun bukan areaa utama, hemisfer kanan juga berperan dalam perkembangan bahasa, terutama dalam memahami humor dan penggunaan bahasa sesuai aturan budaya.33
g. Indikator Perkembangan Bahasa Anak
Perkembangan bahasa saat pada awal masa kanak-kanak dan tetap bertahan hingga usia lanjut. Macam-macam kegiatan budaya seperti
32Tadkiroatun Musfiroh, Materi Pokok Pengembangan Kecerdasan Majemuk (Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka, 2012), hal. 2.1.
33Tadkiroatun Musfiroh, Materi Pokok Pengembangan Kecerdasan Majemuk (Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka, 2012), hal. 2.7.
mendongeng sebelum tidur, membaca cerita, dan permainan bahasa dapat mendorong kecerdasan ini. Ketika janin yang normal berkembang pendengarannya masih berada di rahim, pondasi kemampuan berbahasa ini sudah terbentuk sebelum anak dilahirkan.
Tabel 2.1
Indikator Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Menurut Standar Isi Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini34 Lingkup
Perkembangan
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia 5- 6 Tahun
A. Memahami Bahasa
1. Memahami perintah secara bersamaan 2. Mengulang kalimat yang lebih kompleks 3. Memahami aturan dalam suatu permainan 4. Senang dan menghargai bacaan
B. Mengungkap kan Bahasa
1. Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks 2. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki
bunyi yang sama
3. Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbol- simbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung
4. Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (pokok kalimat-predikat-keterangan) 5. Memiliki lebih banyak kata-kata untuk
mengekpresikan ide pada orang lain
6. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan
7. Menunjukkkan pemahaman konsep-konsep dalam buku cerita
C. Keaksaraan 1. Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal 2. Mengenal suara huruf awal dari nama benda-
benda yang ada di sekitarnya
3. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama.
4. Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf
5. Membaca nama sendiri 6. Menuliskan nama sendiri
7. Memahami arti kata dalam cerita
34Peraruran Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, hal.51-52
Dari indikator perkembangan bahasa anak usia dini menurut peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik indonesia dapat dilihat dari tabel diatas. Kemudian dapat disimpulkan bahwa indikator pengaruh bermain peran terhadap perkembangan bahasa yang akan dilakukan lebih di fokuskan pada aspek menyimak dan berbicara.