Maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh role play terhadap perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun di TK „Aisyiyah 2 Kauman Kota Pagar Alam. Judul skripsi ini adalah “Pengaruh role play terhadap perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun di TK “Aisyiyah 2 Kauman Kota Pagar Alam”.
Batasan Masalah
Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena penelitian ini mengkaji pengaruh role-playing terhadap perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun pada aspek tata bahasa anak, sedangkan pada penelitian sebelumnya membahas tentang keterampilan berbicara anak, dan pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik memasak. permainan, selain terdapat perbedaan dari segi umur, penelitian ini menggunakan metode jenis eksperimen kuantitatif, dimana beberapa penelitian sebelumnya menggunakan penelitian PTK. Berdasarkan situasi yang terjadi maka peneliti tertarik untuk mengetahui apakah ada pengaruh role play terhadap kecerdasan bahasa verbal anak di taman kanak-kanak khususnya TK „Aisyiyah 2 Kauman Kota Pagar Alam, sehingga peneliti mengangkat judul penelitian ini. “Pengaruh role play terhadap perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun di TK “Aisyiyah 2 Kauman Kota Pagar Alam”.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penulis mengidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: Perkembangan bahasa anak belum berkembang secara maksimal, hal ini dikarenakan masih ada sebagian anak yang kesulitan dalam merespon dan kurangnya rangsangan yang berarti perkembangan bahasa anak tidak berkembang. tidak berkembang dengan baik.
Tujuan Penelitian
Kajian Teori
Perkembangan Bahasa pada AUD a. Pengertian Anak Usia Dini
Perkembangan bahasa adalah kemampuan menggunakan bahasa untuk mengkomunikasikan gagasan tentang diri sendiri dan memahami orang lain serta mempelajari kata-kata baru. Perkembangan bahasa pada anak usia 4-6 tahun meliputi kemampuan menggunakan kata penghubung, deskripsi benda/subjek, kata kerja dasar,.
Kecintaan Terhadap Buku
Kisaran kosakata yang dapat diucapkan anak adalah tentang warna, ukuran, bentuk, rasa, bau, keindahan, kecepatan, suhu, perbedaan, perbandingan, jarak dan permukaan (kasar-halus). Percakapan yang dikembangkan oleh anak usia 5-6 tahun mencakup berbagai komentar tentang apa yang dilakukan dirinya dan orang lain, serta apa yang dilihatnya.
Pengenalan Baca Tulis
Pengembangan Kemampuan Berbicara
Hal ini merupakan kegiatan yang sebaiknya dilakukan oleh setiap pendidik, pengembangan keterampilan berbicara dilakukan secara satu arah27. a) Dengan berbicara, tujuan percakapan adalah untuk merangsang kemampuan komunikasi dan menguasai pola giliran bicara pada anak. Untuk anak usia 3 tahun ke atas membutuhkan alat peraga seperti boneka, gambar, atau buku. e) Brainstorming, merupakan kegiatan menyumbangkan pendapat untuk memecahkan suatu masalah.
Pengembangan Kosa Kata
Pengesahan Kepekaan Pragmatik
Kepekaan Bahasa dan Humor Permainan Bunyi 7) Pengembangan Kemampuan Menyimak
Indikator Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Menurut Standar Isi Tingkat Capaian Perkembangan Anak Usia Dini34 Ruang Lingkup. Indikator perkembangan bahasa anak usia dini menurut peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dapat dilihat pada tabel di atas.
Bermain Peran
Metode bermain peran akan memungkinkan pembelajaran yang akan mengembangkan aktivitas, kreativitas dan pemecahan masalah. 47Rina Roudhatul Jannah, Metode Role-Playing Inklusif Gender pada Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Gava Media, 2028), hal.
Penelitian Terdahulu
Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode role-playing terhadap kecerdasan berbahasa anak kelompok B di TK Dharma Wanita Kedungguwo, Sukomoro, Magetan tahun ajaran 2015. /2016. 50Syalwa Rahmatul Jannati, Metode Role Playing Berpengaruh Terhadap Kecerdasan Linguistik Anak, (Publikasi Ilmiah: Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016), hal. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa metode role-playing berpengaruh signifikan terhadap kecerdasan bahasa-verbal anak kelompok A di TK Aisyiyah 3 Surabaya.52 6.
52Luvira Nilam Sari M dan Satiningsih, Pengaruh penggunaan metode role play terhadap kecerdasan bahasa verbal anak kelompok A di TK Aisyiyah 3 Surabaya, (Skripsi: Program Studi PG-PAUD dan Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya ), P. 53Ni Made Sumerti, dkk, Menggunakan metode role play dalam meningkatkan perkembangan kecerdasan majemuk anak melalui permainan memasak di TK Kuncup Harapan Banjar, (Skripsi: Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini dan Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja , Indonesia), penting. Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran role-playing berpengaruh terhadap keterampilan berbicara bahasa Inggris ditinjau dari bakat verbal siswa.
54Dalam Wayan Sudiana, Pengaruh penerapan model pembelajaran role play terhadap kemampuan berbicara bahasa Inggris dilihat dari bakat verbal siswa kelas XI SMA Negeri 2 Bangli, (Disertasi: 2011), hal.
Kerangka Berfikir
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Ha : Terdapat pengaruh role play terhadap perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun di TK „Aisyiyah 2 Kauman Kota Pagar Alam. Ho : Tidak terdapat pengaruh role play terhadap perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun di TK „Aisyiyah 2 Kauman Kota Pagar Alam.
Jenis Penelitian
- Waktu Penelitian
- Sampel
Dilihat dari tujuan penelitiannya yaitu untuk mengetahui pengaruh role-playing terhadap perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun di TK. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah 45 hari pada semester gasal 2021/2022 di TK „Aisyiyah 2 Kauman Kota Pagar Alam. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi juga bukan sekedar jumlah obyek/subyek yang diteliti, tetapi meliputi seluruh ciri-ciri/sifat yang dimiliki subyek atau obyek tersebut.61. Berdasarkan pandangan tersebut maka populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh anak di TK „Aisyiyah 2 Kauman Kota Pagar Alam. Disini peneliti mengikuti kelas eksperimen di kelas B1 yang berjumlah 10 anak, 4 laki-laki dan 6 perempuan.
Sedangkan pada kelas kontrol peneliti mengambil kelas B2 yang berjumlah 10 anak, 5 laki-laki dan 5 perempuan.
Teknik Pengumpulan Data
Apabila populasinya besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada dalam populasi tersebut, misalnya karena keterbatasan biaya, waktu dan tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.62. BB : Belum berkembang skor : 1 MB : Mulai berkembang skor : 2 BSH : Sangat diharapkan berkembang skor : 3 BSB : Berkembang sangat baik skor : 4.
Teknik Analisis Data
- Uji Kualitas Data a. Uji Validitas
Reliabilitas merupakan suatu pengujian untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, jika dilakukan dua atau lebih pengukuran terhadap fenomena yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Reliabilitas menunjukkan kestabilan suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama, dalam beberapa kali pengukuran dilakukan teknik Cronbach Alpha, dimana alat ukur dikatakan reliabel bila nilai Cronbach’s Alpha >. Dalam melakukan penelitian ini diperlukan uji normalitas untuk mengetahui apakah sampel yang diambil untuk mengetahui bahwa sampel yang diambil untuk keperluan penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Uji normalitas merupakan pengujian yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai lembaran data tentang variabel. Pada penelitian ini rumus yang digunakan adalah uji Chi Square. Uji homogenitas merupakan uji yang digunakan dalam pengujian parametrik yang menguji perbedaan antara dua kelompok atau lebih dan subjek sumber data yang berbeda.
Pengujian Hipotesis
- Hasil pengisian Lembar Observasi Kelas Eksperimen Pre Test
- Hasil Pengisian Lembar Ovservasi Kelas Ekspermen Post Test Tabel 4.3
- Hasil Pengisian Lembar Observasi Kelas Kontrol Pre Test
- Hasil Pengisian Lembar Observasi Kelas Kontrol Post Test Tabel 7
- Normalitas Data
- Normalitas Data Pre Test
- Normalitas Data Post Test
- Hasil Homogenitas
- Statistik Hasil Analisis
Berdasarkan data di atas dapat dikategorikan perkembangan bahasa anak di TK'Aisyiyah 2 Kauman Kota Pagar Alam seperti terlihat pada tabel di bawah ini. Berdasarkan data di atas, kategori perkembangan bahasa anak di TK „Aisyiyah 2 Kauman Kota Pagar Alam dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Hasil uji homogenitas perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan uji Levence (uji F) diperoleh p-value sebesar 0,074.
Karena p-value > 0,05 maka data perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dikatakan sama atau homogen. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS diperoleh nilai rata-rata (mean) dan nilai Standar Deviasi (Std. Deviasi) terhadap perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS dengan membandingkan perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan uji Independent Sample T-test.
Artinya terdapat pengaruh role play terhadap perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun di TK 'Aisyiyah 2 Kauman kota Pagar Alam.
Pembahasan
68 As, Hanife, Dampak role play terhadap perkembangan bahasa anak TK Al-Husna Malang, Skripsi: (Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang), 2018, hal 126. Berdasarkan penelitian Marlita, dikatakan adanya dampak terapi bermain peran terhadap bahasa dan perkembangan sosial pribadi pada anak autis. Setelah dilakukan terapi role play, perkembangan bahasa dan sosial pribadi diperoleh 8 anak dengan kategori baik dilihat dari skor kecerdasan autismenya.
Untuk menghasilkan anak yang memiliki kompetensi yang handal dalam perkembangan bahasa anak, maka pengembangan perkembangan bahasa anak dapat dilakukan melalui metode bermain peran. 71 Khumaira, dkk., Dampak metode makro role-playing terhadap aspek perkembangan bahasa pada anak usia 5-6 tahun (Jurnal: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung, Bandar Lampung, 2015), hal. 73Rina Roudhatul Jannah, Metode Role Play Anak Usia Dini Komprehensif Gebder, (Yogyakarta: Gava Media, 2018), Hal.
Selain itu dari hasil penelitian yang peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa bermain peran anak dapat mempengaruhi perkembangan kemampuan berbahasa anak di TK “Aisyiyah 2 Kauman Kota Pagar Alam.
Saran
Karena t-value hitung > t-tabel atau p-value < 0,05 maka dikatakan terdapat perbedaan rata-rata antara perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penerapan metode role play untuk meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak usia dini di TK Assalam 1 Sukarame Bandar Lampung (online). Tesis: Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Tesis: Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah dan Tadris, Institut Agama Islam Negeri Bengkulu. Efektivitas metode role play dalam mengembangkan perkembangan bahasa anak usia dini di TK Dharma Wanita Dalaman Kecamatan Gunung Alif Kabupaten Tanggamas (daring). Tesis: Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Islam, Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Tesis: Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
Indikator Pencapaian
Kemudian guru akan menjelaskan kegiatan selanjutnya yaitu role play, sebelum memulai guru bertanya tentang topik profesional dan menanyakan pengalamannya.
Penutup
Suatu hari, mereka sedang melakukan role-playing di TK 'Aisyiyah 2 Kauman, Kota Pagar Alam', yakni mereka berperan sebagai pedagang dan pembeli secara profesional. Pelanggan tiba di restoran makanan kesehatan dan memilih tempat duduk, dan langsung disambut oleh pelayan. Disini chef memberikan tutorial cara menyiapkan salah satu menu yaitu sate buah. Sebelum menyiapkan sate buah, chef menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakannya.
Langkah ketiga: lalu kupas kulit buah dengan pisau, lalu potong buah menjadi kubus, lalu masukkan buah yang sudah dipotong ke dalam wadah, lalu siapkan tusuk sate secukupnya dan tempelkan buah kubus pada tusuk sate. Usai menikmati makanan dan minuman di restoran dengan menu sehat, mereka akhirnya pulang ke rumah masing-masing. Tujuan dari kegiatan role play ini adalah untuk mengembangkan perkembangan bahasa anak sesuai dengan indikator yang telah dijelaskan di atas.
Kemudian guru membagi kelompok menjadi role-playing, membagi peran masing-masing sebagai juru masak, pelayan dan pelanggan.