Manajemen Menghasilkan Keteraturan dan
Konsistensi
Kepemimpinan Menghasilkan Perubahan
dan Pergerakan
Menyediakan struktur
Membuat penempatan kerja
Membuat peraturan dan prosedur
tujuan
Mencari komitmen
Membangun tim dan koalisi
Mengontrol dan Memecahkan Masalah
Mengembangkan insentif
Membuat solusi kretif
Melakukan Tindakan perbaikan
Memotivasi dan Memberi Inspirasi
Menginspirasi dan memberi semangat
Pemberdayaan
Memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi
Manajer sebagai seorang pemimpin yang perilakunya dilandasi oleh prinsip-prinsip moral bekerja dan menghasilkan etika manajemen membawa pengikutnya ke tingkat motivasi yang lebih tinggi sehingga pelayanan keperawatan menjadi lebih bernilai.
12.8 Pandangan Perilaku Etis Manajemen Dan
memberikan asuhan keperawatan. Perawat melakukan interaksi dengan berperilaku etik yang mengacu pada prinsip-prinsip moral keperawatan. Penerapan keempat golongan pandangan menurut Wijayanti tersebut diterapkan sebagai berikut :
12.8.1 Pandangan Utilitarian View
Pandangan Utilitarian view menitikberatkan pada gambaran atas kebaikan dan pemberian manfaat bagi banyak orang. Berbuat kebaikan dan memberikan manfaat bagi banyak orang adalah suatu cara berperilaku dan mengambil keputusan berdasarkan prinsip-pinsip moral yang juga akan memberikan dampak moral bagi banyak orang. Utilitarian view mengacu pada pandangan John Stuart Mill, seorang filosof pada abad ke- 19.
Manajemen yang etis yang dikelola oleh seorang manajer perawat diterapkan melalui perilaku etis sesuai dengan job discriptionnya dengan mempertimbangkan etika dan moral dalam setiap pengambilan keputusan disetiap program yang direncanakan dan akan dilaksanakan dan akan berdampak pada perkembangan perilaku moral dan pencapaian tujuan organisasi.
Manajer perawat dari tingkat atas hingga bawah mengimplemetasikan etika manajemen dan mengambil keputusan manajemen yang beretika berdasarkan prinsip- prinsip moral demi perkembangan perilaku moral orang-orang disekelilingnya sebagai penerima manfaat yang akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi. Penerapan etika manajemen akan meningkatkan motivasi perawat menjadi lebih tinggi sehingga pelayanan keperawatan menjadi lebih bernilai.
Penerapan manajemen dan perilaku perawat yang beretika dalam menerapkan 8 prinsip-prinsip etik asuhan keperawatan yang terdiri dari :
1. Otonomi (Autonomy) merupakan pemberian hak-hak dasar kepada klien untuk membuat keputusan berkaitan dengan
logis klien untuk membuat keputusan perawatan bagi dirinya yang berdampak pada moral dan komitmen klien untuk mencapai tujuan keperawatan sejalan dengan yang ingin dilihat oleh filosof John Stuart Mill pada abad ke-19 dalam pandangannya mengenai utilitarian view.
2. Berbuat baik (Beneficience), berbuat kebaikan dan mencegah kesalahan.
3. Tidak merugikan (Nonmaleficience), tidak menimbulkan kerugian pada klien baik fisik, psikologis maupun material 4. Keadilan (Justice), berbuat sama dan adil terhadap orang
lain dengan menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Direfleksikan mengacu pada standar praktek dan keyakinan yang benar dalam setiap pengambilan keputusan, keputusan yang tidak memihak akan memberikan pengaruh terhadap individu dalam lingkup keputusan tersebut.
5. Kejujuran (Veracity), memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi dengan menyatakan kebenaran berdasarkan Informasi yang akurat, komprensensif, dan objektif yang berhubungan dengan keadaan klien selama menjalani perawatan
6. Menepati janji (Fidelity), kesetiaan, adalah kepatuhan perawat terhadap kode etik, berkomitmen untuk menepati janji serta menyimpan rahasia klien
7. Kerahasiaan (Confidentiality), menjaga kerahasiaan informasi klien, termasuk dokumen informasi catatan kesehatan klien kecuali dengan persetujuan guna keperluan peradilan
8. Akuntabilitas (Accountability), tindakan seorang profesional dinilai berdasarkan standar yang pasti dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali
12.8.2 Individualism view
Pandangan individualism view menekankan pada komitmen untuk berperilaku jujur dan berintegritas demi kepentingan dalam mencapai tujuan jangka panjang bagi individu. Perilaku sebaliknya
jangka pendek (pragmatis) akan menjauhkan pencapaian tujuan jangka panjang.
Perilaku etik manajer perawat berdasarkan prinsip-prinsip moral dalam mengambil keputusan di setiap fungsi-fungsi manajemen mempertimbangkan kepentingan perkembangan sumberdaya individu perawat yang akan memelihara dan meningkatkan motivasi ketingkat yang lebih tinggi, dengan demikian pencapaian tujuan jangka panjang bagi perkembangan kepentingan individu perawat akan tercapai.
Pandangan perilaku etis inipun berlaku bagi klien sebagai individu yang menerima manfaat selama dalam perawatan. Perawat yang menjunjung tinggi dan menerapkan prinsip moral, memiliki perilaku yang diarahkan untuk setia dan menepati janji (Fidelity) dalam menjaga kerahasiaan klien sebagai individu, berperilaku jujur (Veracity) dalam memberikan informasi, berperilaku adil (Justice) dan tidak memihak atas dasar kemanusiaan akan memiliki komitmen dalam mendukung dan menghantarkan klien untuk mencapai keberhasilan perawatan.
12.8.3 Moral-rights view
John Locke dan Jefferson memberikan pandangannya mengenai moral-rights view. Pandangan ini menjelaskan bahwa hak asasi manusia sangat penting untuk dilindungi dan dihargai, memastikan bahwa setiap anggota organisasi mendapatkan hak atas privacy, memperoleh kehidupan dan diperlakukan secara adil, memperoleh kebebasan untuk berbicara dan meminta persetujuan, kesehatan dan keselamatan, serta kebebasan hati nurani.
Perilaku etik dan moral manajer perawat dalam menerapkan setiap fungsi-fungsi manajemen keperawatan yang beretika memfasilitasi pencapaian tujuan untuk memberikan kepastian perlindungan terhadap perawat sebagai individu untuk memperoleh hak atas privacy, mendapatkan perlakuan yang adil, kebebasan untuk berbicara dan mendapatkan persetujuan bagi kepentingan pengembangan perawat sebagai individu, mendapatkan jaminan kesehatan dan keselamatan serta kebebasan
12.8.4 Justice view
Justice view atau pandangan keadilan yang berpedoman pada prinsip tentang bagaimana memperlakukan orang secara adil dan tidak memihak sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku.
Keputusan etis dalam memperlakukan klien secara adil sesuai dengan kondisi sakitnya, tidak melakukan diskriminasi atau membeda-bedakan antara klien yang satu dengan yang lainnya seperti dalam memberikan bantuan peralatan sesuai dengan kebutuhan klien. (Nursalam, 2014).
DAFTAR PUSTAKA
Abd. Rohman, M. 2017. Dasar-Dasar Manajemen (1 ed.). Malang: CV.
Cita Intrans Selaras.
Bernhard Tewal, A. M. 2017. Perilaku Organisasi (Pertama ed.).
Bandung: CV. Patra Media Grafindo.
Bernhard Tewal, A. M. 2017. Perilaku Organisasi (Pertama ed.).
Manado: CV. Patra Media Grafindo Bandung.
George, W. D. 2009. Contemporary Management. Australia : McGraw- Hill.
Griffin, R. 2004. Manajemen, alih bahasa Gina Gania. Jakarta:
Erlangga.
Hanafi, M. M. 2011. Manajemen (3 ed.). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Kridawati Sadhana, M. 2010. Etika Birokrasi Dalam Pelayanan Publik (1 ed.). Malang: CV. Citra Malang.
Maksum, A. 2009. Pengantar Filsafat. Dari Masa Klasik Hingga Postmodernisme. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Northouse, P. G. 2016. Kepemimpinan. Teori dan Praktik. Sage.
Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan (Vol. 4). Jakarta: Salemba Medika.
Perry, P. d. 2009. Buku Ajar Fundamental Keperawatan (4 ed.).
Jakarta: EGC.
Rahmat Hidayat, M. R. 2018. Etika Manajemen Perspektif Islam (1 ed.). Medan: LPPPI.
Raymond, H. 2014. Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan.
Jakarta: EGC.
Wijayanti, I. D. 2008. Manajemen. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Yenny Sima, S. O. 2023. Self Efficacy, Emotional Skill, Servant Leadership dan Kinerja Tim Keperawatan. Jikep Stikes Pemkab.Jombang,