TEORI PERUBAHAN DALAM MANAJEMEN
10. Teori Spradley
7.4 Tahap terjadinya perubahan
Motivasi dalam perubahan timbul karena tuntutan kebutuhan dasar manusia, yang terdiri (Harigopal, 2006):
1. Kebutuhan fisiologis (makan, minum, tidur, oksigen dll) berdasarkan kebutuhan tersebut maka manusia akan selalu ingin mempertahankan hidupnya dengan jalan memenuhinya atau mengadakan perubahan.
2. Kebutuhan keamanan. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia agar mendapatkan jaminan keamanan atau perlindungan dari berbagai ancaman bahaya yang ada.
3. Kebutuhan social. Kebutuhan ini mutlak diperlukan karena manusia tidak akan dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain.
4. Kebutuhan penghargaan dan dihargai. Setiap manusia selalu ingin mendapatkan penghargaan dimata masyarakat akan prestasi, status, dan lain-lain. Untuk itu manusia akan termotivasi untuk mengadakan perubahan.
5. Kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan perwujudan diri agar di akui masyarakat akan kemampuannya dan potensi yang dimiliki.
6. Kebutuhan interpersonal yang meliputi kebutuhan untuk berkumpul bersama untuk melakukan control dalam mendapatkan pengaruh dari lingkungan
Tingkatan dalam perubahan terdiri dari:
1. Pengetahuan
Merupakan perubahan yang paling mudah dibuat karena bisa merupakan akibat dari membaca buku, atau mendengarkan dosen. Sedangkan perubahan.
2. Sikap.
Biasanya digerakkan oleh emosi dengan cara yang positif dan atau negatif.. Karenanya perubahan sikap akan lebih
3. Perilaku individu.
Misalnya seorang manajer mungkin saja mengetahui dan mengerti bahwa keperawatan primer jauh lebih baik dibandingkan beberapa model asuhan keperawatan lainnya, tetapi tetap tidak menerapkannya dalam perilakunya karena berbagai alasan, misalnya merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut
4. Perilaku kelompok
merupakan tahap yang paling sulit untuk diubah karena melibatkan banyak orang. Disamping kita harus merubah banyak orang, kita juga harus mencoba mengubah kebiasaan adat istiadat, dan tradisi juga sangat sulit . Bila ditinjau dari sikap yang mungkin muncul maka perubahan bisa dilihat dari dua sudut pandang yaitu perubahan partisipatif dan perubahan yang diarahkan.
Perencanaan dan pelaksanaan berubah
Proses merencanakan dan mengimplementasikan perubahan dapat diperhatikan dari 7 (tujuh) pertanyaan yang harus dijawab meliputi:
1. Apa ?
Apa masalah yang spesifik dan perubahan apa yang direncanakan
2. Mengapa ?
Mengapa perubahan tersebut diperlukan ? Apakah situasi
yang baru akan lebih
baik ? Apa yang dirubah ? Apa yang di dapat ? 3. Siapa ?
Siapa yang akan terlibat dan siapa yang menjadi sasaran / target perubahan ?
4. Bagaimana ?
Bagaimana perubahan tersebut dilaksanakan ? 5. Kapan ?
Rencanakan waktu perencanaan dan pelaksanannya 6. Dimana ?
Dimana perubahan tersebut akan dilaksanakan ?
Mungkinkah perubahan tersebut dapat dilaksanakan ? Apakah sumber-sumber yang ada mendukung atau menolak?
Strategi yang digunakan untuk berubah
Ada beberapa strategi untuk memecahkan masalah-masalah dalam perubahan diantaranya:
1. Strategi rasional empiric
Strategi ini didasarkan karena manusia sebagai komponen dalam perubahan memilki sifat rasional untuk kepentingan diri dalam berperilaku. Strategi ini juga dilakukan pada penempatan sasaran yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang di miliki sehingga semua perubahan akan menjadi efektif dan efisien, selain itu juga menggunakan system analisis dalam pemecahan masalah yang ada.
2. Strategi redukatif normative
Strategi ini dilaksanakan berdasarkan standar normal yang diadakan di masyarakat dan dilaksanakan dengan cara melibatkan individu, kelompok atau masyarakat dan proses penyusunan rancangan untuk perubahan.
3. Strategi paksaan/kekuatan
Dikatakan strategi paksaan/kekuatan karena adanya penggunaan kekuatan atau kekuasaan yang dilaksanakan secara paksa dengan menggunakan kekuatan moral dan politik.
Model perubahan
1. Model penelitian dan pengembangan
Model ini didasarkan atas penelitian dan perencanaan dalam pengembangan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Model ini dapat dilakukan dengan cara identifikasi atas perubahan yang di lakukan, menjabarkan, atau mengembangkan komponen yang akan dilakukan dalam perubahan. Menyiapkan perubahan dan melakukan desiminasi kepada masyarakat tentang hal-hal yang akan
Model ini menggunakan langkah-langkah seperti pada teori Roger di antaranya , menyadari akan perubahan, adanya minat dalam perubahan, melakukan evaluasi tentang hal-hal yang akan dilakukan dalam perubahan, melakukan uji coba sesuatu hal yang akan dilakukan perubahan serta menerima perubahan.
3. Model penyelesaian masalah
Model ini menekankan pada penyelesaian masalah dengan menggunakan langkah mengidentifikasi kebutuhan yang menjadi masalah, mendiagnosis masala, menemukan cara penyelesaian masalah yang akan di gunakan, melkukan uji coba, dan melakukan evaluasi dari hasil uji coba untuk digunakan dalam perubahan.
Hambatan dalam perubahan
Perubahan tidak selalu mudah untuk dialksanakan akan tetapi banyak hambatan yang akan diterimanya baik hambatan dari luar maupun dari dalam diantara hal yang menjadi hambatan dalam perubahan adalah sebagai berikut:
1. Ancaman kepentingan pribadi.
Contohnya dalam pelaksanaan standarisasi perawat professional dimana yang diakui sebagai profesi perawat adalah minimal pendidikan D3 Keperawatan, sehingga bagi lulusan SPK yang dahulu dan tidak ingin melanjutkan pendidikan akan terancam bagi kepentingan dirinya, sehingga hal tersebut dapat menjadikan hambatan dalam perubahan.
2. Persepsi yang kurang tepat,
Berbagai informasi yang akan dilakukan dalam system perubahan jika tidak dikomunikasikan dengan jelas atau informasinya kurang lengkap, maka tempat yang akan dijadikan perubahan akan sukses menerimanya sehingga timbul kekhawatiran dari perubahan tersebut.
3. Reaksi psikologis,
Contohnya apabila akan dilakukan perubahan dalam system praktek keperawatan mandiri bagi perawat.Jika perawat
belum bisa menerima secara psikologis, akan timbul kesulitan karena ada perasaan takut sebagai dampak dari perubahan.
4. Toleransi terhadap perubahan rendah,
Kondisi ini tergantung dari individu, kelompok, atau masyarakat. Apabila individu, kelompok atau masyarakat tersebut memiliki toleransi yang tinggi terhadap perubahan, maka akan memudahkan proses perubahan tetapi apabila toleransi seseorang terhadap perubahan sangat rendah, maka perubahan tersebut akan sulit dilaksanakan.
5. Kebiasaan,
Pada dasarnya seseorang akan lebih senang pada sesuatu yang sudah diketahui sebelumnya atau bahkan dilaksanakan sebelumnya dibandingkan dengan sesuatu yang baru dikenalnya, karena keyakinan yang dimiliki sangat kuat.
Faktor kebiasaan ini yang menjadikan hambatan dalam perubahan.
6. Ketergantungan,
Merupakan hambatan dalam prses perubahan karena ketergantungan menyebabkan seseorang tidak dapat hidup secara mandiri dalam mencapai tujuan tertentu.
7. Perasaan tidak aman,
Merupakan factor penghambat dalam perubahan karena adanya ketakutan terhadap dampak dari perubahan yang juga akan menambah ketidakamanan pada diri, kelompok atau masyarakat.
8. Norma,
Apabila akan mengadakan proses perubahan, namun perubahan tersebut bertentangan dengan norma maka perubahan tersebut akan mengalami hambatan, sebaliknya jika norma tersebut sesuai dengan prinsip perubahan maka akan sangat mudah dalam perubahan.
Tugas perawat dalam manajemen adalah dapat sebagai sebagai pembaharu (change agen). Menurut Oslan dalam Kozier (1991) mengatakanp perawat sebagai pembaharu harus menyadari
sikap dan perilakunya, bagaimana dalam menjalin kerjasama dengan orang lain dan bagaimana perasaannya terhadap perubahan tersebut (Murray, 2017.).
Karakteristik seorang pembaharu adalah:
1. Dapat mengatasi/ menaggung resiko.
Hal ini berhubungan dengan dampak yang akan muncul akbita perubahan.
2. Komitmen akan keberhasilan perubahan.
Pembaharu harus menyadari dan menilai keefektifannya.
3. Mempunyai pengetahuan yang luas tentang keperawatan termasuk
hasil-hasil riset dan data-data ilmu dasar, menguasai praktik keperawatan dan mempunyai ketrampilan Teknik dan interpersonal.
DAFTAR PUSTAKA
Harigopal, K. 2006. Management of Organizational Change:
Leveraging Transformation, 2nd edition.
Hossain, M. M. 2020. Organizational Citizenship Behavior and Organizational Commitment among Clinical Nurses in Bangladesh. Open Journal of Nursing, 10(07), 693–704.
https://doi.org/10.4236/ojn.2020.107049
Mildred Golden Pryor, Sonia Taneja, John Humphreys, Donna Anderson, & Lisa Singleton. 2008. Challenges Facing Change Management Theories and Research. Delhi Business Review, 9(1), 1–20.
Murray, E. (n.d.). Nursing Leadership And Management. Philadelph.
Phillips, J., & Klein, J. D. 2023. Change Management: From Theory to Practice. TechTrends, 67(1), 189–197. https://doi.org/10.
1007/s11528-022-00775-0
Rajnoha, R., & Lorincova, S. 2015. Strategic Management of Business Performance Based on Innovations and Information Support in Specific Conditions of Slovakia. Journal of Competitiveness, 7(1), 3–21. https://doi.org/10.7441/joc.2015.01.01
Swanburg, C. Russell. 2001. Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan SDM, trans. Waluyo, dkk. Jakarta:
EGC.
Utley, Rose. 2011. Theory and Research for Academic Nurse Educators: Application to Practice. Ontario: Jones and Bartlett Publishers.