• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA KONSEP

KERANGKA KONSEP Produktivitas Kerja Pendidikan Disiplin Sikap Mental &

Etika Kerja

Gizi &

Kesehatan Aktivitas Berulang

Penebalan Fleksor Retinakulum pada pergelangan tangan Tekanan pada N.

Medianus Sindroma Terowongan

Karpal

Sikap Kerja Umur Jenis Kelamin

Masa Kerja

Motivasi Lingkungan di Iklim Kerja

38 A. Konsep Pemikiran

Keterangan :

Variabel Independent

Variabel Dependent

B. Definisi Operasional a. Sikap Kerja

Variabel Independent pada penelitian ini adalahsikappengendara ojek terhadappekerjaan yang dilakukan pada saatmengendarai motor.

- Alat ukur : Lembar Skoring RULA

- Cara ukur : Responden mengisi Lembar Skoring Rula sesuai denganinstruksi yang diberikan

- Skala ukur : Ordinal - Hasil :

• 1 – 2 Resiko diabaikan, tidak perlu penanganan

• 3 – 4 Resiko rendah, perubahan dibutuhkan

Sikapkerja Sindroma terowongan

karpal

39

• 5 – 6 Resiko sedang, pananganan lebih lanjut, butuh perubahan

• 6+ Sangat beresiko, lakukan perubahan sekarang b. Sindroma terowongan karpal

Carpal Tunnel Syndrome adalah gangguan pada terowongankarpal yang berpotensi pada pengendara ojek, jika responden memiliki gejala nyeri, kesemutan, mati rasa, bengkak, pegal yang dinilai dengan kuisioner dan melakukanpemeriksaanfisikberupaphalen test dilakukandenganmemintapengendara ojek melakukanflexi ataumenyatukankeduapergelangantangan kea rah bawahsejauh yang respondenbisaselama 60 detik.

- Alat ukur : Kuisioner dan Phalen test

- Cara ukur : Responden mengisi lembar kuesioner dan mengikuti instruksi pemeriksaan phalen test

- Skala ukur : Ordinal - Hasil :

Tabel 3.1 Hasil Ukur Sindroma Terowongan Karpal Hasil Ukur

Kuisioner 0 - ≤3 : Normal

≥3 : Beresiko CTS Phalen Test (-)/Tidak nyeri : Normal

(+)/Nyeri : Beresiko CTS

40 C. Hipotesis

Ha : Hipotesis Alternatif

a. Terdapat sikap kerja pada pengendara ojek Online di Kota makassar

b. TerdapatHubungan Sikap Kerja denganSindroma Terowongan Carpal pada Pengendara Ojek Online di Kota Makassar

H0 : Hipotesis Nul

a. Tidak terdapat sikap kerja pada pengendara ojek Online di Kota makassar

b. Tidak terdapatHubungan Sikap Kerja denganSindroma Terowongan Carpal pada Pengendara Ojek Online di Kota Makassar

41 BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Rancangan yang digunakandalampenelitianiniyaitucross sectional (potong lintang)denganpenelitiananalitikobservasional.

Denganmelakukanpengobservasianataumengumpulkan data

sekaligussecarabersamaan, pada studicross

sectionalefeknyaakanantaravariabelbebasakandipelajarikorelasinya. Pada studi cross sectional inipenelitihanyamelakukansatu kali pengukurandiwaktu yang bersamaansertamelakukanobservasisertamengukurvariabelbebas (sikapkerja) sertavariabel yang terikat(Sindroma terowongan karpal).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Makassar b. Waktu Penelitian

September – Desember 2020 C. Populasi Penelitian

42 Populasi dalam penelitian ini adalah pengendara ojek di Kota Makassar

D. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah pengendara ojek di Kota Makassar sebanyak 75 orang.

2. Besar Sampel

n1= n2= (

Zα√2PQ+Zβ √P1Q1+P2Q2 (P1−P2)

)

2

𝑍𝛼 : deviat baku alfa 𝑍𝛽 : deviat baku beta

𝑃2 : Proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya 𝑄2 : 1 - P2

𝑃1 : proporsi pada kelompok yang lainya merupakan judgement peneliti

𝑄1 : 1 – P1

𝑃1− 𝑃2 : selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna 𝑃 :Proporsi total = (P1 + P2)/2

𝑄 : 1 – P Maka,

43 n1=n2=

(

Zα√2PQ+Zβ √P1Q1+P2Q2 (P1−P2)

)

2

n1= n2= (

1,282√2x0,6x0,4+0,842√0,7x0,3+0,5x0,5 (0,7−0,5)

)

2

n1=n2= (

1,282√0,48+0,842√0,46 (0,2)

)

2

n1=n2= (1,282x0,692+0,842x0,678

(0,2) )

2

n1=n2= (0,887+0,570 (0,2) )

2

n1=n2= (2,231 (0,2))

2

n1=n2= (7,285)2 n1=n2= 53,07

sampel=54

3. Teknik pengambilan sampel

Cara pemilihan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan Teknik Random sampling.

E. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

44 1. Kriteria Inklusi

a. Pengendara ojek yang berada di Kota Makassar b. Bersedia menjadi responden

2. Kriteria Eksklusi

a. Pengendara ojek yang tidak mengisi kuisioner dengan lengkap.

F. Instrumen Penelitian

Lembar skoring RULA

sertakuesionerdigunakanuntukmendapatkaninformasidariresponden pada metodepenelitian yang digunakan pada penelitianini.

Disinirespondenakanmengisisecaramandirikuesioner yang ada, isidarikuesioneriniialahpertannyaan yang telahterstruktur, kemudian pada lembarskoring RULA sendiri, responakandibantu oleh yang mewawancari, denganmembacasetiappertanyaan yang disiapkansertamencatatjawaban yang telahdisampaikanresponden. Serta phalen test, sebagaipemeriksaanfisik yang dilaksanakan pada penelitianini.

G. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer

Data primer pada penelitian ini adalah

a. Sikap kerja dengan mengisi Lembar RULA (Rapid Upper Limb Assesment)

b. Kejadian sindroma terowongan karpal dengan mengisi lembar kuisioner dan pemeriksaan fisik phalen test.

45 H. Teknik analisis data

1. Metode analisis data

Dalam penelitian ini, metode analisis data dilakukan dalam 2 tahap, yaitu:

a. Analisis Univariat

Anslisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dari variable independen dan dependen. Keseluruhan data yang ada dalam kuisioner diolah dan disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariate digunakan untuk melihat hubungan antara variable independen dan variable dependen dengan menggunakan analisis uji chi squre. Melalui uji statistic chi square akan diperoleh nilai p, dimana dalam penelitian ini digunakan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. Penelitian dikatakan bermakna jika mempunyai nilai p ≤ 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima dan dikatakan tidak bermakna jika mempunyai nilai p > 0,05 yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak.

I. Metode Pengolahan 1. Pengolahan data

Melaluipenggunaan program statik yang ada pada perangkatkomputer, pengelolah data primer yang terkumpul pada penelitianinidilakukansesuaiprosedur yang ada, berikut :

46 a. Editing

Agar jawaban yang diperolehlengkapmakadilakukanlah proses editing agar memperhatikankembalijawaban yang ada. Perbaikan yang

kurangsertakesalahan yang

terjadisaatmengisidilengkapisertadilakukanpenyempurnaansaatitu juga dikarenakan proses editing inidilakukandisaatberadadilapanganatau TKP.

Denganmemeriksaulangkelengkapan data,

memperjelassertamelakukanolahandari data yang telahterkumpulmerupakan proses dari editing.

b. Coding

Setiap data yang adadimasukankedalamkategori yang serupadengenmemberikankode-kodemerupakanpengertiansederhanadari coding. Biasanyadigambarkandalamsuatubentukkhusus yang berupanomo

- nomorsertadapat juga berupaalfabet yang

berisikanpetunjukatauidentitasdarianalisis yang dilakukan pada informasiatau data yang diperolehialahpengertiandarikode.

c. Entry (Pengimputan Data)

Data-datang yang terkumpul pada program komputer agar dapatdilakukananalisis, ditahapinimerupakan taha masuknya data yang ada.

d. Cleaning (pembersihan Data)

Dalammengidentifikasisertaterhindardarikesalahan yang dapatdiperolehdarikesalahansebelum data dianalisistermasuk pada proses

47 pembersihan. Apabilaterdapat data yang tidaklengkap pada tahapiniakandilakukanpembersihanterlebihdahulu.

J. Alur Penelitian

K. Etika Penelitian

1. Dalammembuatpermohonanizin agar dapatmelaksanakanpenelitian, terlebihdahulumenyerahkansuratpengantar yang tertujukankepada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar

Meminta permohonan izin untuk melaksanakan penelitian pada institusi pendidikan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Makassar

Pembagian & pengisian Kuisioner

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti

Pengolahan data (kriteria inklusi dan ekslusi)

Analisi data

Penyajian Data

Kesimpulan

48

2. Subjek yang

akanikutdalampenelitianinidiberikanterlebihdahululembarpersetujuan, dimanamaksutsertatujuanpenelitianinidijelaskanoleh peneliti.

Disiniakanterdapatduarespon yang diberikan oleh respondenyaknimenolakataumenerima,

apabilamenerimamakarespondenwajibuntukmelakukantandatangan di lembarpersetujuan yang ada.

3. Tidakadapungutanbiayaapapunbagiresponden yang setuju

4. Penelitimenjadikerahasiaaninformasi yang diterima, hanyakelompok

data yang telahditentukansaja, yang

akanditampilkansertadilakukanpelaporansebagaihasildaripenelitian yang dilakukan.

49 BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran UmumPopulasi/Sampel

Telah dilakukan penelitian tentang Hubungan Sikap Kerja dengan Sindroma Terowongan Carpal Pada Pengendara Ojek Online Di Kota Makassar Pengambilan data untuk penelitian ini dilakukan pada September – Desember 2020 di Kota Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar.

Data diperoleh dari pengisian kuisioner terkait sikap kerja, kuisioner carpal tunnel syndrome serta phalen test pada pengendara ojek Online.

Program Microsoft Exceldigunakanuntukmenyusun data yang sudahdikumpulkankemudiandimasukankedalam table induk(master table).

denganperangkatkomputer yang ada, dengandigunakannya program SPSS data yang terdapat pada tabelinduktadi, selanjutnyadipindahkansertadikelolah.

Sehinggatersajilah data yang

berwujudtabelfrekuensiataupuntabelsilang(Cross table).

B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

C. Analisis

Penelitian ini dilakukan di Kota Makassar. Beberapa variable yang diteliti dalam penelitian ini adalah Hubungan Sikap Kerja dengan Sindroma Terowongan Carpal pada Pengendara Ojek Online di Kota Makassar

50 Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan rancangan cross sectional (potong lintang) hingga didapatkan sampel sebanyak 75 orang Adapun hasil penelitian disajikan dalam tabel yang disertai penjelasan sebagai berikut:

1. AnalisisUnivariat

A. DistribusikarakteristikrespondenberdasarkankarakteristikSikapKerja Tabel 5.1.

DistribusikarakteristikrespondenberdasarkankarakteristikSikapKerja

Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan sikap kerja, responden yang resiko diabaikaikan tidak perlu perubahan sebanyak 29 (38,7%) responden, resiko rendah perubahan dibutuhkan sebanyak 14 (18,7%) responden, resiko sedang penangan lebih

Variabel Subgrup Jumlah

N Persentase (%)

Sikap Kerja Resiko diabaikan, tidak perlu

perubahan

29 38,7

Resiko rendah, perubahan

dibutuhkan

14 18,7

Resiko sedang, penanganan lebih

15 20,0 Sangat beresiko,

lakukan perubahan

17 22,7

51 sebanyak 15 (20,0%) responden, dan sangat beresiko lakukan perubahan sebanyak 17 (22,7%) responden.

B. DistribusikarakteristikrespondenberdasarkankarakteristikKejadian CTS Tabel 5.2

DistribusikarakteristikrespondenberdasarkankarakteristikKejadian CTS

Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan Kejadian CTS, responden yang beresiko mengalami cts sebanyak 31 (41,3%) responden sedangkan normal sebanyak 44 (58,7%) responden.

C. DistribusikarakteristikrespondenberdasarkankarakteristikJenisKelamin Tabel 5.3

DistribusikarakteristikrespondenberdasarkankarakteristikJenisKelami n

Variabel Subgrup Jumlah

N Persentase (%) Kejadian

CTS

Beresiko CTS 31 41,3 Normal 44 58,7

Variabel Subgrup Jumlah

N Persentase (%) Jenis Kelamin Laki-laki 72 96,0

Perempuan 3 4,0

52 Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan jenis kelamin, responden yang berjenis kelamin laki-laki yang didapatkan yaitu 72 (96%) responden, sedangkan responden pada yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 3 (4%) responden.

D. Distribusikarakteristikrespondenberdasarkankarakteristikumur

Tabel 5.4

Distribusikarakteristikrespondenberdasarkankarakteristikumur

Sumber : Data Primer 2020

Data mengenai gambaran distribusi karakteristik umur responden berdasarkan tabel yang menunjukkan pada umur 18-20 didapatkan 14 (18,7%) responden, pada umur 21-30 didapatkan 49 (65,3%) responden, pada umur 31-40 didapatkan 11 (14,7%) responden, dan pada umur >41 didapatkan 1 (1,3%) responden.

Variabel Subgrup Jumlah

N Persentase (%)

Umur 18-20 14 18,7

21-30 49 65,3

31-40 11 14,7

>41 1 1,3

53 E. Distribusikarakteristikrespondenberdasarkankarakteristik masa kerja

Tabeltentangdemografi masa kerjadapatdilihatsebagiberikut :

Tabel 5.5 Distribusi karakteristik responden berdasarkan karakteristik

masa kerja

Sumber : Data Primer 2020

Data mengenai gambaran distribusi karakteristik masa kerja responden berdasarkan tabel yng menunjukkan < 1 tahun didapatkan 5 (6,7%) responden, > 3 tahun didapatkan 9 (12%) responden, 1-3 tahun didapatkan 53 (70,7%) responden, dan 5-10 tahun didapatkan 8 (10,7%) responden.

Variabel Subgrup Jumlah

N Persentase (%)

Masa Kerja < 1 tahun 5 6,7

>3 tahun 9 12,0

1-3 tahun 53 70,7

5-10 tahun 8 10,7

54 2. AnalisisBivariat

Pengaruh Sikap Kerja dengan Sindroma Terowongan Carpal Pada Pengendara Ojek Online Di Kota Makassar.

Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel dependen dan independen.

Tabel 5.6 Hubungan antara variabel dependen dan independen

Sikap Kerja

Kejadian CTS

Total

P Valu

e Beresiko

CTS

Norma l Resiko

diabaikan, tidak perlu penangana n

6 23 29

0,020

8,0% 30,7% 38,7

% Resiko

rendah, perubahan dibutuhkan

6 8 14

8,0% 10,7% 18,7

% Resiko

sedang, penangana n lebih

8 7 15

10,7% 9,3% 20,0

% Sangat

beresiko, lakukan perubahan

11 6 17

14,7% 8,0% 22,7

%

55 S

umber : Data Primer 2020

Hasil data yang diperoleh dapat dilihat pada tabel diatas bahwa responden terbanyak adalah responden dengan resiko diabaikan tidak perlu penanganan dengan kejadian yang normal sebanyak 23 (30,7%) dan resiko diabaikan tidak perlu penanganan dengan kejadian beresiko cts sebanyak 6 (8,0%) responden, sedangkan resiko rendah perubahan dibutuhkan dengan kejadian beresiko cts sebanyak 6 (8,0%) responden, resiko rendah perubahan dibutuhkan dengan kejadian normal sebanyak 8 (10,7%) responden, dan didapatkan resiko sedang penaganan lebih dengan kejadian beresiko cts sebanayak 8 (10,7%) responden, resiko sedang penaganan lebih dengan kejadian normal sebanyak 7 (9,3%) responden, kemudian sangat beresiko dan lakukan perubahan dengan kejadian beresiko terkena cts sebanyak 11 (14,7%) responden, sangat beresiko dan lakukan perubahan dengan kejadian normal sebanyak 6 (8,0%) responden.

Hasil analisa menggunakan uji korelasi didapatkan nilai p = 0,020 yang menunjukkan bahwa ada pengaruh antara sikap kerja dengan sindroma terowongan carpal pada pengendara ojek Online di kota makassar.

Total 31 44 75

41,3% 58,7% 100%

56 BAB VI

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data yang telah dilakukan pada pengendara ojek Online di kota Makassar didapatkan sampel sebanyak 75 responden. Untuk mengetahui hubungan sikap kerja dengan sindroma terowongan carpal pada pengendara ojek Online di kota Makassar dapat dilihat dari total nilai pertanyaan yang dijawab menggunakan variasi pertanyaan dikotomi (ya atau tidak), dimana responden disediakan beberapa pertanyaan dalam bentuk multiple choice dan akan diisi oleh masing-masing responden.

Berdasarkan karakteristik responden menurut karakteristik sikap kerja didapatkan bahwa responden yang memiliki resiko diabaikan tidak diperlukan penanganan denga kejadian cts yang normal lebih banyak dengan presentase 30,7% dibandingkan dengan yang sangat beresiko dilakukan perubahan dengan kejadian cts beresiko sebanyak 14,7%.

Berdasarkan karakteristik responden menurut kejadian cts didapatkan responden yang normal sebanyak 58,7% dan yang beresiko untuk mengalami cts sebanyak 41,3%.

Pada penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian cts yang terjadi pada pengendara ojek Online di kota Makassar yang terbanyak berjenis kelamin laki- laki sebanyak 96% dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 4%. Hal tersebut dapat dipengaruhi karena terjadinya keabnormalisatan data dimana pengemudi

57 ojek Online yang ditemui yang terbanyak adalah seorang laki-laki, hal itu juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Amin Kasanah(2018) pengemudi ojek Online yang terbanyak ditemukan dan memiliki jam operasional yang lebih lama adalah seorang laki-laki dengan waktu bisa mencapai >7 jam dan jika dibandingkan dengan pengemudi ojek Online yang perempuan lebih sedikit dan juga dengan jam operasional 3-5 jam. Sering kali terjadidalamsuaturumahtangga,

yang menjaditulangpunggungmencarinafkahialahlaki-

lakisehinggapartisipasiperempuandalambekerjacenderunglebihrendah,

biladibandingkandengan para pekerjawanita, laki-

lakiseringkalilebihmemilihpekerjaan yang

merekatekunintentusajadenganberbagaipertimbangansepertigaji yang diperolehsertajabatan yang adasesuaidenganaspirasinya. Dikarenakan para lelakisebagaitulangpunggungdalamkeluarga, sehinggabanyakdarimereka yang berada pada usiakerjamengikutiaktivitasekonomi11.

Dalam penelitian ini menunjukkan berdasarkan karakteristik umur yang terbanyak ditemukan pada pengemudi ojek Online yang berusia 21-30 tahun sebanyak 49 (65,3%), Usiaproduktif yang dimaksutmasukdalamkelompokusia yang telahdisebutkan12. sehingga pada produktivitastenagakerja, memilikipengaruh pada usiatenagakerja yang ada. Biasausia yang tuakurangdiminati, sebabusiamudamenggambarkankondisifisik yang tangguhsehinggahasilkerja yang didapatkanbisameningkatkerenakemampuankerja

yang cepatmempengaruhi output yang diperoleh.

Keproduktivitasankerjameningkatkerenadipengaruhi oleh

58 usiadaritenagakerjatersebutapakahmasukdalamkategori yang produktifatautidak, dikarenakankemampuanfisik yang dimiliki oleh pekerjadipengaruhiusia yang dimiliki. Hal inisering kali disebabkankarena, kreatifitasan yang tinggiterkairpekerjaancenderungdimiliki oleh pekerja yang memilikiusiaproduktif, haltersebutdidukung oleh rasa tanggungjawab yang besarterhadaptugas yang diembankansertapengetahuan dan juga wawasan yang lebihbagusdariusia yang melewatiproduktif13.

Berdasarkan masa kerja didapatkan bahwa masa kerja yang terbanyak yaitu 1-3 tahun sebanyak 53 (70,7%) responden. Salah satu hal yang dapat menjadi faktor lama seseorang bekerja adalah motivasi, Motivasi merupakan hal mendasar yang mendorong perilaku manusia dalam upaya untuk bekerja dan antusias, Keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan atau work-life balance dapat dimiliki ketika seseorang memiliki waktu yang cukup untuk menjalankan seluruh hal yang bermakna dalam kehidupan. Work-life balance adalah ketika pekerja mampu membentuk cara kerja yang maksimal, dengan hasil tidak terjadi kerenggangan dalam pekerjaan serta kehidupan pribadi dapat berjalan baik. Penerapan jam kerja yang fleksibel pada pengemudi ojek Online, dapat membuat para driver memilih dan menentukan jam kerja yang mereka inginkan.

Dalam hal ini, seharusnya para driver mampu untuk mengatur keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka. Perusahaan ojek Online sendiri tak menetapkan target kepada pengemudi, namun melakukan apresiasi dalam bentuk reward, seperti insentif bonus kepada pengemudi yang telah melebihi target. Untuk mendapatkannya, pengemudi harus bisa untuk menetapkan jam

59 kerja sendiri, mengatur waktu kerja, dan menentukan titik daerah yang cocok akan adanya peluang. Untuk mencapai level tertinggi, para driver harus konsisten setiap hari untuk mencari orderan dan mencapai target. Pihak perusahaan membuat skema ini sebagai bentuk apresiasi kepada driver karena telah melayani pelanggan dengan banyak, dan menjadikan para driver yang telah mencapai level tertinggi sebagai prioritas ketika mendapat orderan, Berdasarkan permasalahan tersebut, banyak dari para driver yang belum mendapatkan orderan prioritas dan mengalami demotivasi, yang membuat para driver tersebut bermalas-malasan untuk menaikkan level mereka dan lebih memilih duduk dan berbincang bersama rekan sesama rekan pengendara ojek Online bahkan memilih untuk melakukan prioritas lain14.

Setelah dilakukan uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan antara sikap kerja dengan sindroma terowongan carpal pada pengendara ojek Online di kota Makassar didapatkan nilai p-value = 0,020 (p < 0,05) yang berarti bahwa hipotesis alternative (Ha) diterima, yaitu adanya hubungan antara sikap kerja dan kejadian sindroma terowongan carpal pada pengendara ojek Online di kota Makassar.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meri Meilani,dkk (2019) dengan judul Hubungan antara lama kerja dengan kelelahan kerja pada pengendara ojek Online komunitas manguni rider Online sario yang mendapatkan nilai p-value yaitu 0,023. Memperpanjang waktu kerja lebih dari kemampuan lama kerja tersebut biasanya tidak disertai efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja yang optimal, bahkan biasanya terlihat penurunan kualitas dan hasil kerja serta bekerja dengan waktu yang berkepanjangan timbul kecenderungan untuk

60 terjadinya kelelahan, gangguan kesehatan, penyakit dan kecelakaan serta ketidakpuasan14.

Penelitian yang dilakukan oleh M Yunus, dkk(2016) yang menunjukkan adanya pengaruh antara sikap kerja dan kejadian sindroma terowongan carpal, dikatakan bahwa Penyakit akibat kerja ditimbulkan karena hubungan kerja atau yang disebabkan oleh pekerjaan dan sikap kerja. Faktor fisik dan kondisi lingkungan kerja, dapat menjadi pendorong resiko terjadinya cidera atau sakit pada sistem neuro muscular. Pada risikokejadian CTS, sangatlahpentingdalammemperhatikanfaktor-faktorpekerjaannya. Gerakan yang dilakukanberulang kali, kekuatansaatmelakukanpergerakan, mesinataugetaran yang menyebabkanototsertatekananmengalamitekanan statis, ketidakergonomisanposisikerjamerupakanfaktor - faktorkerja yang dimaksut15.

Penyakit akibat kerja (PAK) merupakan penyakit yang timbul akibat pengaruh lingkungan kerja atau yang berhubungan dengan pekerjaan bagian besar MSDs Musculoskeletal Disorders (MSDs) yang terkait dengan pekerjaan adalah gangguan kumulatif yang dihasilkan dari paparan berulang terhadap beban intensitas rendah atau tinggi selama periode waktu yang lama.

Salah satu jenis MSDs adalah Carpal Tunnel Syndrome (CTS)16.

Prevalensikejadian Carpal Tunnel Syndrome

akanmeningkatapabilamerekamenggunakantangannyadenganaktivitas yang seringdiulangsertamenggunalamtenaga yang cukupdalamAlhusain et al. (2019).

Para penggunakendaraanroda 2

61 pastinyamenggunakantangannyadenganmelakukangerakan yang berulang, sepertigerakanfleksisertaekstensi agar dapatmengendarainkendaraannya, sebagaicontohprofesi yang seringmenggunakankendaraanroda 2 yakni para

pengojek online, yang

dalammenjalankantugasnyabanyakmenghabiskanwaktudenganmengemudikansepe da motor. Stang motor digunakanuntukmengaturkecepatan motor yang dikendaraidenganmemakaitanganbagiankanan, kemudian pada tangansebelahkiridipergunakanuntukmengatur rem sertakomplingbilaada.

KasusCarpal Tunnel Syndromedapatdipengaruhi oleh faktorrisiko yang berulangdilakukanyaitudengangerakanmenekuksertamenahan yang selaludiulang- ulangkemudiansemakindiperparahdarigetaran yang didapatkansaatmelewatijalan yang berlubangsertamesin motor yang begetar17.

Ketika kita melakukan suatu pekerjaan penerapan posisi kerja yang ergonomis akan mengurangi beban kerja dan secara signifikan mampu mengurangi kelelahan atau masalah kesehatan yang berkaitan dengan postur kerja serta memberikan rasa nyaman kepada tenaga kerja terutama dalam pekerja yang monoton dan berlangsung lama.

Dijelaskan dalam QS. At-Taubah [9]:105

ِمِل ٰع ىٰلِا َن ْوُّد َرُتَس َو ََۗن ْوُنِم ْؤُمْلا َو ٗهُل ْوُس َر َو ْمُكَلَمَع ُ هاللّٰ ى َرَيَسَف ا ْوُلَمْعا ِلُق َو َمِب ْمُكُئِ بَنُيَف ِةَداَهَّشلا َو ِبْيَغْلا َن ْوُلَمْعَت ْمُتْنُك ا

Terjemahnya :

62 Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

Sebagaipenopangkehidupan agar terpenuhinyakebutuhan, diperlukansuatutindakansepertibekerja, bekerjasendiriberarti fitrah manusia agar

dapatmemperolehrezeki. Agar

dapatterpenuhisegalakeperluannyadalammemperhatankanhidup, manusiaperlumemenuhikebutuhansandangmpangansertapapan.

Untukdapattercapainyatujuansertamemenuhikebutuhan yang telahditetapkanbaiksecarajasmaniataupunrohani dan juga seluruhaktifitasdilakukansecaradinamismerupakan arti daribekerja. Agar dapatlebihmengintropeksidirisertamemperhatikanamalansertapekerjaanmereka, sehinggaayatinihadirsebagaipendorongbagiumatakanhaltersebut,

segalaamalansertaperbuatanbaiksertaburuhmempunyaihakekat yang takmungkindapatditutupisehinggahalinimerupakanmetode yang digunakan agar dapatmenjadipengingat, kemudian Allah SWT, Nabi Muhamaad SAW sertasaksi-

saksidariumatislamlainnyasebagaisaksi-saksi yang

tahusertamenyaksikanhakekatnya. Jika nantiharikiamattiba, mata hamba yang mengerjakanamalan-amalansertaperbuatan,

63 matanyaakandibukakandaritabirpenutup dan amalan yang merekapunyaiakanmerekalihatsertaketahui, sehingga orang seharusnyaterusberupayasertaberlomba-lombamengerjakanhal-hal yang baiksaatmelakukantugas yang diembanmereka18.

Artinya :

“Rifa‟ah bin Rafi‟I berkata bahwa Nabi SAW ditanya, “Apa mata pencaharian yang paling baik?” Nabi menjawab, “Seseorang bekerja dengan tangannya dan tiap-tiap jual beli yang bersih.” (Diriwayatkan oleh Bazzar dan disahkan oleh Hakim)

Dari hadits di atas, dapat dipahami bahwa sangat tidak dianjurkan jika seseorang ingin memiliki kehidupan yang cukup tapi hanya menadahkan tangan berharap rezeki turun dari langit tanpa ada usaha. Namun, tidak dibenarkan pula jika hanya mengandalkan kemampuan usaha tanpa diiringi do’a serta memohon pertolongan Allah SWT. Hal tersebut tidak sedikit terjadi di sekeliling kehidupan kita, masih banyak yang terlarut dalam pekerjaannya tanpa sadar bahwa ada yang yang selalu membantunya di balik kemampuannya, atau sebaliknya yang hanya mengandalkan do’a berharap mendapatkan hasil tanpa mau bekerja keras untuk mendapatkannya18.

Allah SWT menciptakan segala apa yang ada di bumi ini tidak ada yang sia-sia, semuanya bisa dimanfaatkan oleh manusia, diolah dan dikelola sebaik mungkin, begitu juga ketika kita melakukan pekerjaan banyak hal yang harus kita perhatikan salah satunya juga adalah faktor kesehatan yang merupakan hal yang harus diperikan perhatian lebih, saat kita melakukan aktivitas sehari-hari tidak

64 lupa untuk selalu meminta pertolongan Allah SWT dalam hal keselamatan kerja dan mengharapkan ridhonya.

حيحص نبا

نابح 211 اَن َرَبْخَأ : ُدَمْحَأ

ُنْب ِ يِلَع ِنْب

،ىَّنَثُمْلا َلاَق

اَنَثَّدَح : ُدْبَع

ِد ِحا َوْلا ُنْب

، ثاَيِغ َلاَق

اَنَثَّدَح : وُبَأ

،َةَنا َوَع ْنَع

،َةَداَتَق ْنَع

ِبَأ

،ِحيِلَمْلا ي ْنَع

ِف ْوَع ِنْب

، كِلاَم َلاَق َس َّرَع : اَنِب

ُلوُس َر ِالل

ىَّلَص َُّاللّ

ِهْيَلَع َمَّلَس َو َتاَذ ، ةَلْيَل َش َرَتْفاَف

ُّلُك لُج َر اَّنِم َعا َرِذ ِهِتَل ِحا َر َلاَق .

ُتْهَبَتْناَف : ِضْعَب يِف

،ِلْيَّللا اَذِإَف ُةَقاَن ِلوُس َر ِالل

ىَّلَص َُّاللّ

ِهْيَلَع َمَّلَس َو َسْيَل اَهَماَّدُق

، دَحَأ ُتْقَلَطْناَف ُبُلْطَأ

َلوُس َر ِالل

ىَّلَص َُّاللّ

ِهْيَلَع

،َمَّلَس َو اَذِإَف

ُذاَعُم ُنْب

، لَبَج ُدْبَع َو ِالل ُنْب سْيَق

، ِناَمِئاَق ُتْلُقَف

َنْيَأ : ُلوُس َر

ِالل ىَّلَص َُّاللّ

ْيَلَع َمَّلَس َو ِه

؟ َلاَقَف َل : ،ي ِرْدَن َرْيَغ

اَّنَأ اَنْعِمَس ا ت ْوَص ىَلْعَأِب

،يِدا َوْلا اَذِإَف

ُلْثِم ِريِدَه ىَح َّرلا

، . َلاَق اَنْثِبَلَف :

،ا ريِسَي َّمُث

اَناَتَأ ُلوُس َر ِالل

ىَّلَص َُّاللّ

ِهْيَلَع ،َمَّلَس َو

َلاَقَف ُهَّنِإ : يِناَتَأ ْنِم يِ ب َر يِن ُرِ يَخُيَف ، تآ

ْنَأِب َلُخْدَي ُفْصِن يِتَّمُأ

،َةَّنَجْلا َنْيَب َو

،ِةَعاَفَّشلا يِ نِإ َو

ُت ْرَت ْخا

،َةَعاَفَّشلا اوُلاَقَف

اَي : َلوُس َر ،ِالل

َكُدُشْنَن َِّللّاِب

ِةَبْحُّصلا َو اَمَل

اَنَتْلَعَج ْنِم

ِلْهَأ َكِتَعاَفَش

؟ َلاَق ْنَأَف : ْمُت ْنِم ِلْهَأ يِتَعاَفَش َلاَق .

اَّمَلَف : اوُبِك َر َلاَق

:

يِ نِإَف ُدِهْشُأ ْنَم

َرَضَح َّنَأ

يِتَعاَفَش ْنَمِل

َتاَم ُك ِرْشُي َل

َِّللّاِب ا ئْيَش ْنِم يِتَّمُأ.

Artimya :

Shahih Ibnu Hibban 211: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abdul Wahid bin Ghiyats menceritakan kepada kami, dia berkata: Abu Awanah menceritakan kepada kami, dari Qatadah dari Abu Al Malih dari Auf bin Malik, dia berkata: Pada suatu malam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membawa kami berhenti istirahat (dari sebuah perjalanan). Masing- masing dari kami berbaring di tanah dalam jarak satu hasta dari binatang kendaraan kami. Pada sebagian malam, aku terjaga dari tidur. Dan ternyata unta

65 Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tanpa ada seseorang di depannya. Aku pun beranjak bangkit dan mencari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Saat itu aku berjumpa dengan Mu’adz bin Jabal dan Abdullah bin Qais sedang berdiri.

Aku bertanya, “Di mana Rasulullah SAW?” Mereka berdua menjawab, “Kami tidak tahu. Hanya saja kami mendengar suara di atas lembah. Ternyata suara itu mirip dengan gemuruh alat penggilingan gandum.” Dia berkata: Lalu kami pun diam sejenak. Kemudian Rasululah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kami. Beliau bersabda; “Sesungguhnya telah datang kepadaku utusan dari Tuhanku. Lalu ia menawarkan pilihan kepadaku antara memasukkan separuh dari umatku ke dalam surga atau kewenangan memberikan syafa ’at (pertolongan).

Dan aku memilih kewenangan syafa ’at." Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah!

Imam Al-Salusi mengatakan bahwa Allah menjadikan malam dalam keadaan gelap dan dingin. Udara yang dingin pada malam hari inilah yang akan menyebabkan lemahnya kekuatan yang menggerakkan tubuh. Selain itu, kondisi pada malam hari akan melahirkan ketenangan pada perangkat inderawi. Dalam hadits dianjurkan untuk beristirahat.

اَنَثَّدَح ُدْبَع ِدَمَّصلا اَنَثَّدَح داَّمَح اَنَثَّدَح دْيَمُح ْنَع رْكَب ْنَع ِدْبَع َِّاللّ

ِنْب حاَب َر ْنَع يِبَأ َةَداَتَق

َّنَأ َلوُس َر َِّاللّ

ىَّلَص َُّاللّ

ِهْيَلَع َمَّلَس َو َناَك اَذِإ َس َّرَع لْيَلِب َعَجَطْضا ىَلَع

ِهِني ِمَي اَذِإ َو َس َّرَع

َلْبَق ِحْبُّصلا َبَصَن ِهْيَعا َرِذ َعَض َو َو

ُهَسْأ َر َنْيَب ِهْيَّفَك

Artinya :

66 Telah menceritakan kepada kami ['Abdush Shamad] telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah menceritakan kepada kami [Humaid] dari [Bakr] dari ['Abdullah bin Robah] dari [Abu Qatadah] bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bila istirahat malam, beliau berbaring diatas lambung kanan dan bila istirahat sebelum shubuh, beliau menegakkan kedua siku dan meletakkan kepala diantara dua telapak tangan.

BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan antara sikap kerja dengan sindroma terowongan carpal pada pengendara ojek Online di kota Makassar dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Terdapat hubungan antara sikap kerja dengan sindroma terowongan carpal pada pengendara ojek Online di kota Makassar.

Dokumen terkait