• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Konseptual Penelitian

Dalam dokumen pembelajaran pendidikan agama islam (Halaman 169-175)

Kerangka konseptual adalah hubungan antara teori atau konsep yang mendukung penelitian dan digunakan sebagai pedoman untuk pengembangan penelitian yang sistematis. Kerangka konseptual dapat digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk menjelaskan secara sistematis teori-teori yang digunakan dalam penelitian.

138Muhammad Nasir, Pengembangan Kurikulum Sekolah/Madrasah dan Pesantren serta Perguruan Tinggi di Indonesia (Bening), 132

Gambar 3.2 kerangka konseptual

154 BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif (Qualitatif research). Disebut penelitian kualitatif karena penelitian ini lebih menekankan pada proses sosial (social process) yang terjadi di Universitas Widyagama Kota Samarinda dan Universitas Balikpapan Kota Balikpapan.

Penelitian ini dikembangkan secara alamiah dan proses penarikan kesimpulannya dilakukan dengan tipikal induktif yang berangkat dari fokus penelitian yang menekankan pada berbagai proses yang berlaku. Penelitian ini juga menggunakan studi terkait dengan suatu gejala atau kejadian yang sedang berlangsung di Universitas Widyagama Kota Samarinda dan Universitas Balikpapan disebut dengan ex post facto. Sedangkan pada penelitian ini difokuskan pada individu atau kelompok dari perguruan tinggi yang diteliti disebut dengan unit of analysis.

Penelitian kualitatif pada penelitian ini karena bersifat understanding atau memahami terhadap fenomena bukan explanation yang berarti menerangkan atau menjelaskan. Maka Peneliti dalam penelitian ini ingin memahami (how to understand) masalah yang diteliti bukan menjelaskan how to explain atau hubungan sebab akibat sebagaimana penelitian kuantitatif oleh karenanya peneliti memperlakukan Universitas Widyagama Kota Samarinda dan Universitas Balikpapan sebagai subjek bukan objek dari penelitian.

Sedangkan pendekatan yang digunakan penelitian ini adalah pendekatan

fenomenologis. Pendekatan fenomenologis mendeskripsikan pemaknaan umum fenomena pengarusutamaan Islam Wasathiyah. Peneliti bertujuan untuk mereduksi pengalaman individu pada fenomena menjadi deskripsi tentang esensi atau intisari universal.

Dalam penelitian kualitatif dengan jenis multisitus sebagaimana peneliti lakukan, pengumpulan data secara alamiah (natural setting) merupakan sumber data langsung diperoleh oleh peneliti dari lapangan.

Fenomena yang terjadi disetiap objek yang diteliti perlu diungkap secara rinci dan mendalam untuk menemukan gambaran yang utuh dalam mendeskripsikan manajemen kehumasan di situs satu dan situs dua yang sama-sama dilakukan dilingkungan perguruan tinggi.

Hasil akhir dari penelitian ini bukan hanya lingkup temuan secara substantif berdasarkan fokus yang diteliti, namun dikembangkan pada tataran temuan yang bersifat formal atau disebut dengan thesis statement. Dengan demikian, proses pendekatan awal diawali dengan studi pendahuluan sebagai studi penjajakan dan observasi di Universitas Widyagama Kota Samarinda dan Universitas Balikpapan Kota Balikpapan. Penelitian ini dimulai pada tahun 2021 guna mendapatkan informasi awal.

Penelitian multisitus ini merupakan inkuiri secara empiris melakukan investigasi terhadap fenomena yang bersifat sementara yang ada di dalam konteks yang nyata (real life context). Ketika tidak terlihat antara batas fenomena dan konteks serta sumber fakta ganda. Sebagaimana yang diungkap

oleh Bogdan dan Biklen: multicase studi oriented more toward developing theory and they usually require many sites or subject ratherthan two or three.

Adapun karakteristik penelitian multisitus sebagaimana penelitian ini sebagai berikut: a) melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan, data diperoleh sepenuhnya dari setting alami yang berlangsung dalam kehidupan sehari-hari; b) peneliti sendiri tidak dibantu orang lain, ia merupakan instrumen kunci untuk pengumpulan data utama.

Karena itu peneliti dalam penelitian kualitatif disebut key instrument; c) penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif untuk memudahkan peneliti menyesuaikan diri bila berhadapan dengan kenyataan ganda, dan memudahkan melakukan hubungan langsung antara peneliti dan responden sehingga memberi peluang kepekaan untuk melihat pengaruh lain, termasuk pola-pola nilai yang dipakai oleh responden pada setiap situasi; d) Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif; e) Penelitian kualitatif lebih mengarah ke penyusunan teori substantif yang berasal dari data; f) Data yang dikumpulkan bersifat deskriptif berupa kata-kata, gambaran dan bukan angka-angka; g) Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil, karena proses mampu menjelaskan lebih rinci bagian-bagian dari yang diamati; h) Penelitian kualitatif mensyaratkan adanya batas penelitian yang ditentukan dengan fokus penelitian terhadap masalah yang muncul; i) Penelitian kualitatif menyaratkan adanya kriteria khusus untuk keabsahan data; j) Desain penelitian selalu bersifat sementara, dan secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan; h) hasil interpretasi penelitian

kualitatif dirundingkan untuk disepakati bersama-sama dengan orang yang menjadi sumber data.

Pada penelitian situs ini diharapkan dapat dipergunakan untuk keperluan penelitian dalam mencari kesimpulan dan diharapkan dapat ditemukan pola dan arah yang dapat membuat perkiraan untuk masa depan.

Selain itu penelitian ini berusaha untuk membuat dan menemukan makna dalam menyelidiki suatu aktifitas yang berbasis proses dalam mencari pemahaman dan pengertian mendalam dari individu ataupun kelompok dengan segala situasi yakni di Universitas Widyagama Kota Samarinda dan Universitas Balikpapan Kota Balikpapan.

Penelitian kualitatif yang penulis lakukan cocok dan sesuai jika dilakukan dengan menggunakan pendekatan fenomenologis naturalis. Dalam pandangan penelitian fenomenologis akan membuat penulis berusaha mengkaji dan menganalisis peristiwa secara mendalam sehingga akan membawa makna dalam berbagai situasi. Agar dapat memahami peristiwa secara utuh dan bermakna, maka peneliti menggunakan orientasi teoritis dengan pendekatan fenomenologis. Data dikumpulkan dari latar yang alami natural setting sebagai sumber data langsung. Paradigma naturalistic digunakan karena memungkinkan digunakan oleh peneliti agar menemukan makna dari setiap fenomena sehingga diharapkan dapat menemukan kearifan, tradisi dan teori dari subjek penelitian.

Dalam dokumen pembelajaran pendidikan agama islam (Halaman 169-175)