B. Perspektif Metode Balanced Scorecard
4. Perspektif employess dan organization capacity
2.3 Kerangka Pemikiran
Kinerja Organisasi.
pengaruh antara
pelaksasnaan good
governance terhadap kinerja organisasi.
Kinerja organisasi.
good governance bukan good university governance . Dan dalam penelitian ini tidak membahas etika organisasi.
Sumber : Data Sekunder yang Diolah
organisasi yang telah ditetapkan baik dalam organisasi profit maupun organisasi nonprofit.
Menurut Amrizal (2004:3) kultur dan etika perilaku organisasi yang dimiliki harus dapat mencerminkan nilai utama dari organisasi ( misi organisasi ) dan tuntunan bagi pegawai dalam membuat keputusan sesuai dengan kewenangan yang mereka miliki dalam bekerja. Hal yang tidak sesuai etika yang paling sering dilakukan oleh tenaga kerja adalah berkata tidak jujur, pecandu obat-obatan atau minuman keras, dan pemalsuan data. Hal-hal tersebut tentunya akan menurunkan kinerja dan produktivitas perusahaan, disini terlihat bahwa masalah etika sangat berpengaruh terhadap kesusksesan organisasi (Robert 2001 dalam Sukiman, 2002:20-21).
Untuk lebih efektifnya etika dan aturan perilaku dalam suatu organisasi harus dikomunikasikan kepada seluruh karyawan dan dimengerti dengan baik.
Secara bersama-sama manajemen dan karyawan harus membangun suatu hal yang positif untuk berkembangnya rasa memiliki akan suatu organisasi yang sehat yang ditopang oleh kultur yang kuat (Amrizal, 2004:3). Begitupun dengan perguruan tinggi, perguruan tinggi merupakan suatu organisasi nirlaba yang memerlukan etika dalam pengelolaannya, karena dengan diterapkannya etika yang baik dalam perguruan tinggi, maka akan baik pula kinerja dalam perguruan tinggi tersebut, sehingga sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dapat dijalani dengan prosedur atau dengan kebijakan yang ada.
2.3.2 Pengaruh Good University Governance Terhadap Kinerja Organisasi Menurut World bank dalam kutipan Suryani (2015:10), good university governance merupakan turunan teori dari good corporate governance, dan dalam Muhi (2010:4) konsep good corporate governance sebenarnya merupakan turunan dari konsep tata kelola kepemerintahan yang lebih umum yaitu good governance.
Dalam Winarno (2002:53) menyebutkan bahwa sebenarnya good governance berkenaan dengan masalah bagaimana suatu organisasi ditata, dari berbagai teori yang berkesinambungan tersebut dapat disimpulkan bahwa good university governance juga merupakan suatu konsep turunan dari konsep good governance, karena konsep GUG juga berkaitan dengan bagaimana pengelolaan perguruan tinggi yang efektif dan efisien. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mulyawan (2010) bahwa terdapat pengaruh yang baik dalam pelaksanaan good governance terhadap kinerja organisasi.
Selain itu Rosca, Nastase , Mihai (2010) dalam Suryani (2015:10) menyatakan bahwa university governance merupakan serangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, dan peraturan yang mengarahkan bagaimana suatu universitas diarahkan dan dikendalikan. Selain itu Menurut Wijatno (2009:126) dalam Puspitarini (2012:3) bahwa Good University Governance (GUG) secara sederhana dapat dipandang sebagai penerapan prinsip-prinsip dasar konsep good corporate governance, dalam sistem dan proses governance pada institusi perguruan tinggi melalui berbagai penyesuaian yang dilakukan berdasarkan nilai- nilai yang harus dijunjung tinggi dalam penyelenggaraan perguruan tinggi secara khusus dan pendidikan secara umum.
Dewasa ini, pengelolaan institusi perguruan tinggi bukan hanya etika yang perlu diterapkan didalamnya, tetapi juga diperlukan langkah yang dapat menunjang pencapaian kualitas suatu perguruan tinggi, hal ini biasa disebut sebagai Good University Governance (GUG) (Wijatno, 2012:3 dalam Suryani, 2015: 29). Dalam pencapaian tersebut perlu diterapkan prinsip/karakteristik GUG, prinsip dari GUG adalah Transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability), kemandirian (independence), pertanggungjawaban (responsibility), juga kesetaraan dan kewajaran (fairness) Muhi (2010:6). Dari berbagai prinsip yang dinyatakan dalam penelitian terdahulu, pada dasarnya memiliki manfaat dan tujuan yang sama dan pada prakteknya prinsip tersebut harus diterapkan untuk mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang baik.
Salah satu manfaat dari good university governance adalah meningkatkan kinerja perusahaan/organisasi melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders, juga pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan shareholders value dan dividen Wilson Arafat (2008:10) dalam Suryani (2015:17). Berdasarkan uraian diatas maka disebutkan bahwa dengan diterapkannya konsep good university governance akan berpengaruh terhadap pencapaian kinerja maksimal yang diharapkan oleh perguruan tinggi.
2.3.3 Pengaruh Etika Organisasi dan Good University Governance Terhadap Kinerja Organisasi
Pada dasarnya etika merupakan suatu dasar perilaku seseorang dalam melakukan sesuatu. Kedudukan etika dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting, sebagai individu maupun masyarakat/kelompok, sebab jatuh bangunnya suatu masyarakat tergantung kepada bagaiamana etikanya Abdullah (2006:2). Seperti menurut Tasmara (2002:64) untuk mencapai harapannya, seseorang harus melakukan kinerja yang beretika agar harapan dapat tercapai sesuai dengan keinginan.
Good university governance merupakan perilaku, cara atau metode yang digunakan oleh suatu institusi perguruan tinggi untuk mendayagunakan seluruh potensi dan unsur-unsur yang dimiliki secara optimal (Dikti-Depdiknas, 2004 dalam Siringoringo, 2012:4). Dan untuk membuat keputusan didalamnya harus sesuai dengan kewenangan yang mereka miliki dalam bekerja, untuk lebih efektifnya etika dan aturan perilaku dalam suatu organisasi harus dikomunikasikan kepada seluruh karyawan dan dimengerti dengan baik (Amrizal, 2004:3). Ketika individual dalam organisasi mengerti dan memahami aturan yang seharunya dijalani, maka hal tersebut akan dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensinya kinerja dalam organisasi.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan mengenai keterkaitan sebelumnya, diharapkan dengan adanya penerapan etika organisai dan good university governance dapat mencapai efektifitas dan efisiensi tata kelola sebuah perguruan tinggi, sehingga dalam implementasinya akan memungkinkan tidak terjadinya
jenis-jenis korupsi, penyimpangan-penyimpangan, serta sikap-sikap otoritarian, dan juga budaya kedisiplinan yang diterapkan dalam kesehariannya pada institusi perguruan tinggi tersebut. Berdasarkan kerangka pemikiran tersbut, maka dapat digambarkan model penelitian yang akan dilakukan oleh penulis :
Gambar 2.2
Bagan Kerangka Pemikiran