• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Pemikiran

Dalam dokumen NADHIA REVISI PROPOSAL TESIS (24 MEI 2023) (Halaman 33-40)

BAB I PENDAHULUAN

F. Tinjauan Pustaka

2. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah susunan berbagai konsep yang menjadi fokus pengamatan dalam melaksanakan penelitian yang menggambarkan

hubungan antara konsep-konsep khusus, yang ingin atau akan diteliti.48 Adapun pengertian dasar dan batasan pengertian guna mengetahui maksud yang terkandung dalam penelitian ini, adalah:

a. Perjanjian Pendahuluan, atau Perjanjian Pengikatan Jual Beli yang selanjutnya disebut PPJB adalah kesepakatan antara pelaku pembangunan dan setiap orang untuk melakukan jual beli Rumah atau satuan Rumah susun yang dapat dilakukan oleh pelaku pembangunan sebelum pembangunan untuk Rumah susun atau dalam proses pembangunan untuk Rumah tunggal dan Rumah deret yang dibuat di hadapan notaris.49

b. Hak Atas Tanah berisi serangkaian wewenang, kewajiban dan/atau larangan bagi pemegang haknya untuk berbuat sesuatu mengenai tanah yang dihaki.

Sesuatu yang boleh, wajib, atau dilarang untuk diperbuat yang merupakan isi hak penguasaan itulah yang menjadi kriterium atau tolak ukur pembeda di antara hak-hak penguasaan atas tanah yang diatur dalam hukum tanah.50 c. Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) adalah undang-undang yang

mengatur tentang dasar-dasar dan ketentuan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan sumber daya agraria nasional di Indonesia.51

48 Soerjono Soekanto, Op.Cit. H. 103

49 Paralegal, “Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Atau Perjanjian Pengikatan Jual Beli“

Diakses Melalui Https://Paralegal.Id/Pengertian/Perjanjian-Pendahuluan-Jual-Beli-Atau- Perjanjian-Pengikatan-Jual-Beli/ Pada Tanggal 21 Februari 2023 Pukul 13:57 Wib

50 Boedi Harsono, Hukum Agrarian Indonesia, Sejarah Pembentukan Undangundang Pokok Agraria, Isi Dan Pelaksanaannya, Jilid 1, (Jakarta: Djambatan, 2003), Hlm 24

51 Pinhome “Undang-Undang Pokok Agraria (Uupa)” Diakses Melalui Https://Www.Pinhome.Id/Kamus-Istilah-Properti/Undang-Undang-Pokok-Agraria-Uupa/

Pada Tanggal 21 Februari 2023 Pukul 14:04 Wib

G. Metode Penelitian

Metode Penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang di dasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.52 Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian suatu tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Menurut Sugiyono metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Data yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi suatu masalah.53

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah empiris, merupakan cara prosedur yang dipergunakan untuk memecahkan masalah penelitian dengan meneliti data sekunder terlebih dahulu untuk kemudian dilanjutkan dengan mengadakan penelitian terhadap data primer di lapangan.54 Sebab mengacu kepada judul yang akan diangkat dalam penelitian ini mengenai implementasi perjanjian pendahuluan dalam proses peralihan hak atas tanah di Yogyakarta.

Selain itu penelitian ini bersifat deskritif analisis yang mana mengungkapkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan teori-teori hukum yang menjadi objek peniliti, demikian juga hukum dalam pelaksanaannya

52 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Cet. Ke-10, (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2010), Hlm. 52

53 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Penerbitcv Alfabeta, 2018), Hlm. 27

54 Soerjono Soekanto Dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, (Jakarta: Radja Persada, 2006), Hlm. 52

di dalam masyarakat yang berkenaan dengan objek penelitian.55 maksudnya adalah dari penelitian ini diharapkan diperoleh gambaran secara rinci dan sistematis tentang permasalahan yang akan diteliti. Analisis dilakukan berdasarkan gambaran, fakta yang diperoleh dan akan dilakukan secara cermat bagaimana menjawab permasalahan dalam menyimpulkan suatu solusi sebagai jawaban dari permasalahan tersebut.56

Penelitian tesis ini juga menggunakan beberapa perangkat penelitian yang sesuai dalam metode penelitian guna memperoleh hasil yang maksimal, antara lain sebagai berikut:

1. Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapat jawaban maupun solusi dari permasalahan. Objek adalah tempat penulis melakukan penelitian.57 Objek dalam penelitian ini dilakukan di Kantor Notaris/PPAT di wilayah Kota Yogyakarta.

Moleong mendiskripsikan Subjek Penelitian sebagai informan, yang artinya orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi tempat penelitian.58 Sejalan dengan definisi tersebut, Moeliono mendeskripsikan subjek penelitian sebagai orang diamati sebagai sasaran

55 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Cetakan Ke-1, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), Hlm.105

56 Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), Hlm. 27

57 Sugiyono, Op.Cit., Hlm. 13

58 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Pt Remaja Rosdakarya.

2006), Hlm. 23

penelitian.59 Pada penelitian kualitatif responden atau subjek penelitian disebut dengan istilah informan, yaitu orang memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.

Adapun subjek dalam penelitian ini adalah 3 Informan yang berprofesi sebagai Notaris/PPAT di Kota Yogyakarta.

2. Data Penelitian atau Bahan Hukum

Penelitian ini akan menggunakan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang diperoleh dari sumbernya langsung yang mengikat melalui kepustakaan dengan melakukan pengkajian secara rinci. Bahan hukum sekunder adalah bahan yang digunakan sebagai penunjang data primer, selain itu bahan hukum sekunder akan memberikan petunjuk ataupun penjelasan terhadap bahan-bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.

a. Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang terdiri dari peraturan perundang-undangan, dokumen dokumen resmi, risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan hakim yang berkaitan dengan pokok permasalahan.60 Dalam penelitian ini, bahan hukum primer yang digunakan adalah: wawancara dengan 3 informan yang berprofesi sebagai Notaris/PPAT di Yogyakarta.

59 Anton M. Moeliono, Dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan Ke-3, (Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Dan Balai Pustaka, 2002), Hlm. 862

60 Peter Mahmud Marzuki, Op.Cit., Hlm. 141

b. Bahan hukum sekunder (secondary law material) adalah bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer (buku ilmu hukum, jurnal hukum, laporan hukum, media cetak, atau elektronik).61 Bahan hukum yang digunakan berupa buku-buku ataupun jurnal-jurnal perjanjian pendahuluan, proses peralihan hak atas tanah dan penelitian terkait.

c. Bahan hukum tersier (tertiery law material) adalah bahan hukum yang memberikan penunjuk atau informasi terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, misal Kamus, Ensiklopedia, Glossary.62

4. Teknik Pengumpulan atau Pengolahan Data

Peneliti dalam rangka pelaksanaan pengumpulan data, harus menentukan sumber-sumber data serta lokasi di mana sumber data tersebut dapat ditemukan dan diteliti. Berbeda dengan penelitian lapangan lokasi pengumpulan data untuk penelitian kepustakaan jauh lebih luas bahkan tidak mengenal batas ruang. Setting penelitian merupakan patokan di mana lokasi tersebut dilaksanakan. Sebelum menyebutkan lokasi penelitian, ada baiknya untuk menyebutkan ciri khusus dari penelitian kepustakaan untuk membedakan setting penelitian kepustakaan dengan penelitian lain seperti penelitian lapangan.63

Pada bagian ini peneliti mendapatkan data yang akurat dan otentik karena dilakukan dengan mengumpulkan sumber data baik data primer dan

61 Abdulkadir Muhammad, Hukum Dan Penelitian Hukum, (Bandung: Pt. Citra Aditya Bakti, 2004), Hlm. 82

62 Ibid

63 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004), Hlm. 17

sekunder, yang disesuaikan dengan pendekatan penelitian. Teknik pengumpulan data primer dan data sekunder yang digunakan adalah:

a. Observasi

Menurut Sugiyono, observasi adalah sebuah proses yang kompleks, yaitu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis atau psikologis.

Observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara terjun langsung kelapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas yang ingin diteliti.

Peneliti dapat terjun langsung menjadi partisipan dalam pengumpulan data atau menjadi nonparsitipan yang hanya mengamati.64 Observasi penelitian ini digunakan untuk melihat implementasi perjanjian pendahuluan dalam proses peralihan hak atas tanah di Yogyakarta

b. Wawancara Langsung

Wawancara adalah situasi peran antara pribadi bertatap muka, ketika seseorang yakni pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh jawaban yang relevan dengan masalah penelitian kepada responden.65 Wawancara langsung dalam pengumpulan fakta sosial sebagai bahan kajian ilmu hukum empiris, dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dimana semua pertanyaan disusun secara sistematis, jelas dan terarah sesuai dengan isu hukum, yang diangkat dalam penelitian. Wawancara langsung ini dimaksudkan untuk memperoleh

64 Sugiyono, Op.Cit., Hlm. 88

65 Amiruddin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada, 2006), Hlm. 82

informasi yang benar dan akurat dari sumber yang ditetapkan sebelumnya.

Wawancara tersebut semua keterangan yang diperoleh mengenai apa yang diinginkan dicatat atau direkam dengan baik.66 Wawancara dilakukan untuk memperoleh keterangan secara lisan guna mencapai tujuan yaitu mendapatkan informasi yang akurat dari narasumber yang berkompeten.67 c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang berwujud sumber data tertulis atau gambar. Sumber tertulis atau gambar berbentuk dokumen resmi, buku, majalah, arsip, dokumen pribadi, dan foto yang terkait dengan permasalahan penelitian.68 Dilakukan untuk memperoleh dan memahami konsep dan teori serta ketentuan tentang penerapan perjanjian pendahuluan dalam proses peralihan hak atas tanah di Yogyakarta.

Dalam dokumen NADHIA REVISI PROPOSAL TESIS (24 MEI 2023) (Halaman 33-40)

Dokumen terkait