• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

B. Kerangka Pikir

Membuat cerita fiksi tidaklah semudah kedengarannya. Banyak pemula yang mendapatkan kesulitan-kesulitan dalam menulis prosa fiksi. Hal ini terjadi karena kebanyakan para pemula kurang memiliki pengetahuan dan wawasan tentang menulis, khususnya menulis novel dan cerpen. Dikalangan mahasiswa pun, ternyata yang mengetahui cara menulis prosa yang baik juga masih sangat minim.

Proses atau teknik membuat karya fiksi harus dikuasai terlebih dahulu oleh seorang penulis agar tulisan yang dibuatnya itu akan menjadi lebih menarik dan memiliki nilai estetis yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan suatu rujukan atau literatur yang berkenaan dengan teori penulisan prosa fiksi.

Menurut Wellek dan Werren (dalam Azis Sitti Aida, 2011:9) mengemukakan bahwa realitas dalam karya fiksi merupakan ilusi kenyataan dan kesan yang meyakinkan dan di tampilkan, kendati tidak selalu merupakan kenyataan sehari-hari. Saran untuk menciptakan ilusi yang dipergunakan untuk memikat pembaca agar memasuki situasi yang tidak mungkin atau luar biasa, adalah dengan patuh pada detail-detail kenyataan kehidupan sehari-hari.

Kebenaran situasional tersebut merupakan kebenaran situasional tersebut merupakan kebenaran yang lebih dalam daripada sekedar kepatuhan pada kenyataan sehari-hari itu. Terdapat realitas karya fiksi akan membuat lebih estetis dan membuat artikulasi.

Unsur-unsur sebuah karya fiksi yang jadi, merupakan sebuah bangun cerita yang menampilkan sebuah dunia yang sengaja dikreasikan oleh pengarang. Wujud formal fiksi itu sendiri ‘hanya’ berupa kata, dan kata-kata. Dengan demikian menampilkan dunia dalam kata, bahasa, di samping juga dikatakan menampilkan dunia dalam kemungkinan. Kata merupakan sarana terwujudnya bangun cerita.

Kata merupakan sarana mengucapan sastra.

Sebuah novel merupakan sebuah totalitas yang bersifat artistik. Sebagai sebuah totalitas, novel mempunyai unsur-unsur yang saling berkaitan satu dengan yang lain selain erat dan saling menggantungkan serti unsur kata, dan bahasa.

Kata inilah yang menyebabkan novel, juga sastra pada umumnya.

Sastra adalah suatu bahasa yang kata-kata dan gaya bahasanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari. pengertian sastra sebagai keindahan dalam

berbahasa. Pemahaman sastra sebagai produk manusia yang mengandung nilai keindahan sudah benar.

Karya sastra bernilai seni adalah karya sastra yang bersifat imajinatif dan seni. Artinya, karya sastra yang bermutu ialah karya sastra yang menunjukkan kreativitas/ penciptaan baru dan menunjukkan keaslian cipta serta bersifat seni.

Karya satra terdapat roman, novel, cerpen dan lain-lain karna karya sastra itu indah yang di buat oleh pengarang nya. Di dalam karya karya sastra ada unsur yang membangun karya sastra tersebut untuk lebih menarik pembacanya yaitu (1) unity in variety (kesatuan dalam keragaman), (2) disinterested contemplation (kontemplasi bjektif), (3) aesthetic distance (distansi estetik), (4) framing (penciptaan kerangka seni), (5) inventasion (ciptaan), (6) imajinasi, (7) kreasi.

Dalam hal ini yang menjadi fokus penilitian ini adalah nilai distansi estasis dalam novel Pudarnya Posana Cleopatra Karya Habiburrahman El Shirasy.

Untuk memperjelas uraian tersebut dapat dilihat pada bagan kerangka pikir berikutt:

---

---

Bagan Kerangka Fikir BENTUK SASTRA

Analisis Distansi Estetis KARYA SASTRA

PUISI PROSA FIKSI

DRAMA

Novel Cerpen

Temuan Roman

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Fokus Dan Desain Penelitian

1. Fokus penelitian

Berdasarkan judul penelitian yaitu: “Kajian Nilai Distansi Estetis Pada Novel Pudarnya Pesona Cleoptra Karya Habiburrahman El Shirasy” fokus penelitian ini yaitu penggunaan nilai distansi estetis Pada Novel Pudarnya Pesona Cleoptra Karya Habiburrahman El Shirasy.

2. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu berupa pemaparan atau mendekripsikan data apa adanya secara objektif tentang penggunaan nilai distansi estetis Pada Novel Pudarnya Pesona Cleoptra Karya Habiburrahman El Shirasy. Hal ini dilakukan dengan cara observasi dengan teknik membaca, dan teknik menulis.

Observasi yaitu pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Teknik membaca yaitu suatu proses pengolahan bacaan secara kritis, kreatif dengan tujuan memperoleh pemahaman secara menyeluruh tentang suatu bacaan, serta penilaian terhadap keadaan, nilai dan dampak bacaan. Kegiatan membaca adalah aktivitas mental memahami apa yang di sampaikan penulis melalui teks bacaan.

Teknik menulis adalah suatu aktivitas yang mempunyai tujuan. Apa yang di baca dapat dituliskan.

B. Data dan Sumber Data

1. Data

Data dalam penelitian ini adalah teks atau cerita Novel Pudarnya Pesona Cleoptra Karya Habiburrahman El Shirasy.

2. Sumber Data

Sumber data ialah novel Pudarnya Pesona Cleoptra Karya Habiburrahman El Shirasy. Novel Pudarnya Pesona Cleoptra diterbitkan tahun 2008 oleh Republika di Jalan Pejaten Raya No. 40 Jati padang Jakarta Selatan, Novel Pudarnya Pesona Cleoptra selesai di tulis di Cairo, Januari 2002 dan direvisi di Semarang, Oktober 2003.

C. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan data dengan dua teknik yaitu teknik membaca, dan teknik menulis. Adapun penjelasan sebagai berikut:

1. Teknik membaca adalah suatu kegiatan mental memahami apa yang di sampaikan penulis melalui teks bacaan.

2. Teknik menulis yaitu Teknik menulis adalah suatu aktivitas yang mempunyai tujuan. Apa yang di baca dapat dituliskan.

D. Teknik Analisis Data

Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Identifikasi Data adalah menentukan dan menetapkan maksunya ialah menentukan data yang termasuk nilai distansi estetis

2. Klasifikasi Data adalah menyusun bersistem dan berkelompok menurut kaidah maksudnya ialah setelah menentukan yang termasuk nilai distansi estetis maka diurutkan sesuai dengan golongan atau kelompok

3. Analisis Data adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan itu sendiri serta hubungan anatar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

4. Deskripsi Data adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci atau terurai. Maksudnya ialah menggambarkan nilai distansi estetis itu seperti ini.

E. Pengujian Keabsahan Data

Agar peneliti ini memiliki kredibilitas atau absah sebagai temuan sebuah penelitian, perlu dilakukan beberapa teknik pemeriksaan keabsahan, yaitu:

1. Ketekunan pengamatan untuk menentukan kedalaman;

2. Pemeriksaan teman sejawat

Teman sejawat yang di maksud adalah

3. Menanyakan kepada yang ahli atau yang mengetahui tetang kesastraan, terutama tentang nilai distansi estetis.

Yang ahli dan mengetahui tentang sastra khususnya nilai distansi estetis.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Telah diuraikan di depan bahwa nilai distansi estetis adalah unsur pembangun sebuah karya sastra. Untuk itu, maka berikut ini penulis akan mengkaji nilai distansi estetis dalam novel “ Pudarnya Pesona Cleopatra” karya Habiburrahman El Shirazy. Terdapat tiga nilai yang terkandung di dalam nilai distansi estetis yaitu:

1. Nilai Kesedihan

Novel Pudarnya Pesona Cleopatra” karya Habiburrahman El Shirazy dari sisi nilai kesedihan mengurai beberapa permasalahan yang akan penulis kaji dan deskripsikan, bahwa : perasaan sedih, duka cita, dan kesusahan hati

Beliau memaksaku untuk menikah dengan gadis itu. Gadis yang sama sekali tak kukenal. Sedihnya aku tak berdaya sama sekali (hlm 2008:1).

“ Ibunya Raihana adalah teman karib ibu waktu nyantri di Mangkuyudan Solo dulu,” kata ibu

“ Kami pernah berjanji, jika dikaruniai anak berlainan jenis akan besanan untuk memperteguh tali persaudaraan. Karena itu anakku, ibu mohon keikhlasanmu. Jangan kau kecewakan harapan ibumu yang telah hadir jauh sebelum kau lahirkan! Ucap beliau dengan nada mengiba, (hlm 2008:1).

Kutipan di atas merupakan gambaran seorang ibu yang ingin menjodohkan anaknya dengan anak temannya karena sudah berjanji kepada sahabatnya itu ini merupakan harapan orang tua agar anaknya mengetahui apa yang di inginkan kedua orang tua ini merupakan nilai kesedihan yang di rasakan seorang anak karna akan dijodohkan.

Tapi seleraku lain. Entah mengapa. Apakah mungkin karena aku telah begitu hanyut dengan citra gadis-gadis Mesir titisan Cleopatra yang tinggi semampai? Yang berwajah putih jelita dengan hidung melengkung indah, mata bulat bening khas Arab, dan bibir merah halus menawan, (hlm 2008:3) Dalam kutipan diatas adalah harapan seorang anak yang ingin menikah dengan gadis pihannya sendiri bukan gadis pilihan orang tuanya namun apa yang dipikirkan orang tua tidak selamanya sama dengan apa yang anak pikir ini merupakan bentuk kesedihan anak yang tak mampu di ungkapkan karena dia mengetahui apa yang diinginkan orang tuannya dan dia mengerti kewajiban seorang anak bagaimana kutipan dibawa ini.

Beliau memaksaku untuk menikah dengan gadis itu. Gadis yang sama sekali tak kukenal. Sedihnya aku tak berdaya sama sekali untuk melawannya. Aku tak punya kekuatan apa-apa untuk memberontaknya. Sebab setelah ayah tiada, bagiku ibu adalah segalanya (hlm 2008:1)

“kalau Mas tidak mencintaiku, tidak menerimaku sebagai seorang isteri kenapa Mas ucapkan akad nikah itu? Kalau dalam tingkahku melayani Mas masih ada yang tidak berkenan kenapa Mas tidak bilang dan menegurnya.

Kenapa Mas diam saja? Aku harus bersikaf bagaimana untuk membahagiakan Mas? Aku sangat mencintai Mas. Aku siap mengorbankan nyawa untuk kebahagiaan Mas? Jelaskanlah padaku apa yang harus Aku lakukan untuk membuat rumah ini penuh bunga-bunga indah yang bermekaran? Apa yang harus aku lakukan agar Mas tersenyum? Katakanlah Mas! Katakanlah! Asal jangan satu hal. Kuminta asal jangan satu hal: yaitu menceraikan aku! Itu adalah neraka bagiku. Lebih baik aku mati daripada Mas menceraikaku. Dalam hidup ini aku ingin berumah tangga Cuma sekali. Mas kumohon bukalah sedikit hatimu untuk menjadi ruang bagi pengabdianku, bagi menyempurnakan ibadahku dunia ini.”, (hlm 2008:10) Dalam kutipan diatas berceritan seorang isteri yang merasa ada yang beda dengan tingkahlaku suaminya yang selalu mendiami dan melakukan hal yang tidak diketahui oleh isterinya. Dan isteri ini kuat dalam beribadah dan mempunyai prinsip yang kuat dalam hidupnya dan ini merupakan jeritan hati atau merupakan bentuk kesedihan yang dirasakan oleh isterinya.

“Dan percayalah pada ibu, Anakku. Ibu selalu memilihkan yang terbaik untukmu. Ibu tahu persis garis keturunan Raihana. Ibu tahu persis kesalehan kedua orangtuanya”, tambahnya untuk menyakinkan diruku, (hlm 1 dan 2) Dalam kutipan diatas meceritankan Semua orang tua ingin yang terbaik untuk anak-anaknya dan seorang ibu akan rela menderita untuk kebahagiaan orang yang disayangi termasuk anaknya, dan ini merupaka nilai keharuan yang ditampilkan seorang ibu yang ingin meyakinkan orang tuanya.

Kulihat Raihana tersenyum manis, tapi hatiku terasa terirsi-iris dan jiwaku meronto-ronta. Aku benar merana. Satu-satunya, harapanku hanyalah berkah dari Tuhan atas baktiku pada ibu yang amat kucintai Rabbighfir li wa liwalidayya (hlm 5)

Dalam kutipan di atas mencerminkan keshalehan anak walaupun hatinya teriris-iris dan jiwanya meronta-ronta tapi dia tetap saja ingin membahagiakan orang tuanya dan mendoakan dan ini merupakan keharuan yang dirasakannya tetapi sebaliknya raihana berbahagia.

Memang kalau dipikir apa yang dilakukan orang tua baik juga untuk anak- anak, tapi untuk memilih jodoh sebaiknya diserahkan kepada anak agar tidak terjadi penyesalan karna ketidak sukaan yang laki-laki dengan yang perempuan sehingga apa yang dilakukan laki-laki ataupun perempuan akan menyakiti salah satu pihak yang terkait. Seperti yang ditampilkan dalam klimaks novel Pudarnya Pesona Cleopatra.

Kepura-puraanku memuliakan Raihana sebagai isteri ternyata membuahkan hasil. Raihana hamil. Ia semakin manis. Sanak keluarga bergembira, ibuku bersuka cita. Ibu mertuaku bahagia. Namun hatiku...oh, hatiku menangis meratapi cintaku yang tak kunjung tiba. Hatiku menangis meratapi cintaku yang tak kunjung tiba, (hlm, 2008:22).

“Ya Allah inilah hamba-Mu yang kerdil penuh noda dan dosa kembali mengetuk pintu-Mu, melabuhkan derita jiwa ini ke hadirat-Mu. Ya Allah

tujuh bulan sudah hamba-Mu yang lemah ini hamil penuh derita dan kepayahan. Namun kenapa begitu tega suami hamba, ia tak mempedulikan hamba dan menelantarkan hamba. Masih kurang apa rasa cinta hamba padanya. Masih kurang apa kesetiaan hamba padanya. Masih kurang apa baktiku padanya? Ya Allah, jika memang masih ada kurang ilhamkanlah apa hamba-Mu yang dhaif ini cara berakhlak yang mulia lagi pada suaminya, (hlm, 2008:42).

Dari kutipan diatas Kalau kita menghadapi peristiwa yang ditampilkan dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra, memang batin kita tersiksa, jiwa kita merana karena punya suami tetapi kita sendirian tidur, tidak saling bicara dan jarang sekali kita melakukan makan bersama dan yang paling menyedihkan adalah isterinya hamil tetapi dilakukan secara terpaksa bukan karena cinta. Tetapi Aku tetap saja berusaha untuk menumbuhkan bibit-bibit cinta dan beharap keajaiban datang padanya dan Aku tidak pernah berpikir untuk menduakan atau memadukan isterinya tetapi Aku berusahan dapat mencintainya.

2. Nilai Keharuan

Novel Pudarnya Pesona Cleopatra” karya Habiburrahman El Shirazy dari sisi nilai kesedihan mengurai beberapa permasalahan yang akan penulis kaji dan deskripsikan, bahwa Nilai distansi estetis keharuan adalah perasaan terharu atau iba.

Ibu

Durhakalah aku Jika dalam diriku, Tak kau temui inginmu Ibu

Durhakalah aku

Jika dalam hidupku,

Tak kau temui legamu (hlm, 2008:2)

Dengan hati pahit kuserahkan semuanya bulat-bulat pada ibu. Meskipun sesungguhnya dalam hatiku ada kecemasan-kecemasan yang datang begitu saja dan aku sudah punya kriteria dan impian tersendiri untuk calon isteriku, (hlm, 2008:3)

Puisi yang ditampilkan pengarang sangat memukau atau memberikan keharuan yang mendalam bagaimana tidak ini adalah ungkapan hati yang ucapakan sebagaimana dia ingin membahagiakan orang tuanya tapi dalam dirinya sendiri tak ditemukan kebahagian. Dan anak sendiri sudah memiliki calon pendamping tapi apa yang terjadi sudah menjadi kehendak yang di atas.

Aku merasa hidupku adalah sia-sia. Belajarku lima tahun di luar negeri sia- sia. Pernikahanku sia-sia. Keberadaanku sia-sia. Dan usahaku untuk berbakati pada ibu adalah sia-sia. Aku merasa hanya menemui kesia-siaaku.

Sebab aku telah berusaha menemukan cinta itu namun tak kutemukan juga.

Yang datang hanya rasa muak dan hampa yang menggelayut dalam relung jiwa,(hlm 2008:7-8).

Kutipan diatas gambaran seseorang yang sudah tidak kuasa menahan keharuan karena semua yang dia lakukan sia-sia dan harapan untuk menemukan cinta dan kebahagian telah sia-sia bagaimana tidak dia merasa terbebani dalam hidup karena menikah dengan pilihan orang tuanya.

Kelihatannya tidak hanya aku yang tersiksaa dengan keadaan tidak sehat ini. Raihana mungkin merasakan hal yang sama. Tapi ia adalah perempuan jawa sejati yang selalu berusaha menahan segala badai dengan kesabaran.

Perempuan Jawa selalu mengalah dengan keadaan. Dan selalu menomorsatukan suami dan menomorduakan dirinya sendiri, (hlm, 2008:9).

Dari kutipan diatas pengarang mengambil perempuan Jawa karena kita ketahui bahwa perempuan jawa itu khas halus tutur katanya dan lembut tingkah lakunya yang digambarkan pengarang kepada halayak namun tidak selamanya perempuan jawa selalu menomor satukan suaminya dan menomorduakan dirinya dan perempuan mana yang akan tahan dengan tingkah laku suami yang tidak perhatian dan acuh tak acuh walaupun sabar ini adalah daya kreasi pengarang yang memampu menggambarkan perempuan jawa itu lembut, halus, dan selalu menahan badai dengan kesabaran.

3. Nilai Kebahagian

Novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirasy dari sisi nilai kebahagian adalah kesenangan dan ketentraman hidup lahir dan batin Menurut KBBI

Dalam tidur aku bertemu Ratu Cleopatra pada suatu pagi yang cerah dipantai Cleopatra, Alexanderia. Ia menggundangku makan malam istananya. “Aku mempunyai keponakan cantik bernama Mona Zaki.

Maukah kau berkenalan dengannya (hlm, 2008:12)

Dari kutipan diatas pengarang mampu menampilkan tokoh Ratu Cleopatra dan Mona Zaki yang terkenal sehingga pembaca mampu memberikan mamfaat ilmu sesuadah membaca novel ini dan , dan ini merupakan bentuk kebahagian yang dirasakan oleh tokoh sebahagaimana ia sangat mngagumi gadis-gadis mesir yang cantik jelita.

Pulang dari pelatihan aku sempatkan untuk mampir ke toko busana muslim untuk Raihana. Juga dester serta pakaian bayi. Ketika melihat toko emas aku tertarik membelikan gelang untuknya. Aku ingin memberikan hadiah kejutan untuknya. Aku ingin dia tersenyum bahagia melihat kedatanganku, (hlm, 2008:40)

Ini merupakan kebahagian dia lakukan seorang suami untuk membahagiakan isterinya karna dia telah menyadari kesalahannyan dan ingin melihat kebahagian itu kepada isterinya.

B. Pembahasan

Bedasarkan hasil kajian dalam novel pudarnya pesona cleopatra karya habiburrahman el shirazy, telah penulis uraikan berdasarkan nilai distansi estetis yaitu nilai distansi estetis kesedihan, nilai distansi estetis keharuan dan nilai distansi estetis kebahagian.

Dalam novel ini menggunakan tokoh Aku tetapi tidak berarti pengarang menyebutkan dirinya dalam karyanya apa yang dikatakan oleh Luxemburg (1991:

17) karena pengarang tidak hanya berfikir untuk memposisikan dirinya dalam karyanya.

Dilihat dari pengakuannya dalam karyanya pengarang lebih mengedepankan tokoh Jawa tidak berarti dia adalah orang jawa karena pengarang adalah orang semarang dan pernah belajar di Al Azhar kota mesir, sehingga sedikit banyak ia mengetahui orang mesir.

Cerita yang disugguhkan pengarang sangat menarik jika tidak dikatakan memukau. Penggunaan gaya bahasa yang tidak membosankan, pengaturan alur campuran sehingga tidak ada satu klimas yang dominan. Memancing rasa ingin tahu pembaca hingga bagaimana akhir ceritanya, gaya penulisan yang lain.

Jika dilihat peristiwa-peristiwa yang diangkat oleh Habiburrahman El Shirazy dalam novel ini tidak ada bedanya dari kehidupan nyata. Banyak yang dialami oleh pemuda-pemudi yang kebanyakan orangtuanya masih berpikir

tentang keluarga yang berdarah biru (Karaeng) ataukah kesapakatan atau perjanjian seperti yang dialami oleh Aku. Peristiwa ini dari sejak dulu sampai sekarang pasti ada yang terjadi atau mengalami peristiwa tersebut. Sebagai orang tua pasti ingin memilihkan anaknya calon isteri ataupun suami yang diketahui bebek,dan boboknya.

Dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy, penulis melihatnya dari unsur jarak estetis atau distansi estetis keran dengan membaca novel ini kita dapat membuat perenungan yang mendalam tentang makna sebuah Cinta dan Kecantikan iner beuty. Dengan begitu, kemampuan Habiburrahman El Shirazy untuk membawa pembaca masuk kedalam dunia yang di ciptakan lewat tokoh-tokoh dan karakter yang dibuat sehingga permasalaha yang tadinya biasa-biasa saja enak untuk dinikmati dan dibaca berulang-ulang Menurut Supulette, (dalam Azis Siti Aida 2011:137).

Menurut Goldman (dalam Rokhmansyah Alfian, 2014:75 dan 76) ada dua pendapat mengenai sarana sastra yaitu pusat pengisahan, komplik, gaya bahasa itu sudah benar karena karena ia berperaan langsung berperan langsung sebagai pengamat karena tidak selama menggunakan tokoh aku itu disebut sebagai pengakuan pribadi sebagaimana yang di kemukan oleh Sandang Yesaya.

Komplik yang diambil oleh pengarang sangat bagus karena karena dalam novel ini komplik yang diambil oleh pengarang adalah pertentangan manusia dengan dirinya artinya yaitu komlik batin sebagaimana tokoh aku ini bertentangan antara jiwa dan raganya.

Gaya bahasa yang di gunakan pengarang sangat bagus kerena gaya bahasa yang mudah dipahami dan suasana yang membuat pembaca ikut merasakan apa yang dialami oleh tokoh.

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data di atas adapat disimpulkan bawah di dalam novel terdapat tiga nilai yang terkandung dalam nilai distansi estetis yaitu nilai kesedihan, nilai keharuan, nilai kebahagian.

1. Nilai kesedihan adalah perasaan sedih duka cita, dan kesusahan hati.

2. Nilai keharuan adalah perasaan terharu atau iba

3. Nilai kebahagian adalah kesenangan dan ketentaman hidup lahir dan batin.

Di dalam novel ini mengajarkan kita untuk jangan menilai sesorang dari luarnya saja tetapi liatlah hatinya dan janganlah kamu sia-siakan orang yang menyanyangimu karna kamu akan menyesal dan di novel ini bayak sekali di temukan nilai kesedihan dan keharuan karna novel ini merupakan novel pembangun jiwa.

B. Saran

Dengan hasil penelitian ini, dikemukakan beberapa saran di antaranya:

1. Novel ini sangat bagus untuk pembaca karena di dalam novel ini memberikan pelajaran tentang nilai-nilai kehidupan.

2. Novel di peruntukan untuk orang yang belum menikah maupun yang sudah supaya tidak menyesal telah menyiayiakan kesempatan yang dimilikinya.

3. Novel ini merupakan novel psikologi pembangun jiwa

4. Di dalam novel ini pengarang mengarang menyuguhkan daerah luar misalnya saja mesir dan ratu Cleopatra yang tidak pernah diketahui sebelumnya dan daerah jawa yang di dominasi orang jawa yang baik dan lembut dan selalu taat kepada suami.

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 2008. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung. PT. Sinar Baru Algesindo.

Azis Siti Aida. 2011. Apresiasi Dan Kajian Prosa Fiksi. Surabaya. Bintang Surabaya.

Gani Asriani. 2009. keefektifan penggunaan metode experiential learning dalam pembelajaran menulis cerpen siswa kelas x sma negeri i mare kabupaten bone. UNM (tidak diterbitkan).

Halmina Andi. 2011. Analisis Unsur Intrinsik Novel Dalam Mihrab Cinta Karya Habiburrahman El Shirasy. Unismuh (tidak diterbitkan)

Hasanuddin. 2007. Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung. Titian Ilmu Bandung.

Luxemburg, JanVan, Dkk.1984. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta. PT Gramedia.

- - - . 1991. Tentang Sastra. Jakarta. Intermasa.

Mirawati. 2011. Analisis Nilai-Nilai Psikologi Novel Pudarnya Pesona Cleopatra Karya Habiburrahman El Shirasy. Unismuh (tidak diterbitkan).

Mulyadi Yadi. 2013. Bahasa Dan Sastra Indonesia. Bandung. Yrama Widya.

Rimang Siti Suwadah. Kajian Sastra Teori dan Praktik. Yokyakarta. Aura Pustaka.

Robson. 1982. Pengkajian Sastra-Sastra Tradisional Indonesia.Jakarta. Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa.

Rokhmansyah Alfian. 2014. Studi dan Pengkajian Sastra.Yogyakarta. Graha Ilmu.

Sahara Yuni. 2012. Nilai Pendidikan Dalam Novel Bait-Bait Cinta karya Geindurrahman El Mihsry. Unismuh (tidak diterbitkan).

Sandang Yesaya. 2008. Estetika Dalam Jarak. Diakses melalui

http://solitudesolitaire.wordpress.com/2008/09/15/estetika-dalam- jarak/.HtmlPada tanggal 25 Maret 2014.

Dokumen terkait