• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Bedasarkan hasil kajian dalam novel pudarnya pesona cleopatra karya habiburrahman el shirazy, telah penulis uraikan berdasarkan nilai distansi estetis yaitu nilai distansi estetis kesedihan, nilai distansi estetis keharuan dan nilai distansi estetis kebahagian.

Dalam novel ini menggunakan tokoh Aku tetapi tidak berarti pengarang menyebutkan dirinya dalam karyanya apa yang dikatakan oleh Luxemburg (1991:

17) karena pengarang tidak hanya berfikir untuk memposisikan dirinya dalam karyanya.

Dilihat dari pengakuannya dalam karyanya pengarang lebih mengedepankan tokoh Jawa tidak berarti dia adalah orang jawa karena pengarang adalah orang semarang dan pernah belajar di Al Azhar kota mesir, sehingga sedikit banyak ia mengetahui orang mesir.

Cerita yang disugguhkan pengarang sangat menarik jika tidak dikatakan memukau. Penggunaan gaya bahasa yang tidak membosankan, pengaturan alur campuran sehingga tidak ada satu klimas yang dominan. Memancing rasa ingin tahu pembaca hingga bagaimana akhir ceritanya, gaya penulisan yang lain.

Jika dilihat peristiwa-peristiwa yang diangkat oleh Habiburrahman El Shirazy dalam novel ini tidak ada bedanya dari kehidupan nyata. Banyak yang dialami oleh pemuda-pemudi yang kebanyakan orangtuanya masih berpikir

tentang keluarga yang berdarah biru (Karaeng) ataukah kesapakatan atau perjanjian seperti yang dialami oleh Aku. Peristiwa ini dari sejak dulu sampai sekarang pasti ada yang terjadi atau mengalami peristiwa tersebut. Sebagai orang tua pasti ingin memilihkan anaknya calon isteri ataupun suami yang diketahui bebek,dan boboknya.

Dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy, penulis melihatnya dari unsur jarak estetis atau distansi estetis keran dengan membaca novel ini kita dapat membuat perenungan yang mendalam tentang makna sebuah Cinta dan Kecantikan iner beuty. Dengan begitu, kemampuan Habiburrahman El Shirazy untuk membawa pembaca masuk kedalam dunia yang di ciptakan lewat tokoh-tokoh dan karakter yang dibuat sehingga permasalaha yang tadinya biasa-biasa saja enak untuk dinikmati dan dibaca berulang-ulang Menurut Supulette, (dalam Azis Siti Aida 2011:137).

Menurut Goldman (dalam Rokhmansyah Alfian, 2014:75 dan 76) ada dua pendapat mengenai sarana sastra yaitu pusat pengisahan, komplik, gaya bahasa itu sudah benar karena karena ia berperaan langsung berperan langsung sebagai pengamat karena tidak selama menggunakan tokoh aku itu disebut sebagai pengakuan pribadi sebagaimana yang di kemukan oleh Sandang Yesaya.

Komplik yang diambil oleh pengarang sangat bagus karena karena dalam novel ini komplik yang diambil oleh pengarang adalah pertentangan manusia dengan dirinya artinya yaitu komlik batin sebagaimana tokoh aku ini bertentangan antara jiwa dan raganya.

Gaya bahasa yang di gunakan pengarang sangat bagus kerena gaya bahasa yang mudah dipahami dan suasana yang membuat pembaca ikut merasakan apa yang dialami oleh tokoh.

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data di atas adapat disimpulkan bawah di dalam novel terdapat tiga nilai yang terkandung dalam nilai distansi estetis yaitu nilai kesedihan, nilai keharuan, nilai kebahagian.

1. Nilai kesedihan adalah perasaan sedih duka cita, dan kesusahan hati.

2. Nilai keharuan adalah perasaan terharu atau iba

3. Nilai kebahagian adalah kesenangan dan ketentaman hidup lahir dan batin.

Di dalam novel ini mengajarkan kita untuk jangan menilai sesorang dari luarnya saja tetapi liatlah hatinya dan janganlah kamu sia-siakan orang yang menyanyangimu karna kamu akan menyesal dan di novel ini bayak sekali di temukan nilai kesedihan dan keharuan karna novel ini merupakan novel pembangun jiwa.

B. Saran

Dengan hasil penelitian ini, dikemukakan beberapa saran di antaranya:

1. Novel ini sangat bagus untuk pembaca karena di dalam novel ini memberikan pelajaran tentang nilai-nilai kehidupan.

2. Novel di peruntukan untuk orang yang belum menikah maupun yang sudah supaya tidak menyesal telah menyiayiakan kesempatan yang dimilikinya.

3. Novel ini merupakan novel psikologi pembangun jiwa

4. Di dalam novel ini pengarang mengarang menyuguhkan daerah luar misalnya saja mesir dan ratu Cleopatra yang tidak pernah diketahui sebelumnya dan daerah jawa yang di dominasi orang jawa yang baik dan lembut dan selalu taat kepada suami.

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 2008. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung. PT. Sinar Baru Algesindo.

Azis Siti Aida. 2011. Apresiasi Dan Kajian Prosa Fiksi. Surabaya. Bintang Surabaya.

Gani Asriani. 2009. keefektifan penggunaan metode experiential learning dalam pembelajaran menulis cerpen siswa kelas x sma negeri i mare kabupaten bone. UNM (tidak diterbitkan).

Halmina Andi. 2011. Analisis Unsur Intrinsik Novel Dalam Mihrab Cinta Karya Habiburrahman El Shirasy. Unismuh (tidak diterbitkan)

Hasanuddin. 2007. Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung. Titian Ilmu Bandung.

Luxemburg, JanVan, Dkk.1984. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta. PT Gramedia.

- - - . 1991. Tentang Sastra. Jakarta. Intermasa.

Mirawati. 2011. Analisis Nilai-Nilai Psikologi Novel Pudarnya Pesona Cleopatra Karya Habiburrahman El Shirasy. Unismuh (tidak diterbitkan).

Mulyadi Yadi. 2013. Bahasa Dan Sastra Indonesia. Bandung. Yrama Widya.

Rimang Siti Suwadah. Kajian Sastra Teori dan Praktik. Yokyakarta. Aura Pustaka.

Robson. 1982. Pengkajian Sastra-Sastra Tradisional Indonesia.Jakarta. Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa.

Rokhmansyah Alfian. 2014. Studi dan Pengkajian Sastra.Yogyakarta. Graha Ilmu.

Sahara Yuni. 2012. Nilai Pendidikan Dalam Novel Bait-Bait Cinta karya Geindurrahman El Mihsry. Unismuh (tidak diterbitkan).

Sandang Yesaya. 2008. Estetika Dalam Jarak. Diakses melalui

http://solitudesolitaire.wordpress.com/2008/09/15/estetika-dalam- jarak/.HtmlPada tanggal 25 Maret 2014.

Shirazy El Habiburrahman. 2008. Pudarnya Pesna Cleopatra. Jakarta. Republika.

Suryanto Alex. 2007. Panduan Belajar Bahasa Dan Sastra Indonesia.Tangerang.

Erlangga.

Susanty Oelfionny. 20013. Analisis Nilai Pendidikan Dalam Novel Menembus Impian Karya Abidah El Khalieqy. Unismuh (tidak diterbitkan).

Teew. 1998. Sastra Dan Ilmu Sastra. Jakarta. Giri Mukti.

Lampiran I

SINOPSIS

Tak terasa air mataku mengalir, dadaku sesak oleh rasa haru yang luar biasa. Tangisku meledak dalam isak tangisku semua kebaikan Raihana selama ini terbayang wajahnya yang teduh dan baby face, pengorbanan dan pengabdiannya yang tiada putusnya, suaranya yang lembut, tangisnya mengalirkan perasaan haru dan cinta. Ya cinta itu datang dalam keharuanku. Dalam keharuan terasa ada hawa sejuk turun dari langit dan merasuk dalam jiwaku. Seketika itu, pesona kecantikan Cleopatra memudar...

Segera kukejar waktu untuk membagi cintaku pada Raihana. Membagi rinduku yang tiba-tiba memenuhi rongga dada. Air mataku berderai-derai.

Kukebut kendaraanku. Kupacu kencang diiringi derai air mata yang tiada henti menetes dijalanan. Aku tak peduli. Aku ingin segera sampai dan meluapkan semua rasa cinta ini padanya. Padanya yang berhati mulia, begitu sampai di halaman rumah mertua, nyaris tangisku meledak. Kutahan dengan mengambil nafas panjang dan mengusap air mata. Melihat kedatanganku ibu mertua serta merta memelukku dan menangis tersedu-sedu. Aku jadi heran dan ikut menangis.

“ Mana Raihana Bu? “

Ibu mertua hanya menangis dan menangis. Aku terus bertanya apa sebenarnya yang terjadi.

“ Isterimu, Raihana Isterimu dan Anakmu yang dikandungnya! “

“ Dia telah tiada.”

“ Ibu berkata apa!?”

“ Isterimu telah meninggal, satu minggu yang lalu. Dia terjatuh dari kamar mandi. Kami membawanya ke rumah sakit. Dia dan bayinya tidak selamat.

Sebelum meninggal Dia berpesan untuk memintakan maaf kepadamu atas segala kekurangan dan khilafannya selama menyertaimu. Dia minta maaf karena tidak bisa membuatmu bahagia. Dia minta maaf telah tidak sengaja membuatmu menderita. Dia meminta kau meridhainya.”

Hatiku bergetar hebat.

“ Ke.... kenapa ibu tidak memberikan kabar kepadaku?”

“ ketika Raihana dibawa ke rumah sakit, aku sudah mengutus seseorang menjemputmu ke rumah kontrakan tapi kau tidak ada. Dihubunggi ke kampus kau ternyata sedang pelatihan di Jawa Barat. Kami tak ingin mengganggumu. Apalagi Raihana juga berpesan agar jangan sampai kami menggangu ketenanganmu selama pelatihan. Dan ketika Raihana meninggal kami sangat sedih, kami dicekam kesedihan tiada terkira. Jadi mamfkanlah kami.”

Aku menangis tersedu-sedu. Hatiku sangat pilu. Jiwaku remuk. Ketika aku sedang merasakan cinta yang membara pada Raihana, ia telah tiada. Ketika aku ingin menebus semua dosa yang keperbuat padanya, ia telah meninggalkan aku.

Ketika cintaku padanya sedang membuncah-buncah. Rinduku padanya menggelegak-gelegak. Dan aku ingin memuliakannya sepanjang hayatku. Aku sudah terlambat. Dia telah tiada. Dia telah meninggalkan aku untuk selamanya tanpa memberikan kesempatan padaku untuk sekedar minta maaf dan tersenyum

padanya. Tuhan telah menghukumku dengan penyesalan dan rasa bersalah tiada terkira.

“Ya Allah inilah hamba-Mu yang kerdil penuh noda dan dosa kembali mengetuk pintu-Mu, melabuhkan derita jiwa ini ke hadirat-Mu. Ya Allah tujuh bulan sudah hamba-Mu yang lemah ini hamil penuh derita dan kepayahan.

Namun kenapa begitu tega suami hamba, ia tak mempedulikan hamba dan menelantarkan hamba. Masih kurang apa rasa cinta hamba padanya. Masih kurang apa kesetiaan hamba padanya. Masih kurang apa baktiku padanya? Ya Allah, jika memang masih ada kurang ilhamkanlah apa hamba-Mu yang dhaif ini cara berakhlak yang mulia lagi pada suaminya.

Ya Allah, dengan rahmat-Mu hamba memohon janganlah Engkau murkai dia karena kelalaiannya. Cukup hamba saja yang menderita. Biarlah hamba saja yang menanggung nestapa. Jangan Engkau murkai dia, dia adalah ayah dari janin yang hamba kandung ini. Jangan murkai dia, dengan penuh cinta hamba telah memaafkan segala khilafnya, hamba tetap menyayanginya. Ya Allah berilah hamba kekuatan untuk tetap setia berbakti dan memuliakannya. Ya Allah, Engkau Maha tahu bahwa hamba sangat mencintainya karena-Mu. Ya sampaikanlah rasa cinta hamb ini kepadanya dengan cara-Mu yang paling bijaksana. Tegurlah dia dengan teguran rahmat-Mu. Ya Allah, dengarkanlah doa hamba-Mu ini. Tiada Tuhan yang layak disembah kecuali Engkau, Mahasuci Engkau ya Allah, sungguh hamba mengakui termasuk golongan orang-orang yang zhalim.

Lampiran II

BIOGARAFI PENGARANG

Habiburrahman el shirasy, lahir di Semarang pada hari Kamis Pon, 30 September 1976. Penulis ini mengawali pendidikan formalnya di SD Sembungharjo IV dan di Madrasah Diniyah Al Huda, Bgetayu Wetan, Semarang, lulus tahun 1989. Lalu melanjutkan di Mtss Futuhiyyah 1 Mranggen, Demak.

Pada tahun 1992 ia merantau ke kota budaya Surakarta untuk belajar di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Surakarta, lulus pada tahun 1995. Setelah itu melanjutkan pengembaraan intelektualnya dengan belajar di Fakultas Ushuluddin, Jurusan Hadis, Universitas Al Azhar, Cairo dan selesai pada tahun 1999. Telah merampungkan Post gra duate Diploma (Pg. D. ) S2.

Kang Abik demikian novelis muda ini biasa di panggil adik-adiknya semasa di SLTA pernah menulis naskah teatrikal puisi berjudul “Dzikir Dajjal”

sekaligus menyutradarai pementasannya bersama teater Mbambung di Gedung Seni Wayang Orang Sriwedari, Surakarta (1994).

Kang Abik juga telah menghasilkan beberapa karya terjemahan, seperti Ar-Rasul (2003), dan Biografi Umar bin Abdul Azis (2002). Cerpen-cerpennya termuat dalam antologi Ketika Duka Tersenyum (2001), Merah di Jenin (2002), Kutemukan Warna (2003), dan Kado untuk Mujahid (2004), selain itu beberapa tulisannya pernah menghiasi Republika, Annida, Jurnal Sastra dan Budaya Kinanah, dan Jurnal.

Adapun bukunya yang pernah diterbitkan diantaranya adalah 1. Bercinta Untuk Surga: Kisah-Kisah Islami Pembagun jiwa, 2. Di atas Sejadah Cinta, 3.

Pudarnya Pesona Cleopatra, 4. Ayat-Ayat Cinta, 5. Dalam Mihrat Cinta, dan 6.

Cinta Suci Zharana.

Penulis yang pernah didaulat untuk memimpin FLP Mesir (2001-2002) ini, saat ini tercatat sebagai PSDM FLP Pusat. Kini hari-harinya, Kang abik mendedikasikan dirinya di dunia pendidikan, Sastra dan tulis menulis. Dia tercatat sebagai salah satu dosen pada Ma’had Bahasa Arab dan Studi Islam Abu Bakar Ash Shiddiq, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

RIWAYAT HIDUP

ASRIANI NUR, lahir pada tanggal 2 Juli 1991 di Bonto Sanra Kelurahan Maradekaya, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar. Penulis adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, buah kasih dan cinta dari pasangan Usman Nur dengan Hapisah.

Penulis memasuki jenjang pendidikan dasar di bangku SD Inpres Campagaya, Kecamatan Polongbangkeng Selatan pada tahun 1998 dan tamat pada tahun 2004. Selanjutnya, penulis melanjutkan pendidikan SMP Negeri 4 Takalar Kabupaten Takalar pada tahun 2004 dan tamat pada tahun 2007. Kemudian pada tahun itu juga, penulis melanjutkan pendidikannya ke SMA Negeri 2 Takalar Kabupaten Takalar dan berhasil lulus pada tahun 2010. Pada tahun yang sama, penulis diterima sebagai Mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unismuh Makassar.

Berkat rahmat Allah Swt dan iringan doa dari orang tua, penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar dengan judul skripsi “Kajian Nilai Distansi Estetis Dalam Novel Pudarnya Pesona Cleopatra Karya Habiburrahman El Shirasy”.

Dokumen terkait