• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

C. Kerangka Pikir

Kerangka piker merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang didefinisikan sebagai masalah yang

penting. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan peneltian (Sugiyono 2014 : 55). Oleh karena itu, perlu dibangun kerangka teoritis yang memuat gagasan-gagasan pokok untuk memperjelas isu-isu yang beredar.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti mengemukakan beberapa teori akan menjadi landasan ideologis pada penelitian ini dalam bagan berikut :

Gambar 2.1 : Bagan Kerangka Pikir

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam sebuah penelitian dimaksudkan untuk membatasi studi. Sehingga dengan pembahasan studi tersebut akan mempermudah penelitian dan pengolahan data yang kemudian menjadi sebuah kesimpulan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis penelitian kualitatif yang di fokuskan kepada Pola Komunikasi Organisasi Di Kantor KecamatanTallo Kota Makassar.

Tercapainya Pola Komunikasi yang terjalin

dengan baik dan terjaga 1. Pola Lingkaran 2. Pola Roda 3. Pola Y 4. Pola Rantai

5. Pola Semua Saluran 

Faktor pendukung 1. Hubungan yang

Personal

2. Media komunikasi 3. Waktu

4. Fasilitas Faktor penghambat

1. Hierarki dalam Organisasi 2. Kurang

Optimalnya Fasilitas Pendukung 3. Hubungan yang

tidak Terlalu personal

Bentuk-bentuk Pola Komunikasi

Carl I. Hovland

(Arni, Muhammad, 2014: 45)

E. Deskripsi Fokus Penelitian

a) Pola Komunikasi Organisasi yaitu : 1. Pola lingkaran

Pola lingkaran adalah pengirim atau pemimpin dapat berkomunikasi dengan anggota kelompok yang lain yang berada dekat dengannya.

2. Pola Roda

Pola roda merupakan pola komunikasi yang dianggap yang terbaik dibandingkan dengan pola komunikasi lainnya.

3. Pola Y

Pola Y merupakan pola komunikasi yang sangat rumit dan juga memiliki masalah komunikasi yang sama seperti yang terjadi dalam pola komunikasi lingkaran dan rantai. Pola Rantai.

4. Pola Rantai

Pola rantai merupakan pola komunikasi yang memiliki permasalahan yang sama dengan pola komunikasi lingkaran. Dalam pola komunikasi rantai, anggota terakhir yang menerima pesan yang disampaikan oleh pemimpin seringkali tidak menerima pesan yang akurat.

5. Pola Semua Saluran

Pada pola semua saluran tidak terpusat pada satu orang pemimpin. Pola ini juga paling memberikan kepuasan kepada anggota-anggotanya, dan yang paling cepat menyelesaikan tugas bila tugas berkenaan dengan masalah yang sukar.

6. Faktor penghambat dalam komunikasi organisasi

Faktor penghambat dalam komunikasi organisasi yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat proses komunikasi yang ada di Kantor Camat Tallo Kota Makassar.

7. Faktor pendukung dalam komunikasi organisasi

Faktor pendukung dalam komunikasi organisasi yaitu segala hal yang dapat mendukung proses terjadinya komunikasi yang ada di Kantor Camat Tallo Kota Makassar.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu Dan Lokasi Penelitian

Waktu yang akan digunakan dalam proses penelitian ini berkisar selama kurang lebih dua bulan. Adapun lokasi penelitian di Kantor Kecamatan Kecamatan Tallo Kota Makassar.

B. Jenis Dan Tipe Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah peneltian dilakukan dengan mengumpulkan kata-kata atau kalimat dari individu, buku, atau sumber lain. Pandangan ini menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian untuk melakukan eksplorasi dan memperkuat prediksi terhadp suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh dilapangan. Berdasarkan pandangan tersebut, maka penelitian kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mencari sebuah fakta kemudian memberikan penjelasan yang ditemukan di lapangan.

Tipe penelitian menggunakan penelitian fenomologi. Penelitian ini bermaksud mendeskripsikan gambaran tentang komunikasi organisasi antara pimpinan dan staff di kantor Kecamatan Tallo Kota Makassar.

C. Sumber Data

Pada penelitian ini sumber data yang digunakan ada dua yaitu : a. Sumber data primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh oleh peneliti secara langsung seperti data yang diperoleh daru wawancara mendalam dengan narasumber yaitu pimpinan dan staff di Kantor Kecamatan Tallo Kota Makassar

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada seperti catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan dan data yang diperoleh oleh majalah dengan mendatangi kantor Kecamatan Tallo Kota Makassar untuk memperoleh data yang mendukung penelitian ini.

D. Informan Penelitian

Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam menentukan informan penelitian ini.Purposive sampling merupakan penentuan informan tidak berdasarkan atas strata, kedudukan pedoman atau wilayah tetapi didasarkan pada adanya tujuan dan pertimbangan tertentu yang tetap berhubungan degan permasalahan penelitian ini. Dengan pertimbangan pada kemampuan informan untuk memberikan informasi selengkap mungkin kepada penulis yaitu mengambil data dari Camat, sekretaris camat dari Kepala Seksi Pemerintahan dan 3 staff yang ada di Kantor KecamatanTallo Kota Makassar.

Tabel : Data Informan Penelitian

No Informan Penelitian Ket

1 Camat Tallo Kota Makassar 1 Orang

2 Kasubag Umum dan Kepegawaian 1 Orang

3 Kepala Seksi Pemerintahan 1 Orang

4 Staf Seksi Pemerintahan 1 Orang

5 Staf Seksi Pemerintahan 1 Orang

6 Staf Seksi Pemerintahan 1 Orang

Jumlah 6 Orang

  E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk melakukan pengamatan secara langsung di lapangan dengan cara mengamati dan mencatat, menganalisa secara sistematis terhadap gejala atau objek yang akan diteliti. Teknik ini digunakan untuk mengamati bagaimana proses komunikasi yang terjadi di Kantor Kecamatan Tallo Kota Makassar.

2. Wawancara

Teknik wawancara dalam penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memperoleh data atau informasi secara mendalam melalui proses tanya jawab dan berhadapan langsung kepada orang yang dapat memberikan keterangan.

Teknik ini memberikan data sekunder dan primer yang akan mendukung penelitian.

Wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal atau percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Pendapat diatas menekankan pada situasi peran antarpribadi bertatap muka (face to face) ketika seseorang yakni peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh jawaban-jawaban yang relevan dengan masalah peneitian kepada seorang responden mengenai pola komunikasi organisasi antara pimpinan dan staff . 3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data dengan cara mengalir atau mengambil data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Keuntungan menggunakan dokumentasi ialah biayanya yang relatif murah, waktu dan tenaga lebih efisien.

Sedangkan kelemahannya yaitu data yang diambil dari dokumen cenderung sudah lama dan apabila salah cetak maka peneliti akan salah pula mengambil datanya.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik kualitatif yaitu teknik analisis interaktif, lebih lanjut sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi merupakan data mentah dari lapangan. Untuk itu perlu dilakukan pemilihan data yang relevan untuk disajikan dan dapat menjawab pertanyaan. Setelah melakukan pemilihan data, selanjutnya data yang telah dipilih kemudian disederhanakan dengan mengambil data yang pokok dan diperlukan dalam menjawab permasalahan yang diteliti.

5. Penyajian Data

Data yang telah disusun dari hasil reduksi data, kemudian disajikan dalam bentuk narasi deskripsi. Data yang disajikan merupakan data yang dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang diteliti. Setelah data disajikan secara rinci, maka langkah selanjutnya adalah membahas data yang telah disajikan tersebut.

6. Penarikan Kesimpulan

Setelah data yang disajikan tersebut dibahas secara rinci, maka selanjutnya data tersebut diambil kesimpulannya. Kesimpulan digunakan sebagai jawaban dari permasalahan yang diteliti.

G. Keabsahan Data

Pengabsahan data ialah bentuk batasan berkaitan suatu kepastian, bahwa yang berukur benar-benar merupakan variabel yang ingin diukur. Salah satu caranya adalah dengan proses triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Triangulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan multimetode yang dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data. Ide dasarnya adalah bahwa fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut pandang, adapun bentuk triangulasi yaitu :

 

1. Triangulasi Sumber

Membandingkan cara mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda. Misalnya membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara, membanding apa yang dikatakan umum dengan yang dikatakan pribadi, Lebih lanjut dalam penelitian ini yang mengkaji tentang pola komunikasi organisasi di Kantor Kecamatan Tallo Kota Makassar, hasil wawancara maupun pengamatan langsung dilapangan baik itu dari perspektif internal maupun eksternal.

2. Triangulasi Teknik

Untuk memperoleh data informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam penelitian ini, lebih lanjut peneliti menggunakan teknik yang berbeda didalam memperoleh dan menggali informasi terkait dengan pola komunikasi organisasi di Kantor Kecamatan Tallo Kota Makassar untuk memastikan keakuratannya.

3. Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu digunakan untuk validitas data yang berkaitan dengan pengecekan berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.

Perubahan suatu proses dan perilaku manusia mengalami perubahan dari waktu kewaktu sehingga untuk mendapatkan data yang sah melalui observasi penelitian perlu diadakan pengamatan tidak hanya satu kali pengamatan saja. Peneliti menggali informasi yang dibutuhkan terkait pola komunikasi organisasi di Kantor Kecamatan Tallo Kota Makassar dengan berbagai cara dan berbagai waktu.

 

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila di analisis.Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengolah data dari hasil penelitian menjadi data, dimana data di peroleh, di kerjakan dan di manfaatkan sedemikian rupa untuk menyimpulkan persoalan yang di ajukan dalam menyusun hasil penelitian. Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif (interactive model of analysis). Dalam model ini terdapat 3 komponen pokok. Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiono (2013) ketiga komponen tersebut yaitu :

1. Reduksi Data merupakan komponen pertama analisis data yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan peneliti dapat dilakukan.

2. Sajian Data merupakan suatu rakitan informasi yang memungkinkan kesimpulan. Secara singkat dapat berarti cerita sistematis dan logis supaya makna peristiwanya menjadi lebih mudah dipahami.

Penarikan Kesimpulan dalam awal pengumpulan data peneliti sudah harus mulai mengerti apa arti dari hal-hal yang ia temui dengan mencatat peraturan-peraturan sebab akibat, dan berbagai proporsi sehingga penarikan kesimpulan dapat di pertanggung jawabkan

BAB IV

HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Kondisi Geografis dan Batas Wilayah

Kecamatan Tallo merupakan salah satu Kecamatan dari Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan yang memiliki jumlah Kelurahan terbanyak 15 Kelurahan (Kalukubodoa, Bunga Eja Beru, Lakkang, Wala- Walaya, Kalukuang, La’latang, Buloa, Ujung pandang Baru, Tallo, Lembo, Suangga, Pannampu, Tammua, Rappokalling, Rappojawa) dengan luas wilayahnya 8,71 Km2 atau 4,37 dari luas keseluruhan wilayah kota Makassar. Dengan jumlah penduduk 132.695 jiwa dengan kepadatan penduduk 11,48 % per Km2. Berdasarkan profil Kecamatan Tallo tahun 2017.

Topografi wilayahnya merupakan dataran rendah dengan elevasi

<500 m di atas permukaan laut. Potensi bencana di Kecamatan Tallo berupa banjir, karena Kecamatan ini merupakan Daerah Aliran Sungai Tallo yang berpotensi terjadinya luapan Sungai Tallo sebagai akibat limbah buangan industri yang tidak terkontrol pada anak-anak sungai Tallo. Pantai Kecamatan Tallo merupakan pantai yang berbatasan dengan laut dan bagian muara Sungai Tallo. Sebagian besar tipe pantai di lokasi ini merupakan pantai berlumpur dan vegetasi mangrove-nya sangat minim serta merupakan pantai yang landau. Dilihat dari segi stabilitas pantai dapat dikatakan relative stabil dan tenang, sekalipun cenderung maju ke

arah laut memperpanjang Tanjung Tallo akibat sedimentasi di muara Sungai Tallo. Ditinjau dari pemanfaatannya maka pantai ini sebagian dimanfaatkan untuk kegiatan industry galangan kapal dan pemukiman pantai (pinggir muara Sungai Tallo) dan pantai paling barat Kelurahan Tallo. Kecamatan Tallo merupakan peninggalan sejarah yang fundamental dengan keberadaan Kompleks Makam Kuno Raja-Raja Tallo dimana sejarah Kota Makassar tak lepas dengan sejarah Kerajaan Tallo dimana awal Kota dan bandar makassar berada di muara sungai Tallo dengan pelabuhan niaga kecil di wilayah itu pada penghujung abad XV.

Sumber-sumber Portugis memberitakan, bahwa bandar Tallo itu awalnya berada dibawah Kerajaan Siang di sekitar Pangkajene, akan tetapi pada pertengahan abad XVI, Tallo bersatu dengan sebuah kerajaan kecil lainnya yang bernama Gowa, dan mulai melepaskan diri dari kerajaan Siang, yang bahkan menyerang dan menaklukan kerajaan-kerajaan sekitarnya. Akibat semakin intensifnya kegiatan pertanian di hulu sungai Tallo, mengakibatkan pendangkalan sungai Tallo, sehingga bandarnya dipindahkan ke muara sungai Jeneberang, disinilah terjadi pembangunan kekuasaan kawasan istana oleh para ningrat Gowa-Tallo yang kemudian membangun pertahanan benteng Somba Opu, yang untuk selanjutnya seratus tahun kemudian menjadi wilayah inti Kota Makassar.

Tabel 4.1

Luas Areal Jumlah Rt/Rw, Rtg, Dan Penduduk Se Kecamatan Tallo

No Kelurahan Luas

(km2) RT RW Jumlah RTG

Penduduk

L P Jumlah

1 Bunga Eja Baru 0.30 31 5 2.581 4.846 5.118 9.964

2 Lembo 0.33 32 5 2.915 5.541 5.511 11.132

3 Kalukuang 0.41 26 5 1.311 2.596 2.577 5.173

4 La’Latang 0.46 28 4 1.046 1.820 1.891 3.711

5 Rappo Jawa 0.16 41 5 1.844 3.309 3.357 6.666

6 Tammua 0.92 27 6 2.459 5.022 4.960 9.982

7 Rappokalling 0.89 39 5 3.783 7.706 5.987 13.693

8 Wala-Walayya 0.11 37 5 2.047 3.439 3.517 6.956

9 Ujung Pandang Baru 0.41 19 5 1.135 1.880 1.847 3.727

10 Suangga 0.50 29 6 2.457 4.867 4.961 9.986

11 Pannampu’ 0.46 44 6 4.561 8.539 8.275 16.814

12 Kalukubodoa 0.89 51 7 5.201 7.975 9.255 17.230

13 Buloa 0.61 27 6 1.953 4.060 3.992 8.052

14 Tallo’ 0.61 26 5 2.064 5.008 4.936 9.944

15 Lakkang 1.65 8 2 261 486 958 1.444

Jumlah 8.75 465 77 35.618 67.094 67.142 134.474

2. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kantor Camat Tallo Kota Makassar Visi merupakan wujud atau bentuk masa depan yang diharapkan.

Rumusan visi mencerminkan kebutuhan yang fundamental dan sekaligus merefleksikan dinamika pembangunan dari berbagai hal, dengan memperhatikan visi Kota Makassar Tahun 2014-2019, yaitu : Mewujudkan Makassar Kota Dunia yang nyaman untuk semua”. Maka dirumuskan Visi dan Misi Kecamatan Tallo Tahun 2014-2019: ”Mewujudkan Kecamatan Tallo sebagai pelayan public yang ramah untuk semua”. Dua pernyataan visi yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kecamatan Tallo, yaitu :

1) Pelayan public yang ramah: Kecamatan Tallo sebagai pelayan public yang sehari-hari bersentuhan langsung dengan masyarakat akan mengedepankan

pelayanan yang ramah, nyaman dan cepat dalam pelayanan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan. Visi ini dikaitkan dengan program Walikota Makassar yaitu Sombere dan Smart City, maka diharapkan seluruh aparat Kecamatan dan Kelurahan harus menerapkan pelayanan yang ramah untuk semua.

2) Untuk semua : sebagai pelayan public yang ramah, Pemerintah Kecamatan Tallo sesuai tugas dan fungsinya dapat melayani semua masyarakat tanpa membeda-bedakan status social baik perorangan maupun kelompok, dengan visi ini diharapkan sinegitas antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dapat seiring sejalan dalam membangun Kecamatan Tallo dan Kota Makassar dua kali tambah baik.

Kecamatan Tallo sebagai perangkat daerah Kota Makassar dapat menjabarkan Visi dan Misi Pemerintah Kota Makassar sesuai tugas dan fungsinya, maka dirumuskan misi Pemerintah Kecmatan Tallo sebagi berikut :

1) Peningkatan Pelayanan Publik yang cepat dan ramah 2) Peningkatan Ekonomi Masyarakat melalui UKM

3) Peningkatan Kualitas Lingkungan yang asri dan nyaman

Tujuan yang ingin dicapai berdasarkan visi dan misi di atas adalah sebagai berikut 1) Meningkatnya pelayanan publik

2) Meningkatnya kesejahtraan ekonomi masyarakat 3) Meningkatnya kualitas lingkungan

Sasaran yang ingin dicapai berdasarkan visi dan misi di atas adalah sebagai berikut :

1) Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran.

2) Meningkatnya sarana dan prasarana aparatur.

3) Meningkatnya disiplin aparatur.

4) Meningkatnya SDM aparatur kecamatan dan kelurahan.

5) Meningkatnya pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.

6) Meningkatnya kebersihan dan keindahan lingkungan.

7) Meningkatnya Peran serta Masyarakat Dalam Pembangunan 8) Meningkatnya peran kecamatan dan kelurahan

9) Meningkatnya UKM melalui fasilitasi pelayanan KBT 10) Meningkatnya infrastruktur kecamatan dan kelurahan.

11) Meningkatnya ketertiban dan keamanan dalam masyarakat.

12) Meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat kecamatan

3. Kepegawaian

Kegiatan pemerintahan di Kecamatan Tamalate dilaksanakan oleh sebanyak 252 orang aparat/pegawai negeri, berasal dari berbagai dinas/instansi pemerintah, yang terdiri atas 89 orang laki-laki dan 163 orang perempuan. Kegiatan pemerintahan di Kantor Camat Tamalate dilaksanakan oleh seorang Camat, satu orang Sekretaris Camat dan 60 orang staf yang terdiri dari PNS, tenaga kontrak dan sukarela.

Tabel 4.2

Jumlah Pegawai Berdasarkan Bidang

No Nama NIP Gol Jabatan

1. Andi Zainal Abidin, Se 19681231 199303 1 069 IV/b Camat 2. Benyamin B. Turupadang,

S.Stp., M.Si 19790725 199912 1 001 III/d Sekretaris Camat 3. A. Alif Fadjri Luqman,

S.Sos 19681120 199403 1 009 III/d Kasi Pemerintahan, Kinerja Lurah Dan RT / RW

4. Abd. Rasyid, S.E 19640410 198603 1 009 III/d

Kasi Ketentraman,

Ketertiban dan Penegakan Peraturan Daerah

5. Muhammad Hatta, S.T 19730325 200901 1 001 III/c

Kasi Perekonomian, Pembangunan &

Pengembangan Sistem Manajemen Informasi 6. Dra. Fadillah Amrah 19631005 199603 2 002 III/d Kasi Pemberdayaan

Masyarakat dan Kesejahtraan Sosial 7. Muhammad Hatta, S.T 19730325 200901 1 001 III/c

Kasi Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan

8. Indah Irawati, S.Sos, M.Si 19650927 198502 2 001 IV/a Ka.Subbag Umum dan Kepegawaian

9. Nurtjin Tjin, S.Sos 19720708 200701 1 018 III/b Ka.Subbag. Perencanaan dan Keuangan

10. Harmoko, S.E 19831221 201410 1 002 III/a Bendahara Penerimaan 11. Ariadi, S.E 19860703 201410 1 002 III/a Bendahara Pengeluaran 12. Jhonny, S.Sos 19720426 201407 1 002 III/a Staf Seksi Trantib 13. A. Makkarumpa, S.S 19850517 201407 1 001 III/a Staf Umum 14. Sufiyani, S.E 19830616 201410 2 001 III/a Staf Umum 15. Hj. Amirah Fauria, S.Ip 19831007 201001 2 007 III/c Staf Pemerintahan 16. Risnandar, S.Sos 19760123 201411 1 001 III/a Staf Seksi Umum 17. Djamaluddin,Se 19680727 201410 1 001 III/a Staf Keuangan 18. Handayani, Se 19830701 201407 2 001 III/a Staf Keuangan 19. Abdul Kadir,Se 19711113 200604 1 010 III/a Staf Kesra 20. Darmawati 19751115 200701 2 014 II/d Pengurus Barang 21. Saripuddin 19770616 200801 1 007 II/c Staf Seksi Kebersihan 22. A. Lukman 19730629 200801 1 006 II/b Staf Seksi Trantib 23. Hikmawati 19840409 201407 2 005 II/a Staf Seksi Ekbang 24. Abd. Halim 19820822 201001 1 026 I/d Staf Seksi Umum 25. Indra Rezki Rays 19730422 200701 1 014 I/d Staf Umum

26. Muhammad Baka 19711231 201407 1 014 I/a Staf Seksi Kebersihan

27. Nurlina P. - - Staf Seksi Kesra

28. Erni, S.Sos - - Staf Umum / Petugas Loket

29. Irwan Muchtar - - Staf Seksi Kebersihan

30. Ilham Akbar Ismono - - Staf Seksi Kebersihan

31. Cinse Isuwati Iwan, A.Md - - Staf Seksi Kesra

32. Sitti Hasnia, Se - - Staf Umum / Petugas Loket

33. Mashuddyn Madjid, S.Sos - - Staf Subbag. Perencanaan

dan Keuangan

34. Syahrul Aqsa, S.Kom - - Staf Subbag. Perencanaan

dan Keuangan

35. Muh. Naswar Natsir - - Staf Subbag. Perencanaan

dan Keuangan

36. Haeril Syam - - Staf Umum

37. Sitti Rahmawaty - - Staf Umum

38. Nurul Husna Ruslan - - Staf Umum

39. Dedi Rahman, Se - - Staf Umum

40. Radiah, Se - - Staf Umum

41. Rahmatillah Yusran, S.Pd - - Staf Seksi Kesra

42. Irwan Sulastyo Hari Sujadi - - Staf umum

43. Evi Indriani,Amkg - - Staf Pemerintahan

44. Irfan Pramadi Faryd, S.Ip - - Staf umum

45. Asiah - - Staf Seksi Ekbang

46. Muhammad Akbar Umar,

Se - - Staf Pemerintahan

47. Nurwahidah Answar - - Staf Seksi Ekbang

48. Indra Wijaya - - Staf Subbag. Perencanaan

dan Keuangan

49 Arsyal - - Staf Kebersihan

50. Kartini - - Staf Umum

51. Sri Rahayu - - Staf Umum

52. Risma Febrianti - - Staf Pemerintahan

53. Farid - - Staf Pemerintahan

54. Muhammad Syawal

Nurdin 19670209 199002 1 001 III/a Koordinator SIAK

55. Eva Juliana Simangunsong - - Staf SIAK

56. Muhammad Ali Sakti - - Staf SIAK

45  4. Struktur Organisasi Kecamatan Tallo

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kantor Camat Tallo

CAMAT 

ANDI ZAINAL ABIDIN, SE  19681231 199303 1 069

SEKRETARIS 

BENYAMIN B. TURUPADANG, S.STP, M.si  19790725 199912 1 001  

  SUB BAGIAN UMUM KEPEGAWAIAN  DAN PERLENGKAPAN 

INDAH IRAWATI, S.Sos, M.Si  NIP. 19650927 198502 2 001  SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN 

NURTJIN TJIN   NIP. 19720708 200701 1 018 

SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT  DAN KESEJAHTRAAN SOSIAL 

Dra. FADILLAH AMRAH  NIP. 19361005 199603 2 002S 

SEKSI PENGELOLAAN KEBERSIHAN   DAN PERTAMANAN  MUHAMMAD HATTA, S.T  NIP. 19730325 200901 1 001 

SEKSI PEMERINTAHAN, KINERJA LURAH  RT/RW 

ANDI ALIF FADJRI LUQMAN, S.Sos  NIP. 19681120 199403 1 009 

SEKSI PEREKONOMIAN PEMBANGUNAN & 

PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN  MUHAMMAD HATTA, S.T  NIP. 19730325 200901 1 001  SEKSI KETENTRAMAN, KETERTIBAN DAN  

PENEGAKAN PERATURAN DAERAH  ABD. RASYID, S.E NIP. 19640410 198603 1 009 

B. Hasil Penelitian

1. Pola Komunikasi Organisasi di Kantor Camat Tallo

Data dari hasil penelitian diperoleh dari teknik wawancara dan observasi langsung ke lokasi yang menjadi tempat penelitian. Proses wawancara dilakukan kepada pihak yang dianggap reprensif terhadap objek masalah dalam penelitian. Dalam hal ini penulis menetapkan 6 informan untuk menyelesaikan rumusan masalah penelitian. Adapun karasteristik informan dijabarkan sebagai berikut :

Tabel 4.3 Karasteristik Informan

No  Nama Informan  Jabatan 

1.  Andi Zainal Abidin, S.E  Camat 

2.  Benyamin B. Turupadang, S.Stp, M.Si  Sekretaris Camat  3.  A. Alif Fadjri Luqman, S.Sos  Seksi Pemerintahan,  

Kinerja Lurah Rt/Rw 

4.  Indra Wijaya  Staff Subbag   

Perencanaan dan Keuangan 

5.  Farid  Staff Pemerintahan 

6.  Rahmatillah Yusran, S.pd  Staf Seksi Kesra 

Dalam berkomunikasi, pola komunikasi yang sering digunakan di Kantor Camat Tallo yaitu sebagai berikut :

a) Pola Lingkaran

Pola lingkaran memungkinkan semua anggota bisa berkomunikasi satu dengan yang lainnya hanya melalui sejenis sistem pengulangan pesan.

Tidak seorang anggotapun yang dapat berhubungan langsung dengan semua anggota lainnya, demikian pula tidak ada anggota yang memiliki

akses langsung terhadap seluruh informasi yang diperlukan untuk memcahkan suatu persoalan. Berdasarkan dari hal tersebut peneliti kemudian mewawancarai ZA selaku Camat Tallo Kota Makassar mengatakan bahwa :

“Di Kantor Camat Tallo kita selalu mengadakan rapat dengan para staff setiap hari senin, untuk membahas dan menanyakan di setiap bidang masalah apa yang sedang terjadi di Kantor. Jadi kami menghilangkan egoisme hirarki demi tercapainya tujuan pelayanan prima di kantor camat tallo, hal ini penting karena sebagai pelayan publik yang baik tentu dalam internal kecamatan harus ada komunikasi yang baik”

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas terkait dengan pola komunikasi ligkaran, dapat disimpulkan bahwa pada Kantor Camat Tallo menggunakan pola komunikasi lingkaran disaat melakukan rapat koordinasi guna untuk mencapai tujuan organisasi yang disepakati bersama setiap bidang agar pekerjaan dapat terselesaikan tanpa adanya kesalahan. Kegiatan rapat dilakukan setiap minggu yaitu pada hari senin.

Selanjutnya wawancara dengan informan berikutnya yaitu BT selaku Sekretaris Camat Tallo Kota Makassar mengatakan bahwa :

“Berkaitan dengan pola komunikasi lingkaran, kita di Kantor Camat Tallo setiap pagi itu kami kalau memang sempat kami biasa melakukan semacam breafing singkat untuk semacam mengecek kehadiran meskipun ada absensi online.. sehingga disitu juga pada saat breafing kita berkomunikasi dan berinteraksi antara sesama”

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas terkait dengan pola komunikasi ligkaran, dapat disimpulkan bahwa setiap pagi dengan menyesuakian kondisi sering dilaksanakan pertemuan singkat (breafing) sebagai wadah untuk berinteraksi sesama pegawai sesaat sebelum memlulai

Dokumen terkait