D. DALAM POKOK PERKARA
II. DALAM POKOK PERKARA
2. Kerugian Inmaterial: bahwa kerugian Inmateril pada dasarnya tidak dapat dinilai dengan uang menyangkut harga diri dan nama
baik Penggugat tetap apabila dinilai dengan nilai uang
Halaman 66 dari 76 Putusan Perdata Gugatan Nomor 183/Pdt.G/2022/PN Srg
maka diperkirakan sebesar Rp500.000.000,00 (lima ratus ribu rupiah);
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat I dan Tergugat II melalui Kuasa Hukumnya telah menyampaikan jawabannya yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa tidak ada kesepakatan antara Tergugat I dengan Penggugat untuk memperjualbelikan tanah milik Tergugat I kepada Penggugat karena yang benar adalah pada tahun 2004 Penggugat tanpa hak dan seijin terlebih dahulu kepada Tergugat I maupun Tergugat II (pasangan suami istri) membuat kandang ayam diatas tanah milik Tergugat I kemudian Tergugat II melakukan peneguran terhadap perbuatan Penggugat tersebut lalu Penggugat meminta maaf kepada Tergugat I dan Tergugat II;
- Bahwa tidak benar telah terjadi Perikatan Perjanjian Jual Beli atas tanah milik Tergugat I yang dilakukan didepan Pejabat Pembuat Akta antara Penggugat dengan Tergugat I;
- Bahwa tidak benar Tergugat I menghindar bertemu dengan Penggugat dan Tergugat II menghalang-halangi Penggugat untuk bertemu dengan Tergugat I karena kenyataannya selepas tahun 2005 sampai dengan gugatan ini diajukan oleh Penggugat banyak interaksi yang dilakukan oleh Penggugat dengan Tergugat I dan Tergugat II dan Penggugat tidak pernah berniat melakukan pelunasan terhadap kekurangan tanda minat Penggugat untuk membeli tanah Tergugat I sebagaimana yang telah diserahkan kepada Tergugat I dan Tergugat II;
- Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak telah terjadi perikatan dengan Penggugat atas pembelian tanah milik Tergugat I karena uang yang diserahkan oleh Penggugat sebesar Rp27.500.000,00 (dua puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) pada tahun 2005 tersebut hanyalah sebagai tanda minat dari Penggugat untuk membeli tanah milik Tergugat I sedangkan uang tersebut telah dipergunakan Penggugat sendiri dalam menghadapi pihak-
Halaman 67 dari 76 Putusan Perdata Gugatan Nomor 183/Pdt.G/2022/PN Srg
pihak yang sempat mengakui kepada Penggugat sebagai pemilik tanah tersebut;
- Bahwa tidak benar Tergugat I dan Tergugat II melakukan pengalihan tanah milik Tergugat I tersebut kepada Tergugat III karena sebelumnya Tergugat III telah melakukan pertemuan dengan Penggugat sekitar tahun 2020 dikelurahan setempat untuk membahas tentang tanah milik Tergugat I tersebut dan didalam musayawah tersebut Penggugat tidak bisa menunjukkan Bukti Pelunasan pembelian tanah milik Tergugat I maka dibuatlah kesepakatan Tergugat III akan membeli lahan atau tanah milik Tergugat I serta Tergugat III juga akan melakukan penggatian terhadap kendang ayam milik Penggugat yang ada diatas lahan atau tanah milik Tergugat I tersebut;
- Bahwa Penggugat telah selama 10 (sepuluh) tahun telah menguasai dan menikmati hasil maupun kemanfaatan dari lahan milik Tergugat I tanpa pernah mau melakukan pelunasan atas minat pembelian lahan atau tanah tersebut kepada Tergugat I yang notabene adalah istri Tergugat II sedangkan dalil pelunasan yang disebutkan oleh Penggugat didalam gugatannya tidak menyebutkan tanggal pengiriman dan/atau tanggal pelunasan;
- Bahwa tidak benar kalau Tergugat I maupun Tergugat II telah menerima penggatian tanah dari Tergugat IV;
- Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak dalil kerugian yang diajukan oleh Penggugat dikarenakan perkara a quo yang mana sudah pernah dilakukan gugatan oleh Penggugat dengan Nomor 165/Pdt.G/2020/PN.Srg telah dilakukan perdamaian dan telah juga dilakukan pembayaran kepada Penggugat melalui Kuasa Hukum Penggugat ketika itu, sehingga sudah seharusnya terhadap gugatan Penggugat tersebut ditolak untuk seluruhnya;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat III melalui Kuasa Hukumnya juga telah menyampaikan jawabannya yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa tidak benar kalau Tergugat I telah menjual tanah miliknya yang terletak di Blok Parigi kampung Cipete Rt.004 Rw.001 Desa Sukalaksana Kecamatan
Halaman 68 dari 76 Putusan Perdata Gugatan Nomor 183/Pdt.G/2022/PN Srg
Curug dahulunya masuk wilayah Kabupaten Serang namun sekarang masuk kedalam wilayah Kota Serang kepada Penggugat sebesar Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) karena yang benar adalah Tergugat I telah menjual tanah miliknya berdasarkan AJB No.528/29/Crg/1995 atas nama Hely Leo Garlan seluas 4.010 m2 yang terletak di Blok Parigi kampung Cipete Rt.004 Rw.001 Desa Sukalaksana Kecamatan Curug dahulunya masuk wilayah Kabupaten Serang namun sekarang masuk kedalam wilayah Kota Serang kepada Tergugat II seharga Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) pada tanggal 27 Juli 2021;
- Bahwa tidak benar kalau Tergugat III melakukan pengusiran kepada Penggugat dan merobohkan kandang ternak milik Penggugat karena yang benar adalah setelah Tergugat II melakukan ganti rugi atas bangunan bedeng atas ternak Penggugat yang ada dilahan milik Tergugat III yang Tergugat III beli dari Tergugat I lalu Tergugat III melakukan pembersihan lahan milik Tergugat III tersebut karena akan difungsikan oleh Tergugat III dan sebelumnya Tergugat III meminta agar Penggugat melakukan pembongkaran sendiri namun ketika itu Penggugat tidak mau melakukannya;
- Bahwa tidak benar kalau Penggugat menandatagani Surat Pernyataan dibawah tekanan karena yang benar adalah Penggugat dan Tergugat III sama-sama menandatangani surat tersebut dalam keadaan bebas dan tanpa tekanan setelah Penggugat menerima ganti rugi dari Tergugat III atas penguasaan lahan milik Tergugat III tanpa hak oleh Penggugat;
- Bahwa Tergugat III menolak ganti rugi yang dimintakan Penggugat dalam gugatannya karena Penggugat baik melalui Penasehat Hukumnya ataupun secara langsung telah menerima ganti rugi dari Tergugat III, sehingga terhadap gugatan Penggugat tersebut sudah seharusnya ditolak atau setidak- tidaknya tidak dapat diterima;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat IV melalui Kuasanya telah juga menyampaikan jawabannya yang pada pokoknya sebagai berikut:
Halaman 69 dari 76 Putusan Perdata Gugatan Nomor 183/Pdt.G/2022/PN Srg
- Bahwa Tergugat IV tidak mempunya legal persona standi in judicio atau tidak ada hubungannya dengan perkara a quo;
- Bahwa Tergugat IV tidak pernah menetapkan tanah yang diklaim oleh Penggugat sebagai miliknya (tanah sengketa) sebagai lokasi pembangunan jalan untuj kepentingan umum, sehingga tidak ada konsekkuensi hukum yang harus ditanggung Tergugat IV untuk memerintahkan Tergugat IV membayar kewajiban kepada Penggugat dalam perkara a quo;
- Bahwa berdasarkan hal tersebut maka sudah seharusnya terhadap gugatan Penggugat tersebut ditolak untuk seluruhnya;
Menimbang, bahwa pada pokoknya Penggugat mengakui kalau tanah yang menjadi objek dari sengketa dalam perkara ini adalah milik Tergugat I namun menurut Penggugat tanah tersebut telah dibeli oleh Penggugat sehingga berdasarkan uraian tersebut diatas, maka menurut Majelis Hakim yang menjadi pokok permasalah antara Penggugat dengan para Tergugat adalah sebagai berikut:
1. Apakah benar telah terjadi jual beli atas tanah sengketa yang merupakan milik Tergugat I kepada Penggugat?
2. Apakah jual beli tanah milik Tergugat I yang memurut Penggugat telah dibeli dari Tergugat I dengan persetujuan Tergugat II adalah sah secara hukum?
3. Apakah menguasaan tanah sengketa yang diakui milik Penggugat karena telah dibeli dari Tergugat I tersebut oleh Tergugat III adalah Perbuatan Melawan Hukum?
Menimbang, dbahwa dalam hukum perdata terdapat asas yang menyatakan siapa yang mendalilkan maka wajib untuk membuktikan atau barangsiapa yang mengaku mempunyai hak atau suatu peristiwa maka ia wajib untuk membuktikan adanya hak atau peristiwa tersebut sebagaimana diatur dalam pasal 163 HIR;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya Penggugat melalui Kuasa Hukumnya telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda bukti P.1 sampai dengan bukti P.22 serta 2 (dua) orang saksi yang
Halaman 70 dari 76 Putusan Perdata Gugatan Nomor 183/Pdt.G/2022/PN Srg
memberikan keterangan dibawah sumpah yaitu saksi UDIN SUYANTO dan saksi WIRJA;
Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil sangkalannya dipersidangan Tergugat I dan Tergugat II melalui Kuasa Hukumnya telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda bukti T1&T2-1 sampai dengan bukti T1&T2-7 serta 2 (dua) orang saksi yang memberikan keterangan dibawah sumpah yaitu saksi MUHAMMAD WIRYANSYAH POHAN dan saksi G.
DONNY SUMOLANG;
Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil sangkalannya dipersidangan Tergugat III melalui Kuasa Hukumnya juga telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda bukti T3.1 sampai dengan bukti T3.8 serta 2 (dua) orang saksi yang memberikan keterangan dibawah sumpah yaitu saksi SATINO dan saksi WIRJA;
Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil sangkalannya dipersidangan Tergugat IV melalui Hukumnya juga telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda bukti T.IV.1 dan bukti T.IV.2 namun dalam perkara ini Tergugat IV melalui Kuasanya menyatakan tidak akan mengajukan saksi;
Menimbang, bahwa terhadap dali-dali para pihak dalam perkara ini dan juga bukti-bukti yang diajukan maka selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sebagai berikut:
Menimbang, bahwa pada pokoknya hal yang diakui oleh Penggugat sebagaimana didalam dalil-dali gugatannya kalau tanah yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini adalah milik Tergugat I yang terletak di Blok Parigi kampung Cipete Rt.004 Rw.001 Desa Sukalaksana Kecamatan Curug dahulunya masuk wilayah Kabupaten Serang namun sekarang masuk kedalam wilayah Kota Serang, yang kemudian menurut dali-dalil Penggugat kalau tanah milik Tergugat I tersebut telah disepakati antara Penggugat dengan Tergugat I dibeli oleh Penggugat sebagaimana yang tertuang dalam bukti P.1 dengan melakukan pembayaran yang dilakukan Penggugat kepada Tergugat I maupun Tergugat II yang merupakan pasangan suami istri sebagaimana bukti P.6, bukti
Halaman 71 dari 76 Putusan Perdata Gugatan Nomor 183/Pdt.G/2022/PN Srg
P.7 dan bukti P.8 yaitu berupa bukti pembayaran dan kwiktansi atas pembelian