• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesimpulan dan Saran

Dalam dokumen MADRASAH - FITK UIN Malang (Halaman 46-51)

Type III Sum of

D. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan kesimpulan berdasarkan kategori keseluruhan bahwa peningkatan disposisi matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan strategi abduktif-deduktif sama dengan siswa yang mendapat pembelajaran ekspositori. Demikian hasil yang sama ditunjukkan berdasarkan kemampuan awal matematis (KAM) kategori atas dan kategori bawah. Hal ini disebabkan beberapa hal diantaranya: (1) disposisi awal siswa terhadap matematika sudah cukup tinggi, (2) disposisi siswa dipengaruhi oleh pembelajaran sebelumnya yang merupakan akumulasi akibat, (3) aktivitas siswa kedua kelas dalam mengikuti pembelajaran terkesan sama, (4) tuntutan dalam pembelajaran dengan strategi abduktif-deduktif kepada siswa untuk lebih aktif dengan kondisi awal siswa yang tidak terbiasa dengan berpikir keras memunculkan rasa lelah dalam berpikir.

Sedangkan pada siswa dengan kategori KAM bawah memperoleh hasil yang sebaliknya, dimana peningkatan disposisi matematis siswa pada pembelajaran dengan strategi abduktif-deduktif lebih kecil pembelajaran ekspositori. Hal ini dikarenakan pada siswa dengan KAM bawah cenderung memiliki motivasi dan kemampuan menerima pelajaran yang kurang, sehingga meskipun dengan pembelajaran yang mendukung sekalipun tetap memperoleh hasil yang kurang maksimal. Ditambah lagi tuntutan dalam pembelajaran dengan strategi abduktif-deduktif kepada siswa untuk lebih aktif.

Dengan kondisi awal siswa yang tidak terbiasa dengan berpikir keras, tuntutan tersebut malahan akan memunculkan rasa malas dalam berpikir. Dibandingkan dengan pembelajaran ekspositori, dimana tuntutan kepada siswa yang lebih ringan, menyebabkan siswa dengan kategori bawah merasa lebih senang karena tuntutan pembelajaran untuk aktif lebih sedikit. Kaitannya dengan interaksi, menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara pembelajaran (dengan strategi abduktif-deduktif dan ekspositori) dan kemampuan awal matematis siswa terhadap peningkatan disposisi matematis.

Berdasarkan simpulan di atas, sikap siswa terkait disposisi matematis siswa perlu menjadi perhatian khusus para guru dalam pembelajaran matematika. Meskipun dalam pembelajaran matematika dengan strategi abduktif-deduktif menunjukkan bahwa tidak memberikan peningkatan yang lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan pembelajaran ekspositori (cenderung sama), namun secara diskriptif rata-ratanya lebih besar dibandingkan pembelajaran ekspositori. Temuan lain dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak berlaku biimpikasi “jika dan hanya jika”

kemampuan matematis siswa meningkat secara signifikan, meningkat pula disposisi matematis secara signifikan. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilaporkan oleh Mudzikah (2012) yang menyatakan bahwa disposisi matematis dapat mendukung dalam upaya meningkatkan kemampuan matematis siswa. Namun dalam penelitian ini menunjukkan meskipun kemampuan matematis (penalaran) meningkat, tetapi disposisi matematis tidak meningkat.

Peneliti tetap merekomendasikan kepada guru untuk menggunakan pembelajaran matematika dengan strategi abduktif-deduktif untuk materi-materi dengan karakteristik abduktif-deduktif untuk meningkatkan kemampuan matematis khususnya kemampuan penalaran, pemecahan masalah, dan juga disposisi matematis. Dari penelitian ini pula diharapkan guru memperhatikan kemampuan awal matematis siswa dalam pembelajaran matematika, karena untuk kelompok siswa tertentu meskipun suatu pembelajaran cocok untuk meningkatkan kemampuan matematis (penalaran) dan disposisi siswa, namun berbedanya kemampuan awal matematis menunjukkan hasil yang berbeda. Maka dari itu, sebagai pembanding, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk pengembangan pembelajaran dengan strategi abduktif-deduktif pada materi lain yang sesuai dengan karakteristik abduktif-deduktif seperti program linier, logaritma, dan trigonometri. Juga pada tingkatan sekolah yang lain seperti SMK dan SMP. Perluasan kajian dan penelitian untuk peningkatan kemampuan matematis yang lain menggunakan pembelajaran matematika dengan strategi abduktif-deduktif juga bisa dilakukan. Sebagai pembanding dirasa perlu dilakukan penelitian pula tentang perbandingan dengan strategi induktif, deduktif, induktif-deduktif atau perluasan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Akinsola, M. K. & Olowojaiye, F. B. (2008). Teacher Instrutional Method and Student Attitude Toward Mathematics. International Electronic Journal of Mathematics Education, 3(1), 60-73.

Aliseda, A. (2007). Abductive Reasoning: Challenges Ahead. Theoria, 60, 261-270.

Beyers, J. (2011). Development and Evaluation of an Instrument to Assess Prospective Teachers’ Dispositions with Respect to Mathematics.

International Journal of Business and Social Science, 2(16); 20- 32.

Darhim. (2004). Pengaruh Pembelajaran Matematika Kontekstual terhadap Hasil Belajar Matematika Sekolah Dasar. Disertasi. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Hoang, T. N. (2008). The Effects of Grade Level, Gender, and Ethnicity on Attitude and Learning Environment in Mathematics in High School.

International Electronic Journal of Mathematics Education, 3(1), 47-59.

Kilpatrik, J., Swafford, J. & Findel, B., (2001). The Mathematics Teacher and Curriculum Change. Washington: National Academy Press.

Karlimah. (2010). Pengembangan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Serta Disposisi Matematis Mahasiswa PGSD Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Disertasi pada SPs UPI Bandung:

Tidak Diterbitkan.

Kesumawati. 2010. PMRI Approach (Realistic Mathematics Education Approach of Indonesia) to Improve Understanding Mathematical Ability and Disposition SMP Student. Palembang: Jurusan Pendidikan Matematika, FKIP Universitas PGRI Palembang.

Kusnandi (2008a). Pembelajaran Matematika dengan Strategi Abduktif- Deduktif untuk Menumbuhkembangkan Kemampuan Membuktikan pada Mahasiswa. Disertasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Kusnandi (2008b). Kerangka Kerja Teoritis Pembuktian Matematika untuk Mahasiswa S1. Laporan Penelitian Hibah Kompetitif Internal UPI.

Mudrikah, A. (2012). Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Komputer untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi, Pemecahan Masalah dan Disposisi Matematik Siswa Sekolah Menengah Atas. Disertasi pada SPs UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Mahmudi. (2010). Tinjuan Asosiasi antara Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Disposisi Matematis. Yogyakarta: Makalah Disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Mulyasa, E. (2009). Pengaruh Model Pembelajaran Matematika Knisley Terhadap Peningkatan Pemahaman dan Disposisi Matematis Siswa SMA Program IPA. Disertasi pada SPs UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Nindrasari, H. (2013). Meningkatkan Kemampuan dan Disposisi Berpikir Reflektif Matematis serta Kemandirian Belajar Siswa SMA Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metakognitif. Disertasi pada SPs UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Saragih, S. (2011). Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik dan Kelompok Kecil untuk Meningkatkan Kemampuan Keruangan, Berpikir Logis dan Sikap Positif terhadap Matematika Kelas VIII.

Disertasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Shodikin, A. (2013a). Strategi Abduktif-Deduktif Versus Disposisi:

Bagaimana Proses Berpikir Matematik Mempengaruhi Sikap Siswa? Prosiding Seminar Nasional Matematika, Jurusan Matematika, Universitas Negeri Semarang. Semarang. 24 Oktober 2013.

Shodikin, A. (2013b). Abductive-Deductive Strategy: How To Apply It In Improving Student Mathematics Literacy In Junior High School?

International Seminar on Mathematics, Science, and Computer Science Education. Bandung. 19 Oktober 2013.

Shodikin, A. (2014a). Effect of Learning With Abductive-Deductive Strategy Towards the Achievement of Reasoning Ability of High School Students. Proceding: International Postgraduate Colloquium of Research Education (IPCoRE), UPI-USM, Bandung, Indonesia, June 13-14th, 2014.

Shodikin, A. (2014b). Strategi Abduktif-Deduktif pada Pembelajaran Matematika dalam Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis

Siswa SMA. Edusentris: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran. 1(2), 3-11.

Sumarmo, U. (2013). Kumpulan Makalah: Berpikir dan Disposisi Matematik serta Pembelajarannya. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sun, Z., Finnie, G. & Weber, K. (2005). Abductive Case Based Reasoning.

International Journal of Intelligent Systems. 20(9), 957-983.

Syaban, M. (2009). Menumbuhkembangkan Daya dan Disposisi Matematis Siswa Sekolah Menengah Atas Melalui Pembelajaran Investigasi.

Educationist, 3(2), 129-136.

Wall, V.D. (2008). Pengembangan Pengajaran Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Edisi Keenam Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Wilson, P. (2011). Disposition Towards Engagement in Mathematics.

Proceedings of the British Society for Research into Learning Mathematics, 31(2), 67-72. June 2011.

Zan, R, L. Brown, J. Evans, & Hannula, M. S. (2006). Affect In Mathematics Education: An Introduction. Educational Studies in Mathematics, 63(2), 113-121.

UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

Dalam dokumen MADRASAH - FITK UIN Malang (Halaman 46-51)