• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Sebagian besar responden tidak menerapkan PHBS dengan kurang baik (54,3%) di Dusun Sukajaya dimana pemerintah pusat melalui Kementerian kesehatan dan di teruskan kepada Dinas kesehata setiap wilayah sudah melakukan penyluhan PHBS di masing-masing wilayah.

2. Responden dalam penelitian ini memiliki usia muda sebanyak (77,1%) dan usia tua (22,9%) dan memiliki pengetahuan baik sebanyak (52,9%) dan pengetahuan kurang baik (47,1%), dan responden bersikap kurang baik (58,6%) lebih banyak dari Sikap baik (41,4%).

3. Variable yang berhubungan dengan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) yaitu, ketersediaan sarana dan prasarana (p= 0,000), tempat pembuangan air bersih (p=0,000), tempat pembuangan sampah (p=0,0001), tempat olahraga (p=0,002).

4. Variable yang tidak berhubungan dengan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) adalah usia (p=0,300), pengetahuan (p=0,085), sikap (p=0,085).

BAB 6. LUARAN YANG DICAPA

Analisis Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Masyarakat Di Bantaran Sungai Citarum Dusun Sukajaya Desa Anggadita Karawang Barat

The Relationship Between Clean and Healthy Behavior (PHBS)

Ikhwan Ridha Wilti1, Ana Utami2

1)Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan

2)Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.Hamka Jakarta

E-mail: ikhwanridha@uhamka.ac.id, , PhoneFax: +62-21-7256157

ABSTRAK

Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) merupakan suatu kewajiban yang perlu dilakukan setiap manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan manusia tersebut. Penyakit dapat dicegah apabila masyarakat mau menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Penelitian ini bertujuan untuk meng Analisis Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Masyarakat Di Bantaran Sungai Citarum Dusun Sukajaya Desa Anggadita Karawang Barat. Penelitian ini dilakukan di wilayah bantaran sungai Citarum Desa Anggadita Jawa Barat dengan jumlah sampel 70 orang yang menetap disekitaran bantaran sungai citarum. Penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional dan analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat, data diambil dari responden menggunakan kuesioner.

Hasil penelitian menunjukan reponden dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) kurang baik sebanyak 38 responden (54,3%). Hasil bivariat menunjukan ada hubungan yang signifikan antara perilaku hidup bersih sehat (PHBS) Masyarakat bantaran sungai citarum dengan Ketersediaan Saranan dan prasarana (p=0,000), Pembuangan air bersih (p=0,000), Tempat pembuangan sampah (P=0,001).

Berdasarkan hasil penelitian disarankan perlu adanya pendampingan dari pemerintahan setempat untuk memberikan penyuluhan dan aksi nyata terkait PHBS terutama memperhatikan sarana prasarana, saluran pembuangan air bersih dan penyedian tempat pembuangan sampah.

Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih Sehat, Masyarakat, Citarum

ABSTRAC

Clean and healthy living behavior ( phbs ) is a duty to be done every man to elevate in degree the human health .The disease can be prevented if people to implement clean and healthy living behavior ( phbs ) .This study attempts to analysis to the clean and healthy living behavior ( phbs ) along the citarum river hamlet west village sukajaya anggadita karawang. The research was conducted in the region of along the river bank village system for the citarum anggadita by west java with 70 per cent of the sample a man of settled disekitaran along the river bank system for the citarum .Of this study is various surveys show signs of analytic with the approach of cross sectional and of analysis that was used are analyzed to univariat and bivariat , data taken from respondents had to use the questionnaire .The results of the study express its strongest respondent habit in their daily lives to be fresh healthy ( phbs ) less than good as many as 38 the smallest number of respondents ( 54,3 % ). Bivariat results showed a significant relation exists between behaviors fresh healthy ( phbs ) the flood plains co with the saranan and infrastructure ( p = 0,000 ) , the clean water ( p = 0,000 ) , the dump ( p = 0,001 ) .Based on the results of the study suggested requires accompanying institution from local administration to provide counseling and a real action phbs especially to see infrastructure , drainage clean and penyedian landfills .

Keywords : Hygienic life behavior healthy, Society, Citarum

39

PENDAHULUAN

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas mahluk hidup yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung yang dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berhubungan dengan sakit, penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, minuman, serta lingkungan (Notoatmodjo, 2007).

PHBS yang baik dapat memberikan dampak yang bermakna terhadap kesehatan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam peningkatan derajat kesehatan, status pola gizi dan pemanfaatan sarana kesehatan lingkungan agar tercapai derajat kesehatan yang optimal. Masalah kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari akibat masih rendahnya tingkat pendidikan penduduk, masih terikat eratnya masyarakat Indonesia dengan adat istiadat kebiasaan, kepercayaan dan lain sebagainya yang tidak sejalan dengan konsep kesehatan (Azwar, 1981).

PHBS dapat dilakukan berbagai tempat yang sehari-hari sering kita datangi atau tempati, seperti Tempat Kerja, Pelayanan Kesehatan, Tempat Umum dan Tatanan Rumah Tangga. Terdapat 10 indikator Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tatanan rumah tangga yang harus dilakukan oleh keluarga dan semua anggotanya. Adapun 10 indikator dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tatanan rumah tangga adalah 1) melaksanakan persalinan oleh tenaga kesehatan, 2) ASI eksklusif 3) anak di bawah 5 tahun ditimbang setiap bulan, 4) menggunakan air bersih, 5) mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, 6) menggunakan jamban sehat, 7) memberantas jentik nyamuk, 8) makan sayur dan buah setiap hari, 9) melakukan aktivitas fisik setiap hari dan 10) tidak merokok di dalam rumah.

Berdasarkan hasil Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa proporsi nasional rumah tangga dengan PHBS baik adalah 32,3 persen, dengan proporsi tertinggi pada DKI Jakarta (56,8%) dan terendah pada Papua (16,4%).

Beberapa penelitian menunjukan ada hubungan antara PHBS dengan kepemeilikan jamban dengan kesehatan (Natsir 2019) dan penelitian lain mengungkapkan bahwa ada perilaku menggunakan jamban, pembuangan air bersih dan tidak menggunakan bak sampah (Gani, 2013).

Penerapan perilaku hidup bersih sehat merupakan suatu keharusan yang dilakukan oleh setiap individu masyarakat untuk menjauhkan masyarakat dari sakit, tentunya dalam menerapkan hidup bersih sehat tersebut masyarakat perlu menerapkan dan mengpraktekan pola hidup sehat dan merapkan indicator PHBS dalam kehidupan sehari-hari.

SUBYEK DAN METODE

Penelitian ini merupakan jenis penelitian desktiptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada 1 Dusun yang terdapat di desa Anggadita yaitu dusun Sukajaya dari bulan Maret – Juni 2019. Populasi penelitian ini adalah 328 responden dan sampelnya adalah 70 responden.

Pengumpulan data dilakukan dengan instrument pnelitian berupa kuesioner yang terdiri dari pertanyaan mengenai indicator PHBS. Dalam pengukuran tersebut, peneliti mengumpulkan data

secara formal kepada subjek untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis biariat dengan bantuan software SPSS untuk mendapatkan distribusi indicator PHBS di dusun Sukajaya.

HASIL

Hasil univariat dan bivariat pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 dan 2 berikut :

Variabel Kategorik n %

Usia Muda 54 77,1

Tua 16 22,9

PHBS Kurang Baik 38 54,3

Baik 32 45,7

Pengetahuan Kurang Baik 33 47,1

Baik 37 52,9

Sikap Kurang Baik 41 56,6

Baik 29 41,4

Ketersediaan Srana Prasarana Kurang lengkap 51 72,9

Lengkap 19 27,1

Tempat Pembuangan Air Tidak memenuhi syarat 27 38,6

Memenuhi syarat 43 61,4

Tempat Pembuangan Smpah

Tempat Olahraga Memadai

Tidak memenuhi syarat Mmenuhi syarat Tidak memenuhi syarat

Memenuhi syarat

27 43 31 39

38,6 61,4 44.3 55.7 Tabel 1. Analisis Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Masyarakat Di Bantaran Sungai Citarum

Dusun Sukajaya Desa Anggadita Karawang Barat

Perilaku Hidup Bersih Sehat

Variabel Jumlah P

Kurang Baik Baik value

n % n % n %

Usia

Muda 27 50,0 27 55,0 54 100 0,003

Tua 11 68,8 5 31,2 16 100

Pengetahuan

Rendah 22 66,7 11 33,3 33 100 0,085

Tinggi 16 43,2 21 56,8 37 100

Sikap

Negatif 16 39,0 25 61,0 41 100 0,085

Positif 22 75,9 7 24,1 29 100

Ketersediaan

Kurang lengkap 36 70,6 15 29,4 51 100 0,000

Lengkap 2 10,5 17 89,5 19 100

Tempat pembuangan air bersih

Tidak memenuhi syarat 24 88,9 3 11,1 27 100 0,000 Memenuhi syarat

Tempat pembuangan sampah

Tidak memenuhi syarat Memenuhi syarat Tempat Olahraga Tidak memenuhi syarat Memenuhi syarat

14 24 14 16 22

32,6

88,9 32,6 88,9 42,3

29

3 29 2 30

67,4

11,1 67,4 11,1 57,7

43

27 43 18 52

100

100 100 100 100

0,001

0,002

Tabel 2. Analisis Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Masyarakat Di Bantaran Sungai Citarum Dusun Sukajaya Desa Anggadita Karawang Barat

Tabel 2 menunjukan bahwa responden dengan PHBS Usia tua memiliki perilaku kurang baik lebih banyak (68,8%) dibandingkan responden PHBS usia muda yang baik (55,5%), Hasil uji chi square P=0,0300 (p value <0,05) menunjukan ada hubungan signifikan antara Usia dan PHBS. Selanjutnya pada responden dengan pengetahuan rendah memiliki PHBS kurang baik (66,7%) lebih banyak ketimbang responden berpendidikan tinggi yang memiliki PHBS baik (33,3%), Hasil uji chi square P=0,085 (p value <0,05) menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara Pengetahuan dengan PHBS. Hasil analisis yang dilakukan pada tabel Sikap menunjukan bahwa responden dengan kategori Sikap positif pada kelompok PHBS kurang baik sebanyak (75,9%) lebih banyak dari PHBS sikap baik (24,1%), Hasil uji chi square P=0,085 (p value <0,05) menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara Sikap dengan PHBS. Hasil analisis yang dilakukan pada tabel ketersediaan sarana dan prasarana menunjukan responden dengan kategori PHBS kurang lengkap memiliki PHBS kurang baik (70,6%) lebih banyak ketimbang kategori PHBS lengkap memiliki PHBS lengkap (10,5%), Hasil uji chi square P=0,000 (p value <0,05) menunjukan ada hubungan yang signifikan. Hasil analisis yang dilakukan pada tabel Tempat pembuangan air bersih menunjukan dengan responden dengan kategori tidak memenuhi syarat memiliki PHBS kurang baik (88,9%) lebih banyak ketimbang kategori memenuhi syarat memilik PHBS Baik (11,1%), Hasil uji square P=0,000 (P<0,05) menunjukan ada hubungan yang signifikan antara Tempat pembuangan air bersih dengan PHBS. Hasil analisis yang dilakukan pada tabel Tempat pembuangan sampah menunjukan responden dengan kategori tidak memenuhi syarat memiliki PHBS kurang baik (88,9%) lebih banyak ketimbang kategori memenuhi syarat memiliki PHBS Baik (67,4%), Hasil uji chi square P= 0,000 (p value <0,05) menunjukan ada hubungan yang sinigfikan antara Tempat pembuangan sampah dengan PHBS. Hasil ananlisis yang dilakukan pada tabel Tempat Olahraga menunjukan responden dengan kategori Tidak Memenuhi syarat memiliki PHBS kurang baik (88,9%) lebih banyak ketimbang kategori memenuhi syarat ber PHBS baik (57,7%).

DISKUSIFont 11, spasi 1,5, Times New Roman Bold

Hasil diskusi penelitian ini menunjukan bahwa perilaku hidup bersih sehat (PHBS) masyarakat bantaran sungai citarum kurang baik yaitu sebanyak 54,3% dan yang menunjukan perilaku hidup sehat (PHBS) baik hanya sebesar 45,7%). Pada hasil chi square antara PHBS dengan usia responden menunjukan Usia muda lebih banyak yaitu sebesar 54 (77,1%), hasil analisis uji chi square menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara Usia dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dengan nilai (p value = 0,300). Hasil penelitian ini berbeda sejalan dengan penelitian Lalia dkk (2019) bahawa ada hubungan yang signifikan antara usia dengan PHBS, dan sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan pada wilayah puskesmas poned x pada 153 responden, menunjukan p value = 0,000 Gita,dkk (2018). Dapat diartikan bahwasannya usia tidak menjadi sebuah tolak ukur sesorang dalam berperilaku sehat, Selain semakin dewasanya umur juga didorong oleh motivasi individu tersebut untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rumah tangga. Pada umur berapapun, jika seseorang sudah mempunyai dorongan yang kuat dari dalam

diri individu tersebut maka praktik berperilaku hidup bersih dan sehat tersebut akan terwujud. Karena dorongan dalam diri individu dapat mewujudkan motivasi untuk melakukan suatu aktivitas. Atas dasar motivasi inilah maka perilaku hidup bersih dan sehat akan terbentuk (Slamet, 2003). Pada hasil chi square antara PHBS dengan Pengetahuan Baik (52,9%) lebih banyak dari kategori PHBS pengetahuan kurang baik dengan nilai p value 0,085 yang berarti tidak ada hubuhngan yang siginifikan antara PHBS dengan pengetahuan seseorang, hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan pad areas pukesmas poden x bahwasannya terdapat hubungan antara PHBS dengan pengetahuan (p value 0,000) oleh Gita,dkk. Hal ini menjelaskan bahwasannya pengetahuan pada seseorang terkadang tidak terlalu berpengaruh mungkin karena ada factor lain yang membuat seseorang itu tahu tapi ingin menerapkannya. Pada hasil chi square antara PHBS dengan sikap Kurang baik (58,6%) lebih banyak dari pada PHBS memiliki sikap baik (41,4%) dengan nilai p value 0,085 yang berarti tidak ada hubungan antara Sikap dengan PHBS, hal ini berbeda dengan penilitian yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas gulai bancah kota bukittinggi bahwasannya ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan PHBS dengan (p value 0,002) Yaslina,dkk (2018). Hal ini dapat menjelaskan sikap seseorang terkadang tidak mempengaruhi PHBS karena kurangnya respon orang tersebut terhadap kesehatan pribadi dan lingkungannya, Sikap adalah merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek, sikap terdiri dari berbagai tingkatan yakni : menerima, merespon, menghargai, bertanggung jawab (Notoadmojo, 2010). Hasil bivariat menunjukan bahwa terdapat hubungan antara ketersediaan sarana dan prasarana dengan PHBS, hasil penelitian menunjukan bahwa p value 0,000. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian di SMPN 2 Tompaso menunjukan bahwa terdapat 55,6% sarana prasarana yang baik (Helty dkk 2015). Hasil uji chi square pada penelitian tersebut menunjukan ada hubungan yang signifikan antara PHBS dengan sarana dan prasarana. Hasil bivariat menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pembuangan air bersih dengan PHBS, hasil penelitian menunjukan bahwa p value 0,000. Hasil bivariat menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pembuangan sampah dengan PHBS, hasil penelitian menunjukan bahwa p value 0,001. Hasil penelitian ini sejalan dengan penilitian di SDN Banjarsari 02 menunjukan bahwa (p value 0,002). Tempat sampah merupakan suatu identitas dari sebuah tempat akan kebersihannya tempat tersebut. Hasil bivariat menunjukan bahwa terdapat hubungan antara tempat olahraga denga PHBS, hasil penelitian menunjukan bahwa p value 0,002. Olah raga merupakan penunanjang kesehatan seseorang, dimana dituntut untuk selalu bergerak untuk mengoptimalkan system kerja tubuh denga baik.

KESIMPULAN

1. Sebagian besar responden tidak menerapkan PHBS dengan kurang baik (54,3%) di Dusun Sukajaya dimana pemerintah pusat melalui Kementerian kesehatan dan di teruskan kepada Dinas kesehata setiap wilayah sudah melakukan penyluhan PHBS di masing-masing wilayah.

2. Responden dalam penelitian ini memiliki usia muda sebanyak (77,1%) dan usia tua (22,9%) dan memiliki pengetahuan baik sebanyak (52,9%) dan pengetahuan kurang baik (47,1%), dan responden bersikap kurang baik (58,6%) lebih banyak dari Sikap baik (41,4%).

3. Variable yang berhubungan dengan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) yaitu, ketersediaan sarana dan prasarana (p= 0,000), tempat pembuangan air bersih (p=0,000), tempat pembuangan sampah (p=0,0001), tempat olahraga (p=0,002).

4. Variable yang tidak berhubungan dengan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) adalah usia (p=0,300), pengetahuan (p=0,085), sikap (p=0,085).

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terima kasih terutama ditujukan kepada pemberi dana kegiatan atau donatur. Ucapan terima kasih dapat juga disampaikan kepada pihak-pihak yang membantu pelaksanaan kegiatan.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka

Arikunto, Suharsimi, 2012, Prosedur Penelitian, Edisi 6, PT. Rhineka Cipta, Jakarta

Anggraeny, J. Pandangan Guru Terhadap Program Kesehatan Perusahaan (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelaksanaan Program G21H di SDN Pondok Labu 15 Pagi). Skripsi Sekolah Tinggi Komunikasi Jakarta. 2012.

Adiwiryono,RM. Pesan Kesehatan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Anak Usia Dini dalam Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prov. Hamka. 2010.

Dewi, Renita Trisna Triasti. Peran Orangtua dan Peran Guru Terhadap Praktik PHBS Pada Anak SD Karanganyar 01 Semarang. Jurnal. 2016

Peraturan Menteri Kesehatan RI. PERMENKES NO 2269 Tentang Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2011

PERMENKES - No - 2269 Menkes – Per – XI 2011 – Ttg – Pedoman – Pembinaan – Perilaku Hidup – Bersih – Dan –Sehat

Soekidjo Notoatmodjo. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan, Yogyakarta: Andi Offset. 2007

BAB 7. RENCANA TIINDAK LANJUT

1. Penelitian lanjuta dengan system analisis multivariat

2. Dan melakukan penyuluhan/pengabdian masyarakat terkait PHBS

40

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka

Arikunto, Suharsimi, 2012, Prosedur Penelitian, Edisi 6, PT. Rhineka Cipta, Jakarta

Anggraeny, J. Pandangan Guru Terhadap Program Kesehatan Perusahaan (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelaksanaan Program G21H di SDN Pondok Labu 15 Pagi).

Skripsi Sekolah Tinggi Komunikasi Jakarta. 2012.

Adiwiryono,RM. Pesan Kesehatan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Anak Usia Dini dalam Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prov. Hamka. 2010.

Dewi, Renita Trisna Triasti. Peran Orangtua dan Peran Guru Terhadap Praktik PHBS Pada Anak SD Karanganyar 01 Semarang. Jurnal. 2016

Peraturan Menteri Kesehatan RI. PERMENKES NO 2269 Tentang Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2011

PERMENKES - No - 2269 Menkes – Per – XI 2011 – Ttg – Pedoman – Pembinaan – Perilaku Hidup – Bersih – Dan –Sehat

Soekidjo Notoatmodjo. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan, Yogyakarta: Andi Offset. 2007

Dokumen terkait