• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN PHBS PADA MASYARAKAT DI BANTARAN SUNGAI CITARUM DUSUN SUKAJAYA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN PHBS PADA MASYARAKAT DI BANTARAN SUNGAI CITARUM DUSUN SUKAJAYA "

Copied!
50
0
0

Teks penuh

Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada masyarakat di bantaran Sungai Citarum, Dusun Sukajaya, Desa Anggadita, Karawang Barat. Penelitian ini dilakukan di bantaran sungai Citarum, Desa Anggadita, Jawa Barat dengan jumlah sampel sebanyak 70 orang yang tinggal di sekitar bantaran sungai Citarum.

Hasil bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat bantaran sungai Citarum dengan ketersediaan sarana dan prasarana (p=0,000), pembuangan air bersih (p=0,000), tempat pembuangan sampah (P) =0,001). Berdasarkan hasil penelitian disarankan perlu adanya pendampingan dari pemerintah daerah untuk memberikan penyuluhan dan tindakan nyata terkait PHBS terutama dengan memperhatikan infrastruktur, drainase air bersih dan penyediaan tempat pembuangan sampah.

PENDAHULUAN

Proses pemberdayaan masyarakat harus dilakukan di masyarakat desa, Desa Anggadita, Kabupaten Karawang untuk meningkatkan derajat kesehatan. Desa Anggadita terdiri dari beberapa dusun dan desa yang masing-masing terdiri dari RW dan RT. Pemanfaatan Sungai Citarum masih banyak dibutuhkan oleh warga sekitar, termasuk masyarakat Desa Anggadita yang sebagian besar masih berprofesi sebagai petani dan peternak.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah adalah untuk mengetahui analisis pelaksanaan PHBS pada masyarakat bantaran sungai Citarum Desa Anggadita Karawang Jawa Barat. Untuk mengetahui hubungan analisis faktor yang mempengaruhi penerapan PHBS pada masyarakat di bantaran sungai citarum desa anggadita karawang jawa barat. Mengetahui praktik PHBS pada masyarakat di bantaran Sungai Citarum, Dusun Sukjaya, Desa Anggadita, Karawang, Jawa Barat.

Dumasar kana analisis kaayaan, perlu dilaksanakeun usaha pendidikan kaséhatan terpadu di masarakat di Désa Anggadita, Kabupatén Karawang, Jawa Barat.

TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan PHBS adalah: meningkatkan rumah tangga sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia, meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemauan masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan peran aktif masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha dalam upaya mewujudkan taraf hidup yang optimal (Dinkes, 2006). Untuk rumah tangga: seluruh anggota keluarga sehat dan tidak mudah sakit, anak-anak tumbuh sehat dan cerdas serta pengeluaran rumah tangga dapat digunakan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah penghasilan keluarga. Sasaran primer adalah sasaran utama dalam rumah tangga yang akan diubah perilakunya atau anggota keluarga bermasalah (individu dalam keluarga bermasalah).

PHBS dalam rumah tangga adalah upaya pemberdayaan anggota rumah tangga agar mengetahui, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Adalah persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter dan tenaga paramedis lainnya). Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih dan steril untuk mencegah infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.

ASI matur adalah ASI yang keluar sekitar hari ke-14 dan seterusnya, komposisinya relatif tetap. Syarat fisik air minum yang sehat adalah bening (tidak berwarna), tidak berasa, suhunya lebih rendah dari suhu udara luar, tidak sulit untuk mengidentifikasi air yang memenuhi syarat fisik tersebut. Adalah rumah tangga atau keluarga yang menggunakan jamban/toilet dengan septic tank atau manhole sebagai tempat pembuangan akhir.

Toilet sehat juga memiliki persyaratan seperti tidak berpolusi, bebas bau, sumber air yang mudah dibersihkan, serta penerangan dan ventilasi yang memadai. Apakah anggota keluarga berumur 10 tahun atau lebih yang mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran setiap hari atau sebaliknya. Apakah ada anggota keluarga berumur 10 tahun ke atas yang melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari, misalnya jalan kaki, lari, senam, dll.

Menjaga kebersihan dan kesehatan rumah berdampak positif bagi kualitas hidup seluruh anggota keluarga. Sampah dibuang ke tempat sampah, sampah harus dibuang setiap hari dalam jumlah besar sampah yang dibawa oleh petugas sanitasi (Nur Ilmiah). Sikap merupakan reaksi atau reaksi seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.

Mengajak orang lain untuk bekerja atau berdiskusi dengan orang lain tentang suatu masalah merupakan indikator sikap tingkat ketiga. d) Bertanggung jawab.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis, dengan desain penelitian cross-sectional, dimana hubungan antara variabel independen dan dependen diketahui/diukur secara bersamaan. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui Analisis Pelaksanaan PHBS pada Masyarakat di bantaran Sungai Citarum, Desa Anggadita, Karawang Jawa Barat. Sampel penelitian diambil dari seluruh masyarakat di bantaran Sungai Citarum, Desa Anggadita, Karawang, Jawa Barat yang berjumlah 70 orang.

Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner yang diberikan kepada masyarakat di bantaran Sungai Citarum, Desa Anggadita, Karawang, Jawa Barat. Observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang kebiasaan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, sedangkan wawancara dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk memperoleh data nama, umur, jenis kelamin, kebiasaan mandi 2 kali sehari, cuci rambut, gosok gigi, potong kuku. , buang sampah pada tempatnya, jajan makanan sehat di sekolah, cuci tangan sebelum makan dengan air mengalir dan gunakan sabun, toilet bersih. Data sekunder diperlukan untuk mendapatkan gambaran umum tentang lokasi, dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian di Masyarakat Tepian Sungai Citarum, Desa Anggadita, Karawang, Jawa Barat.

Analisis univariat dalam penelitian ini disajikan hanya dengan menggunakan distribusi frekuensi dan persentase masing-masing variabel yang diteliti. Analisis bivariat dilakukan dalam bentuk tabulasi silang antara dua variabel yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Analisis bivariat bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat seperti yang terlihat pada kerangka konseptual.

Pada penelitian ini uji chi-square dilakukan karena kondisi percobaan adalah data berdistribusi normal dan jenis data yang berhubungan adalah kategorikal. Tingkat kepercayaan 95% digunakan untuk menguji signifikansi suatu hubungan, dimana p-value pada tingkat kepercayaan 95% adalah sebagai berikut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengolahan analisis bivariat antara Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dengan Usia menggunakan uji statistik menggunakan uji Chi Square untuk melihat apakah ada hubungan yang signifikan atau tidak signifikan antara Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dengan Usia. Hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0,300 (P < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat di bantaran Sungai Citarum Dusun Suka Jaya Anggadita Desa, Karawang, Jabarat. Hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0,085 (P < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat di bantaran sungai Citarum Dusun Suka Jaya, Desa Anggadita, Karawang, Jabarat.

Hasil uji statistik memberikan nilai P = 0,000 (P < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara ketersediaan sarana dan prasarana dengan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat pada bank bank. Sungai Citarum, Dusun Suka Jaya, Desa Anggadita, Karawang, Jabarat. Hasil uji statistik memberikan nilai P = 0,000 (P < 0,05), sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara pembuangan air bersih dengan perilaku hidup bersih sehat masyarakat bantaran Sungai Citarum Dusun Suka Jaya. , Desa Anggadita, Karawang, Jabarat. Hasil uji statistik memberikan nilai P = 0,001 (P < 0,05), sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara tempat pembuangan sampah dengan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat di bantaran Sungai Citarum, Dusun Suka Jaya, Desa Anggadita, Karawang, Jabarat.

Hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0,002 (P < 0,05), sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara tempat olahraga dengan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat di bantaran Sungai Citarum Suka Jaya. Dusun, Desa Anggadita, Karawang, Jabarat.

Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan Pengetahuan Masyarakat di Bantaran  Sungai Citarum, Dusun Suka Jaya, Desa Anggadita, Karawang, Jawabarat
Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan Pengetahuan Masyarakat di Bantaran Sungai Citarum, Dusun Suka Jaya, Desa Anggadita, Karawang, Jawabarat

KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Masyarakat Setempat di DAS Citarum, Dusun Sukajaya, Desa Anggadita, Karawang Barat. Penerapan perilaku hidup bersih sehat merupakan suatu keharusan bagi setiap individu dalam masyarakat agar masyarakat terhindar dari penyakit, tentunya dalam pelaksanaan hidup bersih sehat masyarakat perlu menerapkan dan mempraktekkan pola hidup sehat dan menerapkan indikator PHBS di lingkungan masyarakat. kehidupan sehari-hari. Selanjutnya responden dengan pengetahuan rendah memiliki PHBS kurang baik (66,7%) lebih banyak dibandingkan responden dengan pendidikan tinggi yang memiliki PHBS baik (33,3%). Hasil uji chi square P = 0,085 (p value < 0,05) menunjukkan bahwa tidak hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan PHBS.

Hasil analisis yang dilakukan pada Tabel Sikap menunjukkan responden dengan kategori sikap positif pada kelompok PHBS kurang baik (75,9%) lebih banyak dibandingkan dengan PHBS dengan sikap baik (24,1%), hasil uji Chi square P = 0,085 (p- nilai ). < 0,05) menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dan PHBS. Hasil analisis yang dilakukan pada tabel air bersih menunjukkan bahwa responden pada kategori tidak memenuhi syarat memiliki PHBS kurang baik (88,9%) dibandingkan dengan kategori memenuhi syarat PHBS baik (11,1%), hasil uji kuadrat P = 0,000 ( P<0,05) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tempat pembuangan air bersih dengan PHBS. Hasil analisis yang dilakukan pada tabel Tempat Olah Raga menunjukkan bahwa responden pada kategori Tidak Lulus memiliki PHBS kurang baik (88,9%) dibandingkan dengan kategori layak dengan PHBS baik (57,7%).

Hasil diskusi penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat bantaran sungai Citarum kurang baik yaitu 54,3% dan yang menunjukkan perilaku hidup sehat (PHBS) yang baik hanya 45,7%. Hasil uji chi square antara PHBS dengan umur responden menunjukkan lebih banyak yang berusia muda, masing-masing hasil analisis uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan antara umur dengan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dengan nilai (nilai p = 0,300). Dapat diartikan bahwa usia bukan merupakan acuan perilaku sehat seseorang, namun selain pertumbuhan, usia juga didorong oleh motivasi individu untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga.

Hasil bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara ketersediaan sarana dan prasarana dengan PHBS, hasil penelitian menunjukkan p-value sebesar 0,000. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian di SMPN 2 Tompaso yang menunjukkan 55,6% memiliki infrastruktur yang baik (Helty et al 2015). Hasil bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara pembuangan air bersih dengan PHBS, hasil penelitian menunjukkan nilai p sebesar 0,000.

Hasil bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara pembuangan sampah dengan PHBS, hasil penelitian menunjukkan nilai p sebesar 0,001. Hasil bivariat menunjukkan adanya hubungan antara tempat olahraga dengan PHBS, hasil penelitian menunjukkan nilai p sebesar 0,002. Variabel yang berhubungan dengan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) yaitu ketersediaan sarana dan prasarana (p=0,000), tempat pembuangan air bersih (p=0,000), tempat pembuangan sampah (p=0,0001), tempat olahraga (p=0,002). ).

Pesan Kesehatan: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk Anak Usia Dini dalam Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini.

LUARAN DICAPAI

RENCANA TINDAK LANJUT

Gambar

Tabel  5.1  Distribusi  responden  berdasarkan  Usia  Masyarakat  di  Bantaran  Sungai  Citarum, Dusun Suka Jaya, Desa Anggadita, Karawang, Jawabarat
Tabel  5.1  menunjukan  masyarakat  yang  mememiliki  usia  lebih  muda  lebih  banyak  yaitu  (77.1%) bila dibandingkan dengan yang memiliki usia tua yaitu (22.9%)
Tabel 5.3 menunjukan yang memiliki Pengetahuan Baik lebih banyak (52.9%) dibandingkan  dengan Pengetahuan yang Kurang Baik (47.1%)
Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan Pengetahuan Masyarakat di Bantaran  Sungai Citarum, Dusun Suka Jaya, Desa Anggadita, Karawang, Jawabarat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karenanya, hal tersebuh yang mendorong peneliti agar dapat melakukan penelitian tentang Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)