• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai hubungan pengetahuan ibu, pola asuh dan pemberian mp asi terhadap status gizi pada balita di Puskesmas Kecamatan Makasar Jakarta Timur tahun 2018, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari 60 responden balita di Puskesmas Kecamatan Makasar Jakarta Timur Tahun 2018 terdapat 24 (40%) balita yang mengalami gizi kurang.

2. Hasil penelitian pada pengetahuan ibu terdahap status gizi balita didapatkan sebanyak 9 orang (15%) yang memiliki pengetahuan rendah dan 51 orang (85%) yang memiliki penetahuan tinggi.

3. Hasil data dari variabel pola asuh ibu terhadap balita sebanyak 24 orang (40%) yang mempunyai pola asuh baik, sedangkan yang memiliki pola kurang baik sebanyak 36 orang (60%).

4. Pemberian MP ASI yang kurang tepat kepada balita sebanyak 27 orang (45%), sedangkan yang tepat sebanyak 33 orang (65%).

5. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu terhadap status gizi balita (p = 0,729).

6. Ada hubungan yang signifikan antara pola asuh terhadap status gizi balita (p = 0,000).

7. Ada hubungan yang signifikan antara pemberian MP ASI terhadap status gizi balita (p = 0,001).

6.2 Saran

1. Bagi Ibu dan Keluarga

Sebaiknya ibu maupun keluarga yang mempunyai balita dengan gizi kurang lebih memberikan perhatian yang lebih intensif kepada balita misal nya dengan rajin berkunjung ke posyandu ataupun ke puskesmas, sehingga kondisi berat badan balita dapat terpantau dengan baik. Selain ibu, pihak keluarga harus memperhatikan pola asuh bagi balita seperti

cara memberikan MP As yan tepat, kebersihan anak, merawat anak ketika sakit dan proses tumbuh kembang anak. Pada anak balita yang suka pilih-pilih makanan sebaiknya ibu atau pihak keluarga lebih kreatif dalam membuat menu makanan bergizi yang menarik perhatian anak.

2. Bagi Puskesmas

Meningkatkan kegiatan kegiatan di wilayah puskesmas maupun posyandu, dengan mengfokuskan pada penyuluhan kepada ibu yang mempunyai balita agar selalu memperhatikan kesehatan balita dan memantau perkembangan balita. Maupun melakukan demo masak agar ibu-ibu dapat membuat MP-ASI sehat dan bergizi dirumah.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Melakukan penelitian dengan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi status gizi pada balita.

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, W. 2007. Sistem Kesehatan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta Adriani dan Wirjatmadi. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Kencana.

Jakarta.

Almatsir, Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Amelia Burhani,PipitEt al. 2016. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dan Tingkat Ekonomi Keluarga Nelayan dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Air Tawar Barat Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 5(3): 515-521

Anida, Melly. Et al. 2015. Hubungan Pengetahuan Ibu, Sikap dan Perilaku terhadap Status Gizi Balita pada Komunitas Nelayan di Kota Karang Raya Teluk Betung Timur Bandar Lampung. Majority. 4(8): 167-175

Arianti Siwi,Sinta. 2015. Hubungan Antara Pola Asuh Dengan Status Gizi Pada Balita Usia 2 – 5 Tahun.Fakultas Kedokteran Universita Muhammadiyah:

Surakarta

Arisman, 2004. Penilaian status gizi perorangan dalam Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC

Arisman. 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Aritonang, I, 2002, Krisis Ekonomi : Akar Masalah Gizi, Sebelas Maret University Press, Surakarta.

Asfaw, M, Wondaferash, M, Taha M dan Dube, L. 2015. Prevalence Of Undernutrition And Associated Factors Among Children Aged Between Six To Fifty Nine Months In Bule Hora District, South Ethiopia. BMC Public Health. Vol (15):41

Asosiasi Dietesien Indonesia (AsDi), 2015. Penuntun Diet Anak. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Atikah Proverawati dan Cahyo Ismawati. 2010. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Yogyakarta: Nuha Medika

Badan Ketahanan pangan. 2010. Kebijakan Umum Ketahanan pangan 2010-2014.

Jakarta: Kementerian Pertanian.

Boucher, N. 2014. Feeding style and the body weight status of perschool aged children. Kirby Mall. Elsevier.

Budiarto, E. (2001). Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.Jakarta:Agung Seto

Datesfordate, Halil A, 2017. Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Dengan Status Gizi Bayi Pada Usia 6-12 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Bahu Manado. e-journal Keperawatan (e-Kp). 5 (2). 1-7

Dinas ______ . (2005). Rencana Strategi Departemen Kesehatan. Jakarta:

Depkes RI

Dinas Kesehatan, 2015. Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Jakarta: Depkes RI

DKP, Deptan & WFP 2009. Peta Ketahanan dan kerentanan Pangan Indonesia, Jakarta. Dewan Ketahanan pangan, Deptan RI dan WFP.

Eka RF., Setyaningsih, A. (2012). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usa 1-3 Tahun. Jurnal Kebidanan STIKES Estu Utomo Boyolali. 4 (2), 14.

Fros. Michelle B., 2005. Maternal Education and Child Nutrional Status in Bolivia: finding the links. Social Science & Medicien. 395-407

Gulo Hetti Henrika, Evawany, Jumirah. 2013. Hubungan Karakteristik Keluarga dengan Kasus Balita Gizi Buruk pada Keluarga Petani Karet di Wilayah Binaan Wahana Visi Indonesia Area Development Program Kabupaten Tahun 2013. USU Medan.

Handayani, Reska. 2017. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi pada balita. Journal Endurance. 2(2): 217-224

Herlistia, Bella Hayyu Risky. And Muniroh, Lailatul. 2015. Hubungan Pemberian Makan Pendamping Asi (MP-ASI) Dan Sanitasi Rumah Dengan Status Gizi Bayi Keluarga Miskin Perkotaan. Media Gizi Indonesia. 10(1).

76–83

Ihsan, M., Hiswani., Jemadi., 2012. Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Anak Balita di Desa Teluk Rumba Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012. 2(1 ): 1-10

Ita, Palviana. 2014. Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Satus Gizi anak Balita Di Desa Tunang Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak Kalimantan Barat. Fakultas Kedokteran Uiversitas Tanjungpura: Pontianak

Kemenkes RI. Rencana Kerja Pembinaan Gizi Masyarakat. Jakarta : Direktorat Bina Gizi.2013.

Khomsan, Ali. 2000. Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. IPB: Bogor

Makalew, Y.M., Kawengian S.E.S., Malonda, N.S.H. 2013. Hubungan Antara Asupan Energi Dan Zat Gizi Dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Kelas 4 Dan Kelas 5 SDN 1 Tounelet Dan SD Katolik St. Monica Kecamatan Langowan Barat.Manado.Universitas Sam Ratulangi: Manado

Maseko M, Owaga E. (2012). Child Malnutrition And Mortality In Swizeland Mawarni, siti.2013. hubungan pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan perilaku

pemberian MP-ASI dan status gizi pada baduta usia 6-24 bulan di kelurahan kestalan kecamatan banjarsari kota surakarta.[skrisi]. Surakarta

Munawaroh, siti. 2015. Pola asuh mempengaruhi status gizi balita. Jurnal keperawatan. 6 (1): 44 – 50

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta: Rineka cipta

Notoatmodjo, S. 1997 Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar, Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmojo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta.

Purwani E., Maryam., 2013. Pola Pemberian Makan dengan Status Gizi Anak Usia 1-5 Tahun di Kabunan Taman Pematang Tahun 2013. (Jurnal Keperawatn Anak) Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan UNIMUS.

Puskesmas Makasar. 2016. Profil Kesehatan Puskesmas Makasar.

Puspaningtyas, Desty E. 2012. Hubungan Status Anemia, Praktik Pemberian Makan, Praktek Perawatan Kesehatan, dan Stimulasi Kognitif dengan Fungsi Kognitif Anak Sekkolah Dasar. Jurnal Gizi Klinik Indonesia 35(2):

109-119

Putri Firmana Rona, Delmi Sulastri, Yuniar Lestari. 2015. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Anak Blaita di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo:Padang.

Rakhmawati, N.Z., 2014. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Perilaku Pemberian Makanan Anak Usia 12-24 bulan. Journal of Nutrition College.

3 : 43 – 50.

Retno, A.S.,et al.2013. Pengaruh Pemberian Makanan Pada Bayi dan Anak terhadap Pengetahuan, Keterampilan, dan Motivasi Bidan Desa. Jurnal DIKESA Januari 2013 hal. 1 -20

Riskesdas, 2007. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Riskesdas, 2010. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Riskesdas, 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Rozali, Nur Azikin. 2016. Peranan Pendidikan, Pekerjaan Ibu Dan Pendapatan Keluarga Terhadap Status Gizi Balita Di Posyandu Rw 24 Dan 08 Wilayah Kerja Puskesma Nusukan Kota Surakarta. Universitas Muhammadiyah:

Surakarta

Sari, Devi N.I. 2014. Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dengan Status Gizi Pada Anak Usia 1-2 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas MINGGIR Sleman yogyakarta. Yogyakarta

Situation Analysis Of The Immedate, Underlying And Basic Causes 2012. African Journal Of Food, Agriculture, Nutrisi, And Development. 12 (2), p. 5994- 6006

Soetjiningsih. 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC.

Soetjiningsih. 2014. Soetjiningsih. Asuhan Dini Tumbuh Kembang Anak. Dalam:

Soetjiningsihdan Ranuh IG. Tumbuh Kembang Anak Edisi 2. Jakarta: EGC.

p.234-235

Solihin RDM, Anwar F, & Sukandar D. 2013. Kaitan antara status gizi, perkembangan kognitif, dan perkembangan motorik pada anak usia prasekolah. Jurnal Penelitian Gizi dan Makanan, 36 (1), 62—72.

Studdert, L. J, Edward A. Frangillo, J. & Valois, P. 2001. Household food insecurity was prevalent in java during Indonesia’s economic crisis. The Journal of Nutrition, 131, 2685-2691.

Supariasa., Bakrie, B., Fajar, I. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC

Tompunu, Nova A. 2015. Suporfood untuk Tumbuh Kembang Optimal Bayi.

Jakarta: Fmedia (Importan Agromedia Pustaka)

UU RI, 2012. Undang-undang republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 temtang Pangan.

Varney, Helen. 2004. Varney’s Midwifery Third Edition. New York : Jones and Barlet Publisher.

Wahyani. 2015. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita Dengan Status Gizi Balita di wilayah kerja puskesmas pleret, bantul, yogyakarta.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah: Yogyakarta

Wardani, Gesit Kusuma. 2015. Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Asi Dengan Status Gizi Bayi Usia 6-24 Bulan Di kelurahan Setabelan Kota Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas maret: Surakarta

Wardlaw, G.M. & Jeffrey, S. H. 2007. Perspectives in Nutrition. Seventh Edition.

Mc Graw Hill Companies Inc, New York.

Wong, Donna. L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume 1 Edisi ke 6.

Jakarta, EGC

World Health Organization. Schistosomiasis and soil transmitted helminths country profile: Indonesia.

Yuliarti, N. 2010. Keajaiban ASI”Makanan Terbaik Untuk Kesehatan Kecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil”. Yogyakarta: Penerbit Andi

LAMPIRAN

Lampiran 1: Form Persetujuan Responden PROGRAM STUDI GIZI STIKES BINAWAN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU, POLA ASUH DAN PEMBERIAN MP-ASI TERHADAP STATUS GIZI KURANG BALITA USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS MAKASAR JAKARTA TIMUR TAHUN 2017 Perkenalkan nama saya Eryanti mahasiswi Program Studi Gizi STIKes Binawan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk penyusunan skripsi tentang “Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Pola asuh dan Pemberian MP-ASI terhadap Status Gizi Usia 6-24 bulan di Puskesmas Makasar Jakarta Timur”.

Untuk itu, saya mohon kesediaan saudari untuk mengisi kuesioner ini dengan sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya. Jawaban saudari akan terjaga kerahasiaannya dan tidak seorang pun akan mengetahuinya karena data yang akan ditampilkan merupakan data kumulatif dari seluruh sampel yang diambil.

Jika saudari bersedia, dimohon untuk menandatangani pernyataan dibawah ini.

Setelah menandatangani pernyataan diatas, saya mohon ketersediaan saudari untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan dibawah ini dengan jujur, tanpa bantuan orang lain dan sesuai keadaan sebenarnya. Atas perhatian dan kerjasamanya, Saya ucapkan terimakasih.

Dengan ini, saya bersedia mengikuti penelitian ini dan bersedia mengisi lembar kuesioner yang telah disediakan dibawah ini :

Inisial(nama samaran) : Alamat : Umur : No. Tlp :

Tertanda

`

(……….)

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU, POLA ASUH DAN PEMBERIAN MP-ASI TERHADAP STATUS GIZI KURANG BALITA USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS MAKASAR JAKARTA TIMUR TAHUN 2017

A. Identitas Ibu Baduta Tanggal Penelitian :

Nama Responden :………...

Alamat Responden :………...

………...

Umur Responden :

Tingkat Pendidikan Ibu : 1. Tidak Sekolah 2. Tidak Tamat SD 1. Tamat SD 2. Tamat SMP 3. Tamat SMA

4. Tamat D1/D2/D3/PT

Pekerjaan Responden :1. Tidak Bekerja 2. Pegawai 3. Wiraswasta

4. Petani/Nelayan/Buruh 5. Lainnya

B. Identitas Baduta

Nama Baduta : ………

Alamat Baduta : ………

………

Jenis Kelamin : 1. Laki – laki 2. Perempuan

Tanggal Lahir : - - Tanggal Pengukuran : - -

Umur Baduta :

Bulan

Berat Badan (Kg) : ,

Z Score BB/U : ,

Status Gizi : 1. Sangat Kurang 2. Kurang 3. Baik 4. Lebih

C. Pengetahuan Gizi Ibu Baduta

Petunjuk : Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan cara memberi tanda silang pada salah satu pilihan yang menurut anda benar!

1. Makanan bergizi adalah . . .

a. Makanan yang mengandung sumber energi, protein, vitamin dan mineral

b. Makanan yang porsinya banyak c. Makanan yang rasanya enak dan gurih d. Makanan yang bersih dan menarik

2. Susunan makanan yang mengandung gizi seimbang adalah . . . a. Makanan pokok + susu

b. Makanan pokok + sayur + susu

c. Makanan pokok + protein hewani + protein nabati + sayur + buah d. Makanan pokok + protein hewani + protein nabati

3. Pada gizi seimbang terdapat empat pilar, salah satu pilarnya adalah mengonsumsi makanan yang beragam. Yang dimaksud beragam adalah . . a. Keanekaragaman jenis pangan, jumlahnya berlebihan, dan dilakukan

secara teratur

b. Keanekaragaman jenis pangan, jumlahya cukup, dan dilakukan secara teratur

c. Terdiri dari satu macam jenis makanan, jumlahnya dikurangi, dan dilakukan secara teratur

d. Terdiri dari satu macam jenis makanan, jumlahnya seimbang, dan dilakukan secara teratur.

4. Mempertahankan dan memantau berat badan pada anak perlu dilakukan.

Pada bayi dan balita pemantauan berat badan menggunakan . . . a. KMS (Kartu Menuju Sehat) dan harus berada di pita hijau b. KMS (Kartu Menuju Sehat) dan harus berada di pita kuning c. KMS (Kartu Menuju Sehat) dan berada pada Bawah Garis Merah d. KMS (Kartu Menuju Sehat) dan berada pada garis merah

5. Menurut pesan gizi seimbang untuk anak usia 6 – 24 bulan, pemberian ASI dilanjutkan sampai umur . . .

a. 1 tahun b. 2 tahun c. 3 tahun d. 4 tahun

6. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) sebaiknya diberi sejak . . a. Usia bayi 6 bulan

b. Usia bayi 1 bulan c. Usia bayi 4 bulan d. Bayi lahir

7. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) diberikan sampai anak berusia . . . bulan

a. 12 bulan c. 7 bulan b. 24 bulan d. 20 bulan

8. Apa yang terjadi bila anak terlalu cepat mendapat MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) ?

a. Kekurangan gizi seperti anemia karena kekurangan zat besi b. Anak sulit mencerna, tidak semudah mencerna ASI

c. Kebutuhan gizi anak tidak dapat terpenuhi d. Pertumbuhan dan perkembangan lebih lambat

9. Contoh makanan yang tepat untuk anak usia 6 – 9 bulan yaitu . . . a. Nasi uduk

b. Buah strawberry dicincang kasar c. Bubur nasi campur

d. Pisang lumat halus

10. Bagaimana frekuensi Makanan Pendamping ASI yang baik untuk anak usia 9-12 bulan?

a. 2 – 3 x makanan lumat + 1 – 2x makanan selingan + ASI b. 3 – 4 x makanan lembik + 1 – 2x makanan selingan + ASI c. 3 – 4X makanan lembik + 3 – 4x makanan selingan + ASI d. 3 – 4x makanan keluarga + 1 – 2x makanan selingan + ASI

D. Pola asuh

Petunjuk : pilihlah dan beri tanda centang (√) untuk mengisi kolom jawaban yang tersedia !

Keterangan : STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju

No Pernyataan STS TS S SS

1 Sesuai pedoman gizi seimbang untuk anak 6- 24 bulan, Pemberian ASI dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun dan ditambah Makanan pendamping ASI

2 Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) diberikan mulai usia 6 sampai dengan 24 bulan

3 Sesuai dengan pedoman gizi seimbang, pola pemberian ASI dan MP-ASI untuk anak usia 9 – 12 bulan diberikan ASI dan Makanan keluarga seperti nasi, udang balado, dan sayur nangka.

4 Pada saat hendak memberikan makan pada anak ibu selalu memcuci tangan.

5 Ibu mencuci tangan dengan air saja setelah mencebok anak usai buang air besar

6 Memaksa anak untuk makan dengan cara berteriak dan memukul

7 Pemberian makanan dilakukan secara bertahap mulai dari makanan bertekstur lunak (bubur susu, bubur saring), lembek (bubur biasa, nasi tim), hingga padat (makanan

biasa/makanan keluarga), sesuai tingkat usia.

8 Memberikan makanan tepat dan seimbang agar anak tetap sehat dan terhidar dari penyakit infeksi atau penyakit lain

9 Memberikan anak makanan cepat saji

10 Memberikan makan tepat waktu kepada anak

E. Kuesioner Pemberian MP-ASI

Pilihlah “ SALAH SATU” jawaban di bawah ini sesuai dengan pengalaman ibu dalam memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) kepada bayi 1. Apakah anak ibu diberi MP ASI?

a. Ya b. Tidak

2. Berapa usia anak ibu saat pertama kali diberi MP ASI?

________ bulan

3. Berapa kali dalam sehari anak ibu diberi MP ASI?

a. < 3 kali b. 3 kali c. > 3 kali

4. MP ASI apa yang ibu berikan untuk anak ibu?

______________________________________

5. Berapa sendok dalam tiap kali makan anak ibu diberi MP ASI?

________ sendok makan

6. Dalam bentuk apakah ibu memberikan MP ASI pada anak ibu?

a. Lunak b. Lumat c. Padat

7. Bagaimana cara ibu memberikan MP ASI pada anak ibu?

______________________________________________

Lampiran 3. Surat Pengajuan Etik

Lampiran 4. Surat Etik Penelitian

Dalam dokumen hubungan pengetahuan ibu tentang pola asuh (Halaman 63-81)

Dokumen terkait