BAB VI EVALUASI KETERAMPILAN MENGAJAR
3. Keterampilan Mengajar Guru PTIK
Pendidikann adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan , pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Ditinjau dari falsafah Negara, maka pelaksanaan pendidikan harus dijalankan sesuai rencana.SMK merupakan suatu pendidikan kejuruan yang sedang dikembangkan di INdonesia. Pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang pekerjaan lainnya. Pendidikan kejuruan/vokasional bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga kerja. Pendidikan kejuruan sangat penting dilaksanakan untuk menyiapkanpeserta didik untuk bekerja.
3.1. Keterampilan yang Dibutuhkan Guru di Abad 21
Ketrampilan guru PTIK saat ini mengikuti kemajuan pembelajaran abad 21, di mana keterampilan guru bersifat lebih internasional, multikultural dan saling berhubungan.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mengubah cara belajar, sifat pekerjaan yang dapat dilakukan, dan makna hubungan sosial. Pada abad terakhir ini telah terjadi pergeseran yang signifikan dari layanan manufaktur kepada layanan yang menekankan pada informasi dan pengetahuan (Scott, 2015a). Saat ini, indikator keberhasilan lebih didasarkan pada kemampuan untuk berkomunikasi, berbagi, dan menggunakan informasi untuk memecahkan masalah yang kompleks, dapat beradaptasi dan berinovasi dalam menanggapi tuntutan baru dan mengubah keadaan, serta memperluas kekuatan.
Daryanto dan Karim (2017) dalam Bukunya Pembelajaran Abad 21 disebutkan bahwa:
Menurut International Society for Technology in Education, karakteristik keterampilan guru abad 21 dimana era informasi menjadi ciri utamanya, membagi keterampilan guru abad 21 kedalam 5 kategori, yaitu:
1) Mampu memfasilitasi dan menginspirasi belajar dan kreatifitas peserta didik, dengan indikator diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Mendorong, mendukung dan memodelkan penemuan dan pemikiran kreatif dan inovatif.
b) Melibatkan peserta didik dalam menggali isu dunia nyata (real word) dan memecahkan permasalahan otentik menggunakan tool dan sumbersumber digital.
c) Mendorong refleksi peserta didik menggunakan tool kolaboratif untuk menunjukkan dan mengklarifikasi pemahaman, pemikiran, perencanaan konseptual dan proses kreatif peserta didik.
d) Memodelkan konstruksi pengetahuan kolaboratif dengan cara melibatkan diri belajar dengan peserta didik, kolega, dan orang-orang lain baik melalui aktivitas tatap muka maupun melalui lingkungan virtual.
2) Merancang dan mengembangkan pengalaman belajar dan assesmen era digital, dengan indikator sebagai berikut:
a) Merancang atau mengadaptasi pengalaman belajar yang tepat yang mengintegrasikan toos dan sumber digital untuk mendorong belajar dan kreatifitas peserta didik.
b) Mengembangkan lingkungan belajaryang kaya akan teknologi yang memungkinkan semua peserta didik merasa ingin tahu dan menjadi partisipasi aktif dalam menyusun tujuan belajarnya, mengelolah belajarnya sendiri dan mengukur perkembangan belajarnya sendiri.
c) Melakukan kostuminasi dan personalisasi aktif belajar yang dapat memenuhi strategi kerja gaya belajar dan kemampuan menggunakan tools dan sumber-sumber digital yang beragam.
d) Menyediakan alat evaluasi formatif dan sumatif yang bervariasi sesuai dengan standar teknologi dan konten yang dapat memberikan informasi yang berguna bagi proses belajar peserta didik maupun pembelajaran secara umum.
3) Menjadi model cara belajar dan bekerja di era digital, dengan indikator sebagai berikut:
a) Menunjukkan kemahiran dalam sistem teknologi dan mentransfer pengetahuan ke teknologi dan situasi yang baru.
b) Berkolaborasi dengan peserta didik, sejawat, dan komunitas menggunakan tool-tool dan sumber digital untuk mendorong keberhasilan dan inovasi peserta didik.
c) Mengkomunikasikan ide/gagasan secara efektif kepada pesserta didik, orang tua, dan sejawat menggunakan aneka ragam format media digital
d) Mencontohkan dan memfasilitasi penggunaan secara efektif dari pada tool-tool digital terkini untuk menganalisis, mengevaluasi dan memanfaatkan sumber informasi tersebut untuk mendukung penelitian dan belajar.
4) Mendorong dan menjadi model tanggung jawab dan masyarakat digital, dengan indikator diantaranya sebagai berikut:
a) Mendorong, mencontohkan, dan mengajar secara sehat, legal dan etis dalam menggunakan teknologi informasi digital, termasuk menghargai hak cipta, hak kekayaan intelektual dan dokumentasi sumber belajar.
b) Memenuhi kebutuhan pembelajar yang beragam dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan memberikan akses yang memadai terhadap tool-tool digital dan sumber belajar digital lainnya.
c) Mendorong dan mencontohkan etika digital tanggung jawab interaksi sosial terkait dengan penggunaan teknologi informasi.
d) Mengembangkan dan mencontohkan pengembangan budaya dan kesadaran global melalui keterlibatan/partisipasi dengan kolega dan peserta didik dari budaya lain menggunakan tool komunikasi dan kolaborasi digital.
5) Berpartisipasi dalam pengembangan dan kepemimpinan profesional, dengan indikator sebagai berikut:
a) Berpartisipasi dalam komunitas lokal dan global untuk menggali penerapan teknologi
b) Menunjukkan kepemimpinan dengan mendemonstrasikan visi infusi teknologi, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan bersama dan penggabungan komunitas, dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan teknologi kepada orang lain.
c) Mengevaluasi dan merefleksikan penelitian-penelitian dan praktek profesional terkini terkait dengan penggunaan efekti dari pada tool-tool dan sumber digital untuk mendorong keberhasilan pembelajaran.
d) Berkontribusi terhadap efektifitas, vitalitas, dan pembaharuan diri terkait dengan profesi guru baik di sekolah maupun dalam komunitas.
6) Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) meliputi dua aspek, yaitu aspek Teknologi Informasi dan aspek Teknologi Komunikasi. Perbedaan Teknologi Informasi (TI) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) secara sederhana dikatakan Elston (2007), yaitu “IT as the technology used to managed information and ICT as the technology used to manage information and aid communication.” Menurut Bambang Warsita (2008:135) teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software,dan useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna. Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Lantip dan Rianto (2011:4) teknologi informasi diartikan sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis komputer dan perkembanganya sangat pesat. Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo (2011:57) juga mengemukakan teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data. Pengolahan itu termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah suatu teknologi berupa (hardware, software, useware) yang digunakan untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna untuk memperoleh informasi yang berkualitas.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran dan penyajian
informasi. Pengertian TIK yang merupakan gabungan dari dua konsep yaitu Information Technology dan Communication Technology, di rumuskan oleh (Moore, 2003: 7), yaitu:
Information technology is the term used to describe the items of equipment (hardware) and computer program (software) that allow us to access, store, organize, manipulate, and present information by electronic means. Communication technology is term used to describe telecommunication equipment, through which information can be sought and accessed.
Pendapat di atas menjelaskan bahwa teknologi informasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan item peralatan (perangkat keras) dan program komputer (perangkat lunak) yang memungkinkan kita untuk mengakses, menyimpan, mengatur, memanipulasi, dan menyajikan informasi dengan cara elektronik. Teknologi komunikasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan peralatan telekomunikasi, yang melaluinya informasi dapat dicari dan diakses.
TIK dalam pembelajaran dapat di bagi atas dua peran, yaitu:
a) Sebagai media presentasi pembelajaran, misal berbentuk slide power point dan animasi dengan program flash;
b) Sebagai media pembelajaran mandiri atau E-Learning, misal peserta didik diberikan tugas untuk membaca atau mencari sumber dari internet, mengirimkan jawaban tugas, bahkan mencoba dan melakukan materi pembelajaran. Melalui E-Learning, belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Hal ini mendorong peserta didik untuk melakukan analisis dan sintesis pengetahuan, menggali, mengolah dan memanfaatkan informasi, menghasilkan tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri. Peserta didik dirangsang untuk melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan. Fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk belajar melalui E-Learning diantaranya: E-Book, E-Library, interaksi dengan pakar, email, mailling List, News Group, dan lain-lain,
Sedangkan manfaat penggunaan TIK dalam rangka mendukung pelaksanaan pembelajaran adalah:
a) Meningkatkan kualitas pembelajaran;
b) Memperluas akses terhadap pendidikan dan pembelajaran;
c) Membantu memvisualisasikan ide-ide abstrak;
d) Mempermudah pemahaman materi yang sedang dipelajari;
f) Memungkinkan terjadinya interaksi antara pembelajaran dengan materi yang sedang dipelajari. Jika memperhatikan manfaat dari penggunaan TIK ini, tentunya penggunaan TIK dalam pembelajaran maupun lingkungan sekolah tidak dapat dihindari. Sekolah harus senantiasa berupaya untuk memenuhi kebutuhan terhadap fasilitas TIK ini.
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran menjadi tuntutan yang mendesak dewasa ini.
Maraknya arus informasi dan ragamnya sumber informasi menjadikan guru tidak menjadi satu-satunya sumber belajar. Akan tetapi dalam satuan pendidikan sekolah guru memiliki peranan yang strategis. Oleh karena itu penggunaan TIK di sekolah hendaknya dimulai dari titik pangkal yang strategis pula yaitu guru (Miarso, 2004: 494). Para guru harus diyakinkan bahwa TIK memiliki kegunaan dalam memfasilitasi proses belajar siswa dan bahwa TIK tidak akan menggantikan kedudukannya sebagai guru, melainkan membantunya untuk, paling tidak, menyimpan dan menyajikan konsep, prinsip, prosedur yang ingin diajarkannya. Upaya strategis yang perlu dilakukan adalah para guru perlu ditingkatkan kepercayaan dirinya serta dilibatkan dan ikut berpartisipasi dalam pengembangannya, yaitu pengembangan TIK untuk pembelajarannya demi peningkatan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
Terdapat 6 peranan TIK dalam bidang pendidikan, antara lain:
a) TIK sebagai skill dan kompetensi. Penggunaan TIK harus proporsional maksudnya TIK bisa masuk ke semua lapisan masyarakat tapi sesuainya dengan porsinya masing-masing.
b) TIK sebagai infratruktur pembelajaran. Berupa:
Tersedianya bahan ajar dalam format digital;
The network is the school;
belajar dimana saja dan kapan saja.
c) TIK sebagai sumber bahan belajar. Hal ini disebabkan:
Ilmu berkembang dengan cepat;
Guru-guru hebat tersebar di seluruh penjuru dunia;
Buku dan bahan ajar diperbaharui secara kontinyu;
Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran; dan
Tanpa teknologi, pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu yang lama.
d) TIK sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran.
Penyampaian pengetahuan mempertimbangkan konteks dunia nyata
Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan bahan ajar
Pelajar melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih luas dan mandiri
Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi mahasiswa dan guru
Rasio antara pengajar dan peserta didik sehingga menentukan proses pemberian fasilitas
e) TIK sebagai pendukung manajemen pembelajaran
Tiap individu memerlukan dukungan pembelajaran tanpa henti tiap harinya
Transaksi dan interaksi interaktif antar stakeholder memerlukan pengelolaan back office yang kuat
Kualitas layanan pada pengeekan administrasi ditingkatkan secara bertahap
Orang merupakan sumber daya yang bernilai f) TIK sebagai sistem pendukung keputusan
Tiap individu memiliki karakter dan bakat masing-masing dalam pembelajaran
Guru meningkatkan kompetensinya pada berbagai bidang ilmu
Profil institusi pendidikan diketahui oleh pemerintah
Adapun Manfaat TIK bagi dunia Pendidikan, diantaranya:
a) Berbagai hasil penelitian menunjukkan dengan adanya TIK penelitian yang dilakukan seseorang dapat dimanfaatkan dan diketahui orang lain,ini juga akan mencegah terjadinya penelitian yang serupa.
b) Konsultasi dengan Pakar . Internet juga banyak dimanfaatkan untuk berkonsultasidengan pakar yang berada ditempat lain
c) Perpustakaan Online. Perpustakaan Online adalah perpustakaan dalam bentuk digital yang ditempatkan di Internet. Pelajar atau mahasiswa dapat mengakses sumber- sumber ilmu dengan cara mudah tanpa dibatasi jarak dan waktu.
d) Diskusi Online. Diskusi Online adalah diskusi yang dilakukan di internet
e) Kelas Online. Kelas Online dapat digunakan bagi lembaga-lembaga pendidikan jarak jauh seperti UT, dan lainnya.